PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1) Apakah yang dimaksud dengan keunggulan kompetitif?
2) Apa sajakah yang menjadi dimensi dari keunggulan kompetitif?
3) Apakah yang dimaksud dengan sumber daya informasi?
4) Apa sajakah tantangan yang akan muncul dari persaingan global?
5) Bagaimanakah pengelolaan dari sumber daya informasi?
6) Bagaimanakah perencanaan yang strategis dari sumber daya informasi?
7) Mengapa End User Computing (EUC) dikatakan sebagai masalah yang strategis?
8) Bagaimana konsep dari manajemen sumber daya informasi?
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
b. Keunggulan Taktikal (Tactical Advantage)
Perusahaan dapat dikatakan mendapatkan keunggulan taktikal apabila perusahaan
tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara lebih baik dari pesaingnya. Sebagai
contoh, perusahaan yang ingin memuaskan para pelanggan. Tingkat kepuasan pelanggan
menentukan apakah pelanggan akan mengulangi transaksi atau tidak pada perusahaan yang
sama. Perusahaan mendapatkan keunggulan taktis dalam beberapa hal, yaitu:
1) Pelanggan merasa tertarik terhadap perusahaan dengan pemberian potongan harga.
Potongan harga memberikan keuntungan bagi pelanggan dan juga perusahaan.
2) Sistem informasi dapat memberikan saran bagi pelanggan mengenai produk yang akan
dibeli.
c. Keunggulan Operasional (Operational Advantage)
Keunggulan operasional adalahkeunggulan yang berhubungan dengan transaksi dan
proses sehari-hari. Dalam hal ini sistem informasi akan berinteraksi secara langsung dengan
proses-proses tersebut. Sebuah situs web yang mampu “mengingat” pelanggan dan
preferensinya melalui transaksi masa lalu menggambarkan suatu keuntungan operasional.
Browser sering memiliki cookies, file-file kecil berisi informasi yang ada didalam komputer
pengguna, yang dapat menyimpan nomor akun, kata sandi, dan informasi lain yang
berhubungan dengan transaksi pengguna. Pelanggan yang menggunakan web dalam transaksi
pembelian dapat menghemat biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sehingga beban
perusahaan membayar petugas untuk memasukkan data menjadi berkurang.Penggunaan
komputer oleh pelanggan untuk memasukkan data menjadi lebih akurat karena data
dimasukkan sendiri oleh pengguna.Apabila terdapat data yang salah, maka pengguna tidak
dapat menyalahkan perusahaan.Untuk berbagai alasan operasional, akses web terhadap
sistem informasi perusahaan dapat meningkatkan hubungan perusahaan dengan pelanggan.
Eksekutif dan CIO memberikan pandangan tingkat puncak mengenai sumber daya
informasi perusahaan, menentukan jenis, dan tingkat dukungan yang disajikan dalam jangka
panjang.Pengarahan tambahan diberikan oleh Komite Pengarah SIM, atau sekelompok
manajer di tingkat organisasi yang sedikit lebih rendah.CIO biasanya merupakan anggota
Komite Pengarah SIM dan sering berfungsi sebagai ketua.
CIO di perusahaan multinasional (MNC) bertanggung jawab menyediakan
mekanisme yang memungkinkan manajemen perusahaan mengkoordinasikan operasi yang
tersebar. Dua strategi yang diterapkan dalam MNC adalah sebagai berikut:
1. Strategi Internasional, dimana anak perusahaan beroperasi secara independen, namun
perusahaan induk menyediakan keahlian yang diperlukan;
2. Strategi Transnasional, dimana anak perusahaan dan induk bekerjasama pada semua
kegiatan perusahaan sebagai satu unit yang sangat terintegrasi.
Sistem informasi global (global information system) atau GIS adalah suatu sistem
yang mengkoordinasikan strategi internasional dan transnasional melalui jaringan berbasis
komputer untuk menyalurkan arus data dan informasi diantara anak perusahaan dan
perusahaan induk. Dalam menerapkan GIS, CIO dihadapkan dalam dua tantangan, yaitu:
1. Tantangan Teknologi, akibat pembatasan pemerintah di negara-negara anak perusahaan
yang menyulitkan standarisasi H/W dan S/W secara global, MNC kadang-kadang dipaksa
8
menggunakan perangkat lunak, perangkat keras, dan fasilitas komunikasi tertentu
sehingga butuh aktu dan usaha dalam menerapkan sistem;
2. Tantangan Budaya, budaya mempengaruhi kinerja spesialis informasi dan kebutuhan
informasi pemakai. Selain itu, sulit juga menerapkan sistem dalam berbagai budaya yang
berbeda.CIO pun mempunyai strategi-strategi dalam menangani masalah budaya tersebut
dalam menerapkan GIS, yaitu:
- Membangun sistem yang memenuhi berbagai kebutuhan budaya yang unik;
- Melakukan survei keahlian di antara para spesialis informasi di tiap anak perusahaan
untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya;
- Menyediakan diklat untuk pegawai baru atau lama untuk memperkokoh kekuatan dan
mengatasi kelemahan secara terus menerus;
- Membuat program pelatihan formal bagi manajer di perusahaan induk/anak untuk
memungkinkan manajer bekerjasama.
Namun mulai tahun 1990, CIO menjadi singkatan dari “Career Is Over” karena
sering dianggap orang luar dari perusahaan oleh eksekutif lain dan diharapkan juga memiliki
kemampuan lain (bisnis).
9
Pengaruh pada sumber daya
informasi Sumber daya
Strategi bisnis informasi dan
strategi IS
Pengaruh pada strategi
bisnis
10
2.7 End-User Computing (EUC) sebagai Masalah Strategis
Tidak semua orang yang ikut serta dalam EUC memiliki tingkat pengetahuan yang
sama tentang komputer. Para pemakai akhir dapat dikelompokan menjadi empat golongan
berdasarkan kemampuan komputer mereka.
1) Pemakai Akhir Tingkat Menu (menu-level end-users)
Sebagian pemakai akhir tidak mampu menciptakan perangkt lunak mereka sendiri, tetapi
dapat berkomunikasi dengan perangkat lunak jadi(prewritten software) dengan
menggunakan menu-menu seperti yang ditampilkan perangkat lunak berbasis Windows
dan Mac.
2) Pemakai Akhir Tingkat Perintah (command level end-users)
Sebagian pemakai akhir memilikikemampuan menggunakan perangkat lunak jadi yang
lebih dari sekedar memilih menu.Para pemakai akhir ini dapat mengguakan bahasa
perintah dari perangkat lunak untuk melaksanakan operasi aritmatika dan logika pada
data. Contohnya, pemakai Microsoft Excel dapat menggunakan perintah-perintah khusus
untuk menyelesaikan proses yang tidak mungkin dilakukan melalu penggunaan menu.
3) Pemakai Akhir Tingkat Programmer (end-users programmers)
Sebagian pemakai akhir dapat menggunakan bahasa-bahasa pemograman seperti BASIC
atau C++, dan mereka dapat mengembangkan program-program yang disesuaikan dengan
kebutuhan mereka sendiri.
4) Personil Pendukung Fungsional (functional support personnel)
Di sejumlah perusahaan, para spesialis informasi adalah anggota dari unit-unit fungsional,
bukannya unit jasa informasi.Personil pendukung fungsional ini adalah spesialis
informasi dalam arti sesungguhnya, tetapi mereka berdedikasi pada area pemakai tertentu
dan melapor pada manajer fungsional mereka.
