Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

Pendahuluan
1.A Latar Belakang
Hypertensi termasuk salah satu penyakit yang harus di tangani dengan serius,karena
dampak yang timbulkannya sangat luas meskipun penyakit hypertensi ini termasuk
salah asatu penyakit tidak menular (ptm) namun dapat mengakibatkan kematian yang
tiba-tiba bagi penderitanya. Bisa juga karena penyakit lain yang diawali oleh
penyakithypertensi,seperti struk,gagal ginjal dan jantung.
Peningkatan jumlah kasus hypertensi semakin hari makin bertambah penyakit
hypertensi saat ini bukan hanya terjadi pada kelomok usia lanjut saja ,akan tetapi bisa
terjadi pada kelompok usia dewasa muda (20-40 tahun).
Hypertensi yang terjadi pada kelompok dwasa muda sangat membebani
perekonomian keluarga,karea biasaya pengobatan yang mahal dan membutuhkan waktu
yang panjang bahkan sampai seumur hidup.
Meningktanya arus globalisasi di segala bidang dan perkembangan teknologi dan
industri telah banyak membuat perubahan pada perkembangan dan perubahan pada
prilaku dan gaya hidup pada masayarakat. Perubahan sosisal ekonomi ,industrilisaasi
dapat memacu peningkatan penyakit hypertensi.hypertensi adalah ganguan sistimm
peredarahan darah yang menyebabakan kenaiakan tekanan darah di atas normal.
Prosentase kewasapadan masyarakat terhadap penyakit hypertensi dari 50% menjadi
84%.prosentase penderita hypertensi yang mendapatkan pengobatan yaitu dai 36%
menjadi 73% dan prosentase penderita hypertensi yang tekanan darahnya terkendali dari
16% menjadi 55% (suryono,slamet2003).
Indonesia sampai saat iini belum terdapat penyelidikan yang bersifat nasional
multisenter,yang mengabarkan prevalensi penyakit hypertensi secara tepat. Menurut
boedio damojo dalam tulisanya yang dikumpul dari berbagai penelitian melaporkan
bahwa 1,8-28,6% pendududk indonesia yang berusia dewasa muda (20-40thn) adalah
penderita penyakit hhypertensi .
Berdasasrkan data yang diperoleh dari hashil leopran sikda (sisteim informasi daerah)
di puskesmas sukaraja setiap akhir tahun jumlah penderita menderita penyakit
hypertensi meningkta terlihat dalam tabel
tahun Persentase
2015 9%
2016 11%
2017 sampai september 12,1%
Ruang lingkup
Dalam penulisan ini penulis akan mengabil kasus ‘’ asuhan keperawtan pada TN O
dengan gangguan hypertensi

Tujuan Penulis
B . Tujuan Umum
Mampu untuk melaksanakan asuhan keperawatan kepada penderitapenyakit
hypertensi
Tujuan khusus
a. Penulis dapat memahami konsep penyakit hypertensi
b. Mengetahui penyebab asma Bronchiale dan pathologi hypertensi
c. Klasifikasi hypertensi
d. Mengetahui tanda-tanda dan gejala hypertensi
e. Cara pencegahan hypertensi
f. Penatalaksanaan hypertensi
g. Dapat mengkaji keperawatan pada pasien hypertensi
h. Dapat menyusun rencana keperawatan terhadap pasien dengan hypertensi
i. Melalukan implementasi keperawatan terhadap pasien dengan hypertensi
j. Dapat melakukan evaluasi hasil keperawatan yang telah diberikan pada pasien
Metode Penulisan
A. Pendekatan studi kasus, observasi yang dilakukan langsung terhadap penderita asma
yang dating ke klinik
B. Melakukan kunjungan ke rumah penderita
C. Membaca buku dan mempelajari buku-buku yang mengacu dan berhubungan dengan
pembahasan tentang hypertensi
Pengumpulan data secara
1. Data primer : yang didapat langsung dari penderita , pengkajian, pemeriksaan fisik
secara head to toe
2. Data sekunder : data yang diperoleh dari pihak lain data laopran harian pelayanan yang
ada di puskesmas sukaraja
B A B II
Hipertensi
Definisi : Gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah
di atas normal
Menurut WHO tekanan darah dibagi 3 tingkatan
Tekanan darah sistollik : Tingkat 1. 140 – 159 mmHg
Tingkat 2. 159 – 179mmHg
Tingkat 3. > 180 mmHg
Tekanan darah diastolik: Tingkat 1. 90 – 99mmHg
Tingkat 2. 100 – 109 mmHg
Tingkat 3. > 110 mmHg
Pada orang dewasa penyakit hypertensi sebagai proses degeneratif, penyebab hypertensi
secara pasti tidak diketahui oleh penderita karena kurangnya pengetahuan tentang
penyakithypertensi, dan penyakit hypertensi tidak timbul gejala yang khas. Sehingga
keadaan ini sangat berbahaya.
Berdasarkan penyebab hypertensi dibagi 2 golongan:
1.Hypertensi primer <essensial>
Merupakan penyakit hypertensi yang penyebabnya tidak diketahui,biasanya
berhubungan dengan faktor turunan dan lingkungan
2.Hypertensi sekunder
Merupakan penyakit hypertensi yang penyebabbnya dapat diketahui secara pasti.
Seperti gangguan pembuluh darah,jantung dan ginjal.
Sesuai dengan kriteria WHO dengan menggunakan alat tensi meter kita bisa
menentukan masuk klasifikasi dan tingkat mana derajat hypertensi yang diderita
Tekanan darah berasal dari mekanisme pompa jantung yang mendorong sejumlah
volume darah dengan tekanan yang tinggi agar darah dapat sampai keseluruh organ
tubuh melalui pembuluh darah.
Faktor penyebab hypertensi
a.Menurut jenis kelamin penyakit hypertensi banyak terjadi pada pria usia dewasa
muda,sedangkan
pada wanita terjadi setelah usia 55 tahun
b.Semakin tua usia seseorang semakin tinggi tekanan darahnya.

