Anda di halaman 1dari 5

Pita Energi

Pita energi digunakan untuk membedakan antara konduktor, semi konduktor, isolator dan
superkonduktor.

Kristal dapat dikelompokkan dalam 4 golongan :

1. Konduktor ρ <<
2. Semikonduktor 0≤ρ≤∞
3. Isolator ρ≈∞
4. Superkonduktor ρ=0

Dan berdasarkan pita energinya :

Keterangan :
P.V : Pita Valensi (Pita energi yang terisis oleh elektron valensi)
P.K : Pita Konduksi (Pita energi diatas pita valensi yang akan terisi elektron konduksi
E.g : Celah Energi (Energi yang diperlukan elektron untuk loncat ke pita konduksi

1. Model Elektron Bebas (v = 0)


𝐻Ψ = EΨ
𝑝2 ħ2
Hamiltonian : 𝐻 = 2𝑚 = − 2𝑚 ∇2
ℎ2 2
− ∇ 𝛹 = 𝐸𝛹
2𝑚
Fungsi gelombang elektron bebas :
𝛹 = 𝑒 𝑖𝑘.𝑟
ħ2 2
𝐸= 𝑘
2𝑚
Dari nilai E, diperoleh grafik :
Energi yang boleh dimiliki oleh elektron sembarang mulai dari nol sampai tak hingga untuk
setiap nilai k.
Model elektron bebas tidak dapat digunakan sebagai teori untuk menjelaskan perbedaan antara
konduktor, semi konduktor, isolator dan super konduktor karena energi yang dimiliki elektron
kontinu sehingga tidak ada energi gap (celah energi).

2. Model Elektron Yang Hampir Bebas

∆E tidak boleh ditempati oleh


elektron (celah terlarang)

Sehingga model yang berlaku adalah model elektron yang hampir bebas ( V << ; V ≠ 0 )

Persamaan Schrodinger :
ℎ2 2
− ∇ 𝛹 + 𝑉𝛹 = 𝐸𝛹
2𝑚
Misal : Logam 1 dimensi
Fungsi gelombang berjalan = 𝑒 ±𝑖𝜋𝑥/𝑎
Sehingga persamaan gelombang berdiri dapat diturunkan dari persamaan gelombang berjalan yaitu :
𝜋𝑥
𝛹(+) = 𝑒 ±𝑖𝜋𝑥/𝑎 + 𝑒 −𝑖𝜋𝑥/𝑎 = 2 cos ( )
𝑎
±𝑖𝜋𝑥/𝑎 −𝑖𝜋𝑥/𝑎
𝜋𝑥
𝛹(−) = 𝑒 −𝑒 = 2 cos ( )
𝑎
Dari solusi gelombang berdiri dapat dicari kerapatan elektronnya sebagai berikut :
𝜋𝑥
𝜌(+) = |𝛹(+)|2 = 𝑐𝑜𝑠 2 ( )
𝑎
2 2
𝜋𝑥
𝜌(−) = |𝛹(−)| = 𝑠𝑖𝑛 ( )
𝑎
Kedua solusi ini menumpuk elektron pada daerah yang berlainan relative terhadap kedudukan ion-ionnya
sehingga energi potensialnya berbeda. Hal inilah yang menimbulkan loncatan energi sehingga timbul
celah energi pada k = ± 𝜋/𝑎.
Besarnya celah energi :
1

𝐸𝑔 = ∫ 𝑑𝑥𝑈(𝑥) ⌊|𝛹(+)|2 − |𝛹(−)|2 ⌋ = 𝑈


0
Dimana
2𝜋𝑥
𝑈(𝑥) = 𝑈 cos ( )
𝑎

V(r) = periodik

Maka V(𝑟⃗) = V(𝑟⃗ + 𝑇⃗⃗)


⃗⃗ = n1⃗⃗⃗⃗⃗
𝑇 𝑎1 + n2⃗⃗⃗⃗⃗
𝑎2 + n3⃗⃗⃗⃗⃗
𝑎3 (3 dimensi)

Fungsi gelombang elektron yang hamper bebas dinyatakan oleh fungsi Bloch yang merupakan teorema
untuk menyelesaikan persamaan Schrodinger pada potensial periodik.
⃗⃗
𝛹𝑘 (𝑟⃗) = 𝑈𝑘 (𝑟⃗)𝑒 1𝑘.𝑟⃗ …(1)
⃗⃗)= 𝑈𝑘 (𝑟⃗)
𝑈𝑘 (𝑟⃗ + 𝑇

