Anda di halaman 1dari 3

Note; blotong= filtratnya disebut blotong/spent earth

NOTE UNTUK PROSES KELAPA SAWIT MENJADI CPO PANDAI-PANDAI JAK JELASKAN NYE
BAGIAN AKU DEODORISASI SMPE FRAKSINASI HA KITAK SERAHLA

Degumming
Degumming merupakan tahapan paling awal yang dilakukan dalam proses refinery plant.
Pertama-tama, minyak CPO akan dipompa ke dalam pipa yang kemudian akan dipanaskan
terlebih dahulu dengan menggunakan heat exchanger yang berasal dari pemanas. Setelah itu,
minyak CPO akan dipanaskan kembali dengan menggunakan heat exchanger dengan
menggunakan steam pada suhu 80-90 C. . Setelah itu, minyak CPO akan dipompa dan
kemudian di alirkan ke dynamic mixer dengan pengadukan untuk mengomogenkan larutan
minyak dan kemudian masuk ke dalam reactor. dan selama pemompaan CPO akan
ditambahkan oleh asam posfat dengan dosis konsentrasi 80-85% sebanyak 0,05-0,1% dari berat
CPO. Penambahan ini untuk memudahkan pelepasan getah yang di kandung CPO. Kemudian
campuran minyak tersebut dimasukkan ke dalam separator, kemudian dilakukan pencucian
dengan menggunakan air hangat dengan cara disemprotkan keatas permukaan minyak dengan
merata dan didiamkan sampai gum dan air terpisah dari minyak. Gum yang terdapat pada
bagian separator bawah dibuang dengan membuka klep pada bagian bawah dan dicek apakah
air pencucian sudah netral atau belum. Jika air pencucian pada saat pemisahan gum belum
netral maka air ditambahkan lagi sampai air pencucian netral. DPO yang dihasilkan dari proses
degumming dipompa menuju dryer dengan kondisi vakum. Dan setelah itu masuk kedalam proses
bleaching..
Namun sebelum masuk proses bleaching yakni masuk pada proses netralisasi. Proses netralisasi
atau deasidifikasi pada pemurnian minyak mentah bertujuan untuk menghilangkan asam lemak
bebas yang terdapat dalam minyak mentah CPO (Crude Palm Oil). Asam lemak bebas (FFA)
dapat menimbulkan bau yang tengik pada minyak mentah. Proses netralisasi yang paling
sering digunakan dalam industri kimia adalah proses
netralisasi dengan soda kostik, dengan prinsip reaksi penyabunan antara asam lemak bebas
dengan larutan soda kostik, yang reaksi penyabunannya sebagai berikut :

R - COOH + NaOH + H2O RCOONa

Kondisi reaksi yang optimum pada tekanan atmosfir adalah pada suhu 70°C, dimana
reaksinya merupakan reaksi kesetimbangan yang akan bergeser ke sebelah kanan. Soda
kostik yang direaksikan biasanya berlebihan, sekitar 5% dari kebutuhan stokiometris. Sabun
yang terbentuk dipisahkan dengan cara pengendapan, soda kostik disamping berfungsi
sebagai penetralisir asam lemak bebas, juga memiliki sifat penghilang warna
(decoulorization).

Setelah pada proses netralisasi maka masuk pada proses bleaching, yakni Setelah dari dryer, DPO
dipompakan ke reaktor yang terlebih dahulu melewati static mixer. Kemudian dilanjutkan dengan
dengan penambahan bleaching earth dengan menggunakan alat static mixer tersebut yang mana
fungsinya untuk menggetarkan agar bleacing earth dan minyak menyatu yang kemudian akan masuk ke
dalam tank yang menggunakan steam parging dengan suhu 95-110oC dalam kondisi vakum 2025mmHg.

Penambahan bleaching earth ditentukan oleh kualitas CPO dalam pembentukan RBD (Refined
Bleached Deodorized). Setelah dari tank pencampuran, campuran Bleaching Earth dan CPO
akan dimasukkan ke dalam satu tank sebelum masuk ke dalam proses filtrasi tujuannya untuk
menurunkan suhu dari CPO. Tahapan selanjutnya adalah proses filtrasi, proses ini bertujuan
untuk mengurangi bleaching earth yang terkandung di dalam CPO, alat yang digunakan disebut
dengan niagara dan di dalam niagara tersebut terdapat dua buah filter lips yang tujuannya
adalah untuk proses coating untuk menjernihkan atau memisahkan bleaching earth dengan
CPO. Pada alat niagara ini, CPO nantinya akan dilewatkan pada celah-celah filter lips sedangkan
bleacihng earth akan menempel pada filter lips tersebut. Setelah itu CPO akan disaring lagi
sebanyak dua kali dengan alat filter supaya bleaching earth yang masih terbawa dapat tersaring
yang kemudian akan masuk ke dalam tahap deodorization, sedangkan bleaching earth yang
menempel pada filter lips niagara yang disebut dengan spent earth nantinya akan dibuang
keluar menjadi limbah.

