Anda di halaman 1dari 2

Nama : M. Firsan Ilyas (2012730137) Tutor : Dr. dr.

Tjahaja Haerani Sp, ParK

9. Jelaskan DD 3 pada skenario !

Diagnosis differensial 3

Neuropati Diabetik

ND merupakan salah satu komplikasi kronis paling sering ditemukan pada diabetes
melitus (DM). Resiko yang dihadapi pasien DM dengan ND antara lain ialah infeksi
berulang.

1.1 Patomekanisme
Proses terjadinya ND berawal dari hiperglikemia berkepanjangan yang
berkepanjangan yang berakibat terjadinya peningkatan aktivitas jalur poliol, sintesis
advance glycosilation end products (AGEs), pembentukan radikal bebas dan aktivasi
protein kinase C (PKC). Aktivasi berbagai jalur berujung pada kurangnya
vasodilatasi, sehingga aliran darah ke saraf menurun dan bersama rendahnya
mioinositol dalam sel terjadilah ND.
Terdapat 4 faktor penyebab
 Metabolik
Hiperglikemia persisten menyebabkan aktivitas jalur poliol meningkat, yaitu
terjadi aktivasi enzim aldose-reduktase, yang merubah glukosa menjadi
sorbitol, yang kemudian dimetabolisasi oleh sorbitol dehidrogenase menjadi
fruktosa. Akumulasi sorbitol dan fruktosa dalam sel saraf merusak sel saraf
 Kelainan vaskular
Hiperglikemia persisten merangsang produksi radikal bebas oksidatif yang
disebut reactive oxygen species (ROS). Radikal bebas ini membuat kerusakan
endotel vaskular dan menetralisasi NO, yang berefek menghalangi vasodilatasi
mikrovaskular. Mekanisme kelainan mikrovaskular tersebut dapat melalui
penebalan membran basalis; trombosit pada arteriol intreneural; peningkatan
agregasi trombosit dan berkurangnya deformabilitas eritrosit; berkurangnya
aliran darah saraf dan peningkatan resistensi vaskular; stasis aksonal,
pembengkakan dan demielinisasi pada saraf akibat iskemia akut.
 Mekanisme imun
Adanya antineural antibodies pada serum sebagian penyandang DM.
Autobodi yang beredar ini secara langsung dapat merusak struktur saraf
motorik dan sensorik yang bisa dideteksi dengan imunofloresens.
 Peran Nerve Grwoth Factor (NGF)
Pada penyandang Diabetes, kadar NGF serum cenderung turun dan
berhubungan dengan derajat neuropati
2.1 Gejala klinis
Polineuropati sensori-motor simetris distal. Kelainan ini ditandai dengan
berkurangnya fungsi sensorik secara progresif dan fungsi motorik (lebih jarang) yang
berlangsung pada bagian distal yang berkembang ke arah proksimal.
 Kesemutan, kebas, mati rasa, rasa terbakar, seperti ditusuk, seperti disobek
 Gejala infeksi
 Bisa ditemukan adanya lesi dan ulkus
 Kadang disertai nyeri
3.1 Alur diagnosis
 Anamnesis
Menanyakan apakah ada lesi atau ulkus ?
Menanyakan sudah berapa lama ?
Menanyakan apakah ada rasa baal, kebas, mati rasa ?
Menanyakan apakah ada rasa nyeri?
Menanyakan sistem kemih dan pencernaan
Menanyakan apakah penderita mengidap DM?
Apakah dikeluarga ada yang mengidap DM?
 Pemeriksaan Fisik
Tes refleks motorik
Tes sensasi kulit dan rasa tekan
Tes sensasi kulit suhu
 Pemeriksaan penunjang
Tes elektromiografi
4.1 Penatalaksanaan
Terdapat 3 strategi yang pertama adlaah diagnosis ND sedini mungkin, kedua dengan
kendali glikemik dan perawatan kaki sebaik-baiknya, dan ketiga ditujukan pada
pengendalian keluhan neuropati/nyeri
Terapi medikamentosa
 Golongan aldose reductase inhibitor
 Penghambat ACE
 Neurotropin
 Penghambat protein kinase C
 Aminoguanidin, berfungsi menghambat pembentukan AGEs
Bila terdapat nyeri
 NSAID (ibuprofen 6—mg 4x/hari, sulindac 200mg 2x/hari)

Non medika mentosa

 Kontrol gula darah dengan mengubah pola makan


 Olahraga

Anda mungkin juga menyukai