c.Faktor stress dan kondisi emosi yang tidak stabil jujga dapat memicu tekanan
darah/aktifitas
simpatis.
d.Sindroma metabolisme
e.Faktor keturunan (genetik)lebih besar resiko terjadinya hypertensi
f.Faktor kegemukan (obesitas)
g.Kurang olah raga sehingga detak jantung lebih keras,otot jantung bekerja lebih keras
saat kontraksi
sehingga tekanan darah meningkat.
h.Perokok dan minum alkohol yang berlebihan
Cara pencegahan
Agar terhindar dari komplikasi yang fatal penyakkit hypertensi harus diambil tindakan
pencegahan yang baik(Stop high blood pressure)
a.Pencegahan primordial dilakukan dalam mencegah munculnya faktor resiko terhadap
penyakit
hypertensi yang merupakan perupakan pencegahan tahap awal antara lain:
- Menghindari kegemukan (obesitas)
- Membatasi komsumsi lemak
- Melakukan olah raga teratur
b.Pencegahan primer;pencegahan yang dilakukanterhadap seseorang/masyarakat
sebelum terjadi
swerangan penyakit.
c.Pencegahan tersier: Pencegahan yang dilakuakan terhadap pasien yang sudah terkena
hypertensi
yang bertujuan mencegah proses yang lebih parah . Supaya penderita tidak mengalami
kecacatan/kelumpuhan bahkan kematian akibat komplikasi.
C.Patofisiologi
Mekanismen yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak
dipuata vasomotor,pada medulla dari otak.
Dari pusat vasomotor ini bermula jaras ssaraf simpatis berlanjut ke khorda spinalis dan
keluar dari kolumna medulla spinalisgangglion simpatis di thorax dan abdomen.
Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak kebawah
melalui sistim saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini neuron preganglion
melepas asetil kholin yang akanmerangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh
darah, dimana dengan dilepaskannya norepinephrin mengakibatkan konstriksi
pembuluh darah. Berbagai faktorseperti kecemasan dan ketakutan dapat
mempengaruhirespon pembuluh darah terhadap vasoonstriksi.
Pada saat bersamaan dimana sistim saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai
respon rangsangan emosi, kelenjar adrenal juga menjadi terangsang , mengakibatkan
tambahan aktifitas vaso konstiksi.
Vaso koetensi natrium yang menyebabkan peningkatan intravaskuler.nstriksi
yangmengakibatkan penurunan aliran ke ginjal menyebabkan pelepasan renin yang
merangsang pembentukan angiotensin yang kemudian diubah menjadi angiotensin II,
suatu konstriktor yang dapat merangsang sekresi aldosteron oleh kortek
adrenal.Hormon yang menyebabkan peningkatan intravaskuler.
Semua faktor cenderung mencetuskan keadaan terjadi hipertensi
Tanda dan gejala:
a.Sakit kepala
b. Epistaksis
c. Rasa berat ditengkuk
d. Mata berkunang kunang
e. Mual dan muntah
f. Letih/kelelahan
g. Sesak nafas
h. Pandangan mata buram/kabur/tidak jelas
i.Penurunan genggaman tangan
Penata laksanaan non farmakologi
a. Diet rimbatasan atau ,emhuramgii komsumsi garam penurunan berat badann dapat
enurunkan tekanan darah,dibarengi dengan penurunanan aktifitas kenin dalam plasama
da kadar aldosteron dalam plasma
b. Penderita disarankan untuk beraktifitas olahraga joging bersepedah,renang,senam
Penatalakasnan medik
Dispuskesmas mengunakan obat-obatan yang telah tersedia antara lain :
- Reskfim 0,25 m
- Amldtestein 10 mg / 5 mg
- Furosemid 40 mg
- Propranolol 40 mg
- Catopril
BAB III