Sejauh ini, EUC telah memberi dampak berbagai subsistem utama CBIS dalam
tingkat yang bergam. Sebagian besar aplikasi end-user computing telah dibatasi pada sistem
pendukung keputusan keputusan (DSS) yang relatif mudah dan aplikasi kantor virtual yang
memenuhi kebutuhan perseorangan. Selebihnya adalah tanggung jawab spesialis informasi
untuk bekerja sama dengan pemakai dalam mengembangkan Aplikasi SIM dan SIA, DSS
yang rumit dan sistem berbasis pengetahuan. Selama keragaman dalam dampak EUC
berlanjut, yang memang seharusnya, akan selalu ada kebutuhan akan spesialis informasi.EUC
memberi manfaat bagi perusahaan dalam dua carautama, diantaranya:
11
1) Menyeimbangkan Kemampuan dan Tantangan
Pemindahan beban kerja dan pengembangan sistem ke area pemakai membebaskan para
spesialis untuk berkonsentrsi pada sistem yang rumit dan berlingkup organisasi, sehingga
mereka dapat bekerja lebih baik pada area-bidang tersebut.
2) Mengurangi Kesenjangan Komunikasi
Kesulitan komunikasi antara pemakai dan para spesialis informasi telah mengganggu
pengembangan sistem sejak masa awal adanya komputer.Pemakai memahami bidang
permasalahan dengan lebih baik daripada teknologi komputer.Sebaliknya, spesialis adalah
pakar dalam teknologi tetapi tidak menguasai bidang permasalahan.Dengan membiarkan
pemakai mengembangkan aplikasi mereka sendiri, tidak ada kesenjangan komunikasi
karena tidak dperlukan komunikasi.Demikian pula, ketika pemakai mengembangkan
sebagian sistem mereka, kesenjangan ini berkurang.
Manfaat EUC bukannya tanpa biaya.Ketika para pemakai mengembangkan sistem
mereka sendiri, perusahaan dihadapkan sejumlah resiko.
1) Sistem yang Buruk Sasarannya
Pemakai akhir mungkin menggunakan komputer untuk aplikasi seharusnya dilakukan
dengan cara yang lain, misalnya secara manual.
2) Sistem yang Buruk Rancangan dan Dokumentasinya
Pemakai akhir, walau memliki pengetahuan yang tinggi tentang komputer, tidak dapat
menandingi profesionalisme spesialis informasi dalam hal merancang sistem.Selain itu,
karena ketergesaan dalam menjalankan sistem, pemakai akhir cenderung mengabaikan
perlunya mendokumentasikan rancangan mereka supaya sistem itu dapat terpelihara.
3) Penggunaan Sumber Daya Informasi yang tidak Efisien
Apabila tidak ada pengendalian terpusat atas perolehan perangkat keras dan perangkat
lunak, perusahaan akhirnya dapat memilki perangkat keras yang berlebihan.
4) Hilangnya Integritas Data
Pemakai akhir mungkin kurang behati-hati dalam memasukkan data ke dalam
database perusahaan. Pemakai lain mungkin menggunakan data yang salah, namun
mengira bahwa data tersebut tepat. Hasilnya adalah output yang terkontaminasi yang
dapat menyebabkan manajer membuat keputusan yang keliru.
5) Hilangnya Keamanan
Dengan cara yang sama, pemakai akhir mungkin tidak melindungi data dan perangkat
lunaknya.
12
6) Hilangnya Pengendalian
Para pemakai mengembangkan sistem untuk memenuhi kebutuhan merreka sendiri tanpa
menyesuaikan pada encana yang memastikan dukungan komputer bagi
perusahaan.
13
6) Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing. Rencana strategis sumber
daya informasi membahas cara membuat sumber daya informasi tersedia bagi para
pemakai akhir, sambil tetap mempertahankan pengendalian atas sumber daya tersebut.
Kondisi-kondisi IRM yang diperlukan tersebut tidak terpisah tetapi bekerja sama
secara terkordinasi. Alinea-alinea bernomor di bawah ini menjelaskan nomor-nomor pada
model tersebut.
- Lingkungan perusahaan. Para eksekutif menyadari perlunya mengelola arus sumber daya
sebagai cara untuk memenuhi sejumlah kebutuhan elemen-elemen lingkungan dalam
pasar yang kompetitif.
