Yuliana Setyarini Bab Ii PDF
Yuliana Setyarini Bab Ii PDF
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
1. Sectio caesarea
Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada
dinding uterus melalui dinding depan uterus melalui dinding depan perut atau
menurut Hakimi (2000), sectio caesarea adalah kelahiran bayi melalui insisi trans
abdomen uterus.
Sectio caesarea adalah suatu tidakan untuk melahirkan janin dengan berat di atas
4500 gram, melalui sayatan pada dinding uterus yang masih utuh (Wiknjosastro,
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sectio caesarea merupakan suatu
pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding
uterus.Adapun beberapa indikasi sectio caesarea berasal dari faktor ibu dan faktor
janin. Indikasi atas faktor ibu yaitu : disproporsi kepala panggul (cevalo pelvik
Indikasi atas faktor janin yaitu : janin besar, gawat janin, letak lintang, letak
cm, sectio caesarea iscemika profundu low cervikal dengan insisi pada segmen
8
Asuhan Keperawatan Pada..., YULIANA SETYARINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
bawah rahim, sectio caesarea ekstraperitonialis yaitu tanpa membuka peritoneum
Adapun beberapa komplikasi dari sectio caesarea menurut Mochtar (2002), yang
pertama infeksi puerperal (nifas) yaitu : ringan dengan kenaikan suhu beberapa
hari saja, sedang dengan kenaikan suhu yang lebih tinggi disertai dehidrasi dan
darah yang terputus dan terbuka, atonia uteri. Dan yang terakhir yaitu luka
kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih nitonilisasi terlalu
2. Janin Besar
Janin besar adalah bila berat badan janin melebihi dari 4000 gram
janin yang berbobot 4000 gram atau lebih untuk kehamilan cukup bulan dan
pengertian janin besar adalah berat badan janin lebih atau ≤ 4000 gram.
3. Nifas
Nifas adalah masa pulih kembali dari persalinan selesai sampai alat-alat
kandungan kembali seperti prahamil. Lama masa nifas 6-8 minggu (Mochtar,
Asuhan Keperawatan Pada..., YULIANA SETYARINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
minggu yang dimulai setelah kelahiran bayi sampai pemulihan kembali organ-
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa nifas adalah periode dan waktu
beberapa periode yaitu nifas dini : kepulihan ibu dimana ibu telah diperbolehkan
yang lamanya 6-8minggu. Nifas remote : waktu yang diperlukan untuk pulih dan
sehat sempurna terutama bila selama hamil dan saat persalinan mengalami
gangguan.
a. Perubahan Fisiologi
(2010) perubahan fisiologis pada masa nifas terjadi pada sistem reproduksi,
1) Perubahan fisiologi sistem reproduksi yaitu vulva dan vagina, uterus, lochea,
yang sangat besar selama proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari
pertama sesudah proses tersebut kedua organ ini tetap berada dalam keadaan
kendor. Setelah 3 minggu masa nifas, vulva dan vagina kembali kepada
semula. Sedangkan pada uterus, pada akhir kala III persalinan, fundus uteri
setinggi umbilikus atau berada pada garis tengah kira-kira sama dengan
Asuhan Keperawatan Pada..., YULIANA SETYARINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
umur kehamilan 10 minggu (sebesar buah jeruk) tebal 10 cm, serta berat
Setelah 24 jam persalinan fundus uteri berada kurang lebih 1-2 cm di bawah
umbilikus dan setelah 9 hari post partumuterus sudah tidak berada lagi di
abdomen. Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina
dalam masa nifas, lochea memiliki beberapa jenis yaitu : Lochea rubra berisi
darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban selama 2 hari post partum,lochea
sanguinoleta berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari ke 3-7 post
partum, lochea serosa berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi, loche alba
cairan putih selama 2 minggu, lochea purulenta bila terjadi infeksi, keluar cairan
seperti nanah dan berbau busuk, lochea statis yaitu lochea tidak lancar.
