Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Perkembangan sistem informasi saat ini telah mengalami pertumbuhan yang sangat
pesat.Hal ini mengakibatkan timbulnya persaingan yang semakin ketat.Banyak
perusahaanmulaimemanfaatkan sistem informasi dan teknologinya dengan
hanyamemperhatikan kebutuhan sesaat dan penerapan sistem informasi yang belum
terintegrasi dengan baik.Keunggulan kompetitif menjadi pusat perhatian bagi
perusahaan.Keunggulan kompetitif memberikan kontribusi mengenai ide tentang rantai nilai
dan sistem nilai.Biasanya para eksekutif perusahaan menggunakannya untuk mendapatkan
keunggulan strategis, teknis, dan operasional.Salah satu kunci penting dalam menghadapi
tantangan persaingan global adalah koordinasi.Koordinasi diperoleh melalui penggunaan
informasi. Perusahaan menggunakan informasi sejak tahun 1950-an. Meskipun format data
dan teknik penyimpanan berubah, namun data-data yang telah ada sebelumnya memberikan
referensi bagi tren perkembangan bisnis dan operasinya.
Pemanfaatan sistem informasi harus didukung oleh sebuah perencanaan strategis
sistem informasi yang baik dan tepat.Perencanaan strategis untuk sumber daya informasi
akan mengidentifikasikan tujuan-tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi
perusahaan. Dengan adanya perencanaan strategis sistem informasi yang matang, maka akan
menghasilkan sebuah aliran informasi yang baik, tepat, dan sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Sehingga akan mendukung setiap fungsi bisnis yang ada didalam organisasi
perusahaan untuk melaksanakan kegiatannya dan menempatkan perusahaan dalam posisi
yang unggul didalam persaingan bisnis yang ada.
Manajemen sumber daya informasi berkembang jika perusahaan berusaha semaksimal
mungkin memanfaatkan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif, para eksekutif
menyadari jasa informasi sebagai area bisnis utama, menerima manajer jasa informasi dalam
lingkungan elit mereka, memperlihatkan sumber daya informasi saat membuat perencanaan
strategis, terdapat rencana strategis sumber daya informasi yang formal dan rencana tersebut
membahas end-user computing.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1) Apakah yang dimaksud dengan keunggulan kompetitif?
2) Apa sajakah yang menjadi dimensi dari keunggulan kompetitif?
3) Apakah yang dimaksud dengan sumber daya informasi?
4) Apa sajakah tantangan yang akan muncul dari persaingan global?
5) Bagaimanakah pengelolaan dari sumber daya informasi?
6) Bagaimanakah perencanaan yang strategis dari sumber daya informasi?
7) Mengapa End User Computing (EUC) dikatakan sebagai masalah yang strategis?
8) Bagaimana konsep dari manajemen sumber daya informasi?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan ini adalah sebagai
berikut:
1) Untuk mengetahui pengertian dari keunggulan kompetitif.
2) Untuk mengetahui dimensi dari keunggulan kompetitif.
3) Untuk mengetahui pengertian dari sumber daya informasi.
4) Untuk mengetahui apa saja tantangan yang akan muncul dari persaingan global.
5) Untuk mengetahui pengelolaan dari sumber daya informasi.
6) Untuk mengetahui perencanaan yang strategis dari sumber daya informasi.
7) Untuk mengetahui End User Computing (EUC) dikatakan sebagai masalah yang strategis.
8) Untuk mengetahui konsep dari manajemen sumber daya informasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Keunggulan Kompetitif


Kebutuhan para pelanggan setiap hari terus meningkat.Perusahaan berusaha untuk
memenuhi kebutuhan produk dan jasa yang diperlukan dan mendapatkan keuntungan diatas
para pesaingnya.Tidak dapat dipastikan bahwa perusahaan akan dapat mencapai keunggulan
dalam persaingan melalui penggunaan sumber daya konseptual. Dalam bidang sistem
informasi, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk meningkatkan
pangsa pasar.
Michael E. Porter, profesor dari Harvard University, adalah orang yang diakui sebagai
orang yang paling banyak mengungkapkan konsep keunggulan kompetitif dengan
menciptakan rantai nilai (value chain) dan sistem nilai (value system). Perusahaan
menciptakan nilai dengan melakukan aktivitas-aktivitas (value activities). Aktivitas-aktivitas
utama meliputi:
- Pengumpulan logistik / logistik masuk untuk mendapatkan bahan mentah dan persediaan
dari penyuplai.
- Operasional yang mengubah bahan baku menjadi bahan jadi.
- Penyebaran logistik / logistik keluar merupakan distribusi produk kepada pelanggan.
- Pemasaran dan penjualan untuk mengetahui kebutuhan pelanggan dan menerima pesanan.
- Pelayanan untuk memelihara hubungan baik kepada pelanggan saat transaksi jual beli.
Selain aktivitas-aktivitas utama juga terdapat aktivitas-aktivitas pendukung atau
penunjang yang meliputi:
- Infrastuktur perusahaan yaitu penyusunan organisasi yang memengaruhi semua aktivitas
pokok.
- Pengelolaan sumber daya manusia yang berhubungan dengan pengelolaan pegawai
perusahaan.
- Pengembangan teknologi yaitu semua aktivitas yang melibatkan teknologi secara efisien.
- Pengadaan yaitu aktivitas yang berhubungan dengan pengadaan sumber daya material dan
mesin yang digunakan oleh aktivitas utama.
Sebuah perusahaan dapat menghubungkan rantai nilainya dengan rantai nilai
pemasoknya dengan menerapkan sistem yang membuat pemasukan sumber daya tersedia saat
dibutuhkan. Contohnya yaitu Just in Time (JIT) antara perusahaan dengan pemasok untuk
mengirimkan bahan baku, sehingga bahan baku tiba tepat waktu untuk diproduksi.
3
Perusahaan juga dapat menghubungkan rantai nilainya dengan anggota
distributornya.Contohnya, perusahaan penerbangan yang mengizinkan agen-agen perjalanan
wisata untuk mengakses sistem pemesanan tiket terkomputerisasi milik perusahaan sehingga
dapat memudahkan untuk memesan tiket penerbangan.

2.2 Dimensi Keunggulan Kompetitif


Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam bentuk keunggulan-keunggulan di
bidang strategis, taktikal, dan operasional. Ketiga keunggulan ini sangat berhubungan satu
sama lainnya. Pada tingkat manajerial tertinggi dimana tingkat perencanaan strategis dan
sistem informasi dapat mengubah arah perusahaan untuk mendapat keunggulan
strategisnya.Pada tingkat manajemen menengah, manajer dapat memberikan batasan dan
spesifikasi mengenai implementasi dari perencanaan strategis sehingga menciptakan
keunggulan taktis.Sedangkan pada tingkat manajemen operasional, manajer dapat
menggunakan teknologi informasi untuk memperoleh data dan mengolah informasi sehingga
dapat mencapai keunggulan operasional.
a. Keunggulan Strategis (Strategic Advantage)
Keunggulan strategis (strategic advantage) merupakan suatu keunggulan yang
memiliki pengaruh mendasar terhadap operasional perusahaan.Sebagai contoh, perusahaan
mungkin memutuskan untuk mengubah semua data yang dimiliki ke dalam database
menggunakan interface standar sehingga database memungkinkan untuk digunakan bersama-
sama.Basis data yang terstandardisasi dan dapat diakses melalui web browsermerupakan
gambaran tentang pertukaran strategi posisi perusahaan. Strategi ini menyebabkan operasi
perusahaan akan dipengaruhi oleh beberapa cara, yaitu:
1) Akses yang ada dalam perusahaan mungkin diperoleh menggunakan program resmi yang
dikeluarkan oleh perusahaan lain. Mobilitas akses laporan akan terpengaruh karena
pengguna tidak perlu mengakses melalui perangkat keras perusahaan.
2) Pelanggan dan pemasok yang berpotensi mempunyai akses yang memadai sehingga dapat
mempercepat transaksi penjualan dan pembelian perusahaan.
3) Semakin besarnya kesempatan untuk mendapatkan keuntungan terkait dengan akses web
kepada informasi perusahaan, maka tingkat bahaya semakin besar. Oleh karena itu
keamanan (security) memiliki peranan penting dalam perubahan strategis sistem
informasi.

