Anda di halaman 1dari 8

NAMA : Chikita Ayu Kusuma W.

NPM : 160404010101
TUGAS : Analisis Laporan Keuangan

Resume Analisis Laporan Keuangan

A. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Pengertian Analisis Laporan Keuangan


Analisis laporan keuangan merupakan bagian penting dari analisis bisnis yang
lebih luas. Analisis bisnis merupakan proses evaluasi prospek ekonomi dan risiko
perusahaan meliputi analisis atas lingkungan bisnis perusahaan, strategi, serta posisi
keuangan dan kinerja keuangan. Berikut pengertian analisis laporan keuangan
menurut para ahli.
 Analisis laporan keuangan menurut Kasmir (2015:66) adalah :
“Tujuan utama analisis laporan keuangan adalah dapat mengetahui posisi keuangan
perusahaan saat ini. Dengan melihat posisi keuangan, setelah dilakukan analisis
laporan keuangan secara mendalam, akan terlihat apakah perusahaan dapat mencapai
target yang telah direncanakan sebelumnya atau tidak. Hasil analisis laporan
keuangan juga akan memberikan informasi tentang kelemahan dan kekuatan yang
dimiliki perusahaan”.
 Selain itu menurut Subramanyam (2014:4) :
“Financial statement analysis is the aplication of analytical tools and techniques to
general-purpose financial statement and related data to derive estimates and
inferences useful in business analysis. Financial statement analysis reduces reliance
of hunces, guesses, and intuition for business decision”.
Penjelasan diatas dapat diartikan analisis laporan keuangan adalah aplikasi
dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data
yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam
analisis bisnis. Analisis laporan keuangan mengurangi ketergantungan pada firasat,
tebakan, dan intuisi dalam pengambilan keputusan, serta mengurangi ketidakpastian
analisis bisnis.
 Menurut Kieso, et al.(2016:625)
Analisis laporan keuangan adalah: “Analyzing financial statements ivolves
evaluating three characteristics acompany’sliquidty, profitability, andsolvency”.
Penjelasan diatas dapat diartikan analisis laporan keuangan melibatkan evaluasi
terhadap tiga karakteristik : likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas perusahaan.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan utama analisis laporan keuangan adalah untuk
menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang berguna bagi analisis bisnis, agar tidak
bergantung pada firasat, tebakan, dan intuisi dalam pengambilan keputusan.

Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan


Terdapat beberapa tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan adanya analisis
laporan keuangan. Menurut Kasmir (2015:68) tujuan dan manfaat analisis laporan
keuangan secara umum adalah :
1. Untuk mengetahui posisi keuangan dalam suatu periode tertentu, baik harta,
kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa
periode.
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan
perusahaan
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan
kedepan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen kedepan apakah perlu
penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal
6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang
hasil yang mereka capai.
Menurut Dwi Prastowo (2011:51), tujuan analisis laporan keuangan yaitu :
1. Sebagai alat screening awal dalam memilih alternatif investasi atau merger.
2. Sebagai alat forecasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa
3. datang.
4. Sebagai proses diagnosis terhadap masalah-masalah manajemen.
5. Operasi atau masalah lainnya, atau sebagai alat evaluasi terhadap manajemen

(Sumber
:https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/9018/Bab%2
02.pdf?sequ'ence=10
http://eprints.polsri.ac.id/4820/3/BAB%20II%20revisi.pdf