melahirkan, tangan masih bisa masuk karena rahim setelah 2 jam dapat dilalui
oleh 2-3 jari, dan setelah 7 hari dapat dilalui 1 jari. Perubahan fisiologis masa
nifas pada sistem reproduksi yang terakhir adalah terjadi pada perinium, segera
maturitas yang penuh selama masa nifas, terkecuali jika laktasi disupresi
payudara akan menjadi lebih besar, lebih kencang dan nyeri tekan sebagai
Asuhan Keperawatan Pada..., YULIANA SETYARINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
3) Perubahan fisiologi pada traktus urinarius, buang air kecil akan sulit selama
24 jam pertama, sesudah bagian ini mengalami komprosi antara kepala janin
3-4 hari sebelum faal usus kembali normal. Meskipun kadar progesteron
penurunan selama ½ hari. Gerak tubuh berkurang dan usus bagian bawah
sering kosong jika sebelum melahirkan diberikan enema. Rasa sakit di daerah
6) After pain atau mules, after pain terjadi sesudah melahirkan akibat reaksi
usus yang kadang-kadang sangat mengganggu selama 3-4 hari post partum.
Perasaan saat itu timbul bila masih terdapat sisa selaput ketuban sisa-sisa
b. Perubahan psikologis
Perubahan psikologis yang sering terjadi adalah depresi post partum dimana hal
ini dipengaruhi oleh faktor emosi ibu. Dengan penurunan emosi ibu yang yang
drastis, akan terjadi penurunan estrogen dan progesteron dalam tubuh. Sering kali
Asuhan Keperawatan Pada..., YULIANA SETYARINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
ibu merasa keletihan post partum, nyeri perinium, pembengkakan payudara, after
atau interaksi antara orang tua dan bayi atau yang disebut dengan proses bonding
(Prawirohardjo, 2010), hal ini perlu ditegakkan sejak di ruang persalinan, dengan
cara ayah dan ibu berusaha menerima dan mengenali bayi barunya dan berusaha
melakukan komunikasi.
Perubahan psikologis pada ibu post partum mempunyai tiga fase, yang pertama
yaitu : tahap ketergantungan (taking in) dimana hari ke 1-2 setelah melahirkan,
(taking hold) dimana hari ke 3-5 dimana ibu siap menerima peran barunya dan
belajar tentang semua hal-hal baru dan tubuh mengalami perubahan yang
signifikan. Dan yang ketiga yaitu tahap saling ketergantungan (letting go) atau
inter dependent, terjadi pada minggu ke 5-6 setelah kelahiran, dimana keluarga
Asuhan Keperawatan Pada..., YULIANA SETYARINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
30
Gambar 2. 1
Gambar 2. 2
Alat reproduksi bagian luar atau eksternal terdiri dari mons veneris, labia mayora,
labia minora, klitoris, vestibulum. Mons veneris merupakan bagian yang menonjol
di dalam simpisis yang terdiri dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat. Labia
Asuhan Keperawatan Pada..., YULIANA SETYARINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
mayora merupakan kelanjutan dari Mons Veneris, berbentuk lonjong, kedua bibir
ini di bagian bawah bertemu membentuk perineum, permukaan terdiri dari bagian
luar tertutup rambut yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris.
sebase lemak. Labia minora merupakan lipatan bagian dalam bibir, tanpa rambut
dari bagian atas klitoris. Klitoris merupakan bagian alat reproduksi luar yang
bersifat erektik mengandung banyak pembuluh darah, dan saraf sensorif sehingga
yang dibatasi oleh lipatan labia dan bersambung dengan vagina dan terdapat
Alat reproduksi bagian dalam atau internal terdiri dari vagina, uterus, tubafalopi,
ovarium. Vagina yaitu organ yang mempunyai banyak pembuluh darah dan
selaput syaraf, tidak ada kelenjar tetapi tetap basah oleh sekret dari serviks.
rahim dan vulva. Vulva terletak antara kandung kemih dan rectum. Pada dinding
vagina terdapat lipat melintang disebut rugae, terutama dibagian bawah sel
dinding vagina mengandung glikogen yang menghasilkan asam susu dari PH 4,5
Uterus merupakan jaringan otot yang kuat terletak antara dipolvis minordiantara
kandung kemih dan rectum. Bentuk uterus seperti bola lampu (buah pear) dan
gepeng ukuran uterus tergantung pada usia, anak-anak 2-3 cm multipara 6-8 cm.
