PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya
jumlah pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian
besar kegiatan wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu pemeliharaan
ayam pedaging karena banyak orang yang membutuhkannya. Untuk
memenuhi kebutuhan ini banyak peternak ayam pedaging yang bersaing untuk
menyuplai akan kebutuhan daging tersebut.
Faktor yang paling menentukan dalam usaha peternakan terutama
peternakan ayam ada tiga hal yaitu pembibitan (breeding), makanan
ternak/pakan (feeding) dan pengelolaan usaha peternakan (management).
Khusus dalam penyediaan bibit ayam, peternak diusahakan untuk dapat
memilih bibit yang berkualitas. Tujuan penyediaan bibit yang berkualitas
adalah agar hasil panen dapat maksimal. Banyak faktor yang harus
dipertimbangkan oleh peternak terutama mengenai produktifitas, kondisi dan
kesehatan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
sangat tinggi. Hal ini menjadikan wirausaha di bidang budidaya ternak unggas
pedaging sangat menarik. Agar kamu dapat melakukan wirausaha di bidang
usaha ternak unggas pedaging, maka terlebih dahulu kamu harus mengenal
jenis unggas dan teknik budidaya unggas pedaging.
Dalam berwirausaha, hal penting yang harus diperhatikan adalah
pemasaran produk yang dihasilkan. Sebelum memulai wirausaha, terlebih
dahulu kamu harus memahami pemasaran produk budidaya yang dihasilkan.
Tantangan dalam berwirausaha adalah pemasaran produk yang dihasilkan.
Keberhasilan wirausaha sangat ditentukan oleh peluang pasar dari produk
yang hasilkan. Sebelum memulai wirausaha terlebih dahulu pelajarilah produk
sejenis yang sudah ada di pasar. Supaya produk yang kamu hasilkan dapat
diterima oleh pasar, buatlah produk budidaya yang kamu hasilkan lebih baik
dari produk sejenis yang sudah ada, misalnya dari sisi kebersihan produk
budidaya.
Perlu diperhatikan bahwa produk budidaya unggas pedaging berfungsi
sebagai pangan. Dalam proses produksi yang dilakukan harus mengacu pada
cara budidaya ternak yang baik sehingga dapat menghasilkan pangan yang
sehat dan higienis.
3
1. Jenis-jenis unggas pedaging
Unggas adalah hewan ternak yang memiliki bulu di seluruh
tubuhnya dan kaki yang bersisik. Unggas adalah jenis hewan yang
termasuk ke dalam kelompok burungburungan. Ciri-ciri lain dari unggas
adalah memiliki sayap dan paruh serta bulu pada tubuh permukaan
tubuhnya. Berdasarkan produk yang dihasilkan, unggas dibagi menjadi
unggas pedaging, unggas petelur, serta unggas pedaging-petelur. Jenis
unggas pedaging sama dengan unggas petelur. Unggas pedaging adalah
unggas yang dipelihara untuk menghasilkan daging. Jenis unggas
pedaging antara lain sebagai berikut.
a. Jenis ayam pedaging terdiri dari ayam ras pedaging (Broiler), ayam ras
petelur afkir, ayam jantan ras petelur, ayam induk petelur, ayam induk
pedaging, dan ayam bukan ras.
b. Ayam bukan ras disebut juga ayam kampung namanya memakai nama
suatu daerah, misal ayam kedu, ayam nunukan, atau ayam sentul.
Ayam kampung merupakan hasil domestifikasi ayam hutan.
c. Ayam ras pedaging merupakan ayam pedaging yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat. Ayam ras pedaging memiliki jaringan
ikat yang lunak dan berwarna putih.
d. Ayam ras petelur afkir adalah ayam petelur yang sudah habis masa
bertelurnya. Ayam ras afkir petelur berumur sekitar 20 bulan
e. Jenis ayam jantan ras petelur adalah ayam petelur yang berkelamin
jantan. Ayam jantan ras petelur dipelihara utnuk diambil dagingnya.
