Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
modal mendapatkan modal dari investor yang membeli saham perusahaan. Modal
merupakan bagian yang penting dari sebuah prusahaan. Dalam mencapai tujuan
dalam kegiatan investasi, informasi menjadi hal yang penting dan termasuk
kebutuhan yang mendasar bagi investor, karena dengan informasi, investor dapat
tersebut.
negara telah berkembang, namun tetap ada kelas-kelas di bidang ekonomi yang
1
2
tujuan Pendirian sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada
substansial tidak banyak berbeda. Hanya saja penekanan yang ingin dicapai oleh
masing-masing perusahaan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya (Harjito
& Martono, 2010: 2 dalam Dwi , 2012:2) tujuan utama perusahaan yang telah go
salah satunya adalah dengan harga saham perusahaan karena, harga pasar saham
ekuitas yang dimiliki. Harga pasar saham menunjukan penilaian sentral dari
seluruh pelaku pasar, harga pasar saham bertindak sebagai barometer kinerja
yang berkaitan dengan harga saham. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai nilai
yang baik jika kinerja perusahaan juga baik. Semakin tinggi harga saham, maka
semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi
keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan
3
kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Investor juga cenderung lebih tertarik
Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dalam pasar
modal Indonesia. Per Januari 2017, BEI mencatat terdapat 539 perusahaan yang
menjalankan kegiatan usahanya (Moch Ronni dan Abdul, 2012: 2). Nilai
perusahaan dapat tercermin dari harga sahamnya. Harga saham yang meningkat
menunjukkan bahwa nilai perusahaan juga meningkat. Data statistik tahunan BEI
stabil.
dalam kurun waktu yang relatif cukup cepat. Dimana investasi merupakan suatu
4
istilah dengan beberapa pengertian yang berkaitan dengan keuangan dan ekonomi.
Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu
harapan mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang. Investasi berasal dari
kata investire yang berarti memakai atau menggunakan. Berdasarkan arti katanya,
dikembangkan dan hasil dari sesuatu yang dikembangkan tersebut akan dibagi
penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan
domestik atau non domestik yang melakukan suatu investasi (bentuk penanaman
modal sesuai dengan jenis investasi yang dipilihnya) baik dalam jangka pendek
mereka miliki akan segera dicairkan. Dengan kata lain bahwa investasi dilakukan
kembali pada saat dibutuhkan. Alasan kedua investor berinvestasi adalah untuk
perusahaan sebagai hasil dari puncak penjualan musiman, kelebihan kas yang
disimpan di bank. Dan ketika penjualan musiman telah tiba, maka investasi akan
peruahaan. Alasan yang ketiga adalah untuk memperoleh pendapatan bunga dari
investasi obligasi atau deviden dari investasi saham (termasuk keuntungan dari
selisih harga jangka pendek). Alasan yang keempat adalah untuk menjamin
manufaktur pembuat saus tomat membeli 20% hingga 50% kepemilikan saham
disebuah perusahaan yang bergerak dalam perkebunan tomat. Dan alasan kelima
Pasar modal atau bursa merupakan sarana pendanaan yang cukup penting.
Melalui pasar modal, investor dapat berinvestasi dengan melakukan jual beli
terhadap publik. Pasar modal atau bursa pun dapat menjadi indikator
makroekonomi suatu negara yang terlihat dari naik turunnya saham gabungan.