Uterusmemiliki fungsi antara lain : memberikan makan ovum yang telah dibuahi
Asuhan Keperawatan Pada..., YULIANA SETYARINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
selama masa kehamilan untuk mengeluarkan hasil konsepsi setelah cukup umur
untuk mengadakan involusi setelah kelahiran bayi. Tuba falopi terdapat di tepi
atas ligementum latum, tuba falopi merupakan tuba muskuler dengan panjang ±
12 jam dan diameternya 8 sampai 9 cm, tuba falopi berfungsi untuk menyalurkan
telur dan hasil konsepsi. Ovariumyaitu kelenjar berbentuk biji kenari yang terletak
di kanan dan kiri uterus di bawah uteri dan terikat di sebalah belakang oleh
C. Etiologi
Berat badan janin tergantung pada potensi pertumbuhan genetik yang mungkin
zat nutrisi. Sectio caesarea pada keadaan emergency antara lain pada induksi
persalinan gagal, kegagalan dalam kemajuan persalinan, diabetes atau pre eklamsi
besar(Prawirohardjo, 2010).
abnormal yang timbul akibat berbagai kondisi yang berhubungan dengan 5 faktor
akibat upaya mengejan ibu, perubahan struktur pelvis, sebab-sebab pada janin,
meliputi kelainan presentasi atau kelainan posisi bayi besar dan jumlah bayi,
posisi ibu selama persalinan dan melahirkan, respon psikologis ibu terhadap
Asuhan Keperawatan Pada..., YULIANA SETYARINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
(Prawirohardjo, 2010). Dan etiologi menurut Mochtar (2002) yaitu : kehamilan
lebih besar dari anak terdahulu, orang tua yang besar, eritoblastosi,
D. Patofisiologi
Janin besar adalah bila berat badan melebihi dari 4000 gram frekuensi bayi yang
lahir dengan berat badan lebih dari 4000 gram adalah 5,3% yang lebih dari 4500
Untuk menentukan bayi besar atau tidak dapat diperkirakan dengan cara :
Pada panggul normal janin dengan berat badan 4000-4500 gram umumnya tidak
menyebabkan kesukaran persalinan, distosia akan diperoleh bila janin lebih besar
dari 4000-4500 gram, pada kepala yang sudah keras (post maturnitas) dan pada
bahu yang lebar (bayi kingkong). Apabila disproporsi sefalo atau feso pelvis ini
dibiarkan maka terjadi kesulitan baik pada ibu maupun janin (Mochtar,
2002).Janin besar terjadi dari faktor ibu yang obisitas dan umur yang lebih dari 35
tahun.
E. Gambaran Klinis
Menurut Mochtar (2002) apabila terjadi distosia akan diperoleh jika janin besar
dari 4000-4500 gram atau pada kepala yang sudah keras (post maturnitas) dan
Asuhan Keperawatan Pada..., YULIANA SETYARINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
pada bahu yang lebar (bayi kingkong). Apabila sefalo pelvic disporpotion ini
dibiarkan maka terjadi kesulitan baik pada ibu maupun pada janin. Pada ibu yang
saat dirahim ibu bayi terbiasa dengan kadar gula darah tinggi. Apabila bayi terjadi
hipoglikemi yaitu karena akibat kurangnya suplei gula darah maka akan
mengakibatkan kejang dan mengalami cerebral palsi (cidera otak). Pada janin
besar beresiko mengalami patah tulang klavikula juga kerusakan saraf pada bagian
F. Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan pre operasi menurut (Nanda, 2013) adalah dengan hitung darah
aminiosintesis (mengkaji materasi paru janin), USG melokalisasi letak dan berat
janin, test non stress (mengkaji respon janin terhadap gerakan), pemantauan
lengkap, hemoglobin atau hematokrit (mengkaji dari kadar pre operasi dan
Asuhan Keperawatan Pada..., YULIANA SETYARINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
G. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Umum
pada pubis dan perineal dari garis nipple sampai pubis, pemasangan kateter untuk
Sedangkan cara persalinan pada janin besar menurut Mochtar (2002): Pada
disproporsi sefalo dan feso pelvis yang sudah diketahui dianjurkan sectio
caesarea, pada kesukaran melahirkan bahu dan janin hidup dilakukan episiotomi
yang cukup lebar dan janin diusahakan lahir atau bahu diperkecil dengan
dengan baik dan cidera post kledotominya konsulkan pada bagian bedah, apabila
yaitu luka insisi dibersihkan dengan larutan suci hama (larutan betadin) lalu tutup
dengan kasa. Luka dibersihkan dan pembalut luka diganti secara periodik.