4
b. Keunggulan Taktikal (Tactical Advantage)
Perusahaan dapat dikatakan mendapatkan keunggulan taktikal apabila perusahaan
tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara lebih baik dari pesaingnya. Sebagai
contoh, perusahaan yang ingin memuaskan para pelanggan. Tingkat kepuasan pelanggan
menentukan apakah pelanggan akan mengulangi transaksi atau tidak pada perusahaan yang
sama. Perusahaan mendapatkan keunggulan taktis dalam beberapa hal, yaitu:
1) Pelanggan merasa tertarik terhadap perusahaan dengan pemberian potongan harga.
Potongan harga memberikan keuntungan bagi pelanggan dan juga perusahaan.
2) Sistem informasi dapat memberikan saran bagi pelanggan mengenai produk yang akan
dibeli.
c. Keunggulan Operasional (Operational Advantage)
Keunggulan operasional adalahkeunggulan yang berhubungan dengan transaksi dan
proses sehari-hari. Dalam hal ini sistem informasi akan berinteraksi secara langsung dengan
proses-proses tersebut. Sebuah situs web yang mampu “mengingat” pelanggan dan
preferensinya melalui transaksi masa lalu menggambarkan suatu keuntungan operasional.
Browser sering memiliki cookies, file-file kecil berisi informasi yang ada didalam komputer
pengguna, yang dapat menyimpan nomor akun, kata sandi, dan informasi lain yang
berhubungan dengan transaksi pengguna. Pelanggan yang menggunakan web dalam transaksi
pembelian dapat menghemat biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sehingga beban
perusahaan membayar petugas untuk memasukkan data menjadi berkurang.Penggunaan
komputer oleh pelanggan untuk memasukkan data menjadi lebih akurat karena data
dimasukkan sendiri oleh pengguna.Apabila terdapat data yang salah, maka pengguna tidak
dapat menyalahkan perusahaan.Untuk berbagai alasan operasional, akses web terhadap
sistem informasi perusahaan dapat meningkatkan hubungan perusahaan dengan pelanggan.

2.3 Sumber Daya Informasi


Sumber daya informasi perusahaan terdiri dari:
a. Perangkat keras komputer (hardware)
b. Perangkat lunak komputer (software)
c. Ahli informasi
d. Pengguna
e. Fasilitas
f. Database
g. Informasi
5
Manajer perusahaan wajib mengelola sumber daya informasi untuk mencapai
keunggulan kompetitif.Para manajer harus menjamin ketersediaan data mentah yang
kemudian diolah menjadi informasi yang bermanfaat. Selain itu, mereka harus bisa
memastikan bahwa data sampai di tangan orang yang tepat dan waktu serta cara yang tepat
pula. Terakhir manajer membuang informasi kadaluarsa dan digantikan dengan informasi
terbaru dan akurat.
Saat pengembang sistem (pengguna dan ahli informasi) menetapkan output yang
harus dihasilkan oleh alat pengolah informasi, mereka harus mempertimbangkan dimensi-
dimensi dasar informasi, diantaranya:
1) Relevansi
Informasi memiliki relevansi jika berkaitan langsung dengan masalah yang ada. Data
yang relevan dengan pengambilan keputusan yang akan diambil saja yang disebut sebagai
informasi.
2) Akurasi
Idealnya, semua informasi harus akurat.Fitur-fitur yang memberikan kontribusi
kepada tingkat akurasi sistem akan menambah biaya dari sistem informasi tersebut. Pengguna
harus menerima informasi tersebut yang sepenuhnya tidak akurat.
3) Ketepatan Waktu
Informasi seharusnya sudah tersedia sebelum terjadi situasi krisis sehingga dapat
memecahkan suatu masalah. Pengguna harus mampu memberikan informasi mengenai apa
yang sedang terjadi saat ini ditambah apa yang telah terjadi sebelumnya. Apabila informasi
datang setelah keputusan dibuat maka tidak aka nada nilainya.
4) Kelengkapan
Pengguna hendaknya memberikan informasi terhadap suatu masalah atau solusi yang
lengkap. Informasi dapat dikatakan lengkap ketika informasi tersebut mempunyai jumlah
yang tepat dan menunjang semua area dimana keputusan akan dibuat.

