OLEH :
IDP Kartika Pratiwi
PS. ILMU DAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, modul/bahan ajar MK. Mikrobiologi
Pnagan dapat diselesaikan. Pembuatan bahan ajar ini bertujuan untuk memberikan
suatu referensi atau pegangan kepada mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan,
Fakultas Teknologi Pertanaian, Universitas Udayana. Penyusun menyadari diktat ini
jauh dari sempurna, karena seperti pepatah mengatakan ; “Tidak Ada Gading yang
Tidak Retak” Berkaitan dengan hal tersebut, penyusun mengharapkan saran dan kritik
yang bermanfaat untuk kesempurnaan diktat ini dari semua pihak. Penyusun berharap
bahan ajar ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan referensi
Teknologi Hortikultura.
Penyusun
Pendahuluan
Mata kuliah ini membahas tentang definisi mikrobiologis, peranan mikroba
pada makanan, kelompok mikroba pada bahan pangan, pertumbuhan
mikroorganisme, ekologi mikroba pada bahan pangan yang meliputi : faktor
intrinsik dan ekstrinsik dalam bahan pangan, peran mikroba dalam kerusakan
mikrobiologis berbagai jenis bahan pangan dan hasil olahannya, mikroba
patogen dalam bahan pangan dan penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh
mikroba patogen.
Materi pokok terdiri atas : pengertian/definisi mikrobiologis, peranan
mikroba pada makanan, kelompok mikroba pada makanan, pertumbuhan
mikroba, ekologi mikroba pada bahan pangan yang meliputi: faktor intrinsik dan
ekstrinsik dalam bahan pangan, peran mikroba dalam kerusakan mikrobiologis
berbagai jenis bahan pangan dan hasil olahannya, mikroba patogen dalam bahan
pangan dan penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh mikroba patogen.
Manfaat yang diperoleh setelah menempuh mata kuliah ini, mampu
menjelaskan tentang pertumbuhan mikroba, faktor intrinsik dan ekstrinsik
dalam bahan pangan, peran mikroba dalam kerusakan mikrobiologis berbagai
jenis bahan pangan dan hasil olahannya, mikroba pathogen dalam bahan pangan
dan penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh mikroba pathogen. Untuk
memperoleh manfaat tersebut, pelaksanaan kuliah diadakan dalam bentuk tatap
muka berupa pertemuan di kelas, diskusi dan pemberian tugas terstruktur.
Materi I dan II (kelompok mikroba dalam bahan pangan dan metabolisme
mikroba) membahas tentang sifat-sifat mikroorgamisme : bakteri (bentuk dan
jenis bakteri) klasifikasi bakteri, pengelompokan bakteri berdasarkan sifat
pertumbuhannya pada makanan (bakteri asam laktat, bakteri asam asetat,
bakteri asam butiran dan bakteri asam proplonat, bakteri proteolitik, bakteri
lipolitik, bakteri sakarolitik, bakteri pektolitik, bakteri termofilik, bakteri
psikrotropik, bakteri halofilik, bakteri osmofilik, bakteri berpigmen, bakteri
pembentuk lendir, bakteri pembentuk gas, koliform dan penggunaan bakteri
dalam industri secara umum. kapang menyangkup sifat-sifat umum fungi, hifa
dan miselium, sifat-sifat fisiologi kapang, sifat-sifat beberapa jenis kapang
(mucor, thamnidium, aspegillus, penicillium, fusarium), penggunaan kapang
dalam industri, produksi mikotoksin kapang. khamir menyangkup sifat
morfologi khamir, sistem reproduksi khamir, sifat fisiologis khamir (kondisi
pertumbuhan khamir, metabolisme dan substrat untuk pertumbuhan khamir),
sifat-sifat beberapa khamir makanan (kelompok khamir sejati (true yeasts)
kebanyakan khamir yang digunakan dalam industri termasuk dalam kelas
Ascomycetes, terutama jenis Saccharomyces. Pada industri fermentasi yang
menggunakan khamir dikenal istilah khamir liar (wild yeast), yaitu khamir yang
tidak diinginkan tumbuh dalam suatu fermentasi. Jadi khamir yang digunakan
dalam suatu industri, jika mengkontaminasi industri lainnya yang menggunakan
khamir berbeda dapat di- sebut khamir liar. Khamir yang sering menimbulkan
masalah dalam industri fermentasi adalah yang tergolong khamir tidak berspora
(asporogenous) atau disebut false yeasts. Kelompok Khamir yang Penting dalam
makanan khamir film tumbuh pada permukaan makanan-makanan asam seperti
acar, pikel dan sauerkraut, dan melakukan oksidasi asam organic sehingga
makanan menjadi berkurang sifat keasamannya. Akibatnya, organism yang
kurang tahan asam dapat tumbuh pada makanan tersebut dan menyebabkan
kerusakan. Jenis-jenis khamir yang tergolong khamir film misalnya Pichia,
Hansenula, Debaryomyces, Candida dan Trichosporon, Hasenula dan Pichia tahan
terhadap konsentrasi alkohol tinggi, oleh karena itu dapat tumbuh pada
minuman anggur dan mengoksidasi alkohol menjadi asam dan
ester. Debarymyces tahan terhadap konsentrasi garam tinggi sampai 24%, dan
sering ditemukan pada cairan keju. Kelompok khamir film pada umumnya tidak
memproduksi alkohol, atau memproduksi alkohol dalam jumlah kecil.
