Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Al-Qur’an merupakan kalam Allah SWT. yang berisi petunjuk bagi manusia.
Ajaran-ajarannya disampaikan secara variatif serta dikemas sedemikian rupa. Ada
yang berisi informasi, perintah dan larangan, dan ada juga yang dimodifikasi
dalam bentuk diskriftif kisah-kisah yang mengandung ibrah yang dikenal dengan
kisah-kisah dalam Al-Qur’an. Tuntunan dalam al-Qur’an adakalanya disampaikan
melalui kisah-kisah dengan tujuan untuk menjelaskan bantahan terhadap
kepercayaan-kepercayaan yang salah dan bantahan terhadap setiap bujukan untuk
berbuat ingkar, serta menerangkan prinsip-prinsip Islamiyah dalam berdakwah.
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT. mempunyai banyak keunikan,
salah satu keunikannya adalah suka mendengar dan mempelajari cerita. Hal
tersebut, disebabkan karena kisah dapat menarik perhatian apabila di dalamnya
terselip pesan-pesan dan pelajaran yang dapat menanamkan kesan rasa ingin tahu
tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi. Nasihat atau pelajaran yang
disampaikan tanpa variasi walau dengan tutur kata yang indah belum tentu dapat
menarik perhatian akal. Bahkan isinya pun belum tentu dapat dipahami. Akan
tetapi bila nasehat itu dituangkan dalam bentuk kisah yang menggambarkan
peristiwa dalam realita kehidupan, maka akan terwujudlah dengan jelas tujuannya.
Sehingga akan merasa senang mendengarkan, memperhatikannya dengan penuh
kerinduan dan rasa ingin tahu, dan pada gilirannya ia akan terpengaruh akan
nasehat dan pelajaran yang terkandung di dalammya.
Kesusasteraan kisah dewasa ini telah menjadi seni yang khas diantara seni-
seni bahasa dan kesusasteraan. Kisah yang benar telah membuktikan kondisi ini
dalam uslub arabi secara jelas dan menggambarkannya dalam bentuk yang paling
tinggi, yaitu kisah-kisah al-Qur’an. Kisah-kisah dalam al-Qur’an tentu saja
berbeda dengan cerita atau dongeng lainnya, karena mempunyai karakteristik di
dalamnya. Dalam al-Qur’an kisah merupakan petikan-petikan dari sejarah sebagai
pelajaran bagi umat manusia yang senantiasa dapat menarik manfaat dari
peristiwa-peristiwa itu.

1
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari Qashshashil Qur’an ?
2. Apa saja Macam-macam Qashshashil Qur’an ?
3. Apa saja Faedah Qashshashil Qur’an ?
4. Bagaimana Pengulangan sebagian kisah Quran dan apa saja hikmahnya ?
5. Perbedaan Qashshas dalam Al-Quran dengan lainnya ?
6. Pengaruh qashshas Al-Quran dalam dunia pendidikan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari Qashshashil Qur’an
2. Untuk mengetahui apa saja Macam-macam Qashshashil Qur’an
3. Untuk mengetahui apa saja Faedah Qashshashil Qur’an
4. Untuk mengetahui bagaimana Pengulangan sebagian kisah Quran dan apa
saja hikmahnya
5. Untuk mengetahui perbedaan Qashshas dalam Al-Quran dengan lainnya
6. Untuk mengetahui pengaruh qashshas Al-Quran dalam dunia pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Qashshashil Qur’an


Secara bahasa kata al-Qashshu berarti mengikuti jejeak atau mengungkapkan
masa lalu. AL-qashushu adalah bentuk masdhar dari qashshayaqushshu-
qashashan, sebagaimana diungkapkan dalam al quran:

ِ َ ‫ار ت َد َّا عَ ل َ ٰى آ ث‬
‫ار هِ َم ا‬ َ ِ ‫ق َ ا َل ذٰ َ ل‬
ْ َ ‫ك َم ا ك ُ ن َّ ا ن َ بْغ ِ ۚ ف‬
‫صص‬ َ َ‫ق‬
Musa berkata :’ itulah (tempat) yang kita cari’ . lalu keduanya kembali, mengikuti
jejak mereka semula’. (QS AL-Kahfi : 64)

Al-Qashash dalam al-quran sudah pasti dan tidak fiktif, sebagaimana yang
di tegaskan Al- quran:

‫ٱّللَ لَ ُه َو‬ َّ ‫ص ٱلۚ َحقۚ َو َما ِمنۚ ِإ ٰلَ ٍه ِإ ََّّل‬


َّ ‫ٱّللُۚ َوإِ َّن‬ َ َ‫إ ِۚ َّن ٰ َهذَا لَ ُه َو ٱلۚق‬
ُ ‫ص‬
٦٢ ‫ح ِكي ُم‬ ُ ‫ٱلۚ َع ِز‬
َ ۚ‫يز ٱل‬
Artinya : “Sesungguh nya ini adalah kisah yang benar,dan tak ada tuhan (yang
berhak di sembah) selain allah; dan sesungguhnya allah, dialah yang maha
perkasa lagi maha bijaksana”. (QS. Ali-Imran : 62)

‫بۚ َما َكانَ َحدِيثۚا‬ِ ‫ص ِهمۚ ِعبۚ َرةۚ ِِّل ُ ْو ِلي ٱلۚأَلۚ ٰ َب‬ َ َ‫لَقَدۚ َكانَ فِي ق‬
ِ ‫ص‬
ۚ‫صي َل ُك ِل شَيۚء‬ ِ ۚ‫يُفۚتَ َر ٰى َو ٰلَ ِكن تَصۚدِيقَ ٱلَّذِي َبيۚنَ يَدَيۚ ِه َوتَف‬
١١١ َ‫َو ُهدۚى َو َرحۚ َمةۚ ِلِقَوۚمۚ يُؤۚ ِمنُون‬
Artinya : “Sesumgguh nya pada kisah kisah mereka ini terdapat pengajaran bagi
orang orang yang mempunyai akal. Al quran itu bukanlah cerita yang dibuat
buat, akan tetapi membenarkan (kitab kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan
segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”.(QS
yusuf : 111)

3
Al- Quran selalu menggunakan terminologi qashsash untuk menunjukkan
bahwa kisah yang disampaikannya itu benar dan tidak mengandung kemungkinan
salah atau dusta. Sementara cerita cerita lain yang mengandung kemungkinan
salah dan benar biasanya bentuk jamak nya diungkapkan dengan istilah qaishash.

Dari segi istilah, kisah berarti berita berita mengenai suatu permasalahan
dalam masa masa yang saling berurutan. Qashash AL-Quran adalah pemberitan
mengenai ihwal umat yang telah lalu, nubuwwat (kenabian) yang terdahulu dan
peristiwa peristiwa yang telah, sedang dan akan terjadi.1

B. Macam-macam Qashshashil Qur’an


Kisah-kisah didalam Alquran itu bermacam-macam, ada yang menceritakan
para Nabi dan umat-umat terdahulu, dan ada yang mengisahkan berbagai macam
peristiwa dan keadaan, dari masa lampau, masa kini, ataupun masa yang akan
datang.
1. Ditinjau dari segi waktu
Ditinjau dari segi waktu terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam Alquran,
maka qashahsil Quran itu ada tiga macam yaitu :
a. Kisah hal-hal ghaib pada masa lalu (al qashahsul ghuyub al-madhiyah) yaitu,
kisah yang menceritakan kejadian-kejadian ghaib yang sudah tidak bisa
ditangkap panca indera, yang terjadinya di masa lampau. Contohnya seperti
kisah-kisah nabi Nuh, Nabi Musa, dan kisah Maryam, sebagaimana yang
diteragkan dalam ayat 44 surah AL-imran:2

َ ‫وحي ِه ِإلَيۚ َكۚ َو َما ُك‬


‫نت‬ ِ ۚ‫ٰذَ ِل َك ِمنۚ أَنۚبَاۚ ِء ٱلۚغَي‬
ِ ُ‫ب ن‬
َ ‫لَدَيۚ ِهمۚ ِإذۚ يُلۚقُونَ أَقۚ ٰلَ َم ُهمۚ أَي ُهمۚ يَكۚفُ ُل َمرۚيَ َم َو َما ُك‬
‫نت‬
٤٤ َ‫ص ُمون‬ ِ َ ‫لَدَيۚ ِهمۚ ِإذۚ يَخۚت‬
Artinya : “Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang
Kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad); padahal kamu tidak hadir
beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk

1
Anshori, ulumul Qur’an, jakarta(PT Rajagrafindo persada , 1975) Hal 123-124
2
Djalal Abdul,Ulumul Al Quran, surabaya(biro penerbitan fakultas syariah IAIN sunan
ampel , 1975) Hal. 296

4
mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu
tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa.”(QS.Ali imran : 44)
Dan seperti yang diterangkan dalam ayat 49 surah Hud :

‫نت‬ َ ‫وحي َهاۚ ِإلَيۚ َكۚ َما ُك‬ ِ ۚ‫تِلۚ َك ِمنۚ أَنۚبَاۚ ِء ٱلۚغَي‬
ِ ُ‫ب ن‬
‫نت َو ََّل قَوۚ ُم َك ِمن قَبۚ ِل ٰ َهذَاۚ َفٱصۚبِرۚۚ إِ َّن‬
َ َ ‫تَعۚلَ ُم َهاۚ أ‬
َ ٰ ۚ‫ٱل‬
٤٩ َ‫ع ِقبَةَ ِللۚ ُمتَّقِين‬
Artinya :”Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang ghaib yang
Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya
dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; sesungguhnya
kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Hud : 49)
b. Kisah hal-hal ghaib pada masa kini (al-qashahsul ghuyub al-hadhirah)
Yaitu, kisah yang menerangkan hal-hal ghaib pada masa sekarang, (meski
sudah ada sejak dulu dan masih akan tetap ada sampai masa yang akan datang)
dan yang menyingkap rahasia orang-orang munafik.
Contohnya seperti kisah yang menerangkan tentang Allah SWT dengan segala
sifat-sifat-Nya, para malaikat, jin, setan dan siksaan neraka, kenikmatan surga,
dan sebagainya. Misalnya, kisah dari ayat 1-6 surah Al-Qari’ah :3

٣ ُ ‫عة‬ ِ َ‫ َو َماۚ أَدۚ َر ٰى َك َما ٱلۚق‬٢ ُ‫عة‬


َ ‫ار‬ ِ َ‫ َما ٱلۚق‬١ ُ‫عة‬
َ ‫ار‬ ِ َ‫ٱلۚق‬
َ ‫ار‬
‫ون ٱلۚ ِجبَا ُل‬ ِ ‫اش ٱلۚ َمبۚثُو‬
ُ ‫ َوتَ ُك‬٤ ‫ث‬ ُ ‫يَوۚ َم َي ُك‬
ُ َّ‫ون ٱلن‬
ِ ‫اس َكٱلۚفَ َر‬
٦ ُ‫ فَأ َ َّما َمن ثَقُلَتۚ َم ٰ َو ِزينُهۥ‬٥ ‫وش‬
ِ ُ‫َكٱلۚ ِعهۚ ِن ٱلۚ َمنف‬
Artinya :
1. Hari Kiamat
2. apakah hari Kiamat itu
3. Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu
4. Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran
5. dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan

3
Djalal Abdul,Ulumul Al Quran, surabaya(biro penerbitan fakultas syariah IAIN sunan
ampel , 1975) Hal. 297

5
6. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya. (QS. Al-
Qari’ah : 1-6)

c. Kisah-kisah hal ghaib pada masaa yang akan datang (l-qashahul ghuyub al-
mustaqbilah) yaitu kisah-kisah yang menceritakan peristiwa-peristiwa akan
datang yang belum terjadi pada waktu turunnya Alquran, kemudian peristiwa
tersebut betul-betul terjadi. Karena itu, pada masa sekarang ini, berarti peristiw
yang dikisahkan itu telah terjadi. Contohnya : seperti kemenangan bangsa
Romawi atas Persia, yang diterangkan ayat 1-4 surah ar-Rum. Dan seperti
mimpi nabi bahwa beliau akan dapat masuk masjidil Haram bersama para
sahabat, dalam keadaan sebagian mereka bercukur rambut dan yang lain tidak.
Pada waktu perjanjian hudaibiyah, Nabi gagal masuk Mekkah, sehingga diejek
orang-orang yahudi, nasrani, dan kaum munafik, bahwa mimpi Nabi itu
terlaksana, maka turunlah ayat 27 surah Al fath :4

‫قۚ لَت َدۚ ُخلُ َّن‬ ِ ِ ‫سولَهُ ٱلرءۚيَا بِٱلۚ َح‬ ُ ‫ٱّللُ َر‬َّ َ‫صدَق‬ َ ۚ‫لَّقَد‬
َ‫ٱّللُ َء ِامنِينَ ُم َح ِلِقِين‬
َّ ‫ام ِإن شَاۚ َء‬ َ ‫ٱلۚ َمسۚ ِجدَ ٱلۚ َح َر‬
ْ‫ص ِرينَ ََّل تَخَافُونَ ۚ فَ َع ِل َم َما َلمۚ تَعۚ َل ُموا‬ ِ ِ ‫س ُكمۚ َو ُم َق‬
َ ‫ُر ُءو‬
٢٧ ‫ُون ٰذَ ِل َك فَتۚحۚا قَ ِريبا‬ِ ‫فَ َج َع َل ِمن د‬
Artinya : “Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang
kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu
pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman,
dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak
merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia
memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat.”(QS. Al-fath : 27)
2. Ditinjau dari segi materi
Ditinjau dari segi materi kisah Alquran iu terbagi menjadi 3 :
a. Kisah para Nabi, mukjizat mereka, fase-fase dakwah mereka, dan penentang
serta pengikut mereaka. Contohnya seperti, kisah Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi
Ibrahim,Nabi Musa, Nabi Isa, Nabi Muhammad SAW dan lain lain.

4
Djalal Abdul,Ulumul Al Quran, surabaya(biro penerbitan fakultas syariah IAIN sunan
ampel , 1975) Hal. 299

6
b. Kisah oran-orang yang belum tentu Nabi dan kelompok-kelompok manusia
tertentu. Contohnya seperti, kisah luqmanul hakim, qarun,
tthaluth,Yaqub,Asbabul kahfi, Asbabus sabti dan lainnya.
c. Kisah peristiwa-peristwa dan kejadian-kejadian di zaman Rasulullah SWT.5
C. Faedah Qashshashil Qur’an

Adapun manfaat kisah-kisah al quran manna al-Qatthan adalah sebagai


berikut:
1. Untuk menjelaskan prinsip-prinsip ajaran para rasul. Penjelasan pokok
pokok syariat yang diemban oleh tiap nabi sebagaimana yang ditegaskan
Allah Swt,:

‫وح ي إ ِ ل َ يْ هِ أ َن َّ ه ُ ََّل إ ِ ٰل َ ه َ إ ِ ََّّل‬ َ ِ‫َو َم ا أ َ ْر سَ ل ْ ن َا ِم ْن ق َ بْ ل‬


ِ ُ ‫ك ِم ْن َر س ُ و ٍل إ ِ ََّّل ن‬
‫أ َن َا ف َ ا عْ ب ُ د ُو ِن‬
Artinya : “Dan kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu
melainkan kami wahyukan kepadanya:’bahwasanya tidaka ada tuhan
(yang hak) melainkan aku, maka sembahlah oleh mu sekalian aku”. (QS
Al-anbiya’ (21):25)
2. Mengokohkan hati Rasulullah dan hati umatnya terhadap agama allah dan
menguatkan kepercayaan orang orang yang beriman terhadap
kemenangan, kebenaran dan pertolongan nya, serta menghancurkan
kebatilan dan para pendukungnya. Sebagaimana ditegaskan dalam firman
allah Swt.:

َ َ ‫ت ب ِ ِه ف ُ َؤ ا د‬
ۚ‫ك‬ ُ ِ ‫ك ِم ْن أ َن ْ ب َ ا ِء الر س ُ ِل َم ا ن ُ ث َب‬
َ ْ ‫َو ك ُ اًّل ن َ ق ُص عَ ل َ ي‬
‫ك ف ِ ي ٰهَ ِذ هِ ال ْ َح ق َو َم ْو ِع ظَ ة ٌ َو ِذ كْ َر ٰى لِ لْ ُم ْؤ ِم ن ِ ي َن‬ َ ‫َو َج ا َء‬
Artinya :“ Dan semua kisah dari rasul-rasul kami ceritakan kepadamu,
ialah kisah kisah yang dengan nya kami teguhkan hatimu; dan dalam
surah ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan
peringatan bagi orang-orang yang beriman”. (QS Hud (11) : 120)
3. Membenarkan ajaran nabi terdahulu, menghidupkan ajaran mereka, dan
mengabdikan peninggalan mereka.

5
Djalal Abdul,Ulumul Al Quran, surabaya(biro penerbitan fakultas syariah IAIN sunan
ampel , 1975) Hal. 300

7
4. Menunjukkan kebenaran Muhammad SAW. Dalam risalah dakwahnya
dengan memberitakan tentang keadaan orang orang terdahulu dalam
berbagai macam level generasi yang berbeda.
5. Membongkar kebohongan ahli kitab dengan menjelaskan hal hal nyang
mereka sembunyikan. Dan menentang apa apa yang terdapat pada kitab
mereka setelaj mengalami perubahan dan penggantian, sebagaimana
firman allah Swt.:

‫ك ُ ل الط َّ ع َ ا ِم كَ ا َن ِح اًّل ل ِ ب َ ن ِ ي إ ِ س َْر ا ئ ِ ي َل إ ِ ََّّل َم ا َح َّر مَ إ ِ س َْر ا ئ ِ ي ُل عَ ل َ ٰى‬


‫ن َ فْ ِس ِه ِم ْن ق َ ب ْ ِل أ َ ْن ت ُن َ َّز َل ال ت َّ ْو َر ا ة ُ ۚ ق ُ ْل ف َ أ ْت ُوا ب ِ ال ت َّ ْو َر ا ة ِ ف َ ا ت ْ ل ُو هَا‬
َ ‫إ ِ ْن ك ُ ن ْ ت ُ ْم‬
‫ص ا ِد ق ِ ي َن‬
Artinya :“ Semua makanan adalah halal bagi bani israil melainkan
makanan yang diharamkan oleh israil (ya’qub) untuk dirinya sendiri
sebelum taurat diturunkan. Katakanlah: ‘(jika kamu mengatakan ada
makanan yang diharamkan sebelum turun taurat), maka bawalah
taurat itu, lalu bacalah dia jika kamu orang orang yang benar ”.
(QS.Ali. imran : 93)
sesudah taurat diturunkan, ada beberapa makanan yang
diharamkan bagi mereka sebagai hukuman. Nama nama makanan
itu disebut misalnya, dalam surah An-nisa ayat 160 dan surah al-
anam ayat 146.
6. Kisah atau cerita merupakan salah satu metode yang cukup baik
dalam berdakwah dan ungkapan nya lebih cepat menancap dalam
jiwa. 6

D. Pengulangan sebagian kisah dan hikmahnya


Didalam kitab suci Al-Qur’an banyak kisah yang disebutkan berulang-ulang,
bahkan sampai beberapa puluh kali. Ada satu kisah yang disebutkan sampai 126
kali, seperti kisah Nabi Musa a.s Kisah Nabi Adam disebutkan dalam surha Al-
Baqarah, Ali Imran, Al-Maidah, dll. Kisah Nabi Ismail, disebut sampai 12 kali,

6
Anshori, ulumul Qur’an, jakarta(PT Rajagrafindo persada , 1975) Hal 125-126

8
Nabi Dawud disebut 16 kali, Nabi Ishaq disebut 17 kali, Nabi Luth disebut 27
kali, nabi Ibrahim disebut 99 kali dan Nabi Musa disebut 126 kali.
Hikmah diulangnya sebagian kisah Al-Quran itu, sebagai berikut :
1. Menjelaskan ketinggian mutu sastra balaqhah Alquran, terbukti bisa
mengungkapkan kisah sampai beberapa kali tetapi dalam ungkapan yang
berlainan sehingga tidak membosankan bahkan mengasyikkan pendengarnya.
2. Membuktikan ketinggian mukjizat Alquran, sebab mengemukakan sesuatu
makna dalam berbagai bentuk susunan kalimat dimana salah satu bentuk pun
tidak dapat ditandingi oleh sastrawan Arab, merupakan tantangan dahsyat dan
bukti bahwa Al-Quran itu datang dari Allah.
3. Memberikan perhatian besar terhadap kisah tersebut agar pesan-pesannya
lebih berkesan dn melekat dalam jiwa.
4. Setiap kisah memiliki maksud dan tujuan berbeda. Karena itulah kisah-kisah
itu diungkapkan.7
E. Perbedaan Qashshas dalam Al-Quran dengan lainnya
Al-Quran dalam memberikan pengajaran bagi manusia salah satu caranya
dengan menguraikan peristiwa-peristiwa pada masa lalu dalam bentuk kisah-
kisah.
Didalam Al-Quran hendak menyampaikan pesan-pesan penting yang terdapat
di dalam suatu kisah, cara yang digunakannya adalah mengemukakan pernyataan
tegas secara berjenjang, baik isi penolakan maupun pengukuhan isi kisah.8
Suatu kisah yang disampaikan dengan metode sebagaiman yang ditempuh Al-
Quran akan menimbulkan kesan mendalam bagi para pembaca dan pendengarnya.
Sebaliknya jika suatu kisah disampaikan dengan cara lain, akan sangat sulit
memberikan perincian-perincian pesan yang hendak disampaikan dalam kisah
tersebut. Itu bagaikan mengemukakan kisah panjang tanpa lebih dahulu
memberikan ringkasan ceritanya. Metode penyampaian pesan melalui kisah dapat
kita lihat antara lain ketika Al-Quran menceritkan kisah Nabi Yusuf a.s., Nabi

7
Al-Qaththan manna syaikh, pengantar studi Al-Qur’an, Jakarta(Pustaka Al-
Kausar:2005)Hal 389-390
8
Abd. Rahman Dahlan, Kaidah-kaidah penafsiran Al Quran, Bandung( Mizan, 1997)
Hal. 187

9
Musa a.s., Nabi Adam a.s. dan Ashab Al-Kahf. Ketika kisah Nabi Yusuf a.s., Al-
Quran memulainya dengan ayat yang berbunyi :

ۚ‫ص ِب َما‬ َ َ‫ٱلۚق‬


ِ ‫ص‬ َ ۚ‫علَيۚ َك أَح‬
َ‫سن‬ َ ‫نَحۚ ُن نَقُص‬
َ ‫أَوۚ َحيۚنَاۚ إِلَيۚ َك ٰ َهذَا ٱلۚقُرۚ َءانَ َو ِإن ُك‬
‫نت ِمن قَبۚ ِل ِهۦ‬
٣ َ‫لَ ِمنَ ٱلۚ ٰ َغ ِفلِين‬
Artinya : “Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan
mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami
mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui.”
(QS. Yusuf : 3).
Setelah mengukuhkan kebaikan kisah yang hendak dikemukakna dan
menceritakan secara singkat ramgkuman kisah Nabi Yusuf a.s., Al-Quran
kemudian menegaskan:

َّ ‫ف َوإِخۚ َوتِ ِهۦ َءا ٰيَتۚ ِلِل‬


٧ َ‫ساۚئِ ِلين‬ ُ ‫۞لَّقَدۚ َكانَ ِفي يُو‬
َ ‫س‬
Artinya : “Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada
(kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya bagi orang-orang yang bertanya.”
(QS. Yusuf : 7).
Adapun karakteristik kisah dalam Al-Quran :
1. Kisah-kisah al-Qur’an berupa peristiwa nyata yang benar-benar terjadi
2. Kisah-kisah Al-Qur’an sejalan dalam kehidupan manusia
3. Kisah-kisah al-Qur’an tidak sama dengan ilmu sejarah
4. Kisah Al-Quran sering diulang-ulang.
F. Pengaruh qashshas Al-Quran dalam dunia pendidikan
Dalam hal ini tidak diragukan bahwa kisah Al-Quran itu mempunyai hikmah
yang halus, meresap ke dalam jiwa orang yang mendengarkannya. Dengan
mudah menembus sampai ke dalam jiwa. Jalannya itu gerak memelingkar( seperti
menghasta kain sarung) mempengaruhi seluruh perasaan.
Dalam kisah-kisah al-Qur’an ini terdapat lahan subur yang dapat membantu
kesuksesan para pendidik dalam melaksanakan tugasnya dan membekali mereka
dengan bekal kependidikan berupa teladan hidup para Nabi, berita-berita tentang

10
umat terdahulu, sunnatullah dalam kehidupan masyarakat dan hal ihwal bangsa-
bangsa. Dan semua itu dikatakan dengan benar dan jujur.9
Dalam dunia pendidikan, pola pendidikan yang hanya menggunakan metode
ceramah secara monolog tentu sangat membosankan bagi peserta didik, terlebih
di kalangan peserta didik pemula pada tingkat SD/MI. Seorang pendidik harus
mampu memberikan variasi metode pembelajaran dengan menyisipi berbagai
kisah dan cerita yang relevan dengan kompetensi dan materi pembelajaran.
Kita jumpai bagitu banyaknya penayangan film baik dalam layar lebar
maupun layarkaca, penayangan sinetron, tater, kesenian tradisional wayang dan
ketoprak merupakan bagian tak terpisahkan dari bentuk kisah-kisah atau cerita
yang dikemas dalam berbagai media.
Semua media kisah tersebut tentu memberikan pengaruh bagi sikap (afektif )
maupun kejiwaa para pemirsa maupun pendengarnya. Kenyataan ini
menunjukkan betapa pentingnya kisah-kisah bagi kehidupan manusia. Oleh
karena itu, sangatlah tepat jika dalam al-Qur’an terdapat kisah-kisah ataupun
cerita-cerita yang bisa dijadikan rujukan bagi kehidupan manusia.

