Anda di halaman 1dari 7

1.

Tayangan tentang informasi peraturan akademik


1) Konsekuensi bagi mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang dan tidak
mendapatkan ijin cuti adalah :
a. Wajib membayar biaya pendidikan selama yang bersangkutan tidak melakukan
pendaftaran ulang.
b. Masa studi tetap diperhitungkan.

2) Isi dari surat pernyataan yang ditandatangani oleh siswa adalah :


a. Akan mentaati semua peraturan universitas dan fakultas/sekolah, menerima sanksi bila
melanggar.
b. Hanya terdaftar di satu program studi dalam periode yang sama.
c. Mengundurkan diri sebagai mahasiswa jika dalam waktu yang ditentukan tidak dapat
memenuhi persyaratan akademik.
d. Berkomitmen untuk menyelesaikan studi sesuai dengan programnya.
e. Menjunjung tinggi nama UGM, menjaga ketertiban kampus.
f. Mengundurkan diri bila STTB atau Ijazah untuk masuk tidak sah.

2. Peraturan Rektor tentang Tata Perilaku Mahasiswa


1) Pasal yang mengatur tata perilaku mahasiswa sebagai warga kampus adalah
pasal 4, pasal 5 dan pasal 6.
Tiga contoh perilaku yang mencerminkan pasal-pasal tersebut :
Pasal 4 : Melaksankan berbagai kewajiban sebagai mahasiswa, seperti
menjaga nama baik Universitas dimana pun serta kapan pun.
Pasal 5 : Tidak melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan sebagai
mahasiswa, seperti melakukan plagiarism, tindakan criminal, atau
pun tindak asusila.
Pasal 6 : Menggunakan berbagai macam fasilitas yang disediakan oleh
universitas secara bertanggung jawab.
2) Plagiarisme adalah suatu tindakan penjiplakan atau pengambilan karangan,
pendapat, ide, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah-olah
menjadi hasil karyanya sendiri.
Pasal yang mengatur tentang plagiarism adalah Pasal 5 huruf a.
3) Pasal dan poin-poin yang mengatur tentang mahasiswa memakai kaos dan
sandal ketika menjalani perkuliahan adalah Pasal 3 Bab II poin G.
Pasal 3 Bab II poin G tertulis setiap Mahasiswa harus berpakaian rapi dan sopan.
Sehingga apabila mengenakan kaos dan sandal menunjukkan berpakaian yang
kurang sopan sehingga termasuk pelanggaran atas pasal di atas.
4) Jelaskan Poin-poin pasal 24 bab VII tentang sanksi
Pada pasal 24 bab VII dijelaskan bahwa setiap mahasiswa yang terbukti
melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam :
Pasal 4 huruf a
Pasal 4 huruf b
Pasal 4 huruf c
Pasal 4 huruf e
Pasal 4 huruf f
Pasal 4 huruf h
Pasal 5 huruf a angka 1
Pasal 5 huruf a angka 2
Pasal 5 huruf a angka 3
Pasal 5 huruf a angka 4
Pasal 5 huruf a angka 5
Pasal 5 huruf b angka 1
Pasal 5 huruf b angka 4
Pasal 5 huruf b angka 5
Pasal 5 huruf b angka 6
Pasal 5 huruf d
Pasal 5 huruf g
Pasal 5 huruf h
Pasal 5 huruf i
Pasal 5 huruf j
Pasal 5 huruf k
Pasal 5 huruf l
Pasal 5 huruf m
Pasal 5 huruf n
Pasal 5 huruf o
Pasal 11
Pasal 12
Akan dikenai paling rendah sanksi sedang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22
ayat (3) meliputi :
a. Surat peringatan I ;
b. Surat peringatan II ;
c. Pembatalan nilai mata kuliah
d. Pembatalan nilai mata kuliah yang ditempuh dalam 1 (satu) semester ;
e. Tidak diizinkan melakukan aktivitas akademik (skorsing) selama 1 (satu)
semester ; dan/atau
f. Tidak diizinkan melakukan aktivitas akademik (skorsing) selama 2 (dua)
semester secara berturut-turut.
Atau paling tinggi sanksi berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (4)
yaitu diberhentikan secara tidak hormat sebagai Mahasiswa.

