Anda di halaman 1dari 9

ROLE PLAY

ARIESKA : shopee

SITI NUR LELA : ibu

KIKI RIZKI : suster kiki

ISTIQOMAH PRIMA : suster isti

SRIGITA : tante

ABDUL HADI : iqbal

HANDINI EKA : suster handini

LITHA SAVITRI : suster litha

MONICA : suster monic

Strategi Pelaksanaan (SP) 1

FASE ORIENTASI

Siang hari suster handini sedang mencoba berkomunikasi dengan iqbal pasien baru di
Ruang Rindu RSJ Kenangan.

Suster Handini : “ Selamat siang mas, perkenalkan saya suster Handini yang akan
merawat mas dari jam 14.00 hingga jam 21.00 nanti, dengan mas siapa saya berbicara?”.

Iqbal : “Iqbal” (Dengan pandangan tajam).

Suster Handini : “Bagaimana perasaan mas siang ini ? ”.

Iqbal : “Perasaan saya sedang kesal dan rasa nya saya ingin memukul seseorang (dengan nada
tinggi dan wajah yang memerah)”.

Suster Handini : “ Baiklah, sekarang kita akan berbincang-bincang tentang perasaan kesal
atau marah yang di alami oleh mas. Berapa lama mas mau kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau 10 menit ?”.

Iqbal : “Jangan lama-lama 7 menit saja”.


Suster Handini : “Baiklah mas, bagaimana kalau kita bicaranya di taman ?”.

Iqbal : “Iya”.

FASE KERJA

Suster handini : “Baiklah mas, coba sekarang mas ceritakan hal apa yang membuat mas
sangat marah dan kesal?”.

Iqbal : “Untuk apa saya ceritakan ? “.

Suster Handini : “Ini untuk kebaikan mas, kalau mas cerita apa yang sedang mas alami
nanti mas akan terasa lebih lega dan lebih tenang”.

Iqbal : “Saya kesal dengan anak tiri itu “.

Suster Handini : “Baik mas, bisakah mas menceritakan lebih lanjut tentang anak tiri itu
?”.

Iqbal : “(Pasien mengamuk dan ingin mencoba menarik baju suster Handini)”

Saat sedang berjalan suster Litha dan suster Kiki melihat suster Handini yang terlihat ingin di
celakai oleh pasien.

Suster kiki : “ Ayo kita bantu suster Handini”.

Pasien pun dibawa kembali ke kamar dan diberi obat penenang.

Keesokan harinya suster Isti menghampiri iqbal.

Suster Isti : “ Selamat pagi mas iqbal, perkenalkan saya suster isti yang akan merawat
mas dari jam 07.00 hingga jam 14.00 siang nanti”.

Iqbal : “Iya”( Dengan suara keras dan nada tinggi)

Suster Isti : “Mas sudah sarapan ? habis tidak sarapannya?”.

Iqbal : “ Habis”.

Suster Isti : “Bisakah kita berbincang-bincang sedikit mengenai perasaan mas saat ini ?”.

Iqbal : “Iya”.

Suster Isti : “Baik mas, saya mau ajak mas bermain namanya UNGKAP, kita lakukan
permainan ini ditaman ya mas”.
Iqbal : “Hah? Disini saja”.

Suster isti : “Baiklah, jadi mas bisa sebutin apa hal yang mas sukai dan apa yang mas
tidak sukai, nanti saya akan ungkapkan juga”.

Iqbal : “Yasudah suster duluan”.

Suster isti : “ Baik mas saya duluan yang akan memulai, hal yang saya sukai adalah
ketika saya berbagi dengan orang lain dan yang saya tidak sukai adalah membeci seseorang
karena itu akan menyakiti diri kita sendiri, nah sekarang giliran mas”.

Iqbal : “Saya suka ibu saya tetapi saya tidak suka sophee”.

Suster : “Mengapa tidak suka dengan shopee ?”.

Iqbal : “Iqbal menceritakan semuanya”.

FLASHBACK

1. Malam hari ketika iqbal pulang kuliah ia melihat ibunya sedang berbicara dengan shopee
di ruang tamu tak sengaja ia menguping pembicaraan ibu dan shopee.

Shopee : “ ibu alhamdulillah aku dapat beasiswa bu untuk kuliah ke jepang “.

Ibu : “ wah kamu memang anak kesayangan ibu kamu memang pinter banget”.

Tante : “wah kamu hebat banget shopee”.

Melihat itu iqbal sangat cemburu karena ibunya lebih menyayangi anak tiri itu dibanding
dirinya.

2. Saat makan malam

Ibu : “ shopee kamu makan yang banyak ya kamu kan mau ke jepang”.

Shopee : “ iya ibu”.

Melihat itu iqbal sangat cemburu karena ia merasa ibu kandungnya mengabaikan dirinya
sedangkan shopee selalu diperhatikan.

3. Dan suatu ketika kemarahan iqbal pada shopee memuncak saat melihat
Ibu :“ kamu anak pintar dan baik ibu beruntung punya anak seperti kamu, coba
saja iqbal bisa sepinter dia, dia mah dari dulu nilai sekolah nya jelek terus dan sekarang
kuliah banyak yang C dan dia juga tidak pernah nurut dengan ibu beda sama kamu”.

Shopee : “kita doakan saja semoga kak iqbal bisa sukses nantinya”.

Setelah itu malam harinya iqbal mencoba merencanakan untuk menghabisi shopee yaitu
dengan cara ingin memukuli shopee dengan raket nyamuk

Iqbal : “ saya harus menghabisi shopee malam ini, gara-gara dia ibu tidak sayang
dengan saya lagi, saya akan buat perhitungan dengan dia”.

Iqbal pun menuju kamar shopee dan menarik shopee dari tidurnya dan memukulinya.

Shopee : “kak , kakak kenapa kak jangan lakukan itu pada aku kak, kak sakit
kak”.

Shopee : “ tolonggggggg,ibu tolong”.

Mendengar itu ibu langsung menghampiri kamar shopee.

Ibu : “ iqbal kamu kenapa nak, sudah nak ibu mohon jangan sakiti shopee”.

Iqbal pun mendorong ibunya hingga jatuh, mendengar berisik tantenya pun langsung
menghampiri dari belakang iqbal dan mengambil raket nyamuk dari tangan iqbal dan
menahan iqbal dan mereka semua langsung membawa iqbal kerumah sakit jiwa kenangan.

Suster isti : “oh jadi seperti itu kejadian yang kamu tidak sukai”.

Iqbal : “ iya”.

Suster isti : “ baiklah iqbal kamu harus bisa mengontrol emosi kamu”.

Iqbal : “ya”.

Suster isti : “ baiklah permainan UNGKAP sudah selesai, bagaimana perasaan mas?”.

Iqbal : “lega”.

Suster isti : “baiklah kalau begitu saya permisi dulu ya mas iqbal”.

Siang hari suster isti operan dengan suster monic di ruang perawat

Suster Isti : “Sus jadi hasil data nya pasien membenci saudari tirinya ia cemburu dan ia
ingin mencoba mencelakai saudari tirinya itu, dan sampai sekarang pasien belum bisa
mengontrol emosinya pasien juga belum bisa di ajak bicara dengan baik, wajah pasien
memerah dan pandangan nya tajam, suara pasien juga terdengar sangat keras dan nada yang
tinggi”.

Suster Monic : “Baiklah sus, terima kasih datanya kalau begitu mari kita keruangan untuk
operan”.

Merekapun keruangan untuk operan.

Strategi Pelaksanaan (SP) 2

Fase Orientasi

Suster Monica : “Selamat siang mas, perkenalkan saya suster Monica yang bertugas
siang ini untuk merawat mas dari jam 14.00 sampai dengan jam 21.00 menggantikan suster
Isti.

Iqbal : “ Iyaa (sambil mengepalkan tangan dan wajah tampak memerah”.

Suster Monica : “Bagaimana perasaan mas saat ini ? apakah ada hal yang membuat
mas marah atau kesal ?

Iqbal : “ Adaa (Dengan suara keras dan nada tinggi)”.

Suster Monica : “ Baik, sekarang kita akan belajar bagaimana cara mengendalikan
perasaan marah mas dengan cara kegiatan fisik memukul bantal”.

Iqbal : “ Apakah cara itu bisa mengendalikan amarah saya sus?”.

Suster Monica : “Tentu saja bisa mas, jika mas bersungguh-sungguh mau
merubah sikap negatif mas dan mau mengendalikan amarah mas”.

Iqbal : “Iya sus saya mau”/.

Suster Monica : “ Mau berapa lama mas ? Bagaimana kalau 10 menit ?

Iqbal : “Iya boleh sus”.

Suster Monica : “Bagaimana kalau kita lakukannya di kamar saja ?

Iqbal : ‘ Iya sus”.

Fase Kerja
Di kamar pasien

Suster Monica : “ Baik mas kita lakukan sekarang ya, jadi kalau ada hal yang
menyebabkan mas marah dan muncul perasaan kesal, mas dapat memukul kasur dan bantal.
Sekarang mas latihan memukul kasur dan batal, apakah mas sudah siap ? Kita mulai ya mas”.

Pasien : “ Siap sus, tapi sebentar sus, saya pukul kasur dan bantalnya pelan-
pelan atau sekeras mungkin ?

Suster Monica : “ Mas bisa memukul kasur/bantal sekeras mungkin ya mas untuk
melepaskan rasa marah dan kesal yang mas rasakan. Sekarang mas coba ya cara yang tadi
saya ajarkan”.

Iqbal : “(Memukul kasur dan bantal dengan keras)”.

Suster Monica : “Ya bagus sekali, mas bisa melakukan nya. Nah, cara ini bisa
dllakukan jika mas timbul perasaan marah dan kesal. Jadi kalau nanti timbul perasaan marah
dan kesal, mas bisa lakukan cara yang tadi saya ajarkan ke mas”.

Iqbal ; “ Iya sus terimakasih”.

Fase Terminasi

Suster Monica : “ Bagaimana perasaan mas setelah latihan cara melampiaskan marah
tadi ?

Iqbal : “ Saya merasa lebih lega sus dan rasa marah saya bisa
terlampiaskan”.

Suster Monica : “ Coba mas sebutkan bagaimana cara yang tadi mas telah lakukan
untuk melampiaskan marah ?’.

Iqbal : “ Begini sus, kita bisa lampiaskan amarah dan kekesalan kita dengan
memukul kasur/ bantal sekeras mungkin”.

Suster Monica : “ Iya betul mas, bagus sekali ! Mari kita masukkan ke dalam jadwal
sehari-hari mas ya”.

Iqbal : “ Iya sus”.

Suster Monica : “ jam berapa mas akan mempraktikan memukul kasur/ bantal ?
Bagaimana kalau setiap bangun tidur ?”.
Iqbal : “ jam 7 pagi saja sus”.

Suster Monica : “ Baik mas, jadi mas akan melakukan nya setiap jam 7 pagi atau bisa
dilakukan ketika mas timbul perasaan marah atau kesal, gunakan cara ini ya mas”.

Iqbal : “Iya sus”.

Suster Monica : “ Sekarang mas istirahat, 2 jam kemudian mas akan bertemu dengan
suster kiki”.

Iqbal : “Iya sus, terimakasih”.

Di ruang perawat

Suster Monica : “ Suster Kiki nanti 2 jam lagi suster bertemu dengan pasien saudara
Iqbal ya. Strategi Pelaksanbaan (SP) ke 2 untuk melampiaskan rasa marah dan kesal dengan
cara memukul kasur/bantal sudah berhasil dilakukan oleh pasien.

Suster Kiki : “ Baik sus, nanti akan saya lanjutkan Strategi Pelaksanaan (SP) ke 3
untuk menjelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan secara social dan verbal”.

Strategi Pelaksanaan (SP) 3

FASE ORIENTASI

Suster Kiki : “Selamat pagi mas, perkenalkan saya suster Kiki yang bertugas pagi
ini untuk merawat mas dari jam 07.00 pagi sampai dengan jam 14.00 siang menggantikan
suster Monica.

Iqbal :” Iya sus”.

Suster Kiki : “ Bagaimana sudah dilakukan cara melampiaskan marah dan kesal
dengan memukul kasur/bantal ?”.

Iqbal : “ Sudah sus”.

Suster Kiki : “ Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan tersebut secara
teratur ?

Iqbal : “ Alhamdulillah, terasa lebih lega dan lebih tenang sus”.

Suster Kiki : “ Bagus ya mas kalau begitu, coba saya lihat jadwal kegiatan harian
nya”.
Iqbal : “ Ini sus jadwal kegiatan harian saya”.

Suster Kiki : “ Bagus, nah kalo memukul kasur/bantalnya dilakukan sendiri tulis
M, artinya mandiri, kalau melakukannya diingatkan oleh suster baru ditulis B, artinya dibantu
atau diingatkan. Nah kalau tidak dilakukan tulis T, artinya tidak dilakukan atau belum bisa
dilakukan.

Iqbal : “Iya sus saya akan lakukan yang suster bilang”.

Suster Kiki : “ Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan cara bicara untuk
mencegah marah ?”.

Iqbal : “ Iya sus”.

Suster Kiki : “ Enak nya dimana kita berbincang-bincang untuk melakukan cara
bicara mencegah marah ? Bagaimana kalau disini saja ya di kamar. Lalu mau berapa lama
mas mau berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 15 menit ?

Iqbal : “ Iya sus boleh”.

FASE KERJA

Suster Kiki : “ Baik mas, sekarang kita latihan cara bicara untuk mencegah marah.
Kalau marah sudah disalurkan melalui memukul kasur/bantal dan setelah mas melakukannya
mas sudah lebih lega dan tenang, maka kita perlu bicara dengan orang yang membuat kita
marah. Ada tiga cara mas : Pertama, meminta dengan baik tanpa marah dengan suara yang
rendah serta tidak menggunakan kata-kata kasar. Kemarin mas mengatakan penyebabnya mas
marah karena ibu mas yang lebih perhatian pada saudara tiri mas daripada ke mas selaku
anak kandungnya sendiri. Coba mas minta dengan baik-baik untuk tidak lebih perhatian atau
pilih kasih ke saudara tiri mas dibandingkan ke mas, mas berikan penjelasan ke ibu mas apa
mau mas supaya ucapan ataun sikap ibu tidak menyakiti perasaan mas dan membuat mas
marah atau kesal. Coba Mas praktekkan apa yang saya katakana tadi ?!”.

Iqbal : “ (Melakukan apa yang dikatakan oleh suster Kiki)”.

Suster Kiki : “ Bagus mas, mas sudah bisa melakukan cara yang tadi saya ajarkan.
Cara kedua, menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh mas dan mas tidak ingin
melakukan nya, katakan “Maaf saya tidak bisa melakukan nya karena sedang ada kerjaan
lain. Coba mas praktekkan cara yang kedua ini ?!”.
Iqbal : “ (Melakukan cara kedua yang diajarkan suster Kiki)”.

Suster Kiki : “ Ya bagus mas, mas bisa melakukan cara yang kedua. Sekarang cara
yang ketiga, mengungkapkan perasaan kesal jika ada perlakuan orang lain yang membuat
mas kesal, mas bisa mengatakan “ Saya jadi ingin marah karena perkataan mu itu. Coba mas
praktekkan cara yang ketiga !”.

Iqbal : “ (Melakukan cara yang ketiga)”.

Suster Kiki : “ Bagus sekali mas, mas bisa melakukan semua cara-cara yang sudah
saya ajarkan tadi, nanti bisa mas terapkan ya cara yang tadi saya ajarkan.

FASE TERMINASI

Suster Kiki : “ Bagimana perasaan mas setelah bercakap-cakap tentang cara


mengontrol marah dengan bicara yang baik ?. Coba mas sebutkan lagi cara bicara yang baik
yang telah kita pelajari tadi !”.

Iqbal : “ Melakukan cara yang sudah suster Kiki jelaskan secara


keseluruhan)”. Suster Kiki : “ Bagus sekali mas, coba masukkan ke dalam jadwal
kegiatan sehari-hari”.

Iqbal : “ Iya sus akan saya masukkan ke dalam jadwal kegiatan sehari-hari”.

Suster Kiki : “ Baik kalau begitu besok kita akan membicarakan cara lain untuk
mengatasi rasa marah mas dengan cara ibadah, mas setuju ?

Anda mungkin juga menyukai