PEMASARAN TERINTEGRASI
MAKALAH
Oleh Kelompok 9 :
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MEI, 2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui definisi Saluran Pemasaran dan Jaringan Nilai
1.3.2 Untuk mengetahui peran dari Saluran Pemasaran
1.3.3 Untuk memahami hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan
keputusan rancangan saluran
1.3.4 Untuk mengetahui tata cara membuat keputusan manajemen saluran
1.3.5 Untuk mengetahui bentuk dari Integrasi dan Sistem Saluran
1.3.6 Untuk mengetahui bentuk Konflik, Kerja Sama, dan Persaingan dalam
saluran pemasaran
1.3.7 Untuk mengetahui kiat-kiat untuk Mengelola Konflik Saluran
1.3.8 Untuk mengetahui contoh dari Praktik Pemasaran E-Commerce
BAB II
PEMBAHASAN
b. Perkembangan Saluran
Perusahaan baru biasanya mulai beroperasi sebagai perusahaan
lokal yang menjual di pasar yang cukup terbatas dengan menggunakan
perantara yang ada. Memutuskan saluran terbaik bisa tidak menjadi
masalah, tetapi yang sering menjadi masalah adalah meyakinkan
perantara yang ada untuk menangani lini perusahaan.
Jika berhasil, perusahaan dapat membuka cabang ke pasar yang
baru dan menggunakan saluran yang berbeda diberbagai pasar. Di pasar
yang lebih kecil, perusahaan dapat menjual langsung ke pengecer; di
pasar yang lebih besar, perusahaan dapat menjual melalui distributor. Di
daerah pedesaan, perusahaan dapat bekerja sama dengan pedagang
barang umum; didaerah urban bekerja sama dengan pedagang lini
terbatas. Di salah satu negara, perusahaan bisa memberikan waralaba
eksekutif; di negara lainnya, perusahaan dapat menjual melalui semua
gerai yang bersedia menangani barang dagangannya. Di satu negara,
perusahaan dapat menggunakan agen penjualan internasional; di negara
lain, perusahaan dapat bermitra dengan perusahaan lokal.
Sistem saluran berevolusi sesuai fungsi peluang dan kondisi lokal,
ancaman dan peluang yang muncul, sumber daya dan kapabilitas
perusahaan, dan faktor-faktor lain.
c. Saluran Hibrida
Perusahaan yang berhasil saat ini juga melipatgandakan jumlah
“kunjungan ke pasar” atau saluran hibrida (hybrid channels) di banyak
wilayah pasar. Perusahaan yang mengelola saluran hibrida harus
memastikan bahwa saluran-saluran ini bekerja sama dengan baik dan
menyesuaikan diri dengan cara pelaksanaan bisnis yang disukai setiap
pelanggan sasaran. Pelanggan mengharapkan integrasi saluran, yang
ditentukan karakternya oleh fitur-fitur seperti:
Kemampuan untuk memesan produk secara online dan memilihnya di
lokasi eceran yang nyaman.
Kemampuan untuk mengembalikan produk yang dipesan secara online
ke toko pengecer terdekat.
Hak untuk menerima tawaran diskon dan promosi berdasarkan total
pembelian online dan offline.
e. Jaringan Nilai
Pandangan rantai pasokan pada sebuah perusahaan melihat pasar
sebagai titik tujuan dan sampai pada pandangan linier tentang aliran.
Meskipun demikian, mula-mula perusahaan harus memikirkan pasar
sasaran, kemudian merancang rantai pasokan kembali ke belakang dari
titik itu. Pandangan ini disebut perencanaan rantai permintaan
(demand chain planning). Don Schultz dari Northwestern mengatakan :
“Pendekatan manajemen rantai permintaan tidak hanya mendorong
segalanya melalui sistem. Pendekatan ini menekankan solusi yang dicari
konsumen, bukan produk yang berusaha kita jual kepada mereka”.
Schultz menyarankan bahwa “empat P” pemasaran tradisional digantikan
oleh singkatan baru, yaitu SIVA, yang merupakan kependekan dari
solusi, informasi, nilai (value), dan akses.
Pandangan yang lebih luas melihat perusahaan sebagai pusat
jaringan nilai (value network), yaitu sebuah sistem kemitraan dan aliansi
yang diciptakan perusahaan untuk menyediakan, menambah, dan
menghantarkan penawarannya.
Perencanaan rantai permintaan menghasilkan beberapa pandangan.
Pertama, perusahaan dapat memperkirakan apakah lebih banyak uang
akan dikeluarkan ke alur-ke-atas atau alur ke-bawah jika perusahaan
ingin berintegrasi ke belakang atau ke depan. Kedua, perusahaan lebih
menyadari adanya gangguan di semua tempat dalam rantai pasokan yang
dapat menyebabkan biaya, harga, atau pasokan tiba-tiba berubah. Ketiga,
perusahaan dapat berhubungan secara online dengan mitra bisnis mereka
dalam melakukan komunikasi, transaksi, dan pembayaran yang lebih
cepat dan akurat untuk mengurangi biaya, mempercepat informasi, dan
meningkatkan akurasi. Misalnya, Ford tidak hanya mengelola berbagai
rantai pasokan, tetapi juga mensponsori atau bertransaksi di banyak situs
web dan bursa B2B ketika kebutuhan meningkat.