Lima pelanggaran yang dimaksud adalah :


a. Pasal 4 : Tidak melaksanakan kewajiban seorang
mahasiswa sebagai warga kampus. Seperti tidak menghayati dan
memahami nilai-nilai ke-UGM-an, tidak menjaga nama baik Univeritas,
tidak bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan akademik.
b. Pasal 5 huruf d : Melakukan atau tidak mencegah perbuatan yang
dapat merusak nama baik, harkat, dan martabat Universitas, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
c. Pasal 5 huruf g : Menggunakan gelar akademik yang bukan haknya.
d. Pasal 11 : Tidak melaksanakan kewajiban mahasiswa
sebagai warga Negara, seperti mengamalkan pancasila dan UUD 1945,
menghormati lambang-lambang dan symbol NKRI.
e. Pasal 12 : Mahasiswa menganut dan atau menyebarkan
paham ateisme atau agama,kepercayaan, atau ajaran yang tidak diakui
oleh Negara Republik Indonesia.

5) Seorang mahasiswa terbukti membawa ganja di lingkungan Universitas Gajah


Mada. Setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata mahasiswa tersebut adalah
mahasiswa yang berprestasi. Dia pernah menjuarai berbagai lomba, baik tingkat
nasional maupun internasional. Berikan pendapat Anda tentang kasus tersebut !
Pendapat saya tentang hal tersebut : Saya sangat menyayangkan hal tersebut,
karena sekalipun mahasiswa tersebut memiliki segudang prestasi akan tetapi
mahasiswa tersebut sudah menunjukkan hal yang tidak terpuji yaitu dengan
membawa ganja (sekalipun kita tidak tahu mahasiswa tersebut sebagai
pengguna atau hanya sebagai pengedar). Disadari atau tidak mahasiswa tersebut
telah melanggar tata perilaku mahasiswa dan termasuk pelanggaran berat.
Selanjutnya menurut saya hal yang perlu dilakukan adalah menyelidiki kasus
tersebut sampai ke akar. Seperti hal apa yang menyebabkan seorang mahasiswa
yang berprestasi tersebut sampai menggunakan atau membawa barang haram
tersebut. Hal terakhir adalah memberikan sanksi yang sesuai atas pelanggran
yang telah mahasiswa itu perbuat.
3. Buatlah essay 500 kata dengan Tema "Penerapan Tata Perilaku Mahasiswa dalam
Kehidupan sebagai Mahasiswa" dan dilengkapi dengan sitasi (referensi cara penulisan
sitasi terlampir)

Tata Perilaku Mahasiswa Penentu Jalan Suatu Bangsa

Mahasiswa, dari bahasanya sendiri sudah terdengar bukan sekedar siswa biasa. Namun,
merupakan sumberdaya manusia yang sudah dididik guna mengabdi kepada masyarakat. Mereka
menempuh studi di Perguruan Tinggi bertujuan untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu yang
diperoleh di masyarakat. Dalam menempuh studinya tentu tidak hanya akademis yang diharapkan tetapi
juga moral, akhlak serta perilaku mahasiswa yang baik karena dalam era globalisasi sekarang tidak hanya
membutuhkan manusia yang pintar saja. Namun manusia yang bermoral, berakhlak serta berprilaku
baik untuk membangun bangsa yang sejahtera. Jika mahasiswa sendiri sudah dibiasakan berprilaku
buruk nantinya akan melahirkan generasi yang buruk dan hanya akan membuat bangsa ini terpuruk.
Sudah banyak contoh kasus korupsi yang dilakukan orang berdasi yang memiliki IQ di atas rata-rata.
Sudah saatnya mencetak lulusan dengan akedemis baik dan prilaku yang baik pula.

Universitas sendiri dapat menghimbau mahasiswanya dengan membuat peraturan tentang tata
prilaku yang baik kepada mahasiswanya dan memberikan sanksi yang dapat membuat jera jika dilanggar
sehingga dapat menyadarkan mahasiswa akan pentingnya berprilaku yang baik saat menjadi mahasiswa.
Dari peraturan-peraturan tersebut dapat memaksa mahasiswa untuk berprilaku baik sehingga nantinya
akan terbiasa.

Lingkungan perkuliahan juga sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter mahasiswa.


Lingkungan perkuliahan yang saing menghargai dan menghormati tentu sangat ideal untuk semua
universitas di Indonesia. Prilaku saling menghargai dan menghormati ini tidak hanya berlaku pada senior
dan junior tetapi juga mahasiswa kepada dosen. Walaupun sudah menjadi mahasiswa kita tetap harus
menghormati dan menghargai dosen. Banyak bentuk penghargaan mahasiswa kepada dosen contohnya
saja menegur sapa terhadap dosen. Hal ii mungki merupakan hal yang sepele, tetapi pada kenyataannya
banyak mahasiswa yang mengabaikan hal ini. Contoh menghormati dosen lainnya adalah saat kegiatan
perkuliahan sedang berlangsung mahasiwa seharusnya memperhatikan ketika ada dosen yang sedang
mengajarkan suatu mata kuliah dan memperhatikan dengan seksama. Lalu mahasiswa jangan banyak
bertanya kepada dosen jika belum berusaha untuk memahami suatu pelajaran yang diberi oleh dosen,
lebih baik kita berusaha semaksimal mungkin terlebih dahulu sehingga tidak sama-sama menyulitkan.
Bentuk bentuk prilaku hormat tersebut harus selalu kita terapkan saat kita menjadi mahasiswa bahkan
setelah menjadi mahasiswa. Hal tersebut akan membuat mahasiswa menjadi manusia yang rendah hati
dan tahu membalas budi.

Selain kepada dosen tentu kita perlu saling menghargai dan menghormati kepada sesama
mahasiswa. Yang perlu ditanamkan kepada setiap pemikiran mahasiswa di indonesia adalah semua
manusia di dunia ini memliki drajat yang sama, mahasiswa tidak boleh mengangap dirinya lebih
berkuasa walaupun sudah menjadi senior. Sebagai mahasiswa atau bisa dibilang orang berpendidikan
tinggi kita tidak boleh merendahkan atau meremehkan orang lain. Sering kita lihat dalam kehidupan
sehari-hari dalam perkuliahan, ada mahasiswa yang menganggap dirinya paling pandai dalam kelas
tersebut dan mengaggap mahasiswa lain ilmunya lebih rendah dari pada dirinya. Sebagai mahasiswa ang
baik kita sudah seharusnya membagi ilmu kita bukan malah menyombongkan diri. Sesama mahasiswa
juga harus saling memberi nasihat jika ada mahasiswa lain yang menyimpang. Hal ini akan melatih rasa
peduli dan menenggelamkan keegoisan pada masing-masing individu.

Sudah menjadi kewajiban seorang mahasiswa untuk mentaati peraturan yang ada. Menjadi
mahasiswa yang taat peraturan akan mencetak lulusan yang taat hukum pula. Saat ini sangat banyak
mahasiswa yang melanggar peraturan bahkan seolah tidak menganggap peraturan itu ada, contohnya
saja peraturan berbusana. Sebagai manusia berpendidikan sudah seharusnya mahasiswa berpakaian
formal menggunakan sepatu dan baju berkerah, tetapi faktanya masih banyak mahasiswa yang malas
mengenakan itu dan lebih ememilih sandal dan kaos. Jangan pandang sepele atau tidaknya suatu
peraturan dan berat tidaknya sanksi, sekali itu peraturan tetap peraturan yang wajib ditaati. Untuk
membawa masa depan indonesia yang lebih baik dan berlandaskan hukum yang benar-benar hukum
harus sudah mulai dibiasakan di perkuliahan.

Mahasiswa merupakan generasi penerus dan sekaligus menjadi pembenah generasi


sebelumnya. Menjadi mahasiswa yang berprilaku baik akan menuntun sebuah bangsa menuju
kemajuan. Namun sebaliknya, mahasiswa yang berprilaku buruk akan membawa sebuah bangsa menuju
keterpurukan. Mulailah berprilaku baik dari hal hal kecil yang kita lakukan sehari-hari.

Sitasi :

UIN Sunan Kalijaga, Tata Tertib Mahasiswa, (Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga, 2010)
Imam Az-Zabidi, Terjemahan Mukhtasar Shahih Al-Bukhori, (Jakarta,Pustaka Amani,2002)
Prof. DR. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A, Kuliah Akhlak, (Yogyakarta,LPPI,2009)
4. Pendapat tentang video “Ayo tolak jadi target iklan rokok”
Apakah kamu termasuk perokok pengganti ?
Atas pertanyaan tersebut dengan tegas saya menjawab BUKAN.
Menurut saya sebagai seorang mahasiswa yang cerdas tentu akan menolak menjadi perokok
pengganti, karena dilihat dari berbagai macam aspek pun tentu lebih banyak dampak
negatif dibandingkan dengan hal positif dari seorang perokok. Sebagai generasi penerus
yang diharapkan oleh bangsa ini sudah seharusnya kita bisa memilah dan memilih dengan
bijakasana. Salah satu pilihan penting sebagai generasi penerus yaitu tidak terpengaruh
dengan berbagai iklan maupun promosi rokok dan tentunya tidak menjadi perokok
pengganti.

5. Dampak yang disebabkan oleh eksistensi Napza dan sikap sebagai mahasiswa dalam
mengatasi hal tersebut :
Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif lainnya atau lebih sering kita dengar dengan sebutan
NAPZA. Keberadaan atau eksistensi napza dalam kehidupan kita sehari-hari sudah tidak bisa
kita pungkiri lagi. Bahkan dari zaman Indonesia belum merdeka pun eksistensinya telah ada.
Tidak hanya di Indonesia tetapi seluruh belahan bumi ini. Namun sayang eksistensinya
dalam kehidupan ini sering kali disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung
jawab. Mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa, bahkan orang-orang elit seperti dewan yang
duduk di kursi kepemiminan. Ironisnya lagi, para selebritis tanah air yang notabene
digandrungi para kaum remaja banyak yang menggunakan barang haram tersebut. Pada
akhirnya remaja pun megikuti tren (menggunakan napza)dengan alasan mengikuti idola
mereka.
keeksistensinya yang sudah melekat dengan kehidupan kita memiliki berbagai dampak. Baik
dampak positif ataupun dampak negatif. Akan tetapi sudah jelas terlihat bahwa keberadaan
napza lebih sering membawa dampak negatif. Dampak yang sudah sangat jelas adalah
rusak/terganggunya sistem kesehatan kita. Orang yang menggunakan napza pada dasarnya
sama saja mereka merusak kesehatan diri mereka sendiri, mulai dari sistem pencernaan,
system syaraf, otak, hati, bahkan ginjal pun akan mengalami berbagai gangguan. Tidak
hanya dampak bagi tubuh tetapi napza juga mempengaruhi mental atau psikis seseorang.
Pengguna napza sering berpikiran serta berperilaku obsesif yaitu sikap yang terobsesi pada
narkoba dan penggunaan narkoba. Kegiatan sosial pun ikut terkena dampak dari eksistensi
napza. Masyarakat yang menyalahgunakan keberadaan napza sering menunjukkan tindakan
antisosial. Dimana seseorang tersebut akan menjauh dari berbagai aktifitas sosial dan sering
mengucilkan dirinya sendiri. Berbagai tindakan kriminal seperti mencuri, merampok,
membunuh bisa jadi dilakukan oleh orang yang menyalahgunakan keberadaan napza,
karena seorang yang sudah menjadi pecandu akan melakukan berbagai hal entah apapun itu
untuk mendapatkan barang haram tersebut.
Sikap kita sebagai seorang mahasiswa yang menjadi harapan semua pihak, mulai dari orang
tua, keluarga, agama, nusa dan bangsa Indonesia adalah menjauhi dan jangan pernah
menyalahgunakan eksistensi napza. Sebagai mahasiswa tentunya kita bisa menetukan
pilihan secara bijak dengan tidak menjadi seorang penyalah guna napza. Janganlah kita
rusak masa depan kita dengan memakai barang haram tersebut. Karena kita tidak bisa
mencegah eksistensi napza dari kehidupan kita maka dari itu mari kita cegah dan jaga diri
kita dari berbagai dampak buruk napza.

Anda mungkin juga menyukai