Idha Rahayuningsih
Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Gresik
Email : idha.rahayu77@yahoo.com
Abstrak
Suatu organisasi agar bisa bersaing dengan perusahaan lain maka perlu melalukan inovasi
secara terus-menerus dalam berbagai aspek, baik produk, layanan, proses kerja, metode
maupun lainnya. Salah satu modal untuk melakukan inovasi adalah adanya kreativitas.
Keterkaitan antara keduanya yaitu kreativitas merupakan pengembangan ide-ide baru
sedangkan inovasi adalah proses penerapan ide-ide tersebut secara aktual ke dalam praktek.
Kreativitas merupakan interaksi antara potensi individu dengan lingkungan. Agar kreativitas
berkembang di organisasi maka ada beberapa upaya yang dilakukan yaitu curah pendapat
di dalam tim/kelompok kerja, gaya kepemimpinan yang mendorong kreativitas meliputi
pengampilan keputusan partisipati, kepemimpinan transformasional, high exchange dan
mengmbangkan kultur kreatif.
PENDAHULUAN
Fontana,A.(2011:1) menjelaskan inovasi adalah keberhasilan sosial dan ekonomi
berkat diperkenalkannya atau ditemukannya cara-cara baru atau kombinasi baru dari cara-
cara lama dalam mentransformasi input menjadi output sedemikian rupa sehingga berhasil
menciptakan perubahan besar dalam hubungan antara nilai guna atau nilai manfaat,
setidaknya yang dipersepsikan oleh konsumen dan/atau pengguna) dan nilai moneter atau
harga. Perekonomian yang berdaya inovasi mampu menghasilkan nilai tambah yang unik dan
substansial bagi masyarakat dan pada gilirannya berimbas positif kepada pelaku-pelaku
perekonomian dan seluruh perekonomian. Dewasa ini, dengan sistem perekonomian yang
sangat terbuka maka dampak daya-daya inovasi dan keberhasilan inovasi suatu perekonomian
akan berimbas pada perekonomian lain.
Fontana,A.(2011:2) menjelaskan terdapat beberapa hal penting dalam artikel-artikel
terbaru Harvard Business Review (October 2008). Pertama, pentingnya inovasi pada dunia
dewasa ini dan masa mendatang; proses penciptaan nilai seharusnya dilakukan dengan lebih
banyak melibatkan konsumen/pengguna sebagai kontributor.Kedua, kreativitas harus menjadi
preokupasi manajemen puncak dalam memimpin bisnis dewasa ini dan masa mendatang serta
organisasi membutuhkan pergeseran gaya memimpin dan mengelola (inovasi dibangun
dengan kreativitas sebagai salah satu pilar).Ketiga, praktis manajemen perlu dirancang
sebagai praktik profesional dengan kode etik yang menunjang profesi manajer dalam proses
penciptaan nilai tidak saja bagi organisasi tetapi juga bagi masyarakat.
Menurut Munroe, inovasi adalah konsep yang luas . Ada inovasi dengan huruf “i”
kecil dan inovasi dengan huruf “I” besar. Inovasi dengan “I” besar melibatkan hal-hal seperti
membangun internet , internal combustion engine dan bar code. Pada sisi lain inovasi juga
mencakup perbaikan kecil dan terus menerus yang membantu untuk menjalani hidup dengan
lebih baik (Gallo,C.,2011:xii).
Kecenderungan meningkatnya praktek-praktek inovasi pada organisasi-organisasi
dewasa ini dan pada masa mendatang banyak dipicu utamanya perubahan kondisi lingkungan
eksternal, mulai perubahan kondisi lingkungan umum dan global ( demografi, sosial budaya,
ekonomi, politik-hukum, teknologi, iklim bumi) hingga perubahan lingkungan persaingan
bisnis (Fontana,2011:6).
Picuan eksternal saja tidak cukup untuk membuat organisasi dan individu berinovasi.
Organisasi dan individu perlu memperlengkapi diri dengan perangkat-perangkat penunjang
inovasi, baik yang berwujud maupun yang nirwujud. Pemimpin dan kepemimpinan menjadi
faktor penting, tidak ada inovasi tanpa kepemimpinan. Selain itu, kreativitas dari dalam
organisasi menjadi faktor pemicu keduanya munculnya inovasi. Kreativitas menjadi salah
satu faktor yang memungkinkan ditemukannya ide baru, pengembangan baru hingga cara
baru diseminasi barang atau jasa yang dihasilkan (Fontana,2011:7).