- Eksekutif perusahaan. CIO disertakan dalam kelompok eksekutif yang mengarahkan
perusahaan mencapai tujuannya. Salah satu aktivitas kunci kelompok ini adalah
perncanaan strategis.
- Bidang fungsional. Jasa informasi disertakan sebagai suatu bidang fungsional utama, dan
setiap bidang bersama-sama mengembangkan rencana-rencana strategis yang mendukung
rencana strategis perusahaan. Salah satu dari rencana fungsional ini adalah rencana
strategis sumber daya informasi, yang dipersiapkan oleh jasa informasi bekerja sama
dengan bidang fungsional lain.
- Sumber daya informasi. Rencana strategis sumber daya informasi menggambarkan
bagaimana semua sumber daya informasi diperoleh dan dikelola. Sebagian sumber daya
ini dipusatkan dalam jasa informasi, dan sebagian didistribusikan di seluruh perusahaan
dalam area pemakai.
- Pemakai. Data dan informasi mengalir antara sumber daya informasi dan para pemakai.
Sebagian pemakai ikut serta dalam end-user computing.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk meningkatkan
pangsa pasar.Manajer perusahaan wajib mengelola sumber daya informasi untuk mencapai
keunggulan kompetitif.Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam bentuk
keunggulan-keunggulan di bidang strategis, taktikal, dan operasional.Sumber daya informasi
perusahaan terdiri dari perangkat keras komputer (hardware), perangkat lunak komputer
(software), ahli informasi, pengguna, fasilitas, database, dan informasi.Penggunaan komputer
yang dilakukan oleh perusahaan perlahan-lahan berubah dengan melihat dunia sebagai pasar
yang menjanjikan.Perusahaan Multinasional (Multinational Corporation-MNC) adalah
pemain besar dalam arena global.Koordinasi menjadi kunci penting dan menjadi tantangan
besar untuk mencapai keunggulan kompetitif.
Sumber daya yang ditempatkan dalam jasa informasi dikelola oleh Chief Information
Officer(CIO).CIO dapat memandang informasi sebagai suatu daya strategis dan terlibat
dalam manajemen sumber daya informasi atau information resources management (IRM)
untuk mencapai keunggulan kompetitif dalam pasar.Strategic planning for information
resources(SPIR) atau perencanaan strategis sumber daya informasi adalah pengembangan
perencanaan strategis jasa informasi.
EUC telah memberi dampak di berbagai subsistem utama CBIS dalam tingkat yang
beragam. Selama keragaman dalam dampak EUC berlanjut, yang memang seharusnya, akan
selalu ada kebutuhan akan spesialis informasi.Manajemen sumber daya
informasi(information resources management) atau IRM, adalah aktivitas yang dijalankan
oleh manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi,
memperoleh, dan mengelola sumber daya informasi yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai.Pendekatan paling efektif bagi perusahaan adalah mengembangkan
rencana formal yang harus diikuti setiap orang.
3.2 Saran
Dalam meningkatkan pangsa pasar, manajer perusahaan wajib mengelola sumber
daya informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif.Koordinasi menjadi kunci penting dan
menjadi tantangan besar untuk mencapai keunggulan kompetitif.Dalam penyumber daya
15
informasi, perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin dalam memanfaatkan informasi
yang ada agar dapat mencapai keunggulan kompetitif.
Pemanfaatan sistem informasi harus didukung oleh sebuah perencanaan strategis
sistem informasi yang baik dan tepat. Perencanaan strategis untuk sumber daya informasi
akan mengidentifikasikan tujuan-tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi
perusahaan, sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sehingga mendukung setiap fungsi bisnis
yang ada didalam organisasi perusahaan.
16
DAFTAR PUSTAKA
www.academia.edu
(Diakses pada tanggal 8 Februari 2016)
www.hadiavolorosi.blogspot.com/2012/11/bab-2-menggunakan-teknologi-
informasi.html?m=1
(Diakses pada tanggal 8 Februari 2016)
17