Indonesia terutama investor dalam negeri jumlahnya belum begitu banyak. Seperti
modal sangatlah berbeda dengan pasar jenis lainnya. Pergerakan harga yang
6
sangat cepat dengan berbagai determinant harga yang sangat banyak memerlukan
Salah satu hal yang menjadi daya tarik investor untuk melakukan investasi
perusahaan dapat dilihat dari nilai Earning Pershare (EPS). Earning Pershare
(EPS) merupakan bagian dari laba perusahaan yang dialokasikan ke setiap saham
yang beredar Laba per saham atau Earning per Share ini merupakan indikator
Earning Pershare (EPS) memiliki rumus Laba Operasional dibagi jumlah Lembar
Saham, hal ini menandakan semakin tinggi Earning Pershare (EPS) semakin
tinggi pula tingkat keuntungan dalam setiap jumlah saham yang dimiliki. Hal ini
Asset (ROA). Return On Asset (ROA) merupakan Rasio yang menunjukkan hasil
Return On Asset (ROA) memiliki rumus Laba Operasional dibagi Total Aset,
Return On Asset (ROA) merupakan suatu rasio yang dapat menjelaskan tingkat
keuntungan dari setiap aset yang ditanam oleh perusahaan. Hal ini dapat menjadi
Kriteria yang ketiga adalah Debt to Equity Ratio (DER), Debt of Equity Ratio
(DER) merupakan suatu rasio keuangan yang menunjukan proporsi relatif antara
Debt to Equity Ratio (DER) memiliki rumus Kewajiban/Total hutang dibagi Total
Ekuitas, Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio keuangan utama dan digunakan
untuk menilai posisi keuangan suatu perusahaan. Rasio ini juga merupakan
Kualitas perusahaan pun ditentukan oleh Harga Saham, Harga Saham merupakan
harga saham di bursa saham pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar
dan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal.
Harga saham dapat mencerminkan nilai suatu perusahaan terlihat ketika harga
ataupun penjualan dalam keadaan yang baik. Ketika harga saham mengalami
penurunan hal ini menandakan bahwa nilai perusahaan pun mengalami penurunan
seperti kegiatan operasional yang menurun adanya pihak internal perusahaan yang
Kualitas perusahaan baik dapat terlihat dari kegiatan operasioanlnya yang tidak
Indonesia (BEI) meluncurkan indeks SRI KEHATI yang mengacu pada tata cara
KEHATI.
Tahun dasar yang digunakan sebagai tahun awal indeks dengan basis 100
(seratus) adalah pada 30 Desember 2006 dan dipublikasikan oleh BEI sebagai
Indeks SRI KEHATI yang berada pada posisi 116,946. Diharapkan dengan
peluncuran indeks SRI KEHATI ini masyarakat mengenal adanya indeks yang
terbuka kepada masyarakat luas mengenai ciri dari perusahaan terpilih pada
dan perilaku bisnis dengan etika bisnis yang diterima di tingkat international.
yang dianggap dapat memenuhi kriteria dalam indeks SRI KEHATI sehingga
dapat menjadi pedoman bagi para investor. Keberadaan perusahaan terpilih akan
9
dievaluasi setiap 2 (dua) periode dalam setahun, yaitu pada bulan April dan
Oktober.
pengaruh Earning Pershare (EPS), Return On Asset (ROA), Debt To Equity Rasio
Pengaruh Earning Pershare (EPS) Terhadap Harga Saham LQ-45 di Bursa Efek
Perusahaan dengan nilai EPS yang semakin tinggi akan menarik investor karena
EPS menandakan bahwa walaupun harga saham ikut meningkat namun akan
tinggi EPS suatu perusahaan berarti semakin tinggi pula harga sahamnya.
SAHAM (Studi pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-
2011). Kesimpulannya adalah Variabel DER, ROE, EPS, dan PER secara simultan
periode tahun 2008-2011. Hal ini tercermin dalam nilai signifikansi pada tabel
anova, yaitu sebesar 0,001 lebih kecil dari alpha 0,05. Besarnya pengaruh secara
simultan variabel DER, ROE, EPS, dan PER terhadap harga saham adalah 64,6%
sedangkan sisanya sebesar 35,4% dipengaruhi variabel bebas lainnya yang tidak
dibahas. Variabel DER secara parsial berpengaruh terhadap harga saham dengan
nilai sig. sebesar 0,011, sedangkan besar pengaruh DER terhadap harga saham
adalah -55,3%. Variabel ROE secara parsial berpengaruh terhadap harga saham
dengan nilai sig. sebesar 0,001 dan besar pengaruh ROE terhadap harga saham
adalah 86,2%. Variabel EPS secara parsial berpengaruh terhadap harga saham
dengan nilai sig. sebesar 0,003 dan besarnya pengaruh EPS terhadap harga saham
adalah 43,4%. Variabel PER secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga
saham karena memiliki nilai sig. sebesar 0,111, sedangkan besarnya pengaruh
PER terhadap harga saham adalah 17,3%. Variabel ROE memiliki pengaruh
paling dominan terhadap harga saham perusahaan food and beverages periode
tahun 2008-2011. Hal ini tercermin dalam nilai standardized coefficients beta
yang menunjukkan bahwa nilai ROE paling tinggi di antara variabel bebas
(NPM), DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA
2011-2015 dengan nilai yang didapat yaitu 0,006. 2. Secara parsial, Net Profit
Indonesia Periode 2011-2015 dengan nilai yang didapat yaitu 0,000. 3. Secara
parsial, Earning Per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap harga saham di
Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 dengan nilai yang didapat yaitu 0,000. 4.
Secara bersama atau simultan, Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM)
dan Earning Per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap harga saham di
Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 dengan nilai yang didapat yaitu 0,000.
Mila Ayu Cahyani, Deannes Isynuwardhana. S.E., M.M dan Dewa P.K
Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
Earning Per Share (EPS) sebagai variabel control terhadap harga saham.
Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai dengan
dan analisis menggunakan regresi data panel, maka dapat ditarik kesimpulan
sebesar Rp 20.930. Dari 140 sampel penelitian terdapat 22 sampel yang memiliki
harga haham diatas rata-rata dan 118 sampel yang memilki harga saham dibawah
harga saham periode 2011-2015 berada diatas nilai rata-rata menunjukkan bahwa
data memilki sebaran yang luas. b. Return On Asset (ROA) pada perusahaan
Indonesia periode 2011-2015 memiliki rata-rata sebesar 0,1. Dari 140 sampel
penelitian terdapat 45 sampel yang memiliki ROA diatas rata-rata dan 95 sampel
yang memilki ROA dibawah rata-rata. Nilai maksimal data sebesar 2,1.
menunjukkan nilai 0,2 pada ROA periode 2011-2015 berada diatas nilai rata-rata
menunjukkan bahwa data memilki sebaran yang luas. c. Return On Equity (ROE)
Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015 memiliki rata-rata sebesar 0,3. Dari 140
sampel penelitian terdapat 30 sampel yang memiliki ROE diatas rata-rata dan 110
sampel yang memilki ROE dibawah rata-rata. Nilai maksimal data sebesar 5,9.
menunjukkan nilai 0,6 pada ROE periode 2011-2015 berada diatas nilai rata-rata
menunjukkan bahwa data memilki sebaran yang luas. d. Earning Per Share (EPS)
Dari 140 sampel penelitian terdapat 25 sampel yang memiliki EPS diatas rata-rata
13
dan 115 sampel yang memilki EPS dibawah rata-rata. Nilai maksimal data sebesar
Rp 55.576. Sedangkan nilai minimalnya sebesar –Rp 311 . Nilai standar deviasi
yang menunjukkan nilai Rp 6.472,4 pada EPS periode 2011-2015 berada diatas
nilai rata-rata menunjukkan bahwa data memilki sebaran yang luas. 2. Dari hasil
On Asset, Return On Equity dan Earning Per Share mempunyai pengaruh yang
Hasil pengujian secara parsial mengenai Return On Asset, Return On Equity dan
Earning Per Share terhadap Harga Saham pada perusahaan Manufaktur Sektor
Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-
2015 adalah sebagai berikut : a. Return On Asset (ROA) memilki pengaruh yang
tidak signifikan dengan arah hubungan positif terhadap harga saham, yaitu
semakin tinggi nilai ROA maka semakin tinggi harga saham. b. Return On Equity
(ROE) memilki pengaruh yang tidak signifikan dengan arah hubungan positif
terhadap harga saham, yaitu semakin tinggi ROE maka semakin tinggi harga
saham. c. Earning Per Share (EPS) memilki pengaruh signifikan dengan arah
positif terhadap harga saham, yaitu semakin tinggi EPS maka semakin tinggi
harga saham.
Berdasarkan hasil Analisis Regresi Linier Berganda dan hasil uji t, didapatkan
14
hasil yang membuktikan variabel ROA dan EPS secara signifikan berpengaruh
positif terhadap Return Saham pada perusahaan food and beverage di BEI,
sedangkan DER tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham
food and beverage di BEI. Nilai R 2 adalah 30,5%, ini berarti sebesar 30,5%
variabel ROA, DER, dan EPS, memengaruhi return saham, sedangkan sisanya
Return On Asset dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham pada perusahaan
yang bergerak di bidang finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
selama periode penelitian tujuh tahun (2004-2010), maka dapat diambil beberapa
simpulan sebagai berikut. Pertama, Return on Asset tidak memiliki pengaruh yang
thitung (-0,371) < ttabel (-2,179). Kedua, Debt to Equity Ratio tidak memiliki
diperoleh thitung (-0,816) < ttabel (-2,179). Kedua, dari pengujian regresi dengan
melihat tabel Anova, jika diuji secara simultan, Return on Asset dan Debt to
adalah Berdasarkan koefisien regresi DER secara parsial tidak terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap perubahan Harga Saham pada perusahaan
yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Hasil penelitian ini juga
konvensional.
Return on Equity (ROE), Earning per Share (EPS), dan Debt to Equity Ratio
(DER) terhadap Price Earning Ratio (PER) Pada PT Indofood Sukses Makmur.
variabel Debt to Equity Ratio secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Price
Earning Ratio. Namun variabel Earning per Share tidak berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap Price Earning Ratio. Variabel yang memiliki dampak
terbesar dan memiliki pengaruh dominan terhadap Price Earning Ratio adalah
Debt to Equity Ratio. 2. Variabel Return on Equity, Earning per Share, dan Debt
TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus pada Kelompok Indeks LQ45 yang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh earning per share, return on
assets dan debt to equity ratio terhadap harga saham. Penelitian ini dilakukan
16
rata-rata pada earning per share adalah 639.49. Nilai standar deviasi adalah
764.28. Nilai standar deviasi yang lebih besar dari rata-rata menunjukkan bahwa
standar deviasi earning per share lebih besar dari nilai rata-ratanya. Dengan
melihat besarnya nilai standar deviasi yang lebih besar dari rata-ratanya maka
bervariasi. b.Nilai rata-rata pada return on asset adalah 15.39. Nilai standar
deviasinya adalah 39.42. Nilai standar deviasi yang diatas nilai rata-ratanya
c.Nilai rata-rata pada debt to equity ratio adalah 89.09. Nilai standar deviasinya
adalah 63.85. Nilai standar deviasi yang lebih kecil dari rata-rata menunjukkan
bahwa variabel debt to equity ratio memiliki sebaran yang kecil. d.Nilai rata-rata
harga saham perusahaan sebesar 11349,86 dengan standar deviasi 12986,89 Nilai
standar deviasi yang lebih besar dari rata-rata. Dengan melihat besarnya nilai
standar deviasi yang lebih besar dari rata-ratanya maka data yang digunakan
dalam variabel harga saham bervariasi. 2. Secara simultan earning per share,
return on assets dan debt to equity ratio mempunyai pengaruh signifikan terhadap
harga saham pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
terhadap harga saham dengan arah koefisien regresi positif. 4. Secara parsial
17
parsial Debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
PENGARUH EPS, ROE, ROA DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM PADA
sub sektor semen yang terdaftar di BEI dari tahun 2010-2014 mengalami tingkat
kenaikan dan penurunan yang tidak terlalu signifikan. Nilai EPS cenderung naik,
penurunan nilai EPS pada tahun 2013-2014. EPS dijadikan informasi bagi para
(ROE) yang dihasilkan dari perusahaan sub sektor semen yang terdaftar di BEI
dari tahun 2010-2014 cenderung berfluktuasi. Fluktuasi ini akan berdampak pada
keputusan investor dalam melakukan investasi. Hal ini disebabkan oleh naik
turunnya earning after tax dan jumlah modal sendiri yang dimliki oleh
Perkembangan debt to equity ratio (DER) pada perusahaan sub sektor semen yang
terdaftar di BEI dari tahun 2010- 2014 cenderung berfluktuasi. Fluktuasi ini akan
perusahaan tinggi, ada kemungkinan harga saham akan rendah karena jika
18
Perkembangan harga saham pada perusahaan sub sektor semen yang terdaftar di
BEI dari tahun 2010- 2014 mengalami fluktuatif. Hal ini dikarenakan adanya
jumlah permintaan akan saham banyak maka harga saham akan naik, namum
apabila permintaan saham rendah sedangkan penawaran saham naik atau tetap
maka saham akan turun. 3. Setelah melakukan pengujian earning per share secara
parsial, hasil dari pengujian tersebut ialah earning per share berpengaruh positif
terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor semen yang terdaftar di Bursa
hipotesis H1 untuk variabel earning per share terbukti. Sedangkan untuk return
on equity, return on assets dan debt to equity ratio secara parsial tidak
H1 dan H2 untuk variabel return on equity, return on assets dan debt to equity
ratio tidak terbukti. 4. Hasil pengujian simultan earning per share (EPS), return
on equity (ROE), return on assets (ROA) dan debt to equity ratio (DER) secara
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014. Hal ini
Berdasarkan dari hasil analisis data yang telah dilakukan mengenai pengaruh
Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan
pertambangan sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012–
2014, bahwa; (1) ROE berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham. ROE
memiliki hubungan positif terhadap harga saham. Yang artinya disaat ROE
meningkat, maka harga saham pun akan meningkat. Bagi investor perusahaan
pertambangan ROE bukanlah salah satu faktor yang menentukan keputusan untuk
berinvestasi. Investor masih menganggap bahwa capital gain dan deviden hal
yang menarik dalam menentukan investasi; (2) ROA berpengaruh tidak signifikan
terhadap harga saham. ROA memiliki hubungan positif terhadap harga saham.
Yang artinya disaat ROA meningkat maka harga saham pun akan meningkat.
aktiva; (3) NPM berpengaruh signifikan terhadap harga saham. NPM memiliki
hubungan positif terhadap harga saham. Yang artinya disaat NPM meningkat
maka harga saham akan meningkat. Hal tersebut menandakan bahwa investor
return yang diperoleh investor dapat diketahui; (4) DER berpengaruh tidak
signifikan terhadap harga saham. DER memiliki hubungan positif terhadap harga
saham. Yang artinya disaat DER naik maka harga saham pun akan naik. Tetapi
perusahaan dalam penggunaan modal dengan hutang. Investor lebih tertarik return
DER dan TATO terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan
Added (EVA) secara parsial tidak berpengaruh terhadap Harga Saham pada
perusahaan yang bergerak di sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI
(ROA) secara parsial tidak berpengaruh terhadap Harga Saham pada perusahaan
yang bergerak di sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode
2010 sampai dengan 2014. 3. H3 : Ditolak, Variabel Debt to Equity Ratio (DER)
secara parsial tidak berpengaruh terhadap Harga Saham pada perusahaan yang
bergerak di sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2010
secara parsial tidak berpengaruh terhadap Harga Saham pada perusahaan yang
bergerak di sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2010
sampai dengan 2014. 5. H5 : Diterima , Variabel EVA, ROA, DER dan TATO
yang bergerak di sektor makan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2010
Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-
Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO),
Capital Expenditures (CAPEX) dan Non Cash Current Ratio (NCCR) terhadap
harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang
determinan (R2) sebesar 0,427. Hal ini menunjukkan bahwa variabel ROE, DER,
TATO, CAPEX dan NCCR dapat menjelaskan harga saham sebagai variabel
dependen sebesar 42,7%. Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain yaitu pada
industri barang konsumsi dalam penelitian ini hanya terdapat dua rasio, ytiu ROE
dan DER, sedangkan masih terdapat rasio keuangan lain maupun faktor lain yang
sisanya sebesar 57,3% dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel lain yang berada
Nurmala Alfiah dan Lucia Ari Diyani. (2017). Penelitiannya yang berjudul
tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Adanya fluktuasi laba bersih
dari tahun 2011 sampai 2015 maka tingkat pengembalian modal yang lemah, tidak
menarik minat investor untuk menanamkan modal. Debt to Equity Ratio (DER)
tersebut. Hasil pengujian secara bersamaan Return on Equity (ROE) dan Debt to
Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan. Hal ini merupakan salah satu
karena ROE dan DER mempengaruhi terhadap naik turunnya harga saham.
yang berjudul Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA) dan
Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham pada Industri Perbankan yang
analisa dapat disimpulkan sebagai berikut: (1). Secara simultan variabel Debt to
Equity Ratio, Return On Assets dan Earning Per Share berpengaruh terhadap
Harga Saham pada industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. (2).
Secara parsial variabel Debt to Equity Ratio, Return On Assets dan Earning Per
Share berpengaruh terhadap Harga Saham pada industri perbankan yang terdaftar
23
di Bursa Efek Indonesia. (3). Earning Per Share adalah rasio yang mempunyai
pengaruh dominan terhadap Harga Saham pada industri perbankan yang terdapat
Tabel 1.1
Penulis
Peneliti
No Persamaan Perbedaan Kesimpulan Sumber
(Tahun)
1 Fica Melakukan Peneliti Bahwa Earning Pershare Jurnal Jurusan
Marcellyna penelitian terkait melakukan memiliki pengaruh Akuntansi STIE
dan Titin Earning pershare penelitian terhadap harga saham MDP.
Hartini (EPS) terhadap LQ-45 di perusahaan yang
(2013) Bursa Efek terdaftar dalam LQ-45.
Indonesia (BEI) Perusahaan dengan nilai
EPS yang semakin tinggi
akan menarik investor
karena EPS menandakan
bahwa walaupun harga
saham ikut meningkat
namun akan
menghasilkan
keuntungan yang berlipat
pula bagi investor,
sehingga semakin tinggi
EPS suatu perusahaan
berarti semakin tinggi
pula harga sahamnya.
2 Astrid Melakukan Peneliti Variabel DER, ROE, Jurnal Fakultas Ilmu
Amanda, penelitian terkait melakukan EPS, dan PER secara Administrasi
Darminto Earning Pershare penelitian simultan signifikan Universitas
dan (EPS), Debt to terhadap pengaruhnya terhadap Brawijaya.
Achmad Equity Ratio Perusahaan Food harga saham perusahaan
Husaini (DER) and Beverages food and beverages
(2012) yang Terdaftar di periode tahun 2008-
BEI 2011. Hal ini tercermin
dalam nilai signifikansi
24
berpengaruh terhadap
Harga Saham.
7 Muksal, Peneliti Pengujian Berdasarkan koefisien Jurnal Jurusan
M.E.I. melakukan dilakukan untuk regresi DER secara Perbankan Syariah
(2017). pengujian mengetahui Harga parsial tidak terdapat Universitas
terhadap Debt to saham Syariah pengaruh yang positif Serambi Mekkah
Equity Ratio dan signifikan terhadap
(DER) perubahan Harga Saham
pada perusahaan yang
terdaftar di Jakarta
Islamic Index (JII). Hasil
penelitian ini juga
menyimpulkan
bahwasanya variabel
diatas juga dapat
mempengaruhi bursa
Saham-saham syariah
sebagaimana yang terjadi
pada bursa sahamsaham
konvensional.
8 Mulyani, L Peneliti Peneliti 1. Variabel Return on Program Studi
dan melakukan melakukan Equity dan variabel Debt Manajemen,
Pitaloka, penelitian terkait penelitian di PT to Equity Ratio secara Volume 4 No.1
E. (2017). Earning Pershare Indofood Sukses parsial berpengaruh ISSN : 2337-7313
(EPS) dan Debt to Makmur. Tbk signifikan terhadap Price Universitas
Equity Ratio Earning Ratio. Namun Pembangunan Jaya
(DER) variabel Earning per
Share tidak berpengaruh
signifikan secara parsial
terhadap Price Earning
Ratio. Variabel yang
memiliki dampak
terbesar dan memiliki
pengaruh dominan
terhadap Price Earning
Ratio adalah Debt to
Equity Ratio. 2. Variabel
Return on Equity,
Earning per Share, dan
Debt to Equity Ratio
secara simultan
berpengaruh terhadap
Price Earning Ratio.
9 Aninda Pengujian Pengujian Penelitian ini bertujuan Akuntansi, Fakultas
Natasya, Earning Pershare dilakukan untuk mengetahui Ekonomi dan
Deannes (EPS), Return On terhadap Harga pengaruh earning per Bisnis, Vol.4, No.2
Isyuwarda Asset (ROA), dan saham share, return on assets ISSN : 2355-9357
na,S.E.,M. Debt to Equity dan debt to equity ratio Universitas Telkom
M. dan Ratio (DER) terhadap harga saham.
Dedik Nur Penelitian ini dilakukan
Triyanto,S. terhadap emiten
E.,M.Acc. perusahaan LQ45
(2017). terdaftar di Bursa Efek
Indonesia 2012-2015 dan
mencakup 22 sampel
31
perusahaan. Berdasarkan
hasil pengujian dan
analisis menggunakan
model regresi data panel,
diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai
berikut: 1. Dengan
menggunakan statistik
deskriptif, dapat terlihat
bahwa: a.Nilai rata-rata
pada earning per share
adalah 639.49. Nilai
standar deviasi adalah
764.28. Nilai standar
deviasi yang lebih besar
dari rata-rata
menunjukkan bahwa
standar deviasi earning
per share lebih besar dari
nilai rata-ratanya.
Dengan melihat besarnya
nilai standar deviasi yang
lebih besar dari rata-
ratanya maka
menunjukkan bahwa
variabel earning per
share tidak
mengelompok atau
bervariasi. b.Nilai rata-
rata pada return on asset
adalah 15.39. Nilai
standar deviasinya
adalah 39.42. Nilai
standar deviasi yang
diatas nilai rata-ratanya
menunjukkan bahwa
variabel return on asset
tidak mengelompok atau
bervariasi. c.Nilai rata-
rata pada debt to equity
ratio adalah 89.09. Nilai
standar deviasinya
adalah 63.85. Nilai
standar deviasi yang
lebih kecil dari rata-rata
menunjukkan bahwa
variabel debt to equity
ratio memiliki sebaran
yang kecil. d.Nilai rata-
rata harga saham
perusahaan sebesar
11349,86 dengan standar
deviasi 12986,89 Nilai
standar deviasi yang
lebih besar dari rata-rata.
32
Apabila jumlah
permintaan akan saham
banyak maka harga
saham akan naik, namum
apabila permintaan
saham rendah sedangkan
penawaran saham naik
atau tetap maka saham
akan turun. 3. Setelah
melakukan pengujian
earning per share secara
parsial, hasil dari
pengujian tersebut ialah
earning per share
berpengaruh positif
terhadap harga saham
pada perusahaan sub
sektor semen yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode
2010-2014. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa
hipotesis H1 untuk
variabel earning per
share terbukti.
Sedangkan untuk return
on equity, return on
assets dan debt to equity
ratio secara parsial tidak
berpengaruh terhadap
harga saham. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa
hipotesis H1 dan H2
untuk variabel return on
equity, return on assets
dan debt to equity ratio
tidak terbukti. 4. Hasil
pengujian simultan
earning per share (EPS),
return on equity (ROE),
return on assets (ROA)
dan debt to equity ratio
(DER) secara bersama-
sama berpengaruh positif
terhadap harga saham
pada perusahaan semen
yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI)
periode 2010-2014. Hal
ini menunjukkan bahwa
hipotesis H3 terbukti.
11 Neneng Peneliti Peneliti Berdasarkan dari hasil Jurusan
Tita melakukan melakukan analisis data yang telah Mabajemen, Vol.1,
Amalya. penelitian penelitian terkait dilakukan mengenai No.3 ISSN 2581-
(2018). terhadap ROA ROA,ROE,NPM pengaruh Return On 2696, Universitas
35
PERUSAHAAN”.
Ratio (DER) dan Harga saham Perusahaan pada emiten yang terdaftar di Sri-
KEHATI Indeks
Ratio (DER) dan Harga saham Perusahaan pada emiten yang terdaftar di Sri-
KEHATI Indeks
a. Bagi Penulis
Pengaruh Earning Pershare (EPS), Return On Asset (ROA), dan Debt to Equity
Ratio Terhadap Harga saham Perusahaan yang terdaftar pada Sri-Kehati Index
Bagi Investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu investor dan calon investor
yang tepat khususnya saham- saham yang masuk dalam Sri-Kehati Indeks.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan referensi bagi
Tasikmalaya, dan website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id,
www.yahoofinance.com , www.bi.go.id .
bulan Januari 2018. Untuk lebih jelasnya, lampiran 1 menyajikan tentang time