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dilihat keterkaitan yang erat antara kreativitas
dengan inovasi. Sebagaimana yang dijelaskan West, M.A.(2004:16) bahwa kreativitas
merupakan pengembangan ide-ide baru sedangkan inovasi adalah proses penerapan ide-ide
tersebut secara aktual ke dalam praktek. Hal tersebut berarti adanya inovasi harus dimulai
terlebih dahulu dari kreativitas. Oleh karena itu dalam tulisan ini berusaha memaparkan
beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mengembangkan kreatifitas dalam
organisasi.
INOVASI
Pengertian Inovasi
Inovasi bisa didenifisikan sebagai ”proses” tertentu seorang dengan melalui
pendayagunaan pemikiran, kemampuan imajinasi, berbagai stimulant dan individu yang
mengelilinginya yang berusaha meghasilkan produk baru, baik bagi dirinnya sendiri atau pun
bagi lingkungannya.”Terdapat beberapa syarat inovasi sebagaimana yang diuraikan di bawah
ini. Pertama, produk baru ini harus bermanfaat bagi masyarakat lingkungannya. Kedua, sifat
baru pada produk ini merupakan sesuatu yang relatif, sehingga produk yang dihasilkan itu
bisa jadi merupakan sesuatu yang baru bagi seseorang meski tidak baru bagi yang lain, dan
bisa jadi produk yang dihasilkan itu merupakan sesuatu yang baru baik bagi dirinnya maupun
bagi orang lain. Pada kedua kondisi ini, produk baru ini bisa dikategorikan sebagai suatu
inovasi. Ketiga, di samping harus memiliki sifat baru, produk ini juga harus memiliki fungsi
dan manfaat yang bisa menutupi kebutuhan tertentu yang dirasakan oleh individu atau pun
kelompok (Jawwad,AA, 2004:1).
Ketiga, mengungkap ide-ide karya dari potensi diri. Pada tahap ini seseorang diminta
untuk mengeluarkan ide-ide karya dari potensinya sebanyak-banyaknya secara kuantitas.
Tony Buzan menjelaskan bahwa otak manusia tidak seperti komputer yang berpikir runtut
dan linier, tetapi otak manusia berpikir memancar dan eksplotif. Mind Map yang dikenalkan
Tony Buzan meniru cara kerja otak tersebut. Mind Map dapat digunakan untuk menggali ide
sebanyak-banyaknya.
Kelima, merencanakan dan berkarya. Apabila sudah ditentukan prioritas ide karya
maka perlu membuat rencana. Inti rencana berisi edua hal, yaitu tujuan dan cara
mencapainya.Beberapa hal yang direncanakan meliputi : (1) merumuskan tujuan, yakni ide
karya yang akan diwujudkan; (2) merumuskan target waktu penyelesaian; (3) merumuskan
langkah-langkah yang dilakukan agar ide karya terselesaikan; (4) menemukan tokoh anutan
dan pembimbing dan (5) menentukan tempat berkarya dan menuliskan alat atau fasilitas yang
diperlukan. Selanjutnya rencana yang telah dirumuskan hendaknya dilakukan karena rencana
sebagus apa pun tanpa disertai tindakan tidak ada artinya. Beberapa hal yang perlu dilakukan
agar rencana dapat direalisasikan yaitu (1) menyisihkan waktu dua jam dalam sehari untuk
berkarya;(2) Selalu mengingat Allah Swt. dalam setiap mengawali suatu kegiatan yang
bermanfaat dengan bacaan basmalah “Bismillahirrohmaanirrohiim”; (3) bersungguh-sungguh
dan mengerahkan seluruh kemampuan dalam berkarya; (4) dalam berkarya membutuhkan
orang lain sehingga diperlukan usaha memperluas jaringan kerja; (5) melakukan segala
sesuatu dengan baik; (6) menyikapi kegagalan secara positif dengan terus berupaya tanpa
mengenal lelah dan putus asa; (7) bersikap rendah hati, menunjukkan sikap terbuka terhadap
kritik dan saran dari pihak lain; (8) secara terus menerus senantiasa melakukan upaya
memperbaiki sesuatu yang sudah ada menjadi lebih baik.
Kelly, T. (2002:73) memaparkan bahwa curah pendapat merupakan mesin ide bagi
suatu tim atau kelompok kerja. Kesempatan bagi tim untuk melontarkan ide pada awal
sebuah proyek atau untuk memecahkan masalah rumit yang tiba-tiba muncul.Semakin
produktif sebuah kelompok, semakin dapat bercurah pendapat secara teratur dan efektif.
Beberapa teknik curah pendapat yang lebih baik diuraikan dibawah ini.
Pertama, mempertajam fokus, curah pendapat yang baik dimulai dengan menyatakan
masalah dengan jelas, berupa pertanyaan yang sederhana dan spesifik. Kedua, membuat
aturan-aturan curah pendapat yang menyenangkan untuk mendorong orang mengeluarkan
ide/gagasan secara bebas, bukan aturan yang menghambat dan mengkritik ide-ide. Aturan-
aturan tersebut dibuat dan ditempelkan supaya dapat terbaca oleh orang yang melakukan
curah pendapat. Ketiga, memberikan nomer untuk ide-ide yang telah disampaikan. Hal
tersebut memberi manfaat untuk memotivasi anggota kelompok mengungkapkan gagasan/ide
sebanyak-banyaknya dan untuk mengetahui catatan jejak urutan ide-ide yang disampaikan.
Munculnya ide-ide yang secara kuantitas banyak memberikan peluang untuk memilih ide-ide
yang lebih berkualitas diantara ide-ide lainnya.Keempat, Fasilitator curah pendapat
memahami momen untuk membangun dan melompat.Fasilitator terbaik dapat
mengembangkan percakapan yang muncul dengan sentuhan lembut pada fase awal dan
membiarkan ide-ide mengalir pada bagian menanjak dari kurva penyampaian ide.Sebaliknya
ketika energi melemah maka fasilitator perlu melakukan lompatan-lompatan ide mundur
(membahas ide-ide yang sebelumnya sudah disampaikan) maupun maju (menawarkan ide-ide
baru). Kelima, membuat ruang ide. Mempersiapkan ruang curah pendapat dengan cara
menempeli dinding dengan kertas-kertas putih sehingga setiap ide yang muncul dapat segera
ditulis dengan spidol pada kertas yang menempel pada dinding tersebut. Keenam,melakukan
relaksasi mental sebelum melakukan curah pendapat.Hal tersebut dapat dilakukan dengan
melakukan permainan (game) yang dapat mencairkan suasana baik pikiran maupun hubungan
dalam kelompok. Ketujuh,melakukan secara fisik. Curah pendapat yang bagus adalah dengan
memvisualisasikan. Sehingga dalam curah pendapat dapat langsung dilakukan membuat
sketsa, memetakan pikiran, menggambar diagram dan menempel gambar (Kelly, T. (2002:73-
80). Pengaruh curah pendapat pada aspek psikologis yaitu memberikan perasaan yang
fantastis, dan merasakan sensasi memiliki banyak pengalaman. Selain itu, memunculkan
semangat dalam tim serta antusiasme untuk membicarakan ide-ide yang muncul pada saat
curah pendapat (Kelly, T. (2002:81).
Daftar Pustaka
Ancok, D. (2012). Psikologi Kepemimpinan & Inovasi. Penerbit : Erlangga Jakarta
Asrori,M.(2008). Psikologi Pembelajran. Penerbit :CV. Wacana Prima Bandung
Goleman,D., Haufman,P.,dan Ray,M.(2005) : The Creative Spirit : Nyalakan Jiwa Kreatifmu
di Sekolah, Tempat Kerja dan Komunitas.Penerbit : MLC Bandung
Gallo,C. (2010). Rahasia Inovasi Steve Jobs : Prinsip Berbeda Untuk Melakukan Terobosan.
Edisi Terjemahan (2011). Penerbit : Erlangga Jakarta
Jawwad,MAA.(2004). Mengembangkan Inovasi dan Kreativitas Berpikir Pada Diri dan
Organisasi.Penerbit : PT. Syaamil Cipta Media Bandung
Kelly,T., dan Littman,J. (2001). The Art of Innovation : Pelajaran Kreativitas dari IDEO,
Perusahaan Desain Terkemuka di Amerika. Edisi Terjemahan.Penerbit: PT. Gramedia
Pustaka Utama
Musrofi,M. (2007).5 Langkah Melahirkan Mahakarya : Melejitkan Potensi Diri dengan Cara
Membiasakan Berkarya.Penerbit : Hikmah (PT.Mizan Publika)
Sloane, P. (2007). The Innovative Leader : 90 + Kiat Jitu untuk Memicu dan Memacu
Kreativitas Tim Anda. Penerbit : PT. Bhuana Ilmu Populer Jakarta
West,MA. (2000).Mengembangkan Kreativitas Dalam Organisasi.Edisi Terjemahan. Penerbit
: PT. Kanisius Yogyakarta