Sehingga :
2
⃗⃗)| = |𝛹(𝑟⃗)|2
|𝛹(𝑟⃗ + 𝑇
Dimana :
2
⃗⃗) = 𝑓(𝑇
𝛹(𝑟⃗ + 𝑇 ⃗⃗)𝛹(𝑟⃗)
Dengan,
2
⃗⃗)| = 1
|𝑓(𝑇
⃗⃗) = 𝑒 𝑖𝑘.𝑟
𝑓(𝑇
2
⃗⃗)| = 𝑒 0 = 1
|𝑓(𝑇
atau ⃗⃗) = 𝑒 𝑖𝑎(𝑇⃗⃗)
: 𝑓(𝑇 …(2)

bila ⃗⃗ = 𝑇
:𝑇 ⃗⃗1 + 𝑇
⃗⃗2

maka : 𝑓(𝑇 ⃗⃗1 + 𝑇⃗⃗2 ) = 𝑒 𝑖𝑎(𝑇⃗⃗1 +𝑇⃗⃗2 ) = 𝑒 𝑖𝑎(𝑇⃗⃗1 ) . 𝑒 𝑖𝑎(𝑇⃗⃗2 )


⃗⃗1 + 𝑇
𝑎(𝑇 ⃗⃗2 ) = 𝑎(𝑇⃗⃗1 ) + 𝑎(𝑇 ⃗⃗2 )
𝑎(𝑇 ⃗⃗) = 𝐴𝑇𝑥 + 𝐵𝑇𝑦 + 𝐶𝑇𝑧
𝑘⃗⃗ = 𝐴𝑋̂ + 𝐵𝑌̂ + 𝐶𝑍̂
𝑇⃗⃗ = 𝑇𝑥 𝑋̂ + 𝑇𝑦 𝑌̂ + 𝑇𝑧 𝑍̂
𝑘⃗⃗ . 𝑇
⃗⃗ = 𝐴𝑇𝑥 + 𝐵𝑇𝑦 + 𝐶𝑇𝑧

sehingga
⃗⃗) = 𝑘⃗⃗ . 𝑇
a(𝑇 ⃗⃗0

maka,
𝛹(𝑟⃗ + 𝑇⃗⃗) = 𝑒 𝑖𝑘⃗⃗.𝑇⃗⃗ 𝛹(𝑟⃗) … (3)
Bukti bahwa 𝑈𝑘 periodik

Persamaan Bloch :
𝛹𝑘 (𝑟⃗) = 𝑈𝑘 (𝑟⃗)𝑒 𝑖.𝑟⃗
𝛹(𝑟⃗ + 𝑇 ⃗⃗) . 𝑒 𝑖𝑘⃗⃗.(𝑟⃗ + 𝑇⃗⃗)
⃗⃗) = 𝑈𝑘 (𝑟⃗ + 𝑇
⃗⃗) = 𝑒 𝑖𝑘⃗⃗.𝑇⃗⃗ 𝛹(𝑟⃗)
𝛹(𝑟⃗ + 𝑇

Substitusikan dari persamaan (1) ke persamaan (3) :


𝛹(𝑟⃗ + 𝑇⃗⃗) = 𝑒 𝑖𝑘⃗⃗.𝑇⃗⃗ 𝑈𝑘 (𝑟⃗)𝑒 𝑖𝑘⃗⃗.𝑟⃗

𝛹(𝑟⃗ + 𝑇 ⃗⃗) = 𝑈𝑘 (𝑟⃗)𝑒 𝑖𝑘⃗⃗.(𝑟⃗ + 𝑇⃗⃗)


Bila kita bandingkan :
𝛹(𝑟⃗ + 𝑇 ⃗⃗) 𝑒 𝑖𝑘⃗⃗.(𝑟⃗ + 𝑇⃗⃗)
⃗⃗) = 𝑈𝑘 (𝑟⃗ + 𝑇
⃗⃗
⃗⃗) = 𝑈𝑘 (𝑟⃗)𝑒 𝑖𝑘.(𝑟⃗ + 𝑇⃗⃗)
𝛹(𝑟⃗ + 𝑇
Diperoleh
⃗⃗)
𝑈𝑘 (𝑟⃗) = 𝑈𝑘 (𝑟⃗ + 𝑇

Karena V periodik maka V dapat dinyatakan dalam bentuk Deret Fourier (untuk 1 dimensi):
2𝜋
𝑖( 𝑛𝑥)
𝑉 = ∑ 𝑉𝑛 . 𝑒 𝑎

2𝜋 2𝜋
𝑉 = ∑ 𝑉𝑛1 𝑐𝑜𝑠 ( 𝑛𝑥) + 𝑖𝑉𝑛2 𝑠𝑖𝑛 ( 𝑛𝑥)
𝑎 𝑎

Bila,
⃗⃗⃗⃗1 = 2𝜋 𝑥̂
𝑏 (vektor kisi resiprok)
𝑎
a = konstanta kisi
maka,
2𝜋
⃗⃗⃗⃗1 . 𝑟⃗
𝑛𝑥̂ = 𝑛𝑏 𝑟⃗ = 𝑛𝑥̂
𝑎

Anda mungkin juga menyukai