Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
INTRA NATAL
Disusun Oleh :
1. Diana Alfi Yanuar
2. Kiki Armansyah
3. Marfatul Ngarifah
4. Warti
5. Zak Ulyatu Fitroti
E. JENIS PERSALINAN
1. Menurut cara persalinan.
a. Persalinan spontan.
Proses lahir bayi dengan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan dan alat, serta
tidak melukai ibu dan bayi yang berlangsung kurang dari 24 jam.
b. Persalinan buatan.
Persalinan pervaginam dengan bantuan alat – alat atau melalui dinding
perut dengan operasi secio caesaria.
c. Persalinan anjuran
Kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan
jalan rangsangan seperti pemberian pitocin atau prostaglandin atau
pemecahan ketuban.
2. Menurut usia (tua kehamilan)
a.Abortus.
Pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 mg atau bayi dengan
berat badan kurang dari 500 g.
b.Partus imaturus.
Pengeluaran buah kehamilan antara 22 mg dan 28 mg atau bayi dengan
berat badan antara 500 g dan 999 g.
c.Partus prematurus.
Pengeluaran buah kehamilan antara 28 mg dan 37 mg atau dengan berat
badan 1000 g dan 2499 g.
d.Partus matures / aterm
Pengeluaran buah kehamilan antara 37 mg dan 42 mg atau bayi dengan BB
2500 g atau lebih.
e.Partus post matures / serotinus
Pengeluaran buah kehamilan setelah 42 mg.
F. GEJALA PERSALINAN
1. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur
2. Keluarnya lendir bercampur darah lebih banyak. Hal ini terjadi karena
robekan-robekan kecil yang terjadi pada serviks
3. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
4. Pada pemeriksaan dalam serviks mendatar, lunak dan terdapat pembukaan
(Mary Hamilton, Persis. 2010)
G. TANDA – TANDA PERMULAAN PERSALINAN
1. Kepala turun memasuki PAP terutama pada primigravida. Pada primigravida
kepala anak pada bulan terakhir berangsur – angsur turun kedalam rongga
panggul. Pada multigravida, dinding rahim dan perut sudah kendor
kekenyalannya sudah berkurang sehingga kekuatan mendesak kebawah tidak
seberapa, biasanya kepala baru turun pada permulaan persalinan.
2. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
3. Perasaan sering atau susah BAB karena vesika urinaria karena tertekan oleh
bagian terbawah janin.
4. Perasaan sakit diperut dan pinggang oleh adanya his.
5. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar, sekresi bertambah, kadang – kadang
bercampur darah.
(Hanifa Wiknjosastro, Prof. dr. 2006)
Tanda-tanda inpartu
Proses persalinan
Intervensi :
- Pantau aktivitas uterus , catat frekuensi, durasi dan intensitas kontraksi.
- Lakukan tirah baring saat persalinan menjadi lebih intensif. Hindari
meninggalkan klien tanpa perhatian.
- Tempatkan klien pada posisi agak tegak miring kiri
- Berikan perawatan perineal setiap 4 jam.
- Pantau suhu dan nadi.
- Berikan es batu atau cairan jernih pada klien bila memungkinkan,
hindari makanan padat.
- Anjurkan klien untuk bernapas pendek dan cepat atau meniup bila ada
dorongan untuk mengejan.
3. PENGKAJIAN KALA II
a. Aktivitas/istirahat :
- Laporan kelelahan
- Melaporkan ketidakmampuan melakukan dorongan sendiri
- Latergi
- Lingkaran hitam di bawah mata
b. Sirkulasi : TD meningkat 5-10 mmHg diantara kontraksi
c. Integritas ego
- Respon emosional dapat di rentang dan perasaan fear/irritation
- Dapat merasa kehilangan control atau sebaliknya
d. Eliminasi
- Keinginan untuk defekasi atau mendorong involunter pada kontraksi
disertai dengan tekanan intra abdomen dan tekanan uterus
- Dapat mengalami rebas fekal saat mengejan
- Distensi kandung kemih mungkin ada, urin harus dikeluarkan selama
upaya mendorong
e. Nyeri/ketidaknyamanan :
- Dapat merintih atau meringis selama kontraksi
- Amnesia diantara kontraksi mungkin terlihat
- Melaporkan rasa terbakar/meregang dari perineum
- Kaki gemetar selama upaya mendorong
- Kontraksi uterus kuat, terjadi 1.5-2 menit masing-masing dan berakhir
60-90 detik
- Dapat melawan kontraksi, khususnya bila ia tidak berpartisipasi dalam
kelas kelahiran anak
f. Pernapasan : frekuensi pernapasan meningkat
g. Keamanan :
- Diaphoresis sering terjadi
- Bradikardi janin dapat terjadi selama kontraksi
h. Seksualitas :
- Serviks dilatasi penuh (10cm) dan penonjolan 100%
- Peningkatan perdarahan pervaginaan
- Penonjolan rectum atau perineal dengan turunnya janin
- Membrane dapat rupture bila masih utuh
- Peningkatan pengeluaran cairan amnion selama kontraksi
7. PENGKAJIAN KALA IV
a. Aktivitas/istirahat : dapat tampak
berenergi atau kelelahan mengantuk
b. Sirkulasi :
- Nadi lambat (50-70 dpm) karena hipersensitivitas vagal
- TD bervariasi mungkin lebih rendah pada respon terhadap analgesi?
anestesi atau meningkat pada respon terhadap pemberian oksitosin atau
hipertensi kerana kehamilan
- Kehilangan darah selama persalinan dan kelahiran sampai 400-500 ml
utnuk kelahiran vaginal atau 600-800 ml untuk kelahiran Caesar
c. Integritas ego :
- Rekasi emosional bervariasi dan dapat berubah-ubah
- Dapat mengekspresikan masalah atau meminta maaf untuk perilaku
intrapartum atau kehilangan control
d. Eliminasi :
- Kandung kemih mungkin teraba diatas simfisis pubis atau kateter
- Hemoroid sering ada dan menonjol
- Diuresis dapat terjadi bila tekanan bagian presentasi menghambat aliran
urin
e. Makanan/cairan : dapat mengeluh lapar, haus, mual
f. Neurosensory :
- Sensasi dan gerakan ekstremitas bawah menurun pada adanya anastesi
spinal atau analgesi
- Hiperefleksia mungkin ada
g. Nyeri/ketidaknyamanan : dapat melaporkan ketidaknyamanan berabagai
sumber
h. Keamanan :
- Pada awalnya suhu tubuh meningkat sedikit
- Perbaikan episiotomy utuh, dengan tepi jaringan merapat
i. Seksualitas :
- Fundus keras terkontraksi, pada garis tengah dan terletak setinggi
umbilicus
- Drainase vagina atau lokhea jumlahnya sedang, merah gelap dengan
hanya beberapa bekuan kecil
- Perineum bebas dari kemerahan, edema, ekimosis, atau rabas
- Striae mungkin ada pada abdomen, paha, dan payudara
- Payudara lunak, dengan putting tegang
j. Pemeriksaan diagnostic : HB dan Ht, jumlah darah lengkap, urinalisis,
pemeriksaan lain mungkin dilakukan sesuai indikasi dari temuan fisik
8. DIAGNOSA KALA IV
a. Perubahan ikatan proses keluarga berhubungan dengan transisi atau
peningkatan perkembangan anggta keluarga.
Tujuan : Klien mampu beradaptasi dengan perubahan setelah melahirkan
dg KH
- Klien menggendong bayinya.
- Klien mampu mendemonstrasikan perilaku kedekatan dan ikatan yang
tepat.
Intervensi :
- Anjurkan klien untuk menggendong, menyentuh dan memeriksa bayi.
- Anjurkan ayah untuk menyentuh dan menggendong bayi serta
membantu dalam perawatan bayi, sesuai kondisinya.
- Observasi dan catat interaksi bayi – keluarga, perhatikan perilaku untuk
menunjukkan ikatan dan kedekatan dalam budaya khusus.
- Catat perilaku / pengungkapan yang menunjukkan kekecewaan / kurang
minat / kedekatan.
- Terima keluarga dan sibling dengan senang hati selama periode
pemulihan.
- Jamin privasi keluarga pada pemeriksaan selama interaksi awal dengan
bayi baru lahir sesuai kondisi ibu dan bayi.
- Anjurkan dan bantu pemberian ASI.
DAFTAR PUSTAKA
Hanifa Wiknjosastro, Prof. dr. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Henderson & Jones. 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC.
Moechtar, Rustam. 2008. Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi,
Jilid I, Edisi 2, Editor : Delfi Lutan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran,
EGC.
Mary Hamilton, Persis. 2010. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, EGC.
NANDA International. 2012. Diagnosis keperawatan definisi dan klasifikasi 2012-
2014. Jakarta: EGC
Saifuddin, A.B dkkm. 2005.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal.
Edisi I, Catatan I. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sasworo Prawirohardjo.
Waspodo, dkk. 2007. Asuhan Persalinan Normal, Buku Acuan. Jakarta : Jaringan
Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi.