Anda di halaman 1dari 19

A.

Judul percobaan : Identifikasi Alkana, Alkena dan Alkuna


B. Hari,tanggal percobaan : Rabu, 13 Februari 2019 ; 07.30 WIB.
C. Hari, tanggal selesai percobaan: Rabu, 13 Februari 2019 ; 12.00 WIB.
D. Tujuan percobaan :
1. Membedakan jenis reaksi yang terjadi pada alkana, alkena dan alkuna.
2. Mengetahui sifat alkana dan alkuna yang dapat di bakar.
E. Tinjauan Pustaka :
1. Pendahuluan Alkana,Alkena dan Alkuna
Senyawa yang hanya mengandung C dan H disebut senyawa
hidrokarbon. Hidrokarbon mempunyai ikatan tunggal disebut alkana
alifatis dan disebut alkane siklis apabila 3 atom C atau lebih membentuk
cincin. Secara umum hidrokarbon alifatis mempunyai rumus molekul
CnH2n+2 (Matsjeh, 1993).
Alkena dan alkuna merupakan hidrokarbon tak jenuh. Alkena
merupakan senyawa hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap
karbon – karbon dengan rumus CnH2. Alkena dapat diperoleh dari bahan
alam. Alkuna adalah senyawa hidrokarbon yang mengandung ikatan
rangkap tiga karbon – karbon dengan rumus CnH2n-2. Untuk n= 2 diperoleh
rumus C2H2 yang dikenal dengan asetilena (Ismono, 2017).
2. Sifat fisis Alkana
Alkana adalah molekul non polar. Alkana mempunyai µ = 0 atau
sangat kecil. Karena perbedaan elektronegatifitas antara atom H dan atom
C kecