Anda di halaman 1dari 15

LEMBAR PENGESAHAN

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL SELEKSI DIMENSI BARANG


MENGGUNAKAN PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER )

Telah diperiksa dan disetujui untuk diangkat sebagai judul tugas akhir
Oleh :

Pembimbing II
Pembimbing I

SUNUBROTO.ST.,MT.
UDIN KOMARUDIN.ST.,MT.

0
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

DAFTAR ISI…………………………………………………….. 1

BAB I PENDAHULUAN……………………………………….. 3

1.1 Latar Belakang………………………………………… 3

1.2 Tujuan Penelitian……………………………………… 4

1.3 Manfaat Penelitian…………………………………….. 4

1.4 Batasan Masalah………………………………………. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………. 5

2.1 Programmable Logic Controller (PLC)……………….. 5

2.2 Motor arus searah (Motor DC)………………………… 6

2.3 Limit Switch…………………………………………… 7

2.4 Transformator Daya…………………………………… 8

2.4.1 Cara Kerja dan Fungsi tiap bagian………………… 9

2.4.1.1 Bagian Utama………………………………….. 9

2.4.1.2 Peralatan Bantu……………………………........ 9

1
BAB III PROSEDUR PERCOBAAN…………………………… 9

3.1 Metodologi Penelitian………………………………….10

3.2 Sistem Kerja Peralatan…………………………………11

3.3 Jadwal Kegiatan ……………………………………….13

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………… 14

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peran teknologi dewasa ini telah berkembang dengan pesat, ditambah


dengan adanya era persaingan bebas. Otomatisasi merupakan salah satu realisasi
dari perkembangan teknologi, dan merupakan satu – satunya alternatif yang
tidak dapat dielakkan lagi untuk memperoleh sistem kerja yang sederhana,
praktis, dan efisien sehingga memperoleh hasil dengan tingkat keakuratan yang
tinggi. Segi waktu juga harus dipertimbangkan, karena dengan semakin pendek
waktu yang diperlukan untuk proses produksi, maka akan mendapatkan hasil
yang mempunyai kualitas lebih jika dibandingkan dengan proses produksi yang
menggunakan waktu lebih lama. Selain jumlah produksi lebih banyak, biaya
pengoperasiannya juga dapat ditekan seminim mungkin serta membutuhkan
tenaga yang lebih sedikit, sehingga proses produksi tersebut memperoleh
keuntungan lebih tinggi.
Berdasarkan pertimbangan – pertimbangan diatas, untuk menunjang
proses otomatisasi agar faktor – faktor produksi dapat tercapai dibutuhkan
sistem kontrol. Progarmable Logic Control (PLC) merupakan salah satu
kontroler yang umum digunakan. Pada dasarnya didalam PLC terdapat beberapa
peralatan yang berfungsi sebagai relay, coil, latching coil, timer, counter,
perubahan analog ke digital, perubahan digital ke analog dan lain sebagainya
yang dapat digunakan untuk mengendalikan peralatan dengan bantuan program
yang kita rancang sesuai dengan kehendak kita.
PLC dapat digunakan untuk mengatur peralatan dengan pengendali
perangkat lunak. Programable Logic Control (PLC) merupakan salah satu
controller yang memenuhi kriteria – kriteria diatas, oleh karena itu kami
mengambil judul tugas akhir dengan menggunakan kontrol berbasis PLC
sebagai pengontrol dalam proses seleksi barang 3D.

3
1.2 Tujuan Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan akan diperoleh hasil yaitu Untuk membuat

alat produksi yang dapat digunakan untuk menyeleksi barang tiga dimensi

(khususnya kubus dan balok) dengan menggunakan Programabel Logic Control

(PLC) yang berfungsi untuk memperoleh suatu benda yang mempunyai ukuran

sesuai dengan apa yang diinginkan yang dikerjakan secara otomatis.

1.3 Manfaat Penelitian

Hasil dari proyek akhir ini diharapkan adanya proses perubahan teknologi

serta penguasaan dan pengalaman yang telah diperoleh di bangku pendidikan serta

aplikasinya dalam kehidupan di masyarakat, yang mana pada akhirnya alat ini

berguna untuk kemajuan dibidang

1.4 Batasan Masalah

Dengan adanya permasalahan yang harus diselesaiakan pada proses seleksi

barang tiga dimensi ini, maka dalam proyek akhir ini dibatasi pada hal-hal sebagai

berikut:

1. Software yang digunakan adalah MICROCHIP MPLAB IDE 6.6


2. Bentuk objek yang diseleksi adalah hanya berbentuk kubus atau balok
saja.
3. Bagaimana proses penyeleksian barang yang berbeda ukuran?
4. Sensor apa yang digunakan untuk mendeteksi objek?

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PLC (Programable Logic Controller)

PLC adalah peralatan elektronika yang beroperasi secara digital, yang

Penggunakan programable memori untuk menyimpan internal bagi intruksi –

intruksi fungsi spesifik seperti logika, sekuensial, timing, counting dan aritmatika

untuk mengendalikan secara digital atau analog input atau output sebagai tipe

mesin.

PLC (Programmable Logic Controller) memiliki input device yang disebut


sensor, output device serta controller. Peralatan yang dihubungkan pada PLC
yang berfungsi mengirim sebuah sinyal ke PLC disebut input device. Sinyal input
masuk pada PLC disebut input poin. Input poin ini ditempatkan dalam lokasi
memori sesuai dengan statusnya on atau off. Lokasi memori ini disebut lokasi bit.
CPU dalam suatu siklus proses yang normal memantau keadaan dari input poin
dan menjalankan on dan off sesuai dengan input bitnya.
Pada dasarnya PLC terdiri dari tiga bagian utama yaitu bagian
input/output, bagian prosesor dan perangkat pemrograman (programming device).

Gambar 2.1. Blok Diagram Programable Controller5

5
Tahap dasar untuk penyiapan awal untuk memudahkan dan memasukkan
program dalam PLC dengan mempersiapkan daftar seluruh peralatan input dan
output beserta lokasi I/O bit, penempatan lokasi word dalam penulisan data.
Untuk pemrograman sebuah Programmable Logic Controller terlebih dahulu kita
harus mengenal atau mengetahui tentang organisasi dan memorinya.
Ilustrasi dari organisasi memori adalah sebagai peta memori (memori
map), yang spacenya terdiri dari kategori User Programable dan Data Table. User
Program adalah dimana program Logic Ladder dimasukkan dan disimpan yang
berupa instruksi – instruksi dalam format Logic Ladder. Setiap instruksi
memerlukan satu word didalam memori.

2.2. Motor Arus Searah (Motor DC)

Prinsip kerja motor DC

Sebuah kawat yang dialiri arus diletakkan diantara dua kutub magnet yang
berlawanan, maka pada kawat tersebut akan bekerja suatu gaya yang
menggerakkan kawat tersebut. Arah gerak gaya tersebut dapat ditentukan dengan
kaidah tangan kiri yang berbunyi sebagai berikut. Apabila tangan kiri terbuka
diantara kutub U dan S, sehingga garis-garis gaya yang keluar dari Kutub Utara
menembus telapak tangan kiri arus didalam kawat mengalir searah dengan arah
keempat jari, maka kawat itu akan mendapat gaya yang arahnya sesuai dengan
arah ibu jari. Gaya menimbulkan torsi yang akan menghasilkan rotasi mekanik,
sehingga motor akan berputar. Jadi motor arus searah ini menerima sumber arus
searah kemudian diubah menjadi enegri mekanik.
Prinsip kerja dari motor arus searah adalah sebagai berikut :
1. Adanya garis-garis gaya medan magnet (fluks), antara kutub
yang ada di stator.
2. Penghantar yang dialiri arus ditempatkan pada jangkar yang berada
dalam medan magnet tadi.
3. Pada penghantar timbul gaya yang menghasilkan torsi.

6
Gambar 2.2. Prinsip Kerja Motor DC
Karena garis gaya berusaha mencari jalan yang sependek-pendeknya,
maka kawat akan mendapat tekanan yang arahnya kebawah. Hal ini disebabkan
gaya saling dorong dari kedua medan magnet. Bila sebuah belitan terletak dalam
medan magnet yang serupa, tetapi kedua sisi belitan itu mempunyai arus yang
arahnya berlawanan, maka arah gerak kawat berlainan sehingga menghasilkan
suatu gaya putaran atau disebut kopel.

2.3. Limit Switch

Limit Switch adalah bagian integral dari sistem kontrol yang berfungsi

layaknya switch biasa. Bedanya adalah limit switch digerakkan oleh suatu

mekanis yang biasa digunakan untuk keperluan start, stop, seep – up, slow –

7
down, actuator assembly dan internal contact. Hoising melindungi internal contact

sehingga kokoh dan tahan ledakan. Sedangkan actuatornya dapat bermacam –

macam bentuk sesuai dengan kebutuhan antara lain yaitu bentuk rotary, level dan

lain – lain. Kontaknya biasa normali open (NO) maupun normali close (NC).

Gambar 2.3. Konseptual mekanisme dari limit switch

Limit switch biasa digunakan iuntuk mengetahui posisi dari sebuah


batasan yang berhubungan dengan piston silinder, rotor, pergerakan tempat mesin
dan lainnya, supaya peralatan tersebut dapat terkontrol secara otomatis.

2.4. Transformator Daya

Transformator tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi

untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah

atau sebaliknya (mentransformasikan tegangan).

2.4.1 Cara Kerja dan Fungsi Tiap-tiap Bagian

Suatu transformator terdiri atas beberapa bagian yang mempunyai fungsi

masing-masing:

8
2.4.1.1 Bagian utama

- Inti besi

Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkan


oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi
tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang
ditimbulkan oleh “Eddy Current”.
- Kumparan trafo
Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan. Kumparan
tersebut diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan
isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-lain.
Umumnya pada trafo terdapat kumparan primer dan sekunder. Bila
kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada
kumparan tersebut timbul fluksi yang menginduksikan tegangan, bila pada
rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka akan mengalir arus pada
kumparan ini. Jadi kumparan sebagai alat transformasi tegangan dan arus.

2.4.1.2 Peralatan Bantu

- Pendingin

Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi
besi dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu
yang berlebihan, akan merusak isolasi di dalam trafo, maka untuk mengurangi
kenaikan suhu yang berlebihan tersebut trafo perlu dilengkapi dengan system
pendingin untuk menyalurkan panas keluar trafo. Media yang digunakan pada
sistem pendingin dapat berupa udara / gas, minyak dan air.

9
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metodologi Penelitian

Untuk menyelesaikan proyek akhir ini, dilakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Penentuan Judul
2. Studi literature
Berisikan pembahasan teoritis melalui studi literatur dari buku-buku atau
jurnal ilmiah yang berkaitan dengan dasar PLC , limit switch ,simulasi
software MICROCHIP MPLAB IDE , analisa performansi alat.
3. Perencanaan perangkat keras
Berisikan desain alat yang akan digunakan sebagai control.
4. Melakukan survey komponen
Berupa pengetesan komponen yang akan digunakan.
5. Pembuatan alat
Berisikan proses pembuatan alat control yang menggunakan PLC.
6. Melakukan pengujian alat
Berisikan tentang pengujian alat yang telah selesai dibuat apakah sudah
beroperasi sesuai rencana atau belum.
7. Penyempurnaan alat
Berisikan tentang penyempurnaan alat jika masih belum dapat beroperasi
dengan baik.
8. Menyusun buku laporan proyek akhir.
Berisikan penyusunan hasil dari penelitian dalam bentuk laporan
penelitian.

10
3.2. Sistem Kerja Peralatan

Pada bagian ini kita akan membahas secara umum bagaimana sistem kerja

dari mesin kontrol seleksi dimensi barang ini, dengan menggunakan PLC sebagai

pengontrolnya. Berikut ini adalah system dari seleksi dimensi barang :

Gambar 3.1 Sistem Blok Diagram

Gambar 3.2 Flowchart sistem kontrol seleksi dimensi barang

11
Secara rinci dapat dijelaskan sistem seleksi dimensi barang ini adalah sebagai
berikut:

 Tahap pertama :
Pada tahap awal pengoperasian bila push button ON ditekan maka motor
pertama bekerja (m1). Motor ini menggerakkan konveyor.
 Tahap kedua :
Pada tahap selanjutnya objek akan berjalan diatas konveyor. Objek ini
akan berjalan menuju tempat limit swit yang berfungsi sebagai sensor
penyeleksi.
 Tahap ketiga :
Pada tahap ini objek akan menyentuh salah menyentuh limit switch yang
salah satunya digunakan untuk menghentikan jalannya konveyor.
 Tahap keempat :
Pada tahap ini semua limit switch yang tesentuh objek tersebut akan ON
dan akan mengirimkan inputan pada PLC. Dengan program yang telah
diisikan, maka PLC akan mengetahui apakan objek tersebut sesuai dengan
ukuran apa tidak.
 Tahap kelima :
Pada tahap ini apabila dinyatakan sesuai ukuran maka konveyor (Motor 1)
akan berjalan kembali, sehingga objek akan terus dijalankan. Apabila
objek dinyatakan tidak sesuai dengan ukuran maka pendorong (Motor 2)
akan ON dan akan mendorong objek tersebut kesamping atau keluar dari
konveyor.

12
3.3 Jadwal Kegiatan

Tabel 1 Jadwal Kegiatan


September Oktober November
No Kegiatan
III IV I II III IV I II III IV
1 Pengajuan
proposal
2 Desain
rangkain
sistem
3 Survei
komponen
4 Kompilasi
data, analisa
dan
rekomendasi
5 Penulisan
Laporan
6 Revisi
Laporan

DAFTAR PUSTAKA

13
1. Factory Automation, Singapore, 1992, hal. 3
2. Ir. Hamzah Berahim, Teknik Tenaga Listrik, Andi Offset Yogyakarta,
Yogyakarta, 1991, hal. 44
3. Ir. Sutedja, MA. Mesin Listrik, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,
Surabaya, 1991. hal. 2
4. Drs. Suminto, MA. Mesin Arus Searah, Andi Offset Yogyakarta, Yogyakarta,
1991, hal. 120
5. CPM1 Programable Controller ( Programming Manual), Omron, Bandung,
1998
6. Ibid hal 11
7. Y. MAEDA, Dr. Eng, Ptofesor Akhesi National College of Technologi, Jepang
SON KUSWADI, Ir. MOHAMMAD NUH, Dr, Ir. SULISTYO MB, IR. Dosen,
Politeknik Elektronika Surabaya “KONTROL OTOMATIK” Politeknik
Elektronika Surabaya, Institut Elektronika Negeri Surabaya

14

Anda mungkin juga menyukai