PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
6. Apa saja ciri-ciri Demokrasi?
7. Adakah nilai-nilai yang terkandung dalam Demokrasi?
8. Apakah manfaat Demokrasi?
9. Bagaimana Demokrasi dalam sistem NKRI?
10. Apa prospek Demokrasi di Indonesia dimasa yang akan datang?
11. Apa contoh kasus yang mencerminkan Demokrasi?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan dan untuk mengetahui :
1. Bagaimana konsep Demokrasi
2. Apa yang dimaksud Demokrasi
3. Macam-macam Demokrasi
4. Prinsip-prinsip Demokrasi
5. Asas pokok Demokrasi
6. Ciri-ciri Demokrasi
7. Nilai-nilai yang terkandung dalam Demokrasi
8. Manfaat Demokrasi
9. Demokrasi dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia
10. Prospek Demokrasi Indonesia dimasa yang akan datang
11. Contoh kasus yang mencerminkan Demokrasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Demokrasi di Indonesia
3
berlainan, hingga didapati berbagai macam demokrasi, juga sebagai salah
satu sisi dari penjelmaan hidup bermasyarakat.
4
langsung. Badan perwakilan tetap ada, tetapi dikontrol oleh rakyat, baik
melalui referendum yang bersifat obligator maupun fakultatif.
Kedaulatan rakyat;
Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;
Kekuasaan mayoritas;
Hak-hak minoritas;
Jaminan hak asasi manusia;
5
Pemilihan yang bebas, adil dan jujur;
Persamaan di depan hukum;
Proses hukum yang wajar;
Pembatasan pemerintah secara konstitusional;
Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik;
Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.
6
Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala
bidang.
Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang
independen sebagai alat penegakan hukum
Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan
informasi dan mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.
Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di
lembaga perwakilan rakyat.
Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan
(memilih) pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga
perwakilan rakyat.
Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama,
golongan, dan sebagainya).
7
curiga kepada masyarakat lainnya mengakibatkan demokrasi tidak
berjalan dengan baik.
4. Demokrasi membutuhkan sikap kedewasaan. Semangat demokrasi
menuntut kesediaan masyarakat untuk membenkan kritik yang
membangun, disampaikan dengan cara yang sopan dan bertanggung
jawab untuk kemungkinan menerima bentuk-bentuk tertentu.
5. Demokrasi membutuhkan pertimbangan moral. Demokrasi
mewajibkan adanya keyakinan bahwa cara mencapai kemenangan
haruslah sejalan dengan tujuan dan berdasarkan moral serta tidak
menghalalkan segala cara. Demokrasi memerlukan pertimbangan
moral atau keluhuran akhlak menjadi acuan dalam berbuat dan
mencapal tujuan.
8
berbicara dan berekspresi, hak berserikat dan berkumpul, hak
bergerak, dsb. Hak-hak itu memungkinkan pengembangan diri
setiap individu dan memungkinkan terwujudnya keputusan-
keputusan kolektif yang lebih baik.
5. Pembaruan kehidupan social. Demokrasi memungkinkan terjadinya
pembawan kehidupan social. Penghapusan kebijakan-kebijakan
yang telah usang secara rutin dan pergantian para politisi dilakukan
dengan cara yang santun, dan damai. Demokrasi memuluskan
proses alih generasi tanpa pergolakan.
9
C. Demokrasi dalam Pemerinlahan Orde Baru / Masa Republik
Indonesia III (1965-1998)
Dalam negara demokratis, semua warga negara yang mampu dan
mernenuhi syarat mempunyai peluang yang sama untuk mengisi
jabatan. Akan tetapi, di Indonesia, Demokrasi dalam Pemerintahan
Orde baru ini mempunyai sistem rekruitmen yang tertutup, kecuali
anggota DPR yang berjumlah 400 orang. Pengisian jabatan di
lembaga tinggi negara, seperti MA, BPK, DPA, dan jabatan-jabatan
dalam birokrasi, dikontrol sepenuhnya oleh lembaga kepresidenan.
Pemilihan Umum. Pemilu pada masa Orde Baru telah dilangsungkan
sebanyak enam kali, dengan frekuensi yang teratur, yaitu setiap lima
tahun sekali. Tetapi dalam penyelenggaraannya, masih jauh dari
semangat demokrasi. Pemilu sejak tahun 1971, dibuat sedemikian
rupa sehingga Golkar memenangkan pemilihan dengan mayoritas
mutlak.
