Jurnal PH Translate
Jurnal PH Translate
Abstrak
Latar belakang: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai sejauh mana
profesional kesehatan anak (Child Health Professionals) untuk upaya preventif
mengidentifikasi dan bertindak atas masalah psikososial di kalangan balita
dalam suatu populasi umum dan untuk menentukan konkordansi dengan
masalah perilaku dan emosional yang dilaporkan orang tua. Penelitian ini
mempelajari asosiasi masalah psikososial dengan faktor sosio-demografi, dan
riwayat kesehatan balita. Metode: Profesional kesehatan anak memeriksa
sampel anak-anak berusia 14 bulan dan mewawancarai orang tua mereka
selama penilaian kesehatan rutin. Identifikasi dan tindakan terhadap masalah
psikososial oleh Profesional Kesehatan anak kemudian didaftarkan. Penilaian
Sosial dan Emosional Bayi-Balita (The Infant – Toddler Social and Emotional
Assessment (ITSEA)) diisi oleh orang tua. Data tersedia pada 701 balita
Belanda berusia 14 bulan. Hasil: Pada 7,6% dari semua balita, professional
kesehatan anak mengidentifikasi satu atau lebih masalah psikososial. Empat
puluh tujuh persen anak-anak yang teridentifikasi dirujuk ke profesional untuk
tindakan yang lebih lanjut atau dilakukan follow-up. Identifikasi masalah
psikososial dan tindakan selanjutnya adalah 3–16 kali lebih mungkin pada
anak-anak dengan masalah perilaku yang dilaporkan oleh orang tua merupakan
seorang klinisi menurut versi ITSEA yang diadaptasi oleh Belanda. Perawatan
oleh profesional kesehatan anak pada masa lalu dan saat ini untuk masalah
psikososial terkait dengan identifikasi serta tindakan yang dilakukan oleh
profesional kesehatan anak. Hubungan dengan variabel sosio-demografi lemah.
Kesimpulan: Profesional kesehatan anak sering mengidentifikasi masalah
psikososial pada balita usia 14 bulan, tetapi mereka melewatkan banyak kasus
dari masalah yang dilaporkan orang tua yang diukur dengan skor ITSEA klinis.
Studi populasi umum ini menunjukkan ruang substansial untuk perbaikan dan
peningkatan dalam identifikasi awal masalah psikososial pada balita.
Masalah kesehatan mental pada anak usia dini dapat memainkan peran
kunci dalam penelitian longitudinal mengenai perkembangan emosi dan
perilaku. Moffitt dan Caspi 9 menunjukkan dalam penelitian retrospektif bahwa
remaja dengan masalah psikososial, sudah menunjukkan masalah-masalah
tersebut pada usia 2 atau 3 tahun. Mesman dan Koot 10 menemukan bahwa
masalah internalisasi dan eksternalisasi orang tua yang dilaporkan di usia
prasekolah merupakan prediksi masalah yang serupa 8 tahun kemudian.
Lavigne et al. 11 menemukan bahwa lebih dari setengah anak-anak dengan
gangguan kejiwaan pada usia 2 dan 3 tahun terus memiliki gangguan kejiwaan
3,5-4 tahun kemudian. Penelitian lain yang serupa menunjukkan kontinuitas
yang cukup besar dari masalah sosial-emosional dan perilaku (saat ini disebut
'masalah psikososial') pada tahun-tahun prasekolah dan taman kanak-kanak ke
masa kanak-kanak nanti. 12–18 Selain itu, telah jelas bahwa masalah psikososial
semakin sulit untuk diubah atau diperbaiki pada usia lanjut. Untungnya,
beberapa tinjauan pustaka telah menunjukkan bahwa pengobatan dini dapat
menjadi efektif dalam mencegah masalah psikososial yang lebih serius pada
usia yang lebih tua. 20 , 21 Untuk memfasilitasi intervensi dini yang efektif
seperti itu, diperlukan identifikasi yang tepat waktu terhadap masalah
psikososial.
Metode
Sampel
Hilangnya beberapa respon dalam sampel kami yang berjumlah 926 responden
terutama disebabkan oleh fakta bahwa, untuk penelitian ini, entri data
diperlukan dari kedua orang tua dan profesional kesehatan anak. Hal tersebut
kadang-kadang tidak terpenuhi untuk kedua orang tua orang tua ( n = 110;
11,9%) atau profesional kesehatan anak ( n = 45; 4,9%). Untuk analisis saat ini
kami menggunakan data dari anak-anak yang baik kedua orang tua dan
profesional kesehatan anak menyelesaikan kuesioner: total 701 anak (83,3%).