9
Al-Qaththan manna syaikh, pengantar studi Al-Qur’an, Jakarta(Pustaka Al-
Kausar:2005)Hal 392

11
BAB III
KESIMPULAN
1. Qashshas Al- Quran adalah Secara bahasa kata al-Qashshu berarti mengikuti
jejeak atau mengungkapkan masa lalu, sedangkan Dari segi istilah, kisah
berarti berita berita mengenai suatu permasalahan dalam masa masa yang
saling berurutan. Qashash AL-Quran adalah pemberitan mengenai ihwal umat
yang telah lalu, nubuwwat (kenabian) yang terdahulu dan peristiwa peristiwa
yang telah, sedang dan akan terjadi.
2. Macam-macam Qashshas ditinjau dari segi waktu ada 3 yaitu, kisah hal-hal
ghaib pada masa lalu, kisah hal-hal ghaib ada masa kini dan kisah hal-hal
ghaib pada masa yang akan datang. dan ditinjau dari segi materi ada 3 yaitu,
kisah-kisah para nabi, mukjizat nabi, serta fase-fase dakwah mereka, kisah-
kisah yang belum tentu nabi dan kelompok-kelompok manusia tertentu, kisah
peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian di zaman Rasulullah SAW.
3. Faedahnya yaitu Untuk menjelaskan prinsip-prinsip ajaran para rasul,
Mengokohkan hati Rasulullah dan hati umatnya terhadap agama allah dan
menguatkan kepercayaan orang orang yang beriman terhadap kemenangan,
kebenaran dan pertolongan nya, serta menghancurkan kebatilan dan para
pendukungnya, Membenarkan ajaran nabi terdahulu, menghidupkan ajaran
mereka, dan mengabdikan peninggalan mereka, Menunjukkan kebenaran
Muhammad SAW. Dalam risalah dakwahnya dengan memberitakan tentang
keadaan orang orang terdahulu dalam berbagai macam level generasi yang
berbeda, Membongkar kebohongan ahli kitab dengan menjelaskan hal hal
nyang mereka sembunyikan,
4. Pengulangan sebagian kisah idalam kitab suci Al-Qur’an banyak kisah yang
disebutkan berulang-ulang, bahkan sampai beberapa puluh kali. Adapun
hikmahnya yaitu Menjelaskan ketinggian mutu sastra balaqhah Alquran,
Membuktikan ketinggian mukjizat Alquran, Memberikan perhatian besar
terhadap kisah tersebut agar pesan-pesannya lebih berkesan dn melekat dalam
jiwa, Setiap kisah memiliki maksud dan tujuan berbeda Karena itulah kisah-
kisah itu diungkapkan.

12
5. Perbedaan Qashshas dalam Al-Quran dengan lainnya yaitu didalam Al-Quran
hendak menyampaikan pesan-pesan penting yang terdapat di dalam suatu
kisah, cara yang digunakannya adalah mengemukakan pernyataan tegas
secara berjenjang, baik isi penolakan maupun pengukuhan isi kisah.
6. Pengaruh qashshas Al-Quran dalam dunia pendidikan yaitu dalam kisah-kisah
al-Qur’an ini terdapat lahan subur yang dapat membantu kesuksesan para
pendidik dalam melaksanakan tugasnya dan membekali mereka dengan bekal
kependidikan berupa teladan hidup para Nabi, berita-berita tentang umat
terdahulu, sunnatullah dalam kehidupan masyarakat dan hal ihwal bangsa-
bangsa. Dan semua itu dikatakan dengan benar dan jujur.

13
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an
Al-Qaththan manna syaikh,2005, pengantar studi Al-Qur’an, Jakarta,Pustaka Al-
Kausar.
Anshori, 2005, ulumul Qur’an, jakarta, PT Rajagrafindo persada.
Djalal Abdul,1975,Ulumul Al Quran, surabaya,biro penerbitan fakultas syariah
IAIN sunan ampel .
nurulhidayatirofiah.blogspot.co.id/2011/10/kisah-al-quran-dan-implikasinya-
dalam.htm
https://triristek.wordpress.com/2012/12/27/qashas-al-quran/

14

Anda mungkin juga menyukai