Harga bibit ayam jangan ras petelur lebih murah dan petumbuhannya
tergolong cepat.
f. Ayam induk petelur adalah ayam ras betina dan jantan penghasil telur
bibit untuk ditetaskan menjadi bibit ayam. Karkas yang dihasilkan oleh
ayam induk petelur keras, kulit kuat, mengandung banyak lemak di
bawah kulit.
g. Ayam induk pedaging adalah ayam induk yang menghasilkan telur
untuk ditetaskan menjadi ayam pedaging. Ayam ini terdiri atas ayam
4
induk betina dan ayam induk jantan. Ayam induk pedaging
mengandung banyak lemak di bawah kulit.
h. Itik memiliki memiliki pertumbuhan yang cepat dan badan berukuran
besar. Terdapat tiga jenis itik pedaging sudah dikenal masyarakat,
yaitu: itik Alabio, itik Mojosari, itik Bali, dan entok
i. Salah satu jenis burung yang banyak diternakkan untuk komersial
untuk diambil dagingnya adalah burung puyuh. Burung puyuh
memiliki bulu yang berwarna coklat bercak-bercak hitam putih.
Burung puyuh terlihat pendek dan gemuk.
2. Produk Budidaya Ternak Unggas Pedaging
Produk budidaya unggas pedaging dapat dikonsumsi dengan cara
digoreng, digulai, dan dipanggang atau diolah menjadi berbagai bahan
cepat saji atau dicampur dengan bahan makanan lainnya. Ayam pedaging
dapat dipasarkan dalam bentuk:
a. Ayam utuh: ayam yang telah dipotong dan dipisahkan kepala, kaki,
darah, bulu, dan organ dalamnya
b. Ayam potong: ayam utuh yang dipotong sesuai dengan bagian tubuh
ayam.
c. Ayam tanpa tulang: daging ayam sudah dipisahkan dari tulangnya,
seperti ayam fillet dan ayam giling fillet. Harga ayam yang difillet dan
digiling lebih mahal daripada harga ayam utuh.
3. Sarana dan Peralatan Budidaya Unggas Pedaging
Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya ayam
pedaging terdiri dari kandang, peralatan dalam kandang, bibit ayam,
pakan, obatobatan, serta vitamin.
a. Kandang adalah bangunan yang berfungsi untuk melindungi ternak
dari iklim buruk, seperti hujan, panas, dan angin. Kandang
memberikan lingkungan pertumbuhan yang sesuai untuk unggas
karena unggas dapat terhindar dari stress dan pemberian pakan lebih
efisien. Kandang juga dapat melindungi unggas dari serangan
pemangsa dan mempermudah pengendalian hama dan penyakit
5
unggas. Cara memelihara hewan unggas dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu: Pemeliharaan secara ekstensif: unggas dipelihara
dengan cara dilepas dan dikandangkan hanya pada malam hari saja .
Pemeliharaan secara semi intensif: unggas dipelihara dengan cara
dilepas dan dikandangkan. Pemeliharaan secara intensif: pemeliharaan
unggas dengan cara dikurung terus menerus dalam kandang sehingga
semua pakan unggas dipenuhi peternak.
b. Tempat bertengger diperlukan untuk tempat ayam beristirahat
c. Tempat makan dan minum harus tersedia dalam jumlah yang cukup.
Dapat terbuat dari bambu, alumunium atau bahan lainnya yang kuat,
tidak bocor, dan tidak berkarat.
d. Bibit unggas pedaging dapat diperoleh pada penyedia bibit. Bibit
unggas. Misal untuk ayam, bibit yang digunakan yang digunakan
disebut DOC (Day Old Chicken)/ayam umur sehari. Bibit unggas
pedaging sebaiknya berasal dari pembibitan pedaging sesuai standar
yang telah ditetapkan dalam SNI 01.4868.1-1998, yaitu memiliki berat
badan minimal 37 g/ekor untuk ayam.
