TRAUMA TUMPUL THORAKS

Elda Citra Sari, Syamsul Rijal

A. Pendahuluan

Trauma merupakan penyebab utama kematian, morbiditas, rawat inap dan

kecacatan pada usia 1 tahun hingga pertengahan dekade kelima kehidupan,
sehingga merupakan salah satu masalah kesehatan utama. Menurut Centers for
Disease Control dan Prevention, 146.571 kematian terjadi akibat cedera yang
tidak disengaja pada tahun 2015.1 Trauma tumpul thoraks berkisar 98% dari
trauma thoraks dan dapat berdiri sendiri atau menjadi bagian dari multitrauma.2
Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab paling umum trauma thoraks pada
pasien gawat darurat.3

Menurut etiologi, trauma thoraks dibagi menjadi trauma tumpul dan luka
tembus dada. Penyebab paling umum trauma tumpul thoraks adalah kecelakaan
lalu lintas (70%), dimana pengemudi mobil dan penumpang kursi depan
merupakan orang paling rentan terhadap risiko trauma dan pengemudi sepeda
motor jauh lebih jarang terluka (10%), tetapi memiliki persentase kematian
tertinggi di lokasi kejadian (30%).4

Trauma tumpul thoraks dapat memengaruhi salah satu atau semua

komponen dinding dada dan rongga dada. Komponen-komponen ini tulang
penyusun tubuh (costa, klavikula, skapula dan sternum), paru-paru dan pleura,
trakeobronkial, esofagus, jantung, pembuluh darah besar di dada, dan diafragma.1

B. Anatomi