2.2 Peran Saluran Pemasaran
Mengapa produsen mendelegasikan sebagian tugas penjualan kepada
perantara? Delegasi berarti menyerahkan kendali atas bagaimana dan kepada siapa
produk itu dijual. Namun produsen seringkali mendapatkan efektivitas dan
efisiensi dalam melakukan penjualan dengan menggunakan perantara. Melalui
kontak, pengalaman, spesialisasi, dan skala operasi mereka, perantara membuat
barang tersedia secara luas, dan dapat diakses oleh pasar sasaran, dan biasanya
menawarkan pencapaian yang lebih besar dari pada pencapaian yang dilakukan
sendiri oleh perusahaan.
Saluran pemasaran berfungsi untuk menggerakan barang dari produsen ke
konsumen. Saluran pemasaran mengatasi kesenjangan waktu, tempat, dan
kepemilikan yang memisahkan barang dan jasa dari mereka yang memerlukan
atau menginginkannya.
Beberapa fungsi (fisik, hak milik, promosi) membentuk aliran aktivitas ke
depan dari perusahaan kepada pelanggan: fungsi lain (pemesanan dan
pembayaran) membentuk aliran ke belakang dari pelanggan ke perusahaan. Akan
tetapi fungsi lain (informasi, negosiasi, keuangan, dan resiko) terjadi dalam dua
arah. Lima aliran diilustrasikan dalam peraga di bawah untuk pemasaran truk
forklift. Jika aliran ini ditumpuk dalam satu diagram, kompleksitas saluran
pemasaran yang paling sederhana sekalipun akan tampak jelas.
Produsen yang menjual produk fisik dan jasa mungkin memerlukan tiga
saluran: saluran penjualan, saluran pengiriman, dan saluran jasa.
Fungsi anggota saluran :
Mengumpulkan informasi tentang pelanggan potensial dan pelanggan saat
ini, pesaing, serta pelaku dan kekuatan lain dalam lingkungan pemasaran.
Mengembangkan dan menyebar luaskan komunikasi persuasif untuk
mendorong pembelian.
Mencapai kesepakatan harga dan persyaratan lain sehingga transfer
kepemilikan dapat dipengaruhi.
Memesan kepada produsen.
Mendapatkan dana untuk membiayai persediaan pada berbagai tingkat
dalam saluran pemasaran.
Mengasumsikan resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan
saluran.
Menyediakan penyimpanan dan pergerakan dari produk fisik secara lancar.
Menyediakan tagihan untuk pembayaran pembeli melalui bank dan institusi
keuangan lainnya.
Mengawasi perpindahan kepemilikan sebenarnya dari satu organisasi atau
orang ke organisasi atau orang lain.
a.
b. Tingkat Saluran
Produsen dan pelanggan akhir merupakan bagian dari semua saluran.
Kita akan menggunakan jumlah tingkat perantara untuk menentukan
panjang saluran. Peraga di bawah mengilustrasikan beberapa saluran
pemasaran barang konsumen dengan panjang yang beragam.
Saluran tingkat nol (Zero-level-channel) disebut juga saluran
pemasaran langsung / direct marketing channel terdiri dari
produsen yang menjual langsung ke konsumen akhir.
Saluran tingkat satu, tingkat dua, tingkat tiga dst sebelum sampai
ke konsumen.
c. Saluran Sektor Jasa
Saluran pemasaran tidak terbatas pada distribusi barang fisik saja,
produsen jasa dan ide juga menghadapi masalah membuat jasa mereka
tersedia dan dapat diakses oleh fungsi sasaran.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Saluran pemasaran (marketing channels) adalah sekelompok organisasi
yang saling bergantung dan terlibat dalam proses pembuatan produk atau jasa
yang disediakan untuk digunakan atau dikonsumsi. Saluran pemasaran ini
sangat penting adanya karena dengan adanya saluran pemasaran ini maka
suatu produk dari perusahaan dapat dikenal lebih dekat oleh masyarakat.
Dikarenakan penting dan dipercaya dapat mempengaruhi keberlangsungan
hidup suatu perusahaan serta sumber profitabilitas maka perusahaan harus
benar-benar jeli dalam mengelola dan memanfaatkan dengan bijak adanya
saluran pemasaran ini. Perlu ada strategi dan taktis khusus dari perusahaan
agar saluran pemasaran ini dapat berjalan dengan baik dan membawa dampak
keberlanjutan jangka panjang dalam perusahaan. Apabila sewaktu-waktu
konflik terjadi dalam saluran ini maka manajemen harus segera mengambil
kiat dan langkah tepat agar masalah ini dapat segera tertangani.
3.2 Saran
Menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, ke depannya penulis akan mencoba lebih detail dan menyeluruh
dalam memaparkan mengenai materi-materi tentang Integrasi dan Saluran
Pemasaran dan menambahkan gambar-gambar agar dalam penjelasan dapat
dipahami lebih mudah lagi ke depannya. Melihat dari banyaknya pembahasan
yang dapat diangkat, penulis hanya memaparkan sedikit mengenai hal-hal
yang dianggap penting untuk dipaparkan saja.
DAFTAR PUSTAKA