Penggunaan khamir dalam industri terutama adalah dalam produksi alkohol dari
sumber karbohidrat, misalnya pati dan molase, prisip fermentasi ini digunakan
dalam produksi alkohol, anggur, brem, minuman keras, dan sebagainya. Jika
sebagai sumber karbohidrat digunakan pati, misalnya pati jagung, ubi kayu,
beras, dan pati lain-lainnya, pati tersebut harus terlebih dahulu dihidrolisis
menjadi gula-gula sederhana yaitu glukosa. Hidrolisis pati dapat dilakukan
dengan beberapa cara, misalnya menggunakan enzim dari malt barlel atau
kapang, atau dengan kombinasi asam dan pemanasan.Selain untuk memproduksi
alkohol, khamir juga digunakan dalam industri lainnya misalnya dalam
pembuatan roti untuk memproduksi gas karbon dioksida secara cepat sehingga
membuat lubang-lubang pada roti dan mengembangkan roti, pembuatan protein
sel tunggal, dan pembuatan makanan-makanan tradisional seperti tape dan
brem.
Materi III dan IV mempelajari tentang populasi mikroba beserta kurva
pertumbuhannya. Pertumbuhan adalah penambahan secara teratur semua
komponen sel suatu jasad. Pembelahan sel adalah hasil dari pembelahan sel.
Pada jasad bersel tunggal (uniseluler), pembelahan atau perbanyakan sel
merupakan pertambahan jumlah individu. Misalnya pembelahan sel pada
bakteri akan menghasilkan pertambahan jumlah sel bakteri itu sendiri. Pada
jasad bersel banyak (multiseluler), pembelahan sel tidak menghasilkan
pertambahan jumlah individunya, tetapi hanya merupakan pembentukan
jaringan atau bertambah besar jasadnya. Dalam membahas pertumbuhan
mikrobia harus dibedakan antara pertumbuhan masing-masing individu sel dan
pertumbuhan kelompok sel atau pertumbuhan populasi. Pertumbuhan dapat
diamati dari meningkatnya jumlah sel atau massa sel (berat kering sel). Pada
umumnya bakteri dapat memperbanyak diri dengan pembelahan biner, yaitu
dari satu sel membelah menjadi 2 sel baru, maka pertumbuhan dapat diukur dari
bertambahnya jumlah sel. Waktu yang diperlukan untuk membelah diri dari satu
sel menjadi dua sel sempurna disebut waktu generasi. Waktu yang diperlukan
oleh sejumlah sel atau massa sel menjadi dua kali jumlah/massa sel semula
disebut doubling time atau waktu penggandaan. Waktu penggandaan tidak sama
antara berbagai mikrobia, dari beberapa menit, beberapa jam sampai beberapa
hari tergantung kecepatan pertumbuhannya. Kecepatan pertumbuhan
merupakan perubahan jumlah atau massa sel per unit waktu.
Referensi :
1. Anonimus. 2007. Foodborne Disease Outbreaks: Guidelines for Investigation
and Control. World Health Organization.
2. Buckle, K.A, Edwards R.A, Fleet, G.H, Wotton,M. 1987. Ilmu Pangan.
Penerjemah Hari Purnomo, Adiono. Penerbit Universitas Indonesia.
3. Fardiaz,S. 1988. Mikrobiologi Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan
Gizi, IPB Bogor.
4. Forsythe, S.J., P.R. Hayes. 1998. Food Hygiene, Microbiology, and HACCP.
Third Edition. A Chapman and Hall Food Science Book. Aspen Publishers, Inc.
