Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Emas aluvial biasa disebut juga dengan emas placer. Oleh para ahli geologi,

endapan placer merupakan endapan "allochtonous" yang bernilai ekonomis. Endapan

placer adalah endapan kelas terigen yang terbentuk oleh proses sedimenter biasa

(ordinary sedimentary processes) yang mengendapkan atau mengkonsentrasi

mineral-mineral berat. Umumnya proses pemisahan gaya berat alamiah ini dibantu

oleh media air bergerak, walaupun ada juga yang terkonsentrasi melalui media padat

dan angin. Mineral-mineral berat tersebut harus terlebih dahulu terbebaskan dari

batuan sumbernya, harus memiliki berat jenis (densitas) yang tinggi, resisten secara

kimia terhadap pelapukan, serta memiliki durabilitas tinggi (tahan terhadap proses-

proses mekanik). Emas adalah salah satu mineral yang memenuhi syarat tersebut.

Daya tarik, kekayaan, dan kemudahan dalam penambangan emas alluvial

(placer) telah menyebabkan terjadinya berbagai perburuan (gold rush)dalam skala

besar di dunia pertambangan. Endapan placer merupakan tipe endapan yang

membutukan. kerja keras kemudian hanya sebuah sekop atau cangkul dan dulang

(panner) untuk mengekstrak emas, dan dalam waktu dua minggu bisa mengumpulkan

emas.

Perburuan emas besar-besaran di California tahun 1849, di Australia pada

1850-an, serta penyerbuan yang penuh risiko bahaya di Klondike dan Alaska pada

1
1897, menunjukkan terjadinya penambangan emas aluvial yang besar-besaran hanya

dalam waktu yang relatif singkat. Kondisi tersebut kemudian diikuti dengan

penambangan emas primer yang lebih stabil. Berikutnya disusul oleh pembangunan

industri, yang pada akhirnya terbentuk sebuah negara-negara besar. Besarnya

pengaruh berburu emas alluvial mampu mendatangkan imigran dalam jumlah yang

sangat besar ke daerah-daerah pertambangan tersebut di atas, yang kemudian diikuti

oleh berbagai pembangunan, industri, dan pada akhirnya justru mengubah daerah

yang semula terpencil dan sepi, menjadi negara dan negara bagian yang besar

(California, Alaska, Australia, dsb).

Ada juga cerita kuno yang menarik tentang perburuan emas aluvial(placer)

ini; sebagai perbandingan terhadap cerita perburuan modern tersebut di atas, yaitu

kisah klasik tentang legenda Yunani. Menurut cerita yang ditulis Euxine, di daerah

Colchis, para penambang pada saat itu mengekstraksi emas aluvial dengan cara

mencangkul gravel-gravel dari sungai dan memuatnya ke dalam "sluice boxes" yang

dibuat dari kayu-kayu hutan.

Lapisan-lapisan kayu akan mengikat/menjerat partikel-partikel emas; emas

yang kasar akan terkocok dan terangkat keluar (selanjutnya tinggal diambil), sedang

yang halus akan terikat pada "wool" basah yang terbuat bulu-bulu domba, kemudian

digantung di pohon untuk dikeringkan sehingga emas halusnya bisa terlepas. Cerita

tentang tersebut kemudian sampai ke Yunani, dan Jason dengan Argonautsnya

langsung memasang layar di kapalnya, kemudian berlayar menuju ke daerah tersebut.

Pada masa lalu, emas aluvial diekstraksi menggunakan kayu-kayu, yang

diambil secara serampangan dari hutan dan dibuat "sluice box" yang lebih modern,

2
dan kulit sapi dipasang di atasnya sebagai bahan "riffles" (penangkap emas halus).

Pada saat ini produksi emas aluvial tinggal sedikit jika dibandingkan dengan cerita

indahnya di masa lalu. Endapan-endapan yang "easily discoverable" telah ditemukan

sehingga menyebabkan perburuan emas aluvial akan lebih berkurang di masa

mendatang. Saat ini, hanya sedikit daerah-daerah eksplorasi yang bisa diharapkan

menghasilkan endapan yang baru.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik melakukan penelitian

dengan judul ”Analisa debit optimum alat sluice box dalam pemisahan emas Commented [U1]: Analisis Kondisi Operasional

alluvial di desa noeltoko, kecamatan miomaffo barat, kabupaten timor tengah

utara, propvinsi nusa tenggara timur” dengan harapan dapat membantu

masyarakat di desa noeltoko agar lebih mudah dalam menambang

1.2 Rumusan Masalah

1.) Bagaimana rancangan alat Sluice box Dalam pemisahan emas aluvial di desa Commented [U2]: Merancang

noeltoko kec. miomaffo barat, kab.TTU ?

2.) Berapa besar efisiensi alat sluce box dalam pemisahan emas alluvial di desa Commented [U3]: Menghitung

noeltoko kec. Miomaffo barat kab.TTU ?

3.) Berapa besar debit optimum alat sluice box dalam pemisahan emas aluvial di Commented [U4]: Menentukan kondisi

desa noeltoko kec. Miomaffo barat kab. TTU ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasakarkan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut : …. Commented [U5]: Merancangbangun alat sluice box yang dpt
digunakan pada tambang rakyat dan mengetahui recovery emas
pada kondisi optimum,

3
1) Mengetahui rancangan alat sluice box Dalam pemisahan emas aluvial di

desa noeltoko kec. miomaffo barat, kab.TTU

2) Mengetahui Berapa besar efisiensi alat sluce box dalam pemisahan emas

alluvial di Desa Noeltoko, Kec. Miomaffo Barat, Kab.TTU

3) Mengetahui besar debit optimum alat sluice box dalam pemisahan emas

aluvial di Desa Noeltoko, Kec. Miomaffo Barat, Kab. TTU

Anda mungkin juga menyukai