Disusun Oleh
Dinda Larasati Surya
201810320311002
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MALANG
FAKULTAS PERTANIAN DAN
PETERNAKAN
JURUSAN KEHUTANAN
2019/2020
1. PENDAHULUAN
Syirik adalah menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan selain-Nya
dalam hal ibadah, seperti berdoa, beristighatsah, bernadzar, shalat, puasa, atau
mempersembahkan hewan sembelihan kepada berhala-berhala maupun selainnya.
Misalnya, menyembelih hewan yang dipersembahkan kepada Syaikh al-Badawi
dan ‘Idrus, shalat yang dipersembahkan kepada si fulan, dan meminta pertolongan
kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Abdul Qadir, ‘Idrus di Yaman,
orang-orang yang sudah mati ataupun orang yang tidak berada di tempatnya. Semua
perbuatan ini disebut kesyirikan.
Demikian pula, apabila seseorang berdoa, ber-istighatsah, meminta
pertolongan kepada bintang-bintang dan jin, atau mengerjakan perbuatan-perbuatan
kesyirikan lainnya. Oleh karena itu, jika ia melakukan salah satu jenis ibadah
tersebut, tetapi ditujukan kepada benda-benda mati, orang-orang yang sudah mati
ataupun orang yang tidak berada di tempatnya, maka semua perbuatan ini termasuk
menyekutukan Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, :
ط أَش َر ُكواْ َولَ ْو َ يَع َملُونَْ َكانُواْ َّما
َْ عن ُهم لَ َح ِب
“Dan seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka
amalan yang telah mereka kerjakan.” (Qs. al-An’am: 88).
ْن أَش َركتَْ لَئِن َ ع َملُكَْ لَيَح َب
َّْ ط َّْ الخَا ِس ِرينَْ ِمنَْ َولَت َ ُكون
َ َن
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan
yang mendekatkan diri kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri
kepada-Nya….” (Qs. al-Maidah: 35)