Pemberian cairan yaitu selama 24 jam pertama pasien pasca operasi sehingga
dan RL secara bergantian ;diit yaitu cairan infus di hentikan setalah pasien flatus,
berikan makanan peroral secara bertahap mulai dari bubur halus, bubur kasar,
makanan biasa; mobilisasi yaitu dilakukan secara bertahap mulai dari miring
kanan kiri setelah pasien sadar, hari ke 2 didudukkan selama 5 menit dan bernafas
pernafasan. Secara berturut – turut belajar duduk, belajar berjalan pada hari ke-3
Asuhan Keperawatan Pada..., YULIANA SETYARINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
sampai ke-5 pasca bedah; kateterisasi yaitu kandung kemih yang penuh
menimbulkan rasa tidak enak pada pasien, di anjurkan pemasangan kateter selama
24 – 48 jam atau lebih menurut keadaan normal; pemberian obat – obatan yaitu
obat – obatan anti biotik dan anti inflamasi, obat – obatan pencegah perut
seperti analgetik.
Asuhan Keperawatan Pada..., YULIANA SETYARINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
37
2. Penatalaksanaan Keperawatan
a. Pathways keperawatan
Gambar 2. 3
Asuhan Keperawatan Pada..., YULIANA SETYARINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
b. Intervensi Keperawatan
Asuhan Keperawatan Pada..., YULIANA SETYARINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
Keterangan : berpakaian sendiri
1 = Ektrim
2 = Berat
3 = Sedang
4 = Ringan
5 = Tidak ada
3. Resiko Setelah dilakukan tindakan - Observasi adanya
infeksi b. d keperawatan selama 2x24 jam tanda infeksi
procedure diharapkan resiko infeksi teratasi - Tingkatkan intake
invasive dengan KH : cairan
Indikator Awal Tujuan - Cuci tangan sebelum
dan sesudah
Tidak 4 5 melakukan tindakan
menunju - Monitor suhu &
kan leukosit
tanda - Kolaborasi dengan
invasive dokter untuk
Akral 4 5 pemberian antibiotic
tidak yang tepat
teraba
hangat
Leukosit 3 5
dalam
batas
normal
Suhu 4 5
dalam
batas
normal
Keterangan :
1 = Ektrim
2 = Berat
3 = Sedang
4 = Ringan
5 = Tidak ada
Defisiensi Setelah dilakukan asuhan - Berikan informasi
4. pengetahua keperawatan selama 1x24jam mengenai
n : nutrisi diharapkan pengetahuan klien • Pengertian nutrisi
ibu meningkat dengan KH: • Manfaat ASI bagi
menyusui Indikator Awal Tujuan bayi&ibu
b.d
Mengerti 4 5 • Menjelaskan zat-
kurangnya zat gizi yang
sumber tentang
nutrisi dibutuhkan
informasi - Demonstrasikan zat-
zat gizi yang
dibutuhkan
- Ajarkan cara
mengelola makanan
Asuhan Keperawatan Pada..., YULIANA SETYARINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
Mengerti 3 5 - Ajarkan cara
zat gizi membagi menu
yang harian
dibutuhk - Berikan dukungan
an dan semangat ibu
Mampu 4 5 untuk mengonsumsi
menyebu nutrisi yang baik
tkan - Anjurkan keluarga
jenis- untuk memfasilitasi
jenis kebutuhan nutrisi
makanan
yang
mengand
ung
nutrisi
Keterangan :
1 = Ektrim
2 = Berat
3 = Sedang
4 = Ringan
5 = Tidak ada
Tabel 2.1
Asuhan Keperawatan Pada..., YULIANA SETYARINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014