B. Kegiatan-Kegiatan Perusahaan
Laporan keuangan dalam hal ini bisa dianggap sebagai laporan yang
menyajikan ringkasan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Dalam
akuntansi sering di definisikan sebagai Sistem untuk mengukur hasil-hasil transaksi
bisnis suatu perusahaan, dan meringkaskan hasil-hasil (transaksi) tersebut ke dalam
suatu bentuk yang bisa dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Untuk
memahami laporan keuangan tersebut, diperlukan pemahaman kegiatan-kegiatan
bisnis yang akan dianalisis.
1. Lingkungan perusahaan
Lingkungan eksternal perusahaan bisa dikelompokkan kedalam lingkungan
makro dan lingkungan industri dimana perusahaan beroperasi. Faktor-faktor dalam
lingkungan makro yang menentukan perusahaan antara lain: kondisi perekonomian
secara keseluruhan, GNP (Gross National Product), inflasi, tingkat bunga, tingkat
pengangguran, dan peraturan pemerintah. Faktor-faktor dalam industri yang bisa
mempengaruhi perusahaan antara lain : persaingan, teknologi, dan kekuatan tawar
menawar antara perusahaan dengan supplier atau dengan pembeli.
Kondisi internal perusahaan itu sendiri juga akan menentukan perusahaan seperti
manajemen perusahaan, karyawan perusahaan, dan reputasi perusahaan. Pemahaman
terhadap kedua faktor di atas (lingkungan makro dan industri), dan faktor internal
perusahaan, diperlukan untuk menganalisis kondisi keuangan.
2. Tujuan dan Strategi Perusahaan
Tujuan bisa di definisikan sebagai target atau hasil akhir yang ingin dicapai
dimana seluruh kegiatan perusahaan diarahkan untuk mencapai target atau tujuan
akhir tersebut. Sedangkan strategi bisa diartikan sebagai cara untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Tujuan perusahaan tergantung dari misi perusahaan. Tetapi
pada umumnya tujuan perusahaan mempunyai tujuan yang bersifat ekonomis dan non
ekonomis ; tujuan ekonomis adalah memperoleh keuntungan. Untuk mencapai tujuan
tersebut bisa digunakan strategi yang berbeda-beda.
3. Kegiatan Investasi dan Pendanaan
Investasi suatu perusahaan tercermin dalam aktiva tersebut. Investasi tersebut
perlu pendanaan. Perusahaan memperoleh pendanannya dari berbagai sumber :
pemilik saham, kreditur (misal bank), supplier (misal dalam bentuk hutang dagang),
dari karyawan (misal dalam bentuk hutang gaji), dari pemerintah (hutang pajak).
Pinjaman jangka panjang biasanya digunakan untuk investasi atau asset yang
mempunyai jangka waktu yang panjang pula. Struktur aset biasanya akan
menentukan struktur hutang-hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek.
Perusahaan retailer yang biasanya mempunyai proporsi piutang dan persediaan yang
besar akan cenderung lebih banyak menggunakan hutang jangka pendek
dibandingkan perusaaan lainnya. Perusahaan utilities (misal listrik) yang mempunyai
aset yang berusia lama (seperti generator listrik) akan cenderung lebih banyak
menggunakn hutang jangka panjang dibandingkan perusahaan-perusahaan lain pada
umumnya. Struktur modal (hutang versus modal sendiri) akan ditentukan oleh
beberapa faktor seperti agresivitas manajemen, tingkat pajak perusahaan, dan tingkat
leverage. Semakin agresive pihak manajemen, yang berarti semakin berani
mengambil risiko, perusahaan akan cenderung menggunakan hutang lebih banyak.
Semakin tinggi tingkat pajak yang membebani perusahaan, perusahaan akan
cenderung menggunakan hutang yang lebih banyak karena perusahaan bisa
memanfaatkan penghematan pajak yang timbul dari bunga yang dibayarkan (bunga
bisa dikurangkan dari pajak, sedangkan dividen tidak bisa dipakai sebagai pengurang
pajak). Semakin tinggi leverage perusahaan, semakin kecil fleksibilitas yang
dipunyai perusahaan, yang berarti perusahaan akan menggunakan tambahan hutang
yang lebih sedikit. Sama seperti pemahaman terhadap kegiatan investasi dan
pendanaan juga akan memberi latar belakang pemahaman kondisi keuangan
perusahaan lebih baik lagi.
4. Operasi
Kegiatan-kegiatan investasi dan pendanaan diatas kemudian diterjemahkan ke
dalam kegiatan operasional perusahaan. Melalui kegiatan operasional inilah
perusahaan berusaha mencapai tujuan pokoknya, yaitu meningkatkan nilai
perusahaan atau meningkatkan nilai saham yang berarti meningkatkan kemakmuran
pemegang saham (pemilik perusahaan).

(Sumber : http://bzhul.blogspot.com/2014/09/analisa-laporan-keuangan.html )