Gaihersburg, Maryland.
5. Hadiutomo, R.S. 1981. Metode-metode untuk Bakteriologi. Pusat Antar
Universitas, IPB-Bogor.
6. Supardi, H.I., Sukamto. 1999. Mikrobiologi dalam Pengolahan dan Keamanan
Pangan. Penerbit Alumni Bandung, atas kerjasama Yayasan Adikarya IKAPI
dengan The Ford Foundation.
KELOMPOK MIKROBA
PADA BAHAN PANGAN
Ø Menyebabkan keracunan
Ò KHAMIR
Ò BAKTERI
DISKUSI
2. Reproduksi seksual
Dimulai dari spora seksual. Kapang yg mpy
spora seksual disebut kapang sempurna
SIFAT FISIOLOGI KAPANG
1. Kebutuhan air (14-15 %)
2. Suhu pertumbuhan (25-30° C)
3. Kebutuhan oksigen dan pH. Semua kapang
membutuhkan oksigen dan pH tumbuh
pH 2-8,5
4. Makanan : Kapang dpt tumbuh pd komponen
makanan dari sederhana smp kompleks.
5. Komponen penghambat
Bbrp kapang mpy komponen yg dpt
menghambat tumbuhnya organisme lain.
Cth : pembentukan penisilin
PENGGUNAAN KAPANG DLM FERMENTASI MAKANAN
Produk Bahan dasar Kapang
Susu 37 12,5
Susu 37 26
Pengelompokan Bakteri berdasarkankan sifat
pertumbuhan :
1. Bakteri asam laktat (BAL)
- Cth ; Lactobacillus, Streptococcus
Memiliki kemampuan memfermentasi gula
mjd asam laktat
Dlm fermentasi sayur-sayuran (pikel,
saurkraut), fermentasi susu (keju, yogurt)
2. Bakteri Asam asetat
Cth : Acetobacter aceti dan Gluconobacter
suboxydans dlm industri asam asetat
3. Bakteri asam butirat dan bakteri asam propionat
Kebanyakan bakteri pembentuk asam butirat
tergolong anaerobik pembentuk spora dari jenis
Clostridium. Bakteri pembentuk asam proplonat
t e r u t a m a a d a l a h y a n g t e r m a s u k j e n i s
Propinibacterium.
4. Bakteri Proteolitik
Bakteri yg memproduksi enzim proteinase
ekstraseluluer (enzim pemecah protein yg
diproduksi di dlm sel kemudian dilepaskan keluar
sel)
Cth : Pseudomonas, Bacillus, Clostridium
5. Bakteri lipolitik
Bakteri memproduksi lipase (enzim yg
mengkatalisis hidrolisis lemak mjd asam lemak
dan gliserol)
Cth : Pseudomonas fluorescens, Micrococcus
6. Bakteri Sakarolitik
Bakteri yg menghidrolisis disakarida dan
polisakarida mjd gula yg lbh sederhana
Cth : Bacillus, Clostridium
7. Bakteri Pektolitik
Bakteri yg memecah pektin dan menyebabkan
busuk air atau busuk lunak (soft rot) pd buah
dan sayur serta menyebabkan hilangnya
kemampuan membentuk gel pd sari buah
Cth : Erwinia, Bacillus, Clostridium
8. Bakteri temofilik
Bakteri yg mpy suhu optimum pertumbuhan
minimal diatas 45 °C, biasanya 55 ° C atau
lebih
Cth : B. stearotermophilus penyebab kebusukan
asam tanpa gas (flat sour)
8. Bakteri Psikrotopik
Bakteri yg dpt tumbuh pd makanan yg
didinginkan karena msh dpt tumbuh pd
suhu sedikit diatas uhu pembekuan
Cth : Pseudomonas, Alcaligenes
9. Bakteri Halofilik
Bakteri ug membutuhkan konsentrasi NaCl
(2-5% utk halofilik ringan, 5-20% utk halofilik
sedang, 20-30% utk halofilik ekstrim)
Cth : Halobacterium, Vibrio
9. Bakteri Osmofilik
Bakteri yg tumbuh dengan atau tanpa
konsentrasi gula
Cth : Leuconostoc
OLEH :
IDP KARTIKA P
PETA KONSEP
Proses Metabolisme:
Anabolisme
Katabolisme
Reaksi enzimatik,
Energi Reaksi Reduksi- Oksidasi
FOTOSINTESIS:
MEMBENTUK C6H12O6 DARI CO2 DAN H2O
Katabolisme:
Penguraian senyawa yang menghasilkan energi
(Reaksi eksergonik):
Tahap IV = Rantai
Pernafasan Rantai Pernafasan e-
H 2O
O2
Fosforilasi Elektron
ATP Energi
oksidatif akseptor
Monosakarida difermentasi oleh mikroba mll 5
jalur utama :
1. Jalur Embden Meyerhoff Parnas (EMP)
v Fermentasi alkohol :
Memecah glukosa
menjadi 2 piruvat,
2 NADH, dan 2 ATP
2. Jalur Hexose Monophosphate Shunt (HMS)
asetat/etanol laktat
Lintasan Hexose
monophosphate
(HMP)
