Anda di halaman 1dari 11

1.

Seorang perempuan berusia 20 tahun, G1P0A0 datang ke puskesmas untuk periksa


kehamilannya. Pasien sedang hamil 8 bulan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
tekanan darah 180/100 mmHg, kedua kaki edeme (+). Dokter memberikan sutikan
MgSO4. Apakah tujuan pemberian obat diatas?
a. Menurunkan tekanan darah
b. Mencegah perdarahan
c. Meningkatkan urinasi
d. Mencegah konvulsi
e. Meningkatkan kontraksi uterus

2. Seorang perempuan 31 tahun G2P1A0 datang ke puskesmas untuk pemeriksaan hamil
rutin. Pasien merasa hamil 3 bulan dan datang pertama kali. Pasien adalah
penyandang diabetes tipe 2 sejak 4 tahun yang lalu. Apakah hal yang penting
ditanyakan saat melakukan anamnesis?
a. Riwayat bayi besar pada anak pertama
b. Adanya mual-mual pada bulan-bulan pertama kehamilan
c. Apakah ia memeriksakan diri secara teratur ke dokter
d. Apakah biasa mengalami serangan hipoglikemi
e. Kenaikan berat badan > 8 kg

3. Seorang perempuan berusia 32 tahun melahirkan seorang bayi laki-laki. Selama
kehamilannya, ia tidak memiliki dokter yang tetap untuk kontrol kehamilannya. 13
hari setelah kelahiran, pada kedua mata anak terjadi bengkak dan terdapat cairan
kental kuning. Pada pemeriksaan mikroskopik dari cairan tersebut didapatkan badan
inklusi intrasitoplasma. Apakah jalur penularan penyakit ini yang paling tepat?
a. Transplacental, sebelum kelahiran
b. Kontak langsung, selama kehamilan
c. Kontak langsung, setelah kelahiran
d. Lewat udara, setelah kelahiran
e. Lewat air, setelah kelahiran

4. Seorang perempuan berusia 27 tahun datang ke dokter praktik umum mengeluh ada
benjolan pada bibir kemaluannya yang terasa sakit. Keluhan disertai panas badan.
Pada pemeriksaan tampak benjolan kemerahan sebesar kelereng di vulva dan
kemerahan. Dilakukan biopsy ekstirpasi, tumor dibelah keluar pus. Apakah diagnosis
yang paling mungkin?
a. Carcinoma vulva
b. Bartholin cyst
c. Gartner cyst
d. Polyp
e. Papilloma
5. Seorang perempuan berusia 30 tahun, P0A0, datang ke dokter praktik umum dengan
membawa hasil pemeriksaan laboratorium kemarin utnuk mengecek apakah dirinya
hamil atau tidak. Pasien mengaku sudah terlamat menstruasi selama 1 minggu. Hasil
pemeriksaan tes saat ini adalah negative. Apakah tindakan yang paling tepat
dilakukan?
a. Tidak ada, karena pasien tersebut tidak hamil
b. Tes harus diulang karena alat yang digunakan yang dibeli bebas di apotik
c. Tes harus diulang karena tes tidak akurat dan tidak menggunakan urin pagi
d. Tes harus diulangi lagi 1 minggu kemudian
e. Rujuk ke dokter kebidanan untuk pemeriksaan USG

6. Seorang perempuan berusia 17 tahun, G1P0A0 datang ke puskesmas karena
terlambat haid selama 1 bulan. Bulan lalu ia mengalami haid normal. Siklusnya 28 hari.
Ia menderita mual dan juga memuntahkan semua yang ia makan setelah tiap makan
dalam 5 hari. Ia juga mengeluhkan keletihan, kehilangan berat badan dan pembesaran
payudara yang membuatnya tak nyaman. Pada pemeriksaan obstetric didapatkan
tinggi fundus 2 jari di atas symphysis. Apakah kesimpulan hasil pemeriksaan obstetric
yang paling tepat?
a. Usia gestasional adalah sekitar 12 minggu
b. Usia gestasional adalah sekitar 10 minggu
c. Ukuran uterus lebih kecil dari usia gestasional
d. Ukuran uterine cukup untuk usia gestasionalnya
e. Ukura uterus lebih besar dari usia gestasi

7. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke laboratorium untuk melakukan
pemeriksaan TORCH. Pasien berencana menikah 3 bulan yang akan datang. Hasil
pemeriksaan didapatkan kadar yang tinggi dari IgM rubella dan negative pada IgG
rubella. Apakah diagnosis yang paling tepat?
a. Infeksi kronis rubella
b. Reaktivasi
c. Infeksi primer rubella
d. Infeksi sekunder rubella
e. Riwayat terinfeksi rubella

8. Seorang perempuan 25 tahun G1P0A0, usia kehamilan 8 bulan dibawa oleh bidan ke
RS karena hipertensi dan tungkai bengkak. Riwayat kejang (-), TD 160/110 mmHg,
proteinuria +2. Penanganan kasus tersebut adalah
a. MgSO4 i.m.
b. Diazepam 10 mg i.m.
c. Nifedipin oral 3x10 mg
d. Observasi ketat di ICU
e. Fenobarbital 30 mg oral

9. Seorang perempuan 30 tahun datang diantar suami dengan keluhan utama keluar
darah sedikit-sedikit dari jalan lahir sejak 2 minggu yang lalu. Pasien tidak haid selama
3 bulan dan belum pernah periksa ke dokter. PF pucat, TD 100/60 mmHg, N
100x/menit, Hb: 8 g/dl. Pemeriksaan ginekologis: TFU setinggi pusat, lunak,
ballottement (-), DJJ (-). Tindakan yang paling tepat adalah
a. Langsung dilakukan pengosongan rahim
b. Obat oral beberapa hari untuk perbaikan Hb
c. Diberikan transfusi kemudian dilakukan pengosongan rahim
d. Dilakukan pengosongan rahim kemudian diberikan transfusi
e. Dilakukan pengosongan rahim kemudian diberikan infus

10. Seorang perempuan 25 tahun G1P0A0, usia kehamilan 8 bulan dibawa oleh bidan ke
RS karena hipertensi dan tungkai bengkak. Riwayat kejang (-), TD 160/110 mmHg,
proteinuria +2. Penanganan kasus tersebut adalah
a. MgSO4 i.m.
b. Diazepam 10 mg i.m.
c. Nifedipin oral 3x10 mg
d. Observasi ketat di ICU
e. Fenobarbital 30 mg oral

11. Seorang perempuan 22 tahun, nyeri perut hebat, TD: 80/60 mmHg, N: teraba lemah,
palpasi: abdomen tegang, pasien tidak haid sejak 2 bulan yang lalu. Diagnosisnya
adalah
a. Peritonitis appendiks
b. Peritonitis generalisata
c. Rupture tuba
d. Salpingitis akut
e. Abortus imminens

12. Wanita hamil datang dengan keluhan sakit kepala, mual, TD 160/120 mmHg,
proteinuria (+++), edema di kedua kaki. Pada pasien ini kontra indikasi pemberian
injeksi MgSO4 apabila terdapat
a. Nyeri ulu hati
b. Kejang
c. Oliguria
d. Sakit kepala hebat
e. Gangguan pengelihatan


13. Diagnosis toksoplasmosis kongenital dapat ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan
dibawah ini, kecuali
a. Pemeriksaan IgM janin spesifik
b. Pemeriksaan IgG janin spesifik
c. Pemeriksaan DNA dari T. gondhii
d. Pemeriksaan PCR darah janin
e. Pemeriksaan cairan ketuban

14. Etiologi pecah ketuban termasuk dibawah ini, kecuali
a. Idiopatik
b. Infeksi
c. Oligohidramnion
d. Inkompetens serviks
e. Kelainan uterus

15. Diabwah ini merupakan komplikasi pada hamil postterm, yaitu
a. Persalinan patologis
b. Anencephaly
c. Hipoksia intrauterine
d. Kompresi / prolapse tali pusat
e. Meconium staining

