LK P 1 3
LK P 1 3
Mahasiswa, dari bahasanya sendiri sudah terdengar bukan sekedar siswa biasa. Namun,
merupakan sumberdaya manusia yang sudah dididik guna mengabdi kepada masyarakat. Mereka
menempuh studi di Perguruan Tinggi bertujuan untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu yang
diperoleh di masyarakat. Dalam menempuh studinya tentu tidak hanya akademis yang diharapkan tetapi
juga moral, akhlak serta perilaku mahasiswa yang baik karena dalam era globalisasi sekarang tidak hanya
membutuhkan manusia yang pintar saja. Namun manusia yang bermoral, berakhlak serta berprilaku
baik untuk membangun bangsa yang sejahtera. Jika mahasiswa sendiri sudah dibiasakan berprilaku
buruk nantinya akan melahirkan generasi yang buruk dan hanya akan membuat bangsa ini terpuruk.
Sudah banyak contoh kasus korupsi yang dilakukan orang berdasi yang memiliki IQ di atas rata-rata.
Sudah saatnya mencetak lulusan dengan akedemis baik dan prilaku yang baik pula.
Universitas sendiri dapat menghimbau mahasiswanya dengan membuat peraturan tentang tata
prilaku yang baik kepada mahasiswanya dan memberikan sanksi yang dapat membuat jera jika dilanggar
sehingga dapat menyadarkan mahasiswa akan pentingnya berprilaku yang baik saat menjadi mahasiswa.
Dari peraturan-peraturan tersebut dapat memaksa mahasiswa untuk berprilaku baik sehingga nantinya
akan terbiasa.
Selain kepada dosen tentu kita perlu saling menghargai dan menghormati kepada sesama
mahasiswa. Yang perlu ditanamkan kepada setiap pemikiran mahasiswa di indonesia adalah semua
manusia di dunia ini memliki drajat yang sama, mahasiswa tidak boleh mengangap dirinya lebih
berkuasa walaupun sudah menjadi senior. Sebagai mahasiswa atau bisa dibilang orang berpendidikan
tinggi kita tidak boleh merendahkan atau meremehkan orang lain. Sering kita lihat dalam kehidupan
sehari-hari dalam perkuliahan, ada mahasiswa yang menganggap dirinya paling pandai dalam kelas
tersebut dan mengaggap mahasiswa lain ilmunya lebih rendah dari pada dirinya. Sebagai mahasiswa ang
baik kita sudah seharusnya membagi ilmu kita bukan malah menyombongkan diri. Sesama mahasiswa
juga harus saling memberi nasihat jika ada mahasiswa lain yang menyimpang. Hal ini akan melatih rasa
peduli dan menenggelamkan keegoisan pada masing-masing individu.
Sudah menjadi kewajiban seorang mahasiswa untuk mentaati peraturan yang ada. Menjadi
mahasiswa yang taat peraturan akan mencetak lulusan yang taat hukum pula. Saat ini sangat banyak
mahasiswa yang melanggar peraturan bahkan seolah tidak menganggap peraturan itu ada, contohnya
saja peraturan berbusana. Sebagai manusia berpendidikan sudah seharusnya mahasiswa berpakaian
formal menggunakan sepatu dan baju berkerah, tetapi faktanya masih banyak mahasiswa yang malas
mengenakan itu dan lebih ememilih sandal dan kaos. Jangan pandang sepele atau tidaknya suatu
peraturan dan berat tidaknya sanksi, sekali itu peraturan tetap peraturan yang wajib ditaati. Untuk
membawa masa depan indonesia yang lebih baik dan berlandaskan hukum yang benar-benar hukum
harus sudah mulai dibiasakan di perkuliahan.
Sitasi :
UIN Sunan Kalijaga, Tata Tertib Mahasiswa, (Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga, 2010)
Imam Az-Zabidi, Terjemahan Mukhtasar Shahih Al-Bukhori, (Jakarta,Pustaka Amani,2002)
Prof. DR. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A, Kuliah Akhlak, (Yogyakarta,LPPI,2009)
4. Pendapat tentang video “Ayo tolak jadi target iklan rokok”
Apakah kamu termasuk perokok pengganti ?
Atas pertanyaan tersebut dengan tegas saya menjawab BUKAN.
Menurut saya sebagai seorang mahasiswa yang cerdas tentu akan menolak menjadi perokok
pengganti, karena dilihat dari berbagai macam aspek pun tentu lebih banyak dampak
negatif dibandingkan dengan hal positif dari seorang perokok. Sebagai generasi penerus
yang diharapkan oleh bangsa ini sudah seharusnya kita bisa memilah dan memilih dengan
bijakasana. Salah satu pilihan penting sebagai generasi penerus yaitu tidak terpengaruh
dengan berbagai iklan maupun promosi rokok dan tentunya tidak menjadi perokok
pengganti.
5. Dampak yang disebabkan oleh eksistensi Napza dan sikap sebagai mahasiswa dalam
mengatasi hal tersebut :
Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif lainnya atau lebih sering kita dengar dengan sebutan
NAPZA. Keberadaan atau eksistensi napza dalam kehidupan kita sehari-hari sudah tidak bisa
kita pungkiri lagi. Bahkan dari zaman Indonesia belum merdeka pun eksistensinya telah ada.
Tidak hanya di Indonesia tetapi seluruh belahan bumi ini. Namun sayang eksistensinya
dalam kehidupan ini sering kali disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung
jawab. Mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa, bahkan orang-orang elit seperti dewan yang
duduk di kursi kepemiminan. Ironisnya lagi, para selebritis tanah air yang notabene
digandrungi para kaum remaja banyak yang menggunakan barang haram tersebut. Pada
akhirnya remaja pun megikuti tren (menggunakan napza)dengan alasan mengikuti idola
mereka.
keeksistensinya yang sudah melekat dengan kehidupan kita memiliki berbagai dampak. Baik
dampak positif ataupun dampak negatif. Akan tetapi sudah jelas terlihat bahwa keberadaan
napza lebih sering membawa dampak negatif. Dampak yang sudah sangat jelas adalah
rusak/terganggunya sistem kesehatan kita. Orang yang menggunakan napza pada dasarnya
sama saja mereka merusak kesehatan diri mereka sendiri, mulai dari sistem pencernaan,
system syaraf, otak, hati, bahkan ginjal pun akan mengalami berbagai gangguan. Tidak
hanya dampak bagi tubuh tetapi napza juga mempengaruhi mental atau psikis seseorang.
Pengguna napza sering berpikiran serta berperilaku obsesif yaitu sikap yang terobsesi pada
narkoba dan penggunaan narkoba. Kegiatan sosial pun ikut terkena dampak dari eksistensi
napza. Masyarakat yang menyalahgunakan keberadaan napza sering menunjukkan tindakan
antisosial. Dimana seseorang tersebut akan menjauh dari berbagai aktifitas sosial dan sering
mengucilkan dirinya sendiri. Berbagai tindakan kriminal seperti mencuri, merampok,
membunuh bisa jadi dilakukan oleh orang yang menyalahgunakan keberadaan napza,
karena seorang yang sudah menjadi pecandu akan melakukan berbagai hal entah apapun itu
untuk mendapatkan barang haram tersebut.
Sikap kita sebagai seorang mahasiswa yang menjadi harapan semua pihak, mulai dari orang
tua, keluarga, agama, nusa dan bangsa Indonesia adalah menjauhi dan jangan pernah
menyalahgunakan eksistensi napza. Sebagai mahasiswa tentunya kita bisa menetukan
pilihan secara bijak dengan tidak menjadi seorang penyalah guna napza. Janganlah kita
rusak masa depan kita dengan memakai barang haram tersebut. Karena kita tidak bisa
mencegah eksistensi napza dari kehidupan kita maka dari itu mari kita cegah dan jaga diri
kita dari berbagai dampak buruk napza.