e. Pakan adalah campuran bahan-bahan makanan yang mengandung
nutrisi lengkap dan sesuai dengan kebutuhan unggas. Pakan yang baik
adalah pakan yang memiliki keseimbangan nutrisi sehingga dapat
diberikan sesuai dengan jumlah kebutuhan unggas.
f. Penggunaan obat-obatan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Usaha peternakan ayam pedaging harus bebas dari penyakitpenyakit
ayam yang berbahaya dan menular seperti : Avian Influenza,,
Newcastle Disease (ND),, Infectious Laryngotracheitis,, Fowl Cholera,
Fowl Pox,, Fowl Typhoid, Infectious Bursal Disease, Marek Disease,
Avian Mycoplasmosis (M.Gallisepticom), Avian Chlamydiosis, Avian
Encephalomyelitis, Swollen head syndrome, dan Infectious coryza.
g. Vaksinasi adalah usaha untuk menimbulkan kekebalan tubuh. Tujuan
vaksinasi adalah untuk pengendalian penyakit menular yang
disebabkan oleh virus. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu: Vaksin
6
aktif: vaksin yang mengandung virus hidup. Kekebalan yang
ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksin inaktif/ pasif. Vaksin
inaktif: vaksin yang mengandung virus yang telah
dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenik sehingga
mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yang ditimbulkan oleh
vaksin inaktif lebih pendek, tapi hanya diberikan pada ayam yang
diduga sakit.
7
1. Memperhatikan Kecenderungan Harga
Agar ayam pedaging yang dipelihara dipenen pada waktu harga
jual bagus maka waktu memulai budidaya ternak unggas pedaging perlu
diperhatikan. Rencanakanlah waktu mulai budidaya ayan pedaging
sehingga panen dapat dilakukan pada permintaan ayam pedaging sangat
tinggi, seperti hari lebaran.
2. Kondisi Musim dan Cuaca
Kondisi cuaca sangat mempengaruhi produksi yang akan
diperoleh. Mulailah usaha budidaya ayam pedaging pada saat cuaca bagus.
Sebagai acuan kamu dapat mengikuti waktu para peternak ayam pedaging
yang sudah berpengalaman.
3. Skala Usaha
Usaha budidaya ternak ayam pedaging sebaiknya dimulai dengan
skala usaha yang tidak terlalu besar dan disesuaikan dengan kemampuan.
Misalnya mulai dengan 1000 ekor DOC.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Agar dapat melakukan wirausaha maka harus dipahami terlebih dahulu
seluk beluk bidang wirausaha yang akan ditekuni. Guna mengurangi resiko,
wirausaha dapat dimulai dengan skala usaha yang kecil. Sambil melaksanakan
wirausaha dalam skala kecil kita dapat mempelajari berbagai hal sehingga
dapat menjadi pengalaman dan pedoman jika suatu saat nanti ingin
memperbesar skala usaha. Kita dapat menerapkan prinsip learning by doing
belajar sambil bekerja.
Selanjutnya dilakukan analisis biaya yang diperlukan dalam wirausaha di
bidang budidaya ternak unggas pedaging. Komponen biaya produksi dalam
usaha ternak unggas sangat ditentukan oleh skala wirausaha. Semakin besar
skala wirausaha, semakin besar pula biaya yang dibutuhkan.
B. Saran
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
9
DAFTAR REFERENSI
http://lets-sekolah.blogspot.co.id/2016/05/budidaya-untuk-mencapai-ketahanan-
pangan.html
http://lets-sekolah.blogspot.co.id/2016/04/praktek-menyusun-rencana-
wirausaha.html
http://www.mikirbae.com/2016/04/budidaya-unggas-pedaging.html
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan
menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain
itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya
baik iman maupun islam.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini. Penulis sampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada
guru pembimbing dan semua pihak yang turut membantu proses penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-
kekurangan dan kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur
penulisannya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif
untuk perbaikan dikemudian hari.
Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para
pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Amin.
Penyusun
10
11