2.4 Tantangan Persaingan Global


Pada awal tahun, penggunaan komputer yang dilakukan oleh perusahaanberfokus
terhadap perhatian komunitas lokal untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.Pandangan ini
perlahan-lahan berubah dengan melihat dunia sebagai pasar yang menjanjikan.Perusahaan
Multinasional (Multinational Corporation-MNC) adalah pemain besar dalam arena global
dimana perusahaan ini beroperasi terhadap lintas produk, pasar, negara, dan budaya.MNC
merupakan sistem terbuka yang berusaha meminimalkan ketidakpastian seperti perbedaan
6
antara jumlah informasi yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan dan jumlah informasi
yang telah ada di perusahaan.
Koordinasi menjadi kunci penting dan menjadi tantangan besar untuk mencapai
keunggulan kompetitif. Koordinasi yang baik akan menciptakan keberhasilan dalam cakupan
ekonomi internasional. Banyak keuntungan yang diperoleh oleh MNC jika melalukan
koordinasi, yaitu:
- Fleksibiltas dalam merespons para pesaing di pasar dan negara yang berbeda.
- Kemampuan memberi respons di suatu negara atau wilayah terhadap perubahan di negara
atau wilayah tersebut.
- Kemampuan mengikuti kebutuhan-kebutuhan pasar di seluruh dunia.
- Kemampuan transfer pengetahuan antarunit-unit di berbagai negara.
- Pengurangan biaya operasi secara menyeluruh.
- Meningkatkan efisiensi dan efektivitas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
- Kemampuan mencapai dan mempertahankan keberagaman produk perusahaan serta cara
produksi dan distribusinya.

2.5 Pengelolaan Sumber Daya Informasi


Sumber daya yang ditempatkan dalam jasa informasi dikelola oleh Chief Information
Officer(CIO).CIO adalah salah satu eksekutif tingkat puncak perusahaan yang bertanggung
jawab dalam pelayanan informasi.CIO bekerjasama dengan para eksekutif lainnya dalam
perencanaan strategis.CIO merupakan manajer pelayanan informasi yang memberikan
kontribusi keterampilan manajerial untuk memecahkan masalah-masalah, yang tidak hanya
berhubungan dengan sumber daya informasi tetapi juga area-area operasional lainnya di
perusahaan.CIO dapat memandang informasi sebagai suatu daya strategis dan terlibat dalam
manajemen sumber daya informasi atau information resources management (IRM) untuk
mencapai keunggulan kompetitif dalam pasar.
Seorang manajer pelayanan informasi dapat memposisikan diri sebagai CIO paling
tidak dengan mengikuti saran-saran berikut:
a. Menyediakan waktu untuk bisnis dan pelatihan bisnis. Mempelajari bisnis bukan
hanya sekadar teknologinya;
b. Membangun kemitraan dengan unit-unit bisnis dan manajemen, jangan menunggu
hingga diundang;
c. Fokuskan pada peningkatan proses-proses bisnis;
d. Jelaskan biaya sistem informasi dengan menggunakan istilah-istilah bisnis;
7
e. Bangun kepercayaan dengan memberikan jasa sistem informasi yang handal;
f. Terbuka terhadap ide-ide dari luar area sistem informasi.