Menurut ukuran efek w dari Cohen, perbedaan antara responden dan non-
responden kecil untuk jenis kelamin, usia dan pendapatan keluarga (kisaran w ,
0,00-0,19), tetapi lebih besar untuk latar belakang etnis ( w = 1,51, P <0,001)
dan pendidikan orang tua tingkat ( w = 1,40, P <0,001). Analisis terpisah
menunjukkan dua yang terakhir sangat berkorelasi. Studi lain pada anak yang
lebih tua menunjukkan bahwa non-respon kemungkinan besar karena kesulitan
orang tua yang tidak berasal dari barat dalam mengisi kuesioner. 24
Sebagai bagian dari kuesioner orangtua, Penilaian Sosial dan Emosional Bayi-
Balita (The Infant – Toddler Social and Emotional Assessment (ITSEA))
digunakan untuk menilai laporan orang tua pada masalah psikososial anak
selama 6 bulan sebelumnya. 25 ITSEA adalah kuesioner untuk orang tua yang
memiliki anak berusia 12 hingga 36 bulan yang digunakan untuk mengukur
masalah psikososial anak yang dirasakannya. Kuesioner tersebut terdiri dari
166 item yang mengukur 17 skala sindrom. 25 Untuk penelitian ini orang tua
mengisi item pada 10 skala sindrom (aktivitas / impulsif, agresi /
pembangkangan, depresi / menarik diri, kecemasan umum, distress perpisahan,
penghambatan untuk mengenal sesuatu yang baru, tidur, emosi negatif, makan
dan sensitivitas sensorik). Ini mewakili tiga domain broadband (masalah
internalisasi, eksternalisasi dan disregulasi) yang konsisten dengan masalah
yang diidentifikasi profesional kesehatan anak. Jumlah dari semua skala
sindrom terpisah merupakan skor total masalah. Lihat Lampiran A1 dalam data
Tambahan untuk contoh hal yang didefinisikan sebagai masalah internalisasi,
eksternalisasi dan disregulasi.
Sangat sedikit anak yang tinggal di keluarga dengan orang tua tunggal, dengan
penghasilan di bawah garis kemiskinan dan orang tua bekerja <16 jam per
minggu ( tabel 3 ). Tingkat prevalensi yang rendah ini dapat menyebabkan
ketidakstabilan dalam model logistik multivariat (lihat bagian Analisis).
Karena hubungan antara variabel-variabel ini secara statistik signifikan (χ2 -
tests, P <0,0001), variabel komposit (yaitu 'rumah tangga yang sangat
kekurangan') dibangun dengan skor 1 dalam hal skor positif pada satu atau lebih
dari variabel-variabel ini. Oleh karena itu, variabel komposit (yaitu 'hasil
kehamilan negatif') dibangun berdasarkan variabel yang saling terkait (χ2, P
<0,0001) - durasi kehamilan <37 minggu dan berat lahir <2500 g. Kedua
variabel komposit ini digunakan dalam analisis regresi logistik multivariat.
Data tentang 'riwayat kesehatan' menyatakan apakah ada konsultasi masa lalu
dengan profesional mengenai masalah psikososial anak (prevalensi seumur
hidup). Selain itu, laporan orang tua tentang penyakit kronis atau kecacatan
anak, dan peristiwa kehidupan di tahun sebelumnya (seperti rawat inap,
kematian anggota keluarga, pengangguran) dinilai dengan cara standar, mirip
dengan pengumpulan data dalam studi yang dilaporkan sebelumnya tentang
sistem Perawatan Kesehatan Anak Pencegahan Belanda. 22 , 23
Analisis
Data dalam sampel ini dikumpulkan pada tingkat profesional kesehatan anak.
Karena karakteristik profesional kesehatan anak dapat mempengaruhi temuan
untuk semua anak yang dinilai oleh profesional kesehatan anak itu, kami
menilai sejauh mana hasilnya dapat dipengaruhi oleh pengelompokan dalam
profesional kesehatan anak. Korelasi intraclass kecil (semua korelasi <0,001)
ada identifikasi masalah profesional kesehatan anak dan skor tindakan yang
menunjukkan bahwa karakteristik profesional kesehatan anak memiliki
dampak terbatas pada identifikasi masalah dan skor tindakan. Oleh karena itu,
analisis dilakukan tanpa klaster level profesional kesehatan anak.
Perkiraan prevalensi yang disajikan dalam teks ditimbang oleh wilayah untuk
menyesuaikan perbedaan antara populasi penelitian dan populasi Belanda
(tidak termasuk empat kota besar). Odds ratios (ORs) dan 95% confidence
intervals (CIs) dihitung berdasarkan data yang tidak tertimbang.
Hasil
Tabel 1
a : Lebih dari satu strategi penanganan per anak yang dapat diindikasikan
b : Tes Chi – square yang signifikan
Tabel 2
Hasil berasal dari analisis regresi logistik univariat masalah ITSEA-NL yang
meningkatkan kemungkinan identifikasi masalah psikososial dan tindakan
konsekuen yang dilakukan oleh profesional kesehatan anak.
Hasil berasal dari analisis regresi logistik univariat dari sosio-demografi dan
(mental) variabel riwayat kesehatan meningkatkan kemungkinan identifikasi
masalah psikososial dan tindakan konsekuen yang dilakukan oleh profesional
kesehatan anak.
Tabel 4
Hasil berasal dari analisis regresi logistik ganda pada asosiasi skor domain
Diskusi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dokter dan perawat yang bekerja di
Pencegahan dan Perawatan Kesehatan Anak mengidentifikasi masalah
psikososial pada 7,6% dari populasi umum anak-anak berusia 14 bulan dan
kebanyakan menilai kasus ini sebagai ringan atau sedang. Profesional
kesehatan anak melakukan tindakan dalam sebagian besar kasus masalah
psikososial yang teridentifikasi, terutama dengan memberikan nasihat kepada
orang tua tetapi relatif sering juga dengan menindaklanjuti atau merujuk
mereka. Empat puluh tujuh persen anak-anak yang diidentifikasi CHP
menerima tindak lanjut atau dirujuk ke profesional lain untuk diagnosis dan
pengobatan lebih lanjut. Tingkat identifikasi profesional kesehatan anak
masalah (7,6%) dalam penelitian ini cukup kongruen dengan mereka pada
anak-anak prasekolah (usia 21 bulan sampai 4 tahun; 9%), 22 tetapi jauh lebih
rendah daripada pada anak usia sekolah (usia 4-16 tahun) ; 25%). 23
Pendanaan
Poin utama