Hasil akhir lintasan
HMP adalah 1 piruvat,
1 asetil fosfat, 1 CO2,
1 ATP dan 3 NAD(P)H.
Lintasan ini juga
menghasilkan ribulosa
5-fosfat (Gambar 8)
yang merupakan
prekursor nukleotida.
3. Jalur Entner Doudroff (ED)
etanol
Lintasan Entner
Doudoroff (ED)
Hasil akhir pemecahan
1 molekul glukosa
adalah 2 piruvat, 1
ATP dan 2 NAD(P)H
4. Jalur Pentose Fosfoketolase
v Terjadi
perubahan ribose fosfat mjd
selulosa fosfat kmd mjd asetil fosfat
ditambah piruvat dan asetat atau
etanol ditmbah laktat
5. Jalur Heksosa Fosfoketolase
1. Fase adaptasi
§ Disebut juga Fase Lag
§ Mikroba mengalami penyesuaian dg substrat dan kondisi
lingkungan
§ Belum terjadi pembelahan sel karena bbrp enzim belum
disintesa
§ Tidak ada pertambahan populasi, yang terjadi hanya
pertambahan volume sel dan perubahan dalam
komposisi kimia
§ Lama fase ini bervariasi (cepat atau lambat) tergantung
dari kecepatan penyesuaian dg lingkungannya
Lama fase adaptasi dipengaruhi bbrp faktor :
1. Medium dan lingkungan pertumbuhan
Jika sel ditumbuhkan pd medium dan lingkungan pertumbuhan
sama dg sebelumnya maka tidak memerlukan waktu adaptasi
tetapi jika berbeda perlu waktu penyesuaian utk mensintesa
enzim yg dibutuhkan utk metabolisme
2. Jumlah inokulum
Jumlah awal sel yg semakin tinggi mempercepat fase adaptasi
Sel mulai membelah dg kecepatan rendah
karena baru selesai tahap adaptasi
3. Fase Logaritmik
§ Sel membelah dg
cepat dimana pertambahan
jumlahnya mengikuti kurva logaritmik
§ Aktivitas metabolik konstan
§ Keadaan pertumbuhan seimbang
§ Disebut juga fase eksponensial
§ Inokulum mikroba saat tepat pada saat fase ini
3. Fase Logaritmik
§ Kecepatan pertumbuhan dipengaruhi oleh medium
(komposisi nutrisi) dan lingkungan (pH, suhu,
kelembaban)
§ Sel butuh energi lbh banyak dan paling sensitif thd
lingkungan
§ Pada fase ini : sel melakukan konsumsi nutrien dan
proses fisiologi lainnya.