DEODORISASI
Setelah dilakukan proses bleaching, tahapan selanjutnya adalah proses deodorizing. Minyak
Degummed Bleached Palm Oil (DBPO) yang merupakan minyak hasil proses degumming dan
bleaching akan dipanaskan terlebih dahulu di dalam suatu heat exchanger pada suhu 240-270°C
dengan tekanan vakum sebesar 2-5 mmHg. Setelah itu, minyak Degumming Bleached Palm Oil
(DBPO) akan masuk ke dalam tank economizer dan kemudian akan masuk ke dalam tank final
FFA untuk memudahkan memisahkan DBPO dan PFAD (Palm Fatty Acid Destillate) yang
selanjutnya masuk ke dalam deodorization tank.
Sebelum DBPO masuk ke deodorization tank, DBPO harus dideaerasi (menghilangkan udara)
terlebih dahulu. Hal ini menjadi tahapan yang sangat fatal karena apabila ada oksigen yang
masuk ke deodorization tank, maka akan terbentuk produk-produk polimerisasi dari minyak
DBPO, seperti Policyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH) (Anderson, 2005). Selain itu, keadaan
yang tidak vakum dapat menyebabkan kehadiran air. Kehadiran air pada suhu tinggi dapat
menyebabkan proses dekomposisi minyak goreng melalui proses oksidasi.). Oleh karena itu,
pada shell tube heat exchanger baik yang deaerasi maupun economizing/final eter ada sistem
vakum yang akan menyedot udara. Selain di shell tube heat exchanger, ada juga sistem vakum
di deodorization tank dan vakum ini berfungsi untuk menyedot asam lemak bebas dan
komponen-komponen volatil lainnya yang akan menjadi Palm Fatty Acid Distillate (PFAD), lalu
ditampung di tank yard.
Proses deodorization dilakukan dengan menggunakan panas pada tekanan vakum dan pada
waktu yang ditentukan karena antara minyak dengan komponen-komponen volatil yang ada di
dalamnya berbeda titik didihnya, sehingga metode deodorization dapat mempertahankan
kualitas minyak walaupun menggunakan suhu tinggi (Anderson, 2005). Proses deodorization
bertujuan menghilangkan komponen-komponen volatil dari trigliserida, seperti Free Fatty Acid
(FFA). FFA ini merupakan produk sampingan dari proses refinery yang berupa uap jenuh yang
sering disebut dengan Palm Fatty Acid Distillate (PFAD). Sedangkan hasil utama dari proses
deodorization adalah untuk menghasilkan minyak Neutralize Bleached Deodorized Palm Oil
(NBDPO) yang tidak berasa dan berwarna cerah.
Selanjutnya, NBDPO yang dihasilkan akan masuk kembali ke dalam tank economizer. Di dalam
tank economizer ini akan terjadi pertukaran suhu antara minyak DBPO dan NBDPO agar minyak
DBPO dapat mencapai suhu yang ditentukan sedangkan RBDPO tersebut akan menjadi dingin.
Kemudian minyak RBDPO akan diturunkan lagi suhunya dengan dilakukan pertukaran suhu
pada alat heat exchanger pada proses CPO pertama kali sebelum dilakukan penambahan
Phosphoric Acid. Setelah itu RBDPO akan didingankan dengan cooling exchanger menggunakan
air. Lalu, RBDPO akan masuk ke dalam proses filtrasi untuk menghilangkan komponen Spent
Earth yang masih tertinggal sebelum masuk ke dalam proses fraksinasi.

FRAKSINASI
Proses fraksinasi diawali dengan minyak NBDPO dihomogenisasi dengan suhu yang sudah
pernah mencapai 70°C tujuannya adalah untuk melelehkan kristal-kristal yang ada di dalam
minyak supaya proses kristalisasi dapat berjalan dengan baik dan terkontrol selama proses
pendinginan. Kemudian untk pembentukan dan perutmbuhan inti kristal terjadi ketika minyak
di agitasi dan didinginkan mengunakan sirkulasi air dingin (chilled-water). Setelah tercapai maka
prosesnya dihentikan. Pada proses ini menggunakan suhu 20 C. kemudian minyak yang
terkristalisasi masuk dalam proses filtrasi, sehingga menghasilkan olein dan stearin.

Anda mungkin juga menyukai