MENRES
MENRES
MENRES
Dibuat Oleh :
1. M. Anang Setyawan (01.2015.1.0504)
2. Lilyanis Nurlita F.M (01.2015.1.05023)
3. A. Zainul Arifin (01.2015.1.05030)
4. Briliani Novara R (01.2015.1.05032)
Gambar
(A,G)
Angka
Angka
(A,A)
Pada lemparan pertama, ada dua kemungkinan, yaitu angka dan
gambar. Pada lemparan kedua, juga ada dua kemungkinan yaitu
angka dan gambar. Dengan begitu, total kemungkinan sample
space bisa dituliskan sebagai berikut :
S = { (G,G), (G,A), (A,G) , (A,A) }
2. Memperkirakan probabilitas untuk setiap hasil yang mungkin terjadi
tersebut.
Penetapan probabilitas harus memenuhi dua syarat :
Probabilitas suatu titik sampel harus berada diantara 0 dan 1 (inklusif).
Dengan kata lain, probabilitas tersebut adalah positif dan sama atau
lebih kecil dari satu serta sama atau lebih besar dari 0, seperti tertulis
berikut :
0<= P (Ei) <= 1
Jumlah keseluruhan dari probabilitas titik sampel tersebut adalah satu,
seperti berikut ini.
P(E1) + P(E2) + .... +P(En) = 1
Dalam contoh uang koin di atas, probabilitas munculnya gambar dan
angka adalah 0,5. Karena 0,5 berada pada 0 dan 1, maka persyaratan
pertama terpenuhi. Kemudian, jumlah total probabilitas tersebut 1
(0,5+0,5). Karena jumlahnya satu, maka persyaratan kedua juga
terpenuhi. Dengan demikian penetapan probabilitas untuk koin tersebut
bisa dilakukan.
Penetapan probabilitas untuk titik sampel bisa dilakukan dengan
menggunakan :
a. Metode Klasikal
Dalam metode klasikal, kita menetapkan probabilitas untuk setiap
titik sampel dengan besaran yang sama. Jika ada kemungkinan
kejadian (titik sampel), maka probabilitas untuk setiap kejadian
akan ditetapkan 1/n. Sebagai contoh untuk pelemparan dadu, ada
enam kemungkinan hasil yaitu 1,2,3,4,5 dan 6. Probabilitas untuk
setiap titik sampel dengan demikian adalah 1/6. Sebagai contoh
probabilitas munculnya abgka 1 adalah 1/6 (P(E=1)=1/6).
b. Metode Frekuensi Relatif
Metode ini sesuai dengan jumlah masing-masing titik sampel atau
sesuai ukuran. Misalkan di suatu desa dengan penduduk berjumlah
100.000 orang. Kita ingin menghitung berapa probabilitas kita
bertemu dengan penduduk yang tingkat pendidikannya SMA.
Sample space didefinisikan berdasarkan tingkat pendidikan
penduduk sebagai berikut :
S = (SD ke bawah, SMP, SMA, S1 ke atas)
Pendidikan Jumlah Penduduk Frekuensi Relatif
(1) (2) (3)
SD ke bawah 20.000 20.000/100.000 = 0,2
SMP 30.000 30.000/100.000 = 0,3
SMA 40.000 40.000/100.000 = 0,4
S1 ke atas 10.000 10.000/100.000 = 0,1
100.000
Jadi, probabilitas kita akan bertemu dengan penduduk yang
berpendidikan SMA adalah 0,4 {P (X=SMA)=0,4 }
c. Metode Subyektif
Dalam beberapa situasi, metode klasikal dan metode frekuensi
relatif tidak sesuai dijadikan dasar perhitungan probabilitas. Sebagai
contoh, misal dalam situasi koin kita memperoleh informasi bahwa
ketebalan sisi angka dengan gambar berbeda. Sisi angka lebih tebal
dan berat, sehingga jika koin tersebut dilempar, maka sisi angka
cenderung jatuh lebih cepat dibandingkan dengan sisi gambar.
Dengan informasi tersebut, probabilitas angka ditetapkan lebih
besar yaitu 0,6 sedangkan probabilitas gambar ditetapkan 0,4. Cara
seperti itu menetapkan probabilitas secara subyektif.
2. Distribusi Probabilitas Diskrit
gelas bisa terisi 0,255 dari total kapasitas gelas. Variabel kontinu bisa digambarkan
sebagai interval atau kumpulan dari interval. Dengan gambaran seperti itu,
probabilitas untuk variabel kontinu bisa dilihat sebagai luas dari interval tersebut.
keluasan/kepadatan probabilitas).
Contoh :