Anda di halaman 1dari 9

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

NOMOR : PER-03/M.EKON/08/2008

TENTANG

REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan


yang baik dan meningkatkan koordinasi perencanaan dan
penyusunan kebijakan, serta mensinkronkan pelaksanaan
kebijakan di bidang perekonomian, dilakukan melalui reformasi
birokrasi di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian yang meliputi penajaman fungsi dan peran unit
kerja, penyempurnaan proses bisnis dan peningkatan sumber
daya manusia serta perbaikan remunerasi;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian tentang Reformasi Birokrasi
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok


Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
55 Tahun 1974, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

2. Undang-Undang ...
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
-2-

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang


Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 759
Tahun 1999, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana


Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005


Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara
Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008;

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005


Tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian
Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2008;

6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun


2004 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden
Nomor 31/P Tahun 2007;

7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 58/M Tahun


2008;

8. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian


Nomor_:_PER-03/M.EKON/07/2007 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN


TENTANG REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN.

BAB I ...
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
-3-

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini, yang dimaksud


dengan :

1. Analisis Jabatan adalah proses, metode, dan teknik untuk memperoleh data jabatan
yang diolah menjadi informasi jabatan dan disajikan untuk kepentingan program
kepegawaian serta memberi umpan balik bagi organisasi dan tatalaksana.

2. Evaluasi Jabatan adalah suatu proses yang sistematis untuk menganalisis dan
menilai sekelompok jabatan dalam rangka menetapkan nilai jabatan.

3. Uraian Jabatan adalah suatu paparan atau bentangan atas semua tugas jabatan yang
merupakan tugas pokok yang dilakukan pemegang jabatan dalam memproses bahan
kerja menjadi hasil kerja dalam kondisi pelaksanaan tertentu.

4. Spesifikasi Jabatan adalah persyaratan yang harus dipenuhi agar pemegang jabatan
dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

5. Peta Jabatan adalah susunan jabatan yang digambarkan secara vertikal maupun
horizontal menurut struktur kewenangan, tugas dan tanggung jawab jabatan serta
persyaratan jabatan, dan menggambarkan seluruh jabatan yang ada dan
kedudukannya dalam unit kerja.

6. Klasifikasi Jabatan atau Peringkat Jabatan adalah penentuan dan pengelompokan


tingkat jabatan berdasarkan nilai jabatan.

7. Standar Prosedur Operasi adalah pedoman atau petunjuk prosedural bagi seluruh
individu aparatur yang ada di suatu unit organisasi dalam proses pelaksanaan tugas
atau pemberian pelayanan yang ditetapkan secara tertulis mengenai apa yang harus
dilakukan, kapan, dimana, dan oleh siapa.

8. Analisis Beban Kerja adalah suatu teknik yang dilakukan secara sistematis untuk
mendapatkan informasi mengenai jumlah kebutuhan pegawai, tingkat efektifitas,
dan efisiensi kerja serta prestasi kerja (unit atau jabatan) yang dilaksanakan secara
sistematis.

9. Sistem ...
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
-4-

9. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian adalah proses untuk mengumpulkan,


memproses, menyimpan dan menyajikan informasi kepegawaian untuk mendukung
proses manajemen atau pembinaan kepegawaian.

10. Rekrutmen adalah suatu proses pengadaan pegawai baru untuk mengisi formasi
yang lowong melalui serangkaian kegiatan yaitu dimulai dari perencanaan,
pengumuman, pelamaran, penyaringan, sampai dengan pengangkatan Calon
Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Negeri Sipil.

BAB II

PROGRAM REFORMASI BIROKRASI

Pasal 2

Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan meningkatkan
koordinasi perencanaan dan penyusunan kebijakan, serta mensinkronkan pelaksanaan
kebijakan di bidang perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
perlu melaksanakan reformasi birokrasi.

Pasal 3

Reformasi Birokrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dilaksanakan melalui


program-program:
a. penajaman fungsi dan peran unit kerja di lingkungan Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian;
b. penyempurnaan proses bisnis;
c. peningkatan manajemen sumber daya manusia; dan
d. perbaikan remunerasi.

BAB III ...


MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
-5-

BAB III

PELAKSANAAN PROGRAM REFORMASI BIROKRASI

Pasal 4

(1) Penajaman fungsi dan peran unit kerja di lingkungan Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian bertujuan untuk mempertajam fungsi dan peran
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

(2) Penajaman fungsi dan peran unit kerja di lingkungan Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan
melalui penyusunan proses bisnis dan peningkatan kapasitas sumber daya
manusia dan pengaturan peran Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian dalam keseluruhan proses manajemen sumber daya manusia.

