Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENTINGNYA PENGETAHUAN IBU TENTANG TANDA BAHAYA BAYI BARU


LAHIR

Topik : Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir


Sub topik : Pentingnya Pengetahuan Ibu Tentang Tanda Bahaya Bayi Baru
Lahir
Sasaran : Ibu-ibu post partum di Ruang Mawar RSUD Dr. Soedono
Madiun
Hari/Tanggal : Kamis, 13 Desember 2018
Waktu : Pukul 08.30 WIB – 09.00 WIB
Tempat : Ruang Mawar IIA
Pemateri : Mahasiswa Profesi Ners, Universitas Muhammadiyah
Ponorogo.

A. Latar Belakang
Kelahiran seorang anak sangatlah dinanti oleh banyak pasangan yang menikah.
Kehadiran anak seakan menjadi pelita yang terang benderang bagi orang tua dalam
mengarungi kehidupan berumah tangga. Saat lahir kedunia dia adalah fitrah, masih
suci, masih putih cemerlang dan belum ternoda apapun juga, sehingga orang tua
perlu untuk menjaga supaya menjadi anak yang baik. Begitupun juga dengan
kesehatannya, akan tetapi banyak orang tua yang kurang memahami jika bayinya
mengalami suatu penyakit (Sukarmin dan Riyadi, 2009).
Bayi baru lahir biasanya mudah sakit, jika sakit bisa berubah cepat menjadi
kondisi yang serius dan berat. Seharusnya orang tua dapat mengenali tanda-tanda
bahaya secara dini pada bayi mereka sebelum keadaan bayi mereka semakin serius
karena terlambat membawa ke tempat pelayanan kesehatan dapat berujung
kematian. Seorang bayi dengan tanda bahaya merupakan masalah yang serius, bayi
dapat meninggal bila tidak ditangani segera (Philitery, 2007).
Kesehatan bayi baru lahir, bahkan dapat menyebabkan kematian. Maka dari itu
sudah seharusnya orang tua mengetahui tanda-tanda sakit pada bayi mereka agar
dapat mengantisipasinya lebih awal. Tanda-tanda bahaya bayi baru lahir yaitu: bayi
tidak mau menyusu atau muntah, kejang, lemah, sesak nafas, rewel, pusar
kemerahan, demam, suhu tubuh dingin, mata bernanah, diare, bayi kuning
(Nurjannah, 2011).
Dengan mengetahui tanda bahaya, bayi akan lebih cepat mendapat pertolongan
sehingga dapat mencegahnya dari kematian. Namun apabila terlambat dalam
pengenalan dari tanda bahaya tersebut, bayi bisa meninggal. Bayi baru lahir
mempunyai masalah berat yang dapat mengancam kehidupannya dan memerlukan
diagnosa dan pengelolaan segera, terlambat dalam pengenalan masalah dan
manajemen yang tepat dapat mengakibatkan kematian (Nurjannah, 2011).
Pengetahuan ibu post partum tentang tanda-tanda sakit bayi baru lahir
merupakan hal yang penting karena tanda-tanda bahaya bayi baru lahir dapat
merupakan gejala dari suatu penyakit yang perlu diwaspadai karena dapat
mengakibatkan kematian pada bayi. Oleh sebab itu, sudah seharusnya ibu
mengetahui tanda-tanda bahaya bayi baru lahir terutama pada ibu post partum agar
dapat mencegah kematian pada bayi baru lahir (Nurjannah, 2011).

B. Tujuan Penyuluhan :
- Tujuan Umum
Klien dapat mengetahui tanda bahaya pada bayi.
- Tujuan Khusus
Klien mampu menyebutkan minimal 5 tanda-tanda bayi sakit.
Klien mampu menjelaskan penanganan pertama pada bayi yang sakit.

C. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu :
- Menjelaskan penting mengetahui tanda bahaya bayi baru lahir
- Menjelaskan bayi baru lahir banyak yang meninggal
- Menyebutkan tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir
- Menyebutkan pencegahan munculnya tanda bahaya bayi

D. Materi
Dalam kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2015
akan disampaikan beberapa materi yang berkaitan dengan beberapa hal berikut ini :
1. Pentingnya mengetahui tanda bahaya bayi baru lahir
2. Bayi baru lahir banyak meninggal karena beberapa hal
3. Tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir
4. Pencegahan munculnya tanda dan bahaya bayi baru lahir

E. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
F. Media
1. Leaflet

G. Pengorganisasian
1. Pelaksana Kegiatan
a. Moderator : Ana Roudhotul J
b. Pembicara : Arta Gilang Mahardika
c. Observer : Aditya
d. Fasilitator : Dyah Ayu Ambar
2. Peserta
a. Setting Tempat Duduk

Layar Proyektor

2 1

5 5 5 5

5
5 5 5
5 5 5 4 5 5

5 5
b. Keterangan
1. Moderator
2. Observer
3. Pembicara
4. Fasilitator
5. Peserta
H. Rencana Acara Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Pembicara Kegiatan Peserta

Pembukaan :
1. Mengucapkan 1. Menjawab salam
salam,dan dan memberikan
mengapresiasi perhatian kepada
kehadiran peserta pembicara
5 Menit 2. Memperkenalkan diri 2. Memberikan
1. (08.30−08.35
perhatian kepada
WIB)
pembicara
3. Menjelaskan tujuan 3. Memfokuskan
kegiatan penyuluhan perhatian terhadap
tujuan penyuluhan
yang disampaikan
oleh pembicara
2. 20 Menit
(08.35−08.55 Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan :

WIB) 1. Menyampaikan 1. Peserta


materi penyuluhan mendegarkan
tentang dengan seksama
“pentingnya dan memfokuskan
pengetahuan ibu perhatian terhadap
tentang tanda materi yang
bahaya bayi baru disampaikan oleh
lahir” pembicara
2. Mengadakan diskusi 2. Mengajukan
(tanya jawab) dengan beberapa
peserta kegiatan pertanyaan yang
penyuluhan berkaitan dengan
topik dalam
kegiatan
penyuluhan.
Penutup :
1. Menyampaikan 1. Memperhatikan
kesimpulan dari dengan seksama
semua materi
penyuluhan yang telah
disampaikan
2. Mengucapkan terima 2. Memperhatikan
kasih atas segala dengan seksama
bentuk partisipasi
5 Menit
3. (08.55−09.00 peserta dalam
WIB) kegiatan penyuluhan
dan membagikan
leaflet.
3. Memohon maaf 3. Meperhatikan
apabila terdapat dengan seksama
kesalahan dan dan menjawab
kekurangan pada saat salam
kegiatan penyuluhan
berlangsung,
mengucapkan salam

I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Kesiapan mahasiswa sebagai pembicara dalam kegiatan penyuluhan.
b) Kesiapan peserta dalam mengikuti kegiatan penyuluhan.
c) Media yang digunakan sesuai dengan topik dan tepat guna.
d) Tempat yang sesuai dan kondusif untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan
e) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas yang disepakati oleh mahasiswa
2. Evaluasi Proses
a) Kegiatan penyuluhan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b) Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses
penyuluhan
c) Suasana dalam kegiatan penyuluhan kondusif
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan maka peserta akan :
a) Dapat menjelaskan kembali tentang pentingnya mengetahui tanda bahaya
bayi baru lahir
b) Dapat menyebutkan kembali tentang bayi baru lahir banyak meninggal
karena beberapa hal
c) Dapat menyebutkan kembali tentang tanda-tanda bahaya yang harus
diwaspadai pada bayi baru lahir
d) Dapat menyebutkan kembali tentang pencegahan munculnya tanda dan
bahaya bayi baru lahir
MATERI PENYULUHAN
PENTINGNYA PENGETAHUAN IBU TENTANG TANDA BAHAYA BAYI BARU
LAHIR

A. PENTING MENGETAHUI TANDA BAHAYA BAYI BARU LAHIR

1. Bayi baru lahir gampang sakit, kalau sakit cepat menjadi berat dan serius bahkan

bisa meninggal.

2. Gejala sakit pada bayi baru lahir sulit dikenali

3. Dengan mengetahui tanda bahaya,bayi akan cepat mendapat pertolongan

sehingga dapat mencegah kematian.

B. BAYI BARU LAHIR BANYAK MENINGGAL KARENA :

1. Terlambat mengetahui tanda bahaya

2. Terlambat memutuskan untuk membawa bayi berobat ke dokter/bidan/perawat

3. Terlambat sampai ketempat pengobatan

C. TANDA-TANDA BAHAYA YANG HARUS DIWASPADAI PADA BAYI BARU

LAHIR

1. Bayi tidak mau menyusu


Anda harus merasa curiga jika bayi anda tidak mau menyusu. Seperti yang

kita ketahui bersama, ASI adalah makanan pokok bagi bayi, jika bayi tidak

mau menyusu maka asupan nutrisinya akan berkurang dan ini akan berefek

pada kondisi tubuhnya. Biasanya bayi tidak mau menyusu ketika sudah

dalam kondisi lemah, dan mungkin justru dalam kondisi dehidrasi berat.
2. Bayi kejang
Kejang pada bayi memang terkadang terjadi. Yang perlu anda perhatikan

adalah bagaimana kondisi pemicu kejang. Apakah kejang terjadi saat bayi

demam. Jika YA kemungkinan kejang dipicu dari demamnya, selalu

sediakan obat penurun panas sesuai dengan dosis anjuran dokter. Jika bayi

anda kejang namun tidak dalam kondisi demam, maka curigai ada masalah

lain. Perhatikan frekuensi dan lamanya kejang, konsultasikan pada dokter.


3. Lemah
Jika bayi anda tidak terlihat seaktif biasanya, maka waspadalah. Jangan

biarkan kondisi itu berlanjut. Kondisi lemah bisa dipicu dari diare, muntah

yang berlebihan ataupun infeksi berat.


4. Frekuensi nafas bayi
Pada umumnya lebih cepat dari manusia dewasa yaitu sekitar 30-60 kali

permenit. Jika bayi bernafas kurang dari 30 kali permenit atau lebih dari 60

kali permenit maka anda wajib waspada. Lihat dinding dadanya, ada tarikan

atau tidak.
5. Merintih
Bayi belum dapat mengungkapkan apa yang dirasakan. Ketika bayi kita

merintih terus menerus kendati sudah diberi ASI atau sudah dihapuk-hapuk,

maka konsultasikanal ini pada dokter. Bisa jadi ada ketidaknyamanan lain

yang bayi rasakan.


6. Pusar Kemerahan
Tali pusat yang berwarna kemerahan menunjukan adanya infeksi. Yang

harus anda perhatikan saat merawat tali pusat adalah jaga tali pusat bayi

agar tetap kering dan bersih. Bersihkan dengan air hangat dan biarkan

kering. Betadine dan alcoholbpleh diberikan tpi tidak untuk dikompreskan.

Artinya hanya dioleskan saja saat sudah kering baru anda tutup dengan

kassa steril yang bisa anda beli diapotik.


7. Demam atau tubuh merasa dingin
Suhu normal bayi berkisar antara 36,55̊c-37,55̊c. Jika kurang atau lebih

perhatikan kondisi sekitar bayi. Apakah kondisi disekitar membuat bayi

anda kehilangan panas tubuh seperti ruangan yang dingin atau pakaian yang

basah.
8. Mata bernanah banyak
Nanah yang berlebihan pada mata bayi menunjukan adanya infeksi yang

berasal dari proses persalinan. Bersihkan mata bayi dengan kapas dan air

hangat lalu konsultasikan pada dokter atau bidan.


9. Kulit terlihat kuning
Kuning padabayi biasanya trjadi karena bayi kurang ASI. Namun jika

kuning pada bayi terjadi pada waktu ≤ 24 jam setelah lahir atau ≥ 14 hari

setelah lahir, kuning menjalar hingga telapak tangan dankaki bahkan tinja

bayi berwarna kuning maka ibu harus mengkonsultasikan hal tersebut

kepada dokter.
10. Buang air besar atau tinja bayi bewarna pucat
D. PENANGANAN
1. Memeriksa keadaan bayi sesegera mungkin
2. Segera menyusui setelah bayi lahir
3. Cuci tangan dahulu sebelum memegang bayi
4. Makan makanan bergizi
5. Jangan dekatkan bayi pada orang yang merokok.
DAFTAR PUSTAKA

Indriarti, M.T. 2006. Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan dan Perawatan Bayi.

Yogyakarta : Diglossia Media

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta: EGC

Moore/ Hacker. 2001. Esensial Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Hipokrates

Pengenalan Tanda Bahaya pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas, Depkes RI, 2001.

Asuhan Antenatal , Pusdiknakes

Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Puedji, Rochjati. 2003. Skrining Antenatal pada Ibu Hamil. Surabaya : Airlangga

University Press

Anda mungkin juga menyukai