16. Langkah awal resusitasi
a. Berikan kehangatan – Keringkan, rangsang, perbaikan posisi – Posisikan,
bersihkan jalan napas (bila perlu) – Beri Oksigen (bila perlu)
b. Posisikan, bersihkan jalan napas (bila perlu) - Berikan kehangatan – Keringkan,
rangsang, perbaikan posisi – Beri oksigen (bila perlu)
c. Posisikan, bersihkan jalan napas (bila perlu) - Keringkan, rangsang, perbaikan
posisi – Berikan kehangatan – Beri oksigen (bila perlu)
d. Berikan kehangatan - Posisikan, bersihkan jalan napas (bila perlu) - Keringkan,
rangsang, perbaikan posisi – Beri oksigen (bila perlu)
e. Berikan kehangatan - Keringkan, rangsang, perbaikan posisi – Beri oksigen (bila
perlu) – Posisikan, bersihkan jalan napas (bila perlu)

17. Yang merupakan salah satu komponen penilaian APGAR score pada bayi baru lahir
a. Anus
b. Nafas
c. Kelainan kongenital
d. Keadaan perut
e. Jenis kelamin

18. Dibawah ini merupakan penyebab perdarahan post partum, kecuali
a. Atonia uteri
b. Sisa plasenta
c. Cedera traktus urinarius
d. Laserasi dinding vagina
e. Gangguan faktor pembekuan darah

19. Penanganan lini pertama atonia uteri adalah
a. Kompresi bimanual internal
b. Drip oksitosin 20 iu dalam cairan RL 500 mL
c. Tampon kondom kateter
d. Kompresi bimanual eksternal
e. Kompresi aorta bimanualis

20. Indikasi waktu untuk dilakukan terminasi kehamilan pada eklamsia adalah
a. 24 jam post kejang
b. 12 jam post kejang
c. 8 jam post kejang
d. 6 jam post kejang
e. tidak ada indikasi waktu yang mutlak

21. Kelebihan dan kekurangan penggunaan kontrasepsi hormonal dalam kemasan pil
adalah
a. Efektifitasnya sangat rendah
b. Frekuensi dan jarak waktu koitus harus diatur
c. Tidak memerlukan motivasi dan disiplin yang kuat
d. Efek samping dapat berupa mual, muntah, sakit kepala

22. Yang dimaksud dengan postpill amenorrea adalah
a. Terjadinya amenorrea pada saat pemberian pill
b. Terjadinya amenorrea setelah pemberian pil dihentikan
c. Terjadinya amenorrea beberapa saat setelah mengonsumsi pil
d. Terjadinya amenorrea setelah 8 jam diantara dua waktu pemberian pil

23. Berikut ini adalah alasan pengangkatan implant, kecuali
a. Atas permintaan akseptor
b. Akseptor yang tidak menginginkan kehamilan
c. Timbulnya efek samping yang sangat mengganggu
d. Habis jangka waktu pemakaian


24. Mekanisme kerja suntikan Depo-provera adalah sebagai berikut, kecuali
a. Menghalangi ovulasi dengan menekan pembentukan releasing hormone
b. Lendir servix bertambah kental
c. Implantasi ovum dalam endometrium dihalangi
d. Kecepatan transport ovum menjadi lebih baik

25. Keuntungan penggunaan suntikan depot adalah
a. Dikonsumsi setiap hari
b. Efektifitas tinggi dan reversible
c. Cocok untuk ibu-ibu dengan riwayat hipertensi
d. Dapat menimbulkan amenorrea

26. Pada penderita post partum dan menyusui, pilihan kontrasepsi hormonal yang paling
baik adalah
a. Pil kombinasi
b. Suntikan Depo-provera
c. Implant
d. Pil sekuensial

27. Mekanisme kerja kontrasepsi hormonal implant adalah sebagai berikut
a. Kecepatan transport ovum menjadi lebih baik
b. Implantasi ovum dalam endometrium dihalangi
c. Membantu proses ovulasi dengan menekan pembentukan releasing hormone
d. Mencegah terjadinya pengentalan lendir servix bertambah