§ Pada fase ini metabolit primer (enzim, karbohidrat,
lipid) dan komponen sel lainnya yang disebut mid-
eksponensial dihasilkan
4. Fase pertumbuhan lambat
Dipengaruhi oleh :
1. Nutrisi dlm medium berkurang
2. Adanya hasil metabolisme yg mungkin beracun
1. Nutrisi
Diperlukan sbg sumber karbon, sumber nitrogen, sumber
energi, faktor pertumbuhan (vitamin dan mineral)
2. Tersedianya Air
Digunakan utk hidup dan berkembangbiak
aW rendah è kematian
Batas aW minimal utk pertumbuhan mikroba
Mikroba aW minimal
Bakteri 0,91
Khamir 0,88
Kapang 0,80
Bakteri halofilik 0,75
Fungi xerofilik 0,65
Khamir osmofilik 0,60
3. Nilai pH
Ø Bakteri pH 6,5 - 7,5
Ø Khamir menyukai pH 4 – 5, dan
tumbuh pd pH 2,5 – 8,5
Ø Kapang mempunyai pH optimum 5 – 7
tetapi dpt tumbuh pd pH 3 – 8,5
Penggolongan makanan berdasarkan pH :
Grup mikroba
Suhu pertumbuhan ( °C)
Psikrofil -5 - 0 5 - 15 15 - 20
(bakteri)
Mesofil 10 - 20 20 - 40 40 - 45
(kapang dan
khamir)
Termofil 25 - 45 45 - 60 60 - 80
(bakteri)
Pengaruh suhu terhadap
kecepatan pertumbuhan sel :
1. Pertumbuhan mikroba berkisar antara suhu
minimum dan maksimum kira 30 °C
2. Kecepatan pertumbuhan mikroba meningkat dg
naiknya suhu sampai mencapai kecepatan
pertumbuhan maksimum
3. Diatas suhu maksimum, kecepatan pertumbuhan
menurun
5. Tersedianya oksigen
Mikroba dibedakan :
1. Aerobik (memerlukan oksigen utk pertumbuhan)
2. Anaerobik ( tanpa oksigen utk pertumbuhan )
3. Anaerobik fakultatif ( tumbuh dg atau tanpa oksigen)
6. Komponen antimikroba
Oleh :
IDP Kartika Pratiwi
KURVA PERTUMBUHAN MIKROBA DALAM BATCH CULTURE
PERTUMBUHAN MIKROBA
Ø Waktu Generasi ?
POPULASI MIKROBA
Ø PertumbuhanMikroba = Peningkatan jumlah/
massa sel (bukan peningkatan ukuran sel)
Ø Pertumbuhan populasi sel umumnya scr
eksponensial yg berarti sth sel
membelah dua anak sel, masing-masing
anak sel membelah lagi mjd dua dst
Ø Kecepatan pertumbuhan eksponensial
biasanya dinyatakan dg waktu generasi
atau dinyatakan dlm jumlah generasi per jam
PENGHITUNGAN WAKTU GENERASI
Nt = N02n (1)
Nt = N02n
log Nt = log N0 + n log 2
log Nt – log N0 = n log 2
n = log Nt – log N0 = log Nt – log N0 (2)
—————— ——————
log 2 0.301
menggunakan rumus tersebut maka dapat di cari nilai n.
Waktu generasi (g) pada pertumbuhan ekponensial diperoleh dari:
g = t/n (3)
t : waktu pertumbuhan (dalam hari/jam/menit).
CONTOH PERHITUNGAN
k = n/t
k = log Nt – log N0
——————-
0.301(t)
Jika populasi mengganda maka t = g
= log (2N0) – log N0 è Nt = N02n
———————–
0.301 (g)
= log 2 + log N0 – log N0
—————————-
0.301 (g)
k = 1/g (4)
g = 1/k (5)
(waktu generasi berbanding terbalik dengan kecepatan
pertumbuhan rerata) (Prescott, 1999).
Kecepatan pertumbuhan mikroba dinyatakan dg
rumus :
k = log xt – log xo
0,301. t
1/k
CONTOH SOAL
Sejumlah 1000 sel bakteri (xo) setelah 4 jam di dalam
suatu medium bertambah jumlahnya mjd 100.000 sel
(xt). Berapakah waktu generasi dari populasi tsb ?
Jawab :
Jawab :
k = log 104 - log 10² = 4 – 2 = 3,32 generasi/jam
0,301 (2) 0,602
Jadi waktu generasi = 1/k = 1/3,32 jam = 0,30 jam
atau 18 menit
Contoh soal
Jawab :
k = log 106 - log 10² = 6 – 2 = 2,21 generasi/jam
0,301 (6) 1,81
Jadi waktu generasi = 1/k = 1/2,21 jam = 0,45 jam
atau 27 menit
Contoh soal
Sejumlah 1000 sel bakteri dengan kecepatan
pertumbuhan 4 generasi per jam di dalam suatu
medium bertambah jumlahnya mjd 1.000.000 sel
(xt). Berapakah waktu dari populasi tsb dan waktu
generasinya?
Jawab :
k = log xt – log xo
0,301 (t)
4 = log 106 - log 10³ = 6-3 = 3
0,301 (t) 0,301 (t) 0,301 (t)
4= 3
0,301 (t)
3 = 4 x 0,301x (t)
t = 2,49 jam
Jadi waktu populasi sel = 2,49 jam
Jawab :
k = log 10 ² - log 101
0,301 (2)
= 2 – 1 = 1,66 generasi/jam
0,602