Anda di halaman 1dari 9

INTRODUCING ECONOMICS II

PROBLEM SET 1
CHAPTER 19
Muhammad Naufal Fadhil
18/429432/EK/22041

1.
A) 3 Objectives of macroeconomics
1. Output adalah hasil akhir dari kegiatan produksi berupa barang dan
jasa, biasanya tinggi atau rendahnya output dalam suatu
perekonomian disuatu negara disebut produk domestik bruto (PDB).
2. High employment, low employment adalah semua yang
berhubungan dengan tingkat tenaga kerja.
3. Price stability adalah kebijakan pemerintah untuk mempertahankan
harga barang atau jasa pada tingkat tertentu.
B) Output penting karena dapat menjadi pengukur pendapatan total
atau total barang dan jasa sehingga dapat menghasilkan banyak
keuntungan bagi kesejahteraan banyak orang.
High employment, low employment semakin tinggi tingkat tenaga
kerja maka semakin tinggi juga tingkat pendapatan yang diterima
oleh negara berkat pajak.
Price stability penting karena dapat menstabilkan harga pada
tingkatan tertentu ketika laju inflasi pada suatu perekonomian
sedang tinggi.
2.
A) Tingkat inflasi Indonesia antara tahun 1990-2017 menurut FRED
database sebagai berikut (%) : 7.8, 9.4, 7.5, 9.6, 8.5, 9.4, 7.9, 6.2,
58.4, 20.4, 3.6, 11.5, 11.9, 6.7, 6.0, 10.4, 13.1, 6.4, 10.2, 4.3, 5.1,
5.3, 4.2, 6.4, 6.3, 6.3, 3.5, 3.8.
B) Tingkat inflasi rata-rata Indonesia antara tahun 1990-2017 :

∑ Tingkat Inflasi
Average Inflation = Jumlah tahun

270.1%
= 28

= 9.65%
C) Tingkat pertumbuhan PDB rill anatara tahun 1994 dan 2017 di
Indonesia.

PDBn−PDBn−1
PDBrill (1994) = x100
PDBn−1

404−375.5
= x100 = 7.54%
375.5
PDBn−PDBn−1
PDBrill (1995) = x100
PDBn−1

437.2−404
= x100
404

= 8.22%

PDBn−PDBn−1
PDBrill (1996) = x100
PDBn−1

471.4−437.2
= x100
437.2

= 7.82%

PDBn−PDBn−1
PDBrill (1997) = x100
PDBn−1

493.5−471.4
= x100
471.4

= 4.7%

PDBn−PDBn−1
PDBrill (1998) = x100
PDBn−1

428.8−493.5
= x100
493.5

= -13.13%
PDBn−PDBn−1
PDBrill (1999) = x100
PDBn−1

432.2−428.8
= x100
428.8

= 0.79%

PDBn−PDBn−1
PDBrill (2000) = x100
PDBn−1

453.4−432.2
= x100
432.2

= 4.92%

PDBn−PDBn−1
PDBrill (2001) = x100
PDBn−1

469.6−453.4
= x100
453.4

= 3.64%

PDBn−PDBn−1
PDBrill (2002) = x100
PDBn−1

491.9−469.6
= x100
469.6

= 4.5%

PDBn−PDBn−1
PDBrill (2003) = x100
PDBn−1

514.6−491.1
= x100
491.1

= 4.78%

PDBn−PDBn−1
PDBrill (2004) = x100
PDBn−1
540.4−514.6
= x100
514.6

= 5.03%

PDBn−PDBn−1
PDBrill (2005) = x100
PDBn−1

571.2−540.4
= x100
540.4

= 5.69%

PDBn−PDBn−1
PDBrill (2006) = x100
PDBn−1

602.6−571.2
= x100
571.2

= 5.5%

PDBn−PDBn−1
PDBrill (2007) = x100
PDBn−1

640.9−602.6
= x100
602.6

= 6.35%

PDBn−PDBn−1
PDBrill (2008) = x100
PDBn−1

679.4−640.9
= x100
640.9

= 6.01%

PDBn−PDBn−1
PDBrill (2009) = x100
PDBn−1

710.9−679.4
= x100
679.4

= 4.63%

PDBn−PDBn−1
PDBrill (2010) = x100
PDBn−1
755.1−710.9
= x100
710.9

= 6.22%

PDBrill (2011) = 6.17%


PDBrill (2012) = 6.03%
PDBrill (2013) = 5.56%
PDBrill (2014) = 5.01%
PDBrill (2015) = 4.88%
PDBrill (2016) = 5.03%
PDBrill (2017) = 5.07%
(Sumber : TheGlobalEconomy.com)

∑ PDBrill
D) Average PDBrill = Jumlah tahun

110.96%
= 23

= 4.83%
3.

Inflation Rate
59 58,4
57
55
53
51
49
47
45
43
41
39
37
35
33
31
29
27
25
23
21 20,4
19
17
15
13 13,1
11 11,511,9
9,6 10,4 10,2
9 9,4 8,5 9,4 7,9
7 7,8 7,5
6,2 6,7 6 6,4 6,4 6,3 6,3
5 5,3
3,6 4,3 5,1 4,2 3,5 3,8
3
1
1998

2005

2012
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997

1999
2000
2001
2002
2003
2004

2006
2007
2008
2009
2010
2011

2013
2014
2015
2016
2017
Inflation Rate
PDBrill
10

7,548,227,82
5
5,69 5,5 6,356,01 6,226,176,035,56
4,7 4,92 4,5 4,785,03 4,63 5,014,885,035,07
0,79 3,64
0
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
-5

-10
-13,13

-15

PDBrill

4. Efek aggregate supply (AS) dan aggregate demand (AD)


a. Potongan terhadap pajak pribadi dan bisnis (AD)
Jika terjadi potongan terhadap pendapatan pribadi melalui pajak
secara besar maka akan terjadi pendapatan pribadi agregat, sehingga
permintaan konsumen agregat akan cenderung naik. Sedangkan jika
terjadi potongan terhadap pendapatan bisnis melalui pajak maka
akan berdampak pada naiknya pendapatan yang diterima oleh bisnis
tersebut dan tidak akan timbul efek permintaan agregat konsumen
akan tetapi akan timbul efek pada agregat suplai perusahaan
tersebut.
b. Potongan terhadap belanja pemerintah terhadap persenjataan (AD)
Jika pemerintah melakukan pengurangan belanja terhadap
persenjataan maka permintaan agregat akan berkurang disebabkan
oleh PDB berkurang.
c. Pertambahan output potensial (AS)
Output potensial merupakan tingkat barang atau jasa yang
dihasilkan oleh suatu sistem ekonomi yang maksimal. Dengan
begitu maka suplai agregatnya akan cenderung naik.
d. Pelonggaran suku bunga melalui kebijakan moneter
Pelonggaran suku bunga akan berdampak pada naiknya permintaan
agregat karena investasi dan konsumsi akan cenderung naik.
5.
a. Potongan terhadap pajak pribadi dan bisnis

b. Potongan terhadap belanja pemerintah terhadap persenjataan

c. Pertambahan output potensial


d. Pelonggaran suku bunga melalui kebijakan moneter

Anda mungkin juga menyukai