C. Laporan Keuangan yang Pokok


Secara umum ada tiga bentuk laporan keuangan yang pokok yang dihasilkan oleh
suatu perusahaan:
1. Neraca
2. Laporan Rugi Laba
3. Laporan Aliran kas
Laporan-laporan keuangan tersebut pada dasarnya ingin melaporkan
kegiatan-kegiatan perusahaan : kegiatan investasi, pendanaan, dan operasional,
sekaligus mengevaluasi keberhasilan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan yang
ingin dicapai. Metode-metode penilaian (valuation) dan pengukuran (measurement)
yang mendasari penyusunan laporan-laporan keuangan tersebut diatur dalam Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia).
1. Neraca
Neraca digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan perusahaan. Neraca
bisa digambarkan sebagai potret kondisi keuangan suatu perusahaan pada suatu
waktu tertentu (snapshot keuangan perusahaan), yang meliputi aset (sumber daya
atau resources) perusahaan dan klaim atas aset tersebut (meliputi hutang dan saham
sendiri). Aset perusahaan menunjukan penggunaan dana atau keputusan investasi
pada masa lalu, sedangkan klaim perusahaan menunjukkan sumber dana tersebut atau
keputusan pendanaan pada masa lalu. Dana diperoleh dari pinjaman (hutang) dan dari
penyertaan pemilik perusahaan (modal). Persamaan neraca bisa ditunjukkan sebagai
berikut ini:
Aset = Hutang + Modal Pemilik
Persamaan diatas bisa dibaca sebagai berikut ini: aset suatu perusahaan sama dengan
hutang plus modal (atau klaim terhadap aset tersebut oleh kreditor dan pemilik
perusahaan). Aset/aktiva menampilkan daftar spesifik kekayaan perusahaan (kas,
piutang, persediaaan, aktiva tetap), sedangkan sisi pasiva menampilkan daftar
spesifik orang atau badan (entity) yang memberikan dana untuk memperoleh aset
tersebut (dan dengan demikian klaim terhadap aset tersebut), seperti supplier,
pemerintah, bank, pemegang saham. Dengan demikian neraca menampilkan
keseimbangan atau kesamaan antara keputusan investasi dengan keputusan
pendanaan.
2. Laporan Rugi-Laba
Laporan rugi-laba merupakan laporan prestasi perusahaan selama jangka waktu
tertentu. Berbeda dengan neraca yang merupakan snapshot, maka laporan rugi-laba
mencakup suatu periode tertentu. Laporan rugi-laba biasanya ditulis dengan judul
sebagai berikut: Laporan rugi-laba untuk tahun yang berakhir dengan 31 desember
1994. Dalam jangka waktu tertentu, total aset perusahaan berubah disebabkan oleh
kegiatan investasi, pendanaan, dan kegiatan operasional. Aset bertambah jika
perusahaan membeli pabrik baru atau mendirikan bangunan baru. Hutang bertambah
jika perusahaan meminjam dana dari bank untuk membeli pabrik. Hutang juga
bertambah apabila perusahaan mengeluarkan obligasi untuk membiayai pendirian
bangunan. Struktur modal dengan demikian akan berubah. Dalam kegiatan sehari-
hari perusahaan memproduksi, kemudian menjual barang dagangan. Penjualan akan
menghasilkan kas, menghasilkan keuntungan yang bisa ditahan atau bisa juga dibagi
sebagai dividen. Kegiatan operasional juga akan merubah struktur aset.
Laba bersih merupakan selisih antara total pendapatan dikurangi dengan total
biaya. Pendapatan mengukur aliran masuk aset bersih setelah dikurangi hutang dari
penjualan barang atau jasa. Biaya mengukur aliran keluar aset bersih karena
digunakan atau dikonsumsikan untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan bisa
dibedakan menjadi pendapatan operasional yaitu pendapatan yang dihasilkan oleh
kegiatan pokok perusahaan, dan pendapatan non operasional atau pendapatan lain-
lain yang dihasilkan oleh kegiatan sampingan perusahaan. Apabila perusahaan berada
dalam bisnis makanan,sebagai contoh, maka pendapatan yang dihasilkan dari
penjualan makanan merupakan pendapatan operasional. Dalam kegiatan bisnis yang
normal, kadang-kadang perusahaan menjual sebagian asetnya. Penjualan aset ini
bukan merupakan kegiatan pokok perusahaan meskipun ada kaitannya dengan
operasi bisnis yang normal. Apabila menghasilkan untung penjualan aset ini
dikelompokkan kedalam pendapatan lain-lain.
3. Laporan Aliran Kas
Komponen laporan keuangan yang ketiga adalah laporan aliran kas atau laporan
perubahan posisi keuangan. Laporan ini menyajikan informasi aliran kas masuk atau
keluar bersih pada suatu periode, hasil dari tiga kegiatan pokok perusahaan yaitu
operasi, investasi, dan pendanaan. Aliran kas diperlukan terutama untuk mengetahui
kemampuan perusahaan yang sebenarnya dalam memenuhi kewajiban-
kewajibannya. Ada beberapa kasus di mana perusahaan menguntungkan (selalu
memperoleh laba), tetapi tidak mampu membayar hutang-hutangnya kepada supplier,
karyawan, dan kreditur-kreditur lainnya. Perusahaan-perusahaan yang sedang
tumbuh biasanya mengalami kejadian semacam itu: menguntungkan tetapi tidak
mempunyai kas yang cukup.

(Sumber : http://bzhul.blogspot.com/2014/09/analisa-laporan-keuangan.html )

Anda mungkin juga menyukai