Gambar 2.1 Keterlibatan Komite Pengarah SIM Mencapai Rencana Strategis


Eksekutif

Eksekutif dan CIO memberikan pandangan tingkat puncak mengenai sumber daya
informasi perusahaan, menentukan jenis, dan tingkat dukungan yang disajikan dalam jangka
panjang.Pengarahan tambahan diberikan oleh Komite Pengarah SIM, atau sekelompok
manajer di tingkat organisasi yang sedikit lebih rendah.CIO biasanya merupakan anggota
Komite Pengarah SIM dan sering berfungsi sebagai ketua.
CIO di perusahaan multinasional (MNC) bertanggung jawab menyediakan
mekanisme yang memungkinkan manajemen perusahaan mengkoordinasikan operasi yang
tersebar. Dua strategi yang diterapkan dalam MNC adalah sebagai berikut:
1. Strategi Internasional, dimana anak perusahaan beroperasi secara independen, namun
perusahaan induk menyediakan keahlian yang diperlukan;
2. Strategi Transnasional, dimana anak perusahaan dan induk bekerjasama pada semua
kegiatan perusahaan sebagai satu unit yang sangat terintegrasi.
Sistem informasi global (global information system) atau GIS adalah suatu sistem
yang mengkoordinasikan strategi internasional dan transnasional melalui jaringan berbasis
komputer untuk menyalurkan arus data dan informasi diantara anak perusahaan dan
perusahaan induk. Dalam menerapkan GIS, CIO dihadapkan dalam dua tantangan, yaitu:
1. Tantangan Teknologi, akibat pembatasan pemerintah di negara-negara anak perusahaan
yang menyulitkan standarisasi H/W dan S/W secara global, MNC kadang-kadang dipaksa

8
menggunakan perangkat lunak, perangkat keras, dan fasilitas komunikasi tertentu
sehingga butuh aktu dan usaha dalam menerapkan sistem;
2. Tantangan Budaya, budaya mempengaruhi kinerja spesialis informasi dan kebutuhan
informasi pemakai. Selain itu, sulit juga menerapkan sistem dalam berbagai budaya yang
berbeda.CIO pun mempunyai strategi-strategi dalam menangani masalah budaya tersebut
dalam menerapkan GIS, yaitu:
- Membangun sistem yang memenuhi berbagai kebutuhan budaya yang unik;
- Melakukan survei keahlian di antara para spesialis informasi di tiap anak perusahaan
untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya;
- Menyediakan diklat untuk pegawai baru atau lama untuk memperkokoh kekuatan dan
mengatasi kelemahan secara terus menerus;
- Membuat program pelatihan formal bagi manajer di perusahaan induk/anak untuk
memungkinkan manajer bekerjasama.
Namun mulai tahun 1990, CIO menjadi singkatan dari “Career Is Over” karena
sering dianggap orang luar dari perusahaan oleh eksekutif lain dan diharapkan juga memiliki
kemampuan lain (bisnis).

2.6 Perencanaan Strategis Sumber Daya Informasi


Unit pelayanan informasi memberikan perhatian lebih terhadap perencanaan strategis
perusahaan dibanding terhadap area-area bisnis lainnya.Istilah untuk menggambarkan istilah
ini adalah perencanaan strategis sumber daya informasi atau strategic planning for
information resources(SPIR).Perencanaan strategis sumber daya informasi adalah
pengembangan perencanaan strategis jasa informasi yang disesuaikan dengan perusahaan,
sehingga perencanaan perusahaan merefleksikan dukungan yang perlu disediakan oleh
pelayanan informasi, dan perencanaan pelayanan informasi dapat merefleksikan sistem
pendukung (support system) yang diperlukan di masa mendatang.

9
Pengaruh pada sumber daya
informasi Sumber daya
Strategi bisnis informasi dan
strategi IS
Pengaruh pada strategi
bisnis

Gambar 2.2 Perencanaan Strategis Sumber Daya Informasi

Gagasan utama dari SPIR adalah:


1. Tujuan yang harus dicapai oleh setiap kategori sistem selama periode waktu yang tertera
dalam perencanaan.
2. Sumber daya informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
Dasar perencanaan yang digunakan adalah Top-Down (dari atas ke bawah).Langkah
pertama dalam perencanaan ini adalah menentukan tujuan organisasi kemudian direncanakan
aktivitas di setiap unit perusahaan. Ada tiga pendekatan dalam perencanaan Top-Down ini,
yaitu:
1. BSP IBM (Business System Planning)
- Pendekatan studi total
- Setiap manajer di unit perusahaan diwawancara untuk menentukan kebutuhan
informasi, kemudian sistem diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan informasi
tiap unitnya.
2. CSF (Critical Success Factor)
- Perencanaan sumber informasi dengan mengidentifikasi kunci keberhasilan yang
menentukan keberhasilan dan kegagalan.
3. Transformasi Susunan Strategis
- Misi, tujuan, dan strategi dari perusahaan merupakan dasar tujuan, batasan, strategi
perencanaan sistem.
- Proses pentransformasian dari susunan strategi organisasi menjadi susunan strategi
SIM dinamakan proses perencanaan strategi SIM.

10
2.7 End-User Computing (EUC) sebagai Masalah Strategis
Tidak semua orang yang ikut serta dalam EUC memiliki tingkat pengetahuan yang
sama tentang komputer. Para pemakai akhir dapat dikelompokan menjadi empat golongan
berdasarkan kemampuan komputer mereka.
1) Pemakai Akhir Tingkat Menu (menu-level end-users)
Sebagian pemakai akhir tidak mampu menciptakan perangkt lunak mereka sendiri, tetapi
dapat berkomunikasi dengan perangkat lunak jadi(prewritten software) dengan
menggunakan menu-menu seperti yang ditampilkan perangkat lunak berbasis Windows
dan Mac.
2) Pemakai Akhir Tingkat Perintah (command level end-users)
Sebagian pemakai akhir memilikikemampuan menggunakan perangkat lunak jadi yang
lebih dari sekedar memilih menu.Para pemakai akhir ini dapat mengguakan bahasa
perintah dari perangkat lunak untuk melaksanakan operasi aritmatika dan logika pada
data. Contohnya, pemakai Microsoft Excel dapat menggunakan perintah-perintah khusus
untuk menyelesaikan proses yang tidak mungkin dilakukan melalu penggunaan menu.
3) Pemakai Akhir Tingkat Programmer (end-users programmers)
Sebagian pemakai akhir dapat menggunakan bahasa-bahasa pemograman seperti BASIC
atau C++, dan mereka dapat mengembangkan program-program yang disesuaikan dengan
kebutuhan mereka sendiri.
4) Personil Pendukung Fungsional (functional support personnel)
Di sejumlah perusahaan, para spesialis informasi adalah anggota dari unit-unit fungsional,
bukannya unit jasa informasi.Personil pendukung fungsional ini adalah spesialis
informasi dalam arti sesungguhnya, tetapi mereka berdedikasi pada area pemakai tertentu
dan melapor pada manajer fungsional mereka.
Sejauh ini, EUC telah memberi dampak berbagai subsistem utama CBIS dalam
tingkat yang bergam. Sebagian besar aplikasi end-user computing telah dibatasi pada sistem
pendukung keputusan keputusan (DSS) yang relatif mudah dan aplikasi kantor virtual yang
memenuhi kebutuhan perseorangan. Selebihnya adalah tanggung jawab spesialis informasi
untuk bekerja sama dengan pemakai dalam mengembangkan Aplikasi SIM dan SIA, DSS
yang rumit dan sistem berbasis pengetahuan. Selama keragaman dalam dampak EUC
berlanjut, yang memang seharusnya, akan selalu ada kebutuhan akan spesialis informasi.EUC
memberi manfaat bagi perusahaan dalam dua carautama, diantaranya:

