Anda di halaman 1dari 5

UAS Tanggal: 10/01/2019

Mata Ajaran: Dasar-dasar K3 Nama Mahasiswa: Nur Ighwana Sari


Pengajar: Chandra Satrya. Nomor Induk: 1706106280

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pentingnya Menerapkan K3 di Tempat Kerja
Memiliki pekerjaan adalah hak setiap warga negara indonesia, hal tersebut disebutkan dalam
UUD 1945 bahwa “setiap Warga Negara Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan uang layak
bagi kemanusiaan”. Dalam melakukan pekerjaannya tiap orang membutuhkan jiwa dan raga yang sehat
serta selamat dalam melaksanakan pekerjaannya di tempat kerja merupakan hal yang utama harus
terpenuhi agar produktivitas kerja meningkat. Keselamatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk
menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman bebas dari kecelakaan maupun kesakitan.
Namun, dalam menjalankan pekerjaan ada kemungkinan karyawan menemui risiko di tempat
kerja, adalah kombinasi dan konsekuensi suatu kejadian yang berbahaya dan peluang terjadinya
kejadian tersebut, risiko ini tentunya memiliki dampak berbahaya yang melekat dan dapat merugikan
bagi pekerja. Risiko hazard atau bahaya yang ditemui karena manusia, benda/bahan, maupun kondisi
lingkungan di tempat kerja, bisa berupa kecelakaan, yaitu suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan atau tidak disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa
manusia hal ini diduga dari semula jika perbuatan dan kondisi tidak memenuhi persyaratan. Kecelakaan
terjadi tanpa disangka sangka dalam waktu sekejap mata. Di dalam setiap kejadian, empat faktor
bergerak dalam satu kesatuan berantai yakni, faktor lingkungan, faktor bahaya, faktor peralatan dan
perlengkapan, dan faktor manusia. Selain itu resiko lain yang dapat ditemukan di tempat kerja yaitu
Penyakit akibat kerja, penyakit yang diderita sebagai akibat pemajanan faktor-faktor yang timbul dari
kegiatan pekerjaan. Faktor bahaya lingkungan yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja ini yaitu
faktor lingkungan fisika seperti getaran, bising, suhu, radiasi dan tekanan, lalu ada faktor fisiologis,
faktor tekanan mental/stress, kemudian faktor kimia seperti zat-zat kimia yang dapat membahayakan
pekerja serta faktor biologis lainnya, sehingga kesehatan dan keselamatan kerja menjadi hal yang
penting dirasakan oleh semua orang sehingga K3 menjadi hak bagi setiap pekerja/karyawan yaitu
kesehatan dan keselamatan yang mutlak dimiliki oleh karyawan. Berdasarkan data Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan di Indonesia telah terjadi 105.182 kasus
kecelakaan kerja hingga akhir tahun 2015. Dimana 2.375 kasus dari total jumlah kecelakaan kerja
merupakan kasus kecelakaan berat yang mengakibatkan kematian. Angka kecelakaan kerja tersebut
relatif sangat tinggi. Penyebab kecelakaan kerja yang sering ditemui diantaranya perilaku yang tidak
aman, kondisi lingkungan yang tidak aman, atau kedua kondisi tersebut terjadi secara bersama – sama.
Sehat dan selamat bukanlah segalanya, tetapi tanpa sehat dan selamat segalanya tidak ada artinya,
demikianlah semboyan yang dikumandangkan oleh International Labour Organization bersama World
Health Organization. Undang-Undang Dasar tahun 1945 mengisyaratkan bahwa “Setiap Warga Negara
Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan uang layak bagi kemanusiaan”. Hal ini akan terpenuhi
apabila persyaratan K3 dilaksanakan secara sungguh-sungguh di setiap tempat kerja, di industri,
perkantoran, tempat hiburan, dan rumah tangga. Dengan lingkungan yang sehat dan selamat maka
produktivitas akan meningkat pula sesuai dengan martabat kemanusiaan Indonesia.
UAS Tanggal: 10/01/2019
Mata Ajaran: Dasar-dasar K3 Nama Mahasiswa: Nur Ighwana Sari
Pengajar: Chandra Satrya. Nomor Induk: 1706106280

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja dengan menerapkan Pelaksanaan k3 penting
dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yaitu suatu kejadian yang tidak di semula dan
tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan dapat
menimbulkan kerugian harta benda dan korban manusia, Serta mencegah timbulnya penyakit akibat
kerja. Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan , baik jasmaniah
maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada
umumnya dan manusia pada khususnya. Keselamatan kerja ditujukan bagi manusia (pekerja dan
masyarakat), benda (alat, mesin, bangunan,dll) serta lingkungan (air, udara, cahaya, dll). Dengan
menerapkan budaya K3 di tempat kerja akan memberikan nilai tambah bagi karyawan/pekerja, bisnis,
dan tempat kerja. Menurunnya angka kecelakaan dan kesakitan karyawan akibat kerja dan
meningkatnya kepuasan kerja karyawan sehingga meningkatkan produktivitas karyawan bisa menjadi
nilai tambah bagi tempat kerja. Nilai tambah yang dirasakan oleh karyawan yaitu terhindar dari
kecacatan, cidera, sakit karena kecelakaan kerja sehingga karyawan dapat melanjutkan pekerjaan
mereka dengan efektif dan efisien. Sedangkan, nilai tambah untuk perusahaan atau bisnis yaitu
meningkatnya produktivitas produksi, citra perusahaan yang baik sehingga banyak perusahaan atau
instansi yang ingin bekerja sama, cost effective sehingga lebih saving money dan tentunya increasing
income untuk perusahaan/bisnis, dan tidak menghilangkan pendapatan bagi karyawan.
UAS Tanggal: 10/01/2019
Mata Ajaran: Dasar-dasar K3 Nama Mahasiswa: Nur Ighwana Sari
Pengajar: Chandra Satrya. Nomor Induk: 1706106280

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
SOAL KEDUA
Potensi Bahaya
Kesehatan kerja mutlak harus dilaksanakan di dunia kerja dan dunia usaha, oleh semua orang
yang berada di tempat kerja baik pekerja maupun pemberi kerja, jajaran pelaksana, penyelia maupun
manajemen, serta pekerja yang ekerja untuk diri sendiri. Alasannya jelas karena bekerja adalah bagian
dari kehidupan dan setiap orang memerlukan pekeraan untuk mencukupi kehidupan dan/atau untuk
aktualisasi diri, namun dalam melakukan pekerjaannya, memiliki dampak bagi pekerja, yaitu sesuatu
yang memberikan pengaruh atau akibat secara langsung atau tidak langsung, positif atau negatif.
Dampak negatif yang muncul memiliki potensi bahaya (hazard atau faktor risiko) dan risiko di tempat
kerja mengancam diri pekerja sehingga dapat menimbulkan cedera atau gangguan kesehatan atau bisa
disebut dengan kejadian yang tidak diharapkan. Bahaya / hazard sendiri merupakan sumber potensi
kerusakan atau situasi yang berpotensi untuk menimbulkan kerugian. Dalam terminologi keselamatan
dan kesehatan kerja, bahaya diklasifikasikan menjadi 2 yaitu bahaya keselamatn kerja dan bahaya
kesehatan kerja. Bahaya keselamatan kerja atau safety hazard adalah bahaya yang berdampak pada
timbulnya kecelakaan yang dapat menyebabkan luka injury hingga kematian, serta kerusakan property
perusahaan dan dampaknya bersifat akut. Sedangkan bahaya kesehatan kerja atau health hazard
merupakan jenis bahaya yang berdampak pada kesehatan, menyebabkan gangguan kesehatan dan
penyakit akibat kerja dan dampaknya bersifat kronis. Potensi bahaya dan risiko di tempat kerja antara
lain akibat sistem kerja atau proses kerja, penggunaan mesin, alat dan bahan, yang bersumber dari
keterbatasan pekerjanya sendiri, perilaku hidup yang tidak sehat dan perilaku kerja yang tidak
selamat/aman, buruknya lingkungan kerja, kondisi pekerjaan yang tidak ergonomik, pengorganisasian
pekerjaan dan budaya kerja yang tidak kondusif bagi keselamatan dan kesehatan kerja (Kurniawidjaja,
2010).
Motivasi utama dalam melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja adalah untuk mencegah
kecelakaan kerja dan penyakit yang ditimbulkan oleh pekerjaan, oleh karena itu perlu melihat penyebab
dan dampak yang ditimbulkannya. Potensi bahaya adalah sesuatu yang berpotensi untuk terjadinya
insiden yang berakibat pada kerugian sedangkan risiko adalah kombinasi dan konsekuensi suatu
kejadian yang berbahaya dan peluang terjadinya kejadian tersebut dan dapat menimbulkan efek. Risiko
dapat diukur probabilitasnya, yaitu perhitungan nilai risiko bisa diukur kemungkinan terjadinya sebuah
peristiwa (likelihood) dan dampak atau akibat pengaruh yang ditimbulkan oleh peristiwa tersebut
(consequences). Risiko dibagi menjadi 5 macam yaitu risiko keselamatan, risiko kesehatan, risiko
lingkungan dan ekologi, risiko kesejahteraan masyarakat, dan risiko keuangan. Kecelakaan kerja adalah
setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan sehingga lahirlah
cara menanggulangi kecelakaan kerja adalah meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau
mengadakan pengawasan yang ketat.
UAS Tanggal: 10/01/2019
Mata Ajaran: Dasar-dasar K3 Nama Mahasiswa: Nur Ighwana Sari
Pengajar: Chandra Satrya. Nomor Induk: 1706106280

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Manajemen risiko merupakan bagian dari sebuah sistem manajemen, tahap awal dari proses
peningkatan secara berkelanjutan yang diterapkan pada sebuah perusahaan atau organisasi. Manajemen
risiko dapat didefinisikan sebagai proses untuk menghilangkan atau meminimalkan efek yang
merugikan terhadap risiko yang dimiliki oleh sebuah sistem kerja (Djunaedi, 2005). Manajemen risiko
adalah metode yang tersusun secara logis dan sistematis, banyak terdapat teknik yang digunakan dalam
melakukan manajemen risiko tergantung terhadap tipe risiko, namun sebagian besar memiliki rangkaian
kegiatan yang sama yaitu menetapkan konteks, identifikasi bahaya, analisa risiko, evaluasi nilai risiko
dan pengendalian. Proses ini dapat diterapkan pada semua tingkatan kegiatan, jabatan, proyek, produk
maupun aset. Manajemen risiko dapat memberikan manfaat optimal jika diterapkan sejak awal kegiatan.
Walaupun demikian manajemen risiko dapat dilakukan pada tahap pelaksanaan operasional kegiatan.
(Djunaedi, 2005).
UAS Tanggal: 10/01/2019
Mata Ajaran: Dasar-dasar K3 Nama Mahasiswa: Nur Ighwana Sari
Pengajar: Chandra Satrya. Nomor Induk: 1706106280

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
SOAL KETIGA

Asumsi, tata nilai Safety First

Cara pikir, bertindak dalam


Risiko
Hazard menghadapi risiko

Anda mungkin juga menyukai