Pasal 5

(1) Penyempurnaan proses bisnis dilaksanakan melalui penyusunan Analisis dan


Evaluasi Jabatan, penyusunan Standar Prosedur Operasi dan Analisis Beban Kerja.

(2) Penyusunan Analisis dan Evaluasi Jabatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
terdiri dari:
a. penyusunan Analisis dan Evaluasi Jabatan dilaksanakan oleh Tim Reformasi
Birokrasi dengan output yang dihasilkan adalah Uraian Jabatan, Spesifikasi
Jabatan dan Peta Jabatan;
b. hasil akhir Analisis dan Evaluasi Jabatan adalah Klasifikasi Jabatan atau
Peringkat Jabatan atau Job Grade;
c. pemeringkatan Jabatan dilaksanakan oleh Tim Reformasi Birokrasi;
d. peringkat Jabatan menjadi landasan remunerasi.

(3) Penyusunan Standar Prosedur Operasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
dilaksanakan oleh Tim Reformasi Birokrasi.

(4) Penyusunan ...


MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
-6-

(4) Penyusunan Analisis Beban Kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
dilaksanakan oleh Tim reformasi Birokrasi dengan output yang dihasilkan adalah
jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan pada suatu unit kerja.

Pasal 6

(1) Peningkatan manajemen sumber daya manusia dilaksanakan melalui penyusunan


Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian, penyusunan Pola Mutasi, pelaksanaan
assessment, penyusunan Pedoman Rekrutmen, serta peningkatan pembinaan dan
disiplin pegawai.

(2) Penyusunan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian sebagaimana dimaksud


dalam ayat (1), bertujuan untuk meningkatkan kualitas informasi kepegawaian,
memberikan dukungan informasi dalam proses pengambilan keputusan sumber
daya manusia (decision support system), dan memberikan dukungan informasi
untuk pimpinan (executive information system).
(3) Pola Mutasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ditetapkan oleh Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian.
(4) Pelaksanaan assessment sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk:
a. memetakan data kepegawaian;
b. menempatkan pejabat dan pegawai pada posisi yang tepat;
c. menemukenali (identifikasi) kebutuhan pendidikan dan pelatihan;
d. menjamin obyektifitas dan standarisasi sistem seleksi Pejabat Eselon II, III, dan
IV.
(5) Penyusunan Pedoman Rekrutmen sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), memuat
ketentuan dalam menyusun rencana kebutuhan pegawai, ketentuan dalam
mengajukan formasi dan ketentuan pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian.

(6) Peningkatan ...


MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
-7-

(6) Peningkatan pembinaan dan disiplin pegawai sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), bertujuan untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran
pelaksanaan tugas, menjamin tersedianya pedoman perilaku yang lebih mudah
diingat dan dipahami, dan melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun
1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil dalam bentuk kode etik unit
yang langsung berkaitan dengan unit kerja.

Pasal 7

Perbaikan remunerasi dilaksanakan bertujuan untuk memberikan tunjangan


berdasarkan sistem remunerasi yang berbasis kinerja (performance based) dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan pegawai.

BAB IV

TIM REFORMASI BIROKRASI


Pasal 8

(1) Pelaksanaan Program Reformasi Birokrasi di Lingkungan Kementerian Koordinator


Bidang Perekonomian dilakukan oleh Tim Reformasi Birokrasi yang ditetapkan
oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
(2) Tim Reformasi Birokrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diketuai oleh
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan beranggotakan
pejabat dan/atau pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian.
(3) Kepala Biro yang menangani bidang perencanaan karena jabatannya
melaksanakan tugas Sekretaris Tim Reformasi Birokrasi.

Pasal 9 ...
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
-8-

Pasal 9

(1) Tim Reformasi Birokrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1)
mempunyai tugas :
a. mengarahkan, memantau dan mengevaluasi seluruh pelaksanaan program
Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian;
b. menyusun indikator keberhasilan dalam setiap program Reformasi Birokrasi
(output, jangka waktu dan kualitas);
c. menyusun sistem penilaian berdasarkan indikator keberhasilan;
d. menyiapkan perangkat yang dibutuhkan untuk memantau dan mengevaluasi
seluruh pelaksanaan program Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian;
e. menetapkan kebijakan teknis yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan
Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; dan
f. melaksanakan tugas terkait lainnya sesuai arahan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian.
(2) Ketua Tim Reformasi Birokrasi dapat menunjuk nara sumber dan membentuk
Sekretariat.

BAB V ...
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
-9-

BAB V

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 10

Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 Agustus 2008
PLT. MENTERI KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN,

ttd.

SRI MULYANI INDRAWATI

Anda mungkin juga menyukai