D. Demokrasi Pancasila Pada Era Reformasi
Demokrasi yang dijalankan pada masa reformasi ini masih tetap
demokrasi pancasila. Namun perbedaanya terletak pada aturan
pelaksanaan. Berdasarkan peraturan perundang-undangan dan praktik
pelaksanaan demokrasi, terdapat beberapa perubahan pelaksanaan
demokrasi pancasila dari masa orde baru pelaksanaan demokrasi
pada masa orde reformasi sekarang ini yaitu :
10
karena penyelenggaraan pemeritah Negara Republik Indonesia
berdasarkan konstitusi.
11
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
Kasus ahok dan aksi demonstrasi ini juga sangat erat kaitannya dengan
isu politik yang memang sedang berhembus kencang di kalangan masyarakat
DKI Jakarta yang memang akan melangsungkan Pemilihan Umum Cagub dan
Cawagub baru. Banyak yang mengira aksi ormas Islam itu tak Luput dari
hembusan angin politik di belakangnya. Namun kalangan ormas selalu menepis
pendapat itu. dengan tegas mereka mengklaim bahwa aksi yang mereka lakukan
tidak ada sangkut pautnya dengan politik, apalagi dengan Pilkada DKI Jakarta.
12
2. Pemilihan Rektor IPB, Babak Baru Demokrasi di Perguruan Tinggi
Indonesia (Oleh : Muhammad Firdaus, Guru Besar IPB)
Saat ini proses pemilihan Rektor IPB baru saja menyelesaikan tahap
penting sebelum masuk tahap akhir. Senat Akademik IPB tadi malam sudah
berhasil menetapkan tiga calon rektor yang akan selanjutnya disaring menjadi
rektor baru pada pertengahan November 2017 mendatang. Perguruan tinggi
(PT) mempunyai kebebasan akademik. Kreativitas merupakan kata kunci dalam
pengembangan ilmu pengetahuan, seni dan teknologi untuk kemaslahatan umat
dan bangsa. Terlebih dengan status IPB sebagai PT yang berbadan hukum,
mempunyai otonomi lebih dibandingkan kebanyak PT lain yang berstatus
sebagai Badan Layanan Umum. Termasuk dalam menentukan mekanisme
sendiri untuk menentukan siapa orang yang paling dianggap berkapasitas dalam
memimpin institusi. Tentu, pribadi yang antara lain lepas dari intervensi politik
praktis, berwawasan kebangsaan dan mempunyai profesionalisme untuk
membawa IPB ke depan lebih berkiprah dalam dunia pendidikan global dan
pembangunan nasional.
13
Tidak mudah kemudian saat harus menentukan bagaimana secara
operasional melakukan seleksi tersebut. Dengan pemikiran keras akhirnya
disepakati SA membentuk panitia Ad-Hoc yang akan terlebih dahulu melakukan
penilaian dokumen terhadap 24 bakal calon, kemudian untuk penganbilan
keputusan harus melalui Sidang Pleno SA.
Ada hal yang menarik misalnya pada saat hasil evaluasi dokumen
dipaparkan. Dari 24 bakal calon dikelompokkan menjadi beberapa klaster
menggunakan pendekatan statistik stem and leaf. Klaster teratas kemudian
disepakati yang akan disaring menjadi calon rektor. Untuk menjamin validitas
dari instrumen penilaian, dilakukan pula analisis korelasi hasil penilaian
berbagai indikator, semisal hubungan lamanya menempati posisi jabatan
akademik dan nonakademik dengan pandangan tentang pengembangan IPB ke
depan. Apakah ini saja sudah cukup untuk pengambilan keputusan akhir?
Tentu saja tidak. Ruang untuk berpendapat selalu dibuka. Sebagian besar
mengangkat tangan untuk bersuara. Saya sendiri selalu berusaha berpartisipasi,
karena dalam forum terhormat yang mulia tersebut, adrenalin rasanya selalu
terpacu untuk berkontribusi pada hasil yang terbaik.
14
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
15
B. SARAN
16
DAFTAR PUSTAKA
17