b. Salinitas
Tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Salinitas sangat mempengaruhi nilai
viskositas larutan polimer. Tingkat keasinan di bawah 3000 ppm dianggap keasinan rendah.
f. Pour point
Temperatur minimum minyak dapat mengalir. Berhubungan dengan kandungan paraffin dalam
suatu minyak. Semakin tinggi kandungan paraffin, maka nilai pour point akan semakin meningkat.
g. Wax Content
Menggambarkan kadar paraffin dalam minyak. Semakin tinggi nilai wax content maka semakin
banyak kandungan paraffin di dalamnya. Pengendapan wax dapat mengakibatkan hilangnya sifat
kelarutan dari minyak.
i. Brine Injeksi
j. Brine Produksi
k. Uji Filtrasi
Bertujuan untuk mengkaji resiko penyumbatan pori batuan oleh molekul polimer. Harga filtration
ration ditentukan dengan cara mencatat waktu yang dibutuhkan polimer pada volume tertentu
(setiap 20 ml) guna melewati filter dengan beda tekanan 20 psi. Waktu yang diperoleh kemudian
diolah dengan persamaan hingga diperoleh nilai FR. Ketika nilai FR kurang dari 1,2 maka lolos uji
filtrasi dan tidak beresiko terjadi penyumbatan.
l. Rheologi
Ilmu yang mempelajari aliran fluida atau perubahan bentuk (deformasi) fluida ketika berada di
bawah tekanan. Ilmu ini mempelajari deformasi dan aliran/flow.