11
1) Menyeimbangkan Kemampuan dan Tantangan
Pemindahan beban kerja dan pengembangan sistem ke area pemakai membebaskan para
spesialis untuk berkonsentrsi pada sistem yang rumit dan berlingkup organisasi, sehingga
mereka dapat bekerja lebih baik pada area-bidang tersebut.
2) Mengurangi Kesenjangan Komunikasi
Kesulitan komunikasi antara pemakai dan para spesialis informasi telah mengganggu
pengembangan sistem sejak masa awal adanya komputer.Pemakai memahami bidang
permasalahan dengan lebih baik daripada teknologi komputer.Sebaliknya, spesialis adalah
pakar dalam teknologi tetapi tidak menguasai bidang permasalahan.Dengan membiarkan
pemakai mengembangkan aplikasi mereka sendiri, tidak ada kesenjangan komunikasi
karena tidak dperlukan komunikasi.Demikian pula, ketika pemakai mengembangkan
sebagian sistem mereka, kesenjangan ini berkurang.
Manfaat EUC bukannya tanpa biaya.Ketika para pemakai mengembangkan sistem
mereka sendiri, perusahaan dihadapkan sejumlah resiko.
1) Sistem yang Buruk Sasarannya
Pemakai akhir mungkin menggunakan komputer untuk aplikasi seharusnya dilakukan
dengan cara yang lain, misalnya secara manual.
2) Sistem yang Buruk Rancangan dan Dokumentasinya
Pemakai akhir, walau memliki pengetahuan yang tinggi tentang komputer, tidak dapat
menandingi profesionalisme spesialis informasi dalam hal merancang sistem.Selain itu,
karena ketergesaan dalam menjalankan sistem, pemakai akhir cenderung mengabaikan
perlunya mendokumentasikan rancangan mereka supaya sistem itu dapat terpelihara.
3) Penggunaan Sumber Daya Informasi yang tidak Efisien
Apabila tidak ada pengendalian terpusat atas perolehan perangkat keras dan perangkat
lunak, perusahaan akhirnya dapat memilki perangkat keras yang berlebihan.
4) Hilangnya Integritas Data
Pemakai akhir mungkin kurang behati-hati dalam memasukkan data ke dalam
database perusahaan. Pemakai lain mungkin menggunakan data yang salah, namun
mengira bahwa data tersebut tepat. Hasilnya adalah output yang terkontaminasi yang
dapat menyebabkan manajer membuat keputusan yang keliru.
5) Hilangnya Keamanan
Dengan cara yang sama, pemakai akhir mungkin tidak melindungi data dan perangkat
lunaknya.

12
6) Hilangnya Pengendalian
Para pemakai mengembangkan sistem untuk memenuhi kebutuhan merreka sendiri tanpa
menyesuaikan pada encana yang memastikan dukungan komputer bagi
perusahaan.

2.8 Konsep Manajemen Sumber Daya Informasi


Topik-topik yang didiskusikan pada bab ini membentuk dasar untuk mengelola semua
sumber daya informasi. Manajemen sumber daya informasi(information resources
management) atau IRM, adalah aktivitas yang dijalankan oleh manajer pada semua tingkatan
dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumber daya
informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
Meskipun seorang pemakai individu dapat mempraktekkan IRM, pendekatan paling
efektif bagi perusahaan adalah mengembangkan rencana formal yang harus diikuti setiap
orang.Agar perusahaan sepenuhnya dapat mencapai IRM, perlu ada serangkaian kondisi
tertentu. Kondisi-kondisi tersebut meliputi:
1) Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumber daya informasi
yang unggul. Para eksekutif perusahaan dan manajer lain yang terlibat dalam perencanaan
strategis memahami bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan atas pesaingnya
dengan mengelola arus informasi.
2) Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu bidang fumgsional utama. Struktur
organisasi mencerminkan bahwa jasa informasi sama pentingnya dengan bidang
fungsional utama lainnya, seperti keuangan dan pemasaran.
3) Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak. CIO memberi kontribusi, jika
memungkinkan, pada pemecahan masalah yang mempengaruhi seluruh operasi
perusahaan, bukan hanya operasi jasa informasi. Kesadaran ini paling mudah ditunjukkan
dengan menyertakan CIO dalam komite eksekutif.
4) Perhatian pada sumber daya informasi perusahaan ketika membuat perencanaan strategis.
Ketika para eksekutif terlibat dalam perencanaan strategis perusahaan, mereka
memperhatikan sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan strategis.
5) Rencana strategis formal untuk sumber daya informasi. Terdapat rencana formal untuk
memperoleh dan mengelola sumber daya informasi. Sumber daya itu harus mencakup
yang berada pada area pemakai maupun jasa informasi.

13
6) Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing. Rencana strategis sumber
daya informasi membahas cara membuat sumber daya informasi tersedia bagi para
pemakai akhir, sambil tetap mempertahankan pengendalian atas sumber daya tersebut.
Kondisi-kondisi IRM yang diperlukan tersebut tidak terpisah tetapi bekerja sama
secara terkordinasi. Alinea-alinea bernomor di bawah ini menjelaskan nomor-nomor pada
model tersebut.
- Lingkungan perusahaan. Para eksekutif menyadari perlunya mengelola arus sumber daya
sebagai cara untuk memenuhi sejumlah kebutuhan elemen-elemen lingkungan dalam
pasar yang kompetitif.
- Eksekutif perusahaan. CIO disertakan dalam kelompok eksekutif yang mengarahkan
perusahaan mencapai tujuannya. Salah satu aktivitas kunci kelompok ini adalah
perncanaan strategis.
- Bidang fungsional. Jasa informasi disertakan sebagai suatu bidang fungsional utama, dan
setiap bidang bersama-sama mengembangkan rencana-rencana strategis yang mendukung
rencana strategis perusahaan. Salah satu dari rencana fungsional ini adalah rencana
strategis sumber daya informasi, yang dipersiapkan oleh jasa informasi bekerja sama
dengan bidang fungsional lain.
- Sumber daya informasi. Rencana strategis sumber daya informasi menggambarkan
bagaimana semua sumber daya informasi diperoleh dan dikelola. Sebagian sumber daya
ini dipusatkan dalam jasa informasi, dan sebagian didistribusikan di seluruh perusahaan
dalam area pemakai.
- Pemakai. Data dan informasi mengalir antara sumber daya informasi dan para pemakai.
Sebagian pemakai ikut serta dalam end-user computing.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk meningkatkan
pangsa pasar.Manajer perusahaan wajib mengelola sumber daya informasi untuk mencapai
keunggulan kompetitif.Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam bentuk
keunggulan-keunggulan di bidang strategis, taktikal, dan operasional.Sumber daya informasi
perusahaan terdiri dari perangkat keras komputer (hardware), perangkat lunak komputer
(software), ahli informasi, pengguna, fasilitas, database, dan informasi.Penggunaan komputer
yang dilakukan oleh perusahaan perlahan-lahan berubah dengan melihat dunia sebagai pasar
yang menjanjikan.Perusahaan Multinasional (Multinational Corporation-MNC) adalah
pemain besar dalam arena global.Koordinasi menjadi kunci penting dan menjadi tantangan
besar untuk mencapai keunggulan kompetitif.
Sumber daya yang ditempatkan dalam jasa informasi dikelola oleh Chief Information
Officer(CIO).CIO dapat memandang informasi sebagai suatu daya strategis dan terlibat
dalam manajemen sumber daya informasi atau information resources management (IRM)
untuk mencapai keunggulan kompetitif dalam pasar.Strategic planning for information
resources(SPIR) atau perencanaan strategis sumber daya informasi adalah pengembangan
perencanaan strategis jasa informasi.
EUC telah memberi dampak di berbagai subsistem utama CBIS dalam tingkat yang
beragam. Selama keragaman dalam dampak EUC berlanjut, yang memang seharusnya, akan
selalu ada kebutuhan akan spesialis informasi.Manajemen sumber daya
informasi(information resources management) atau IRM, adalah aktivitas yang dijalankan
oleh manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi,
memperoleh, dan mengelola sumber daya informasi yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai.Pendekatan paling efektif bagi perusahaan adalah mengembangkan
rencana formal yang harus diikuti setiap orang.

3.2 Saran
Dalam meningkatkan pangsa pasar, manajer perusahaan wajib mengelola sumber
daya informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif.Koordinasi menjadi kunci penting dan
menjadi tantangan besar untuk mencapai keunggulan kompetitif.Dalam penyumber daya

15
informasi, perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin dalam memanfaatkan informasi
yang ada agar dapat mencapai keunggulan kompetitif.
Pemanfaatan sistem informasi harus didukung oleh sebuah perencanaan strategis
sistem informasi yang baik dan tepat. Perencanaan strategis untuk sumber daya informasi
akan mengidentifikasikan tujuan-tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi
perusahaan, sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sehingga mendukung setiap fungsi bisnis
yang ada didalam organisasi perusahaan.

16
DAFTAR PUSTAKA

McLeod, Raymond. 2011. Sistem Informasi Manajemen Edisi Kesembilan. University of


Texas: Austin.

www.academia.edu
(Diakses pada tanggal 8 Februari 2016)

www.hadiavolorosi.blogspot.com/2012/11/bab-2-menggunakan-teknologi-
informasi.html?m=1
(Diakses pada tanggal 8 Februari 2016)

17

Anda mungkin juga menyukai