28. Waktu pemasangan kontrasepsi hormonal implant adalah pada saat
a. 1 minggu setelah menstruasi
b. 1 minggu setelah menstruasi
c. 1 minggu setelah diketahui adanya kehamilan
d. pada saat menstruasi sedang berlangsung

29. Kontraindikasi dalam pemberian pil kontrasepsi, kecuali
a. Infertile
b. Penyakit hati
c. Tumor yang dipengaruhi estrogen
d. Diabetes mellitus

30. Kontraindikasi pada pemberian kontrasepsi hormonal suntikan adalah, kecuali
a. Hamil
b. Riwayat kanker payudara
c. Post kuretase
d. Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya

31. Kontrasepsi hormonal suntikan sebaiknya diberikan pada keadaan berikut, kecuali
a. Setelah melahirkan hari ke 3-5 pasca salin dan setelah ASI berproduksi
b. Sesaat setelah seksio sesaria pada penderita preeclampsia berat
c. Setelah keguguran 30 hari setelah keguguran (syarat ibu belum hamil lagi)
d. Dalam masa haid hari pertama sampai hari ke-5 masa haid

32. Berikut merupakan penyusun otot dasar panggul yaitu
a. M. ischiocavernosus dan m. bulbocavernosus
b. M. levator ani dan m. sfingter ani
c. M. levator ani dan m. coccygeus
d. M. puborectalis dan m. coccygeus
e. M. ischiocavernosus dan m. sfingter ani

33. Laserasi perineum spontan grade III merupakan laserasi yang terjadi sampai bagian
a. Mukosa vagina
b. Otot perineum
c. M. transversal perinea superficialis
d. M. sfinter ani
e. Mukosa rectum

34. Pemeriksaan penunjang yang juga dapat dijadikan indicator terjadinya hidrops fetalis
derajat berat yaitu
a. USG ditemukan kantong gestasi yang kosong
b. Darah lengkap ditemukan hipoalbuminemia pada bayi
c. Darah lengkap ditemukan kadar IgG anti toxoplasmosis (-)
d. Darah lengkap ditemukan gambaran makrositik hipokromatik
e. Amniosintesis didapatkan katiotipe janin laki-laki 46, XY

35. Langkah penanganan yang kurang tepat dalam menghadapi wanita dengan
janin/neonatus yang menderita atau dicurigai sebagai hidrops fetalis adalah
a. Anamnesis lengkap terhadap kematian atau kelainan anak-anak sebelumnya
b. Lakukan prosedur diagnostic antepartum dan postpartum
c. Pastikan usia kehamilan dengan tepat
d. Nilai tingkat keparahan janin/neonatus pada saat awal
e. Segera lakukan transfuse PRC golongan A Rh (-)

36. Dilihat dari prognosis Hidrop Fetalis, hal yang dianggap paling tepat adalah
a. Anak pertama pada wanita dengan inkompatibilitas ABO-rhesus selalu lahir
mati
b. Wanita dengan inkompatibilitas ABO-Rhesus dengan riwayat abortus
sebelumnya maka kehamilan kedua dan selanjutnya semua dapat meninggal
c. Hidrops fetalis sangat jarang menghasilkan kematian janin sebelum atau
setelah persalinan
d. Bayi dengan Hidrops Fetalis berat pasti dapat hidup asalkan ditunjang dengan
perawatan intensif neonatus
e. Bayi Hidrops Fetalis tipe immune memiliki angka kematian yang lebih tinggi
daripada tipe non immune

37. Untuk membedakan antara Ca servix dan Ca korpus uteri, pada anamnesis didapatkan
gejala khusus pada Ca korpus uteri, yaitu
a. Contact bleeding
b. Post menopausal bleeding
c. Peri menopausal bleeding
d. Instrumental bleeding
e. Dispareunia

38. Screening yang tepat digunakan sebagai deteksi dini lesi pre kanker yang dapat
dilakukan di daerah terpencil adalah
a. Pap smear
b. Inspeksi Visual Asetat (IVA)
c. Tes Thin Prep
d. Kolposkopi
e. Konisasi

39. Tempat predilaksi terjadinya karsinoma servix yaitu
a. Epitel kolumnar
b. Epitel skuamosa
c. Squamocolumnar junction(SCJ)
d. Epitel simplex
e. Epitel silinder bersilia

40. Kapan screening car servix rutin dilakukan pada seorang wanita
a. Wanita dengan perimenopause
b. Wanita yang mulai aktif melakukan hubungan seksual
c. Wanita yang telah menopause
d. Wanita yang tidak memiliki anak
e. Wanita remaja sebagai deteksi dini



41. Defini kematian janin (IUFD) yaitu
a. Kematian yang terjadi bila usia janin > 20 minggu dan berat janin waktu lahir >
500 gram.
b. Kematian yang terjadi bila usia janin > 27 minggu dan berat janin waktu lahir
diatas 1000 gram.
c. Kematian yang terjadi bila usia janin 20-27 minggu dan berat janin waktu lahir
diatas 500 gram.
d. Kematian yang terjadi bila usia janin > 27 minggu dan berat janin waktu lahir
diatas 500 gram.
e. Kematian yang terjadi bila usia janin > 32 minggu dan berat janin waktu lahir
diatas 1000 gram.

42. Nutrisi yang diperlukan wanita hamil untuk mencegah terjadinya kelainan anencephali
yaitu
a. Natrium
b. Kalsium
c. Asam folat
d. Zat besi
e. Kalium

43. Infeksi mikroba memicu reaksi inflamasi yang menyebabkan pecahnya selaput
amnion. Reaksi yang terjadi pada selaput amnion in vitro yaitu
a. Protease yang dikeluarkan kuman bisa mengurangi elastisitas selaput amnion
b. Aktivasi immunoglobulin bisa mengurangi elastisitas selaput amnion
c. Protease yang dikeluarkan kuman bisa meningkatkan elastisitas selaput
amnion
d. Aktivasi immunoglobulin bisa mengurangi elastisitas selaput amnion
e. Aktivasi sitokin bisa mengurangi elastisitas selaput amnion

44. Varian virus HPV yang berpotensi onkogenik adalah HPV tipe
a. Tipe 6
b. Tipe 11
c. Tipe 16
d. Tipe 36

45. Saat ini pencegahan primer untuk karsinoma serviks adalah
a. Tes IVA
b. Vaksinasi HPV
c. Pap smear
d. Tes HPV DNA

46. Infiltrasi tumor sampai ke 1/3 distal vagina merupakan tanda karsinoma serviks
stadium ke
a. IIa
b. IIb
c. IIIa
d. IIIb

47. Dibawah ini yang bukan merupakan faktor risiko karsinoma serviks adalah
a. Multiparitas
b. Menikah usia muda
c. Jarak persalinan terlalu jauh
d. Berganti-ganti pasangan

48. G2P1A0, 26 tahun, usia kehamilan 39 minggu, presentasi kepala, belum inpartu, KPD
2 jam, dengan riwayat obstetric baik. Pada kasus tersebut tindakan yang tidak
dilakukan adalah
a. Induksi persalinan
b. Observasi 2 jam menunggu inpartu
c. Menilai tanda-tanda infeksi
d. Memberikan antibiotika
e. Memberikan deksametason

49. Asupan folat yang direkomendasikan pada wanita hamil adalah
a. 200 mcg/hari
b. 300 mcg/hari
c. 400 mcg/hari
d. 500 mcg/hari
e. 600 mcg/hari

50. Berikut ini pernyataan yang benar mengenai homosistein
a. Homosistein merupakan asam amino esensial yang dibutuhkan dalam sintesis
protein
b. MTHF merupakan donor metil untuk mengkonversi homosistein menjadi
methionine
c. Homosistein dapat meningkatkan superoksida dismutase
d. Mutasi MTHFR dapat menyebabkan homosistein dalam plasma rendah
e. Homosistein dapat dikonversi menjadi cystathionin dengan bantuan
kobalamin
f. Preeklamsia

Anda mungkin juga menyukai