A. PENGKAJIAN
Pengkajaian dilakukan pada hari selasa 19 september 2017 dipuskesmas
sukaraja.data diperoloeh langsung dari penderita keluraga dan catatan medik.

1. Pengumpulan data
A. IDENTITAS PASIEN

Nama pasien : bp omann


Umur : 64Tahun
Jenis Kelamin : laki- laki
Status Perkawinan : Kawin
Suku bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : BB cianjur6/7
No Medrek : S085

Penanggung jawab
Nama : Bapa deni
Umur : 48 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : sunda
Hubungan dengan klien : suami
Pendidikan : sma
Pekerjaan : swasata
Alamat : BB. cianjur 6/7
BAB III

a. Pencatatan utama
klien mengatakan kepala pusing ,nyeri pada tungai kaki sakit kepala dan disrtai leher
terasa tegang dan kaku

b. Riwayat kesehatan sekarang

Klien mengeluh kepala pusing nyeri ulu hati dan tengkuk terasa tegang dan klien susah
untuk beraktufitas

c. Riwayat penyakit dahulu


Klien pernah masuk rumah sakit pada tahun 2014 dengan kasus yang sama,klie tetatp
mengkonsumsi obat untuk proses pemulihan

d. Riwayatkesehatan keluaraga
Orang tua klien memamng memiliki keturunan penyakit hipertensi sebelum orang tua
klien meninggal orang tuanya sakit.

e. Riwayat psikososial
Klien optimis untuk sembuh dan klien selalu berdooa kepada allah untuk kesembuhan
hubungan dengan keluarga baik

f. Polo fungsi kesehatan

2. Pemeriksan fisik
Penampilan : kurang rapih
Tingkat kesadaran : Compos Mentis

Tanda-tanda vital
TD : 170/80 mm hg
M : 94/x menit
RR : 46/x menit
Suhu : 36.5 C
Pengkajian fungsional
a. Bentuk kepala : bulat,rambut sudah berubah lurus, kulit kepala tidak berketombe
b. Pengelihatan : baik tidak ikterus,konjuntiva tidak anemeis,pupil sokor dan sklera baik
tidak konjungtivitis
c. Peciuman : tidak ada kelianaina dalam membedakan bau-bauan
d. Pendengrana : jelas tidak ada serumen dan tida dijumpau ada perdangan dan perdaahan
telinga
e. Mulut tidak ada masalah dengan rongga mulut,gigi baik,tidak ada stomatitis dan
perdarahan gusi
f. Pernafasan : normala tidak ada masalah pada frekuensi dan irama pernafasan
g. Jantung : frekuensi denyut jantung normla 100/x bunyi jantung berirama tidak disertai
nyeri dada
h. Abdomen : pada abdomen tidak dijumpai nyeri tekan epigastritis
i. Ektremitas : klien mengatakan agak sulitt untuk mengeraskanan keadan dan sulit untuk
berkatifitas
j. Pola kebisasaan
1. Makam : sebelum sakit klien makan 3x1 sehari makan yang banyak mengandung lemak
m/ sautan tidak ad rentangan dalam mengkonsumsi makanan skeaarng nafsu makan
klien berkurang
2. Pola eliiminsaia :
Bab : sebelum sait klien bab 2x sehari dengan konstensi lembek setalah sakit hanya 1 -2
hari sekalli
Bak : lancar tidak ada perdebaadn saat sebelum saat dan sedang sakit
3. Pola istirahat : tidur 8 jam dan pada siang hari 1-2 jam setelah sakit tidur berkurang
/tergangua rasa kurang nyaman ,sehigga klien tampak pucat dan lemah
4. Pada aktivitas :
klien hanya jalan-jalan pagi 1-2 jam sidah tidak bekerja lagi ngobrol-ngobrol dengan
teman lama lansia ditempat tinggal klien
5. Personal hygine
Sebelum sakit klien mandi 2-3 x/hari gosok gigi 2x sehari

Anda mungkin juga menyukai