REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
NOMOR : PER-03/M.EKON/08/2008
TENTANG
REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
2. Undang-Undang ...
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
-2-
MEMUTUSKAN :
BAB I ...
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
-3-
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Analisis Jabatan adalah proses, metode, dan teknik untuk memperoleh data jabatan
yang diolah menjadi informasi jabatan dan disajikan untuk kepentingan program
kepegawaian serta memberi umpan balik bagi organisasi dan tatalaksana.
2. Evaluasi Jabatan adalah suatu proses yang sistematis untuk menganalisis dan
menilai sekelompok jabatan dalam rangka menetapkan nilai jabatan.
3. Uraian Jabatan adalah suatu paparan atau bentangan atas semua tugas jabatan yang
merupakan tugas pokok yang dilakukan pemegang jabatan dalam memproses bahan
kerja menjadi hasil kerja dalam kondisi pelaksanaan tertentu.
4. Spesifikasi Jabatan adalah persyaratan yang harus dipenuhi agar pemegang jabatan
dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
5. Peta Jabatan adalah susunan jabatan yang digambarkan secara vertikal maupun
horizontal menurut struktur kewenangan, tugas dan tanggung jawab jabatan serta
persyaratan jabatan, dan menggambarkan seluruh jabatan yang ada dan
kedudukannya dalam unit kerja.
7. Standar Prosedur Operasi adalah pedoman atau petunjuk prosedural bagi seluruh
individu aparatur yang ada di suatu unit organisasi dalam proses pelaksanaan tugas
atau pemberian pelayanan yang ditetapkan secara tertulis mengenai apa yang harus
dilakukan, kapan, dimana, dan oleh siapa.
8. Analisis Beban Kerja adalah suatu teknik yang dilakukan secara sistematis untuk
mendapatkan informasi mengenai jumlah kebutuhan pegawai, tingkat efektifitas,
dan efisiensi kerja serta prestasi kerja (unit atau jabatan) yang dilaksanakan secara
sistematis.
9. Sistem ...
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
-4-
10. Rekrutmen adalah suatu proses pengadaan pegawai baru untuk mengisi formasi
yang lowong melalui serangkaian kegiatan yaitu dimulai dari perencanaan,
pengumuman, pelamaran, penyaringan, sampai dengan pengangkatan Calon
Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Negeri Sipil.
BAB II
Pasal 2
Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan meningkatkan
koordinasi perencanaan dan penyusunan kebijakan, serta mensinkronkan pelaksanaan
kebijakan di bidang perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
perlu melaksanakan reformasi birokrasi.
Pasal 3
BAB III
Pasal 4
(1) Penajaman fungsi dan peran unit kerja di lingkungan Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian bertujuan untuk mempertajam fungsi dan peran
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
(2) Penajaman fungsi dan peran unit kerja di lingkungan Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan
melalui penyusunan proses bisnis dan peningkatan kapasitas sumber daya
manusia dan pengaturan peran Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian dalam keseluruhan proses manajemen sumber daya manusia.
Pasal 5
(2) Penyusunan Analisis dan Evaluasi Jabatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
terdiri dari:
a. penyusunan Analisis dan Evaluasi Jabatan dilaksanakan oleh Tim Reformasi
Birokrasi dengan output yang dihasilkan adalah Uraian Jabatan, Spesifikasi
Jabatan dan Peta Jabatan;
b. hasil akhir Analisis dan Evaluasi Jabatan adalah Klasifikasi Jabatan atau
Peringkat Jabatan atau Job Grade;
c. pemeringkatan Jabatan dilaksanakan oleh Tim Reformasi Birokrasi;
d. peringkat Jabatan menjadi landasan remunerasi.
(3) Penyusunan Standar Prosedur Operasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
dilaksanakan oleh Tim Reformasi Birokrasi.
(4) Penyusunan Analisis Beban Kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
dilaksanakan oleh Tim reformasi Birokrasi dengan output yang dihasilkan adalah
jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan pada suatu unit kerja.
Pasal 6
(6) Peningkatan pembinaan dan disiplin pegawai sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), bertujuan untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran
pelaksanaan tugas, menjamin tersedianya pedoman perilaku yang lebih mudah
diingat dan dipahami, dan melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun
1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil dalam bentuk kode etik unit
yang langsung berkaitan dengan unit kerja.
Pasal 7
BAB IV
Pasal 9 ...
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
-8-
Pasal 9
(1) Tim Reformasi Birokrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1)
mempunyai tugas :
a. mengarahkan, memantau dan mengevaluasi seluruh pelaksanaan program
Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian;
b. menyusun indikator keberhasilan dalam setiap program Reformasi Birokrasi
(output, jangka waktu dan kualitas);
c. menyusun sistem penilaian berdasarkan indikator keberhasilan;
d. menyiapkan perangkat yang dibutuhkan untuk memantau dan mengevaluasi
seluruh pelaksanaan program Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian;
e. menetapkan kebijakan teknis yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan
Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; dan
f. melaksanakan tugas terkait lainnya sesuai arahan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian.
(2) Ketua Tim Reformasi Birokrasi dapat menunjuk nara sumber dan membentuk
Sekretariat.
BAB V ...
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
-9-
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 10
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 Agustus 2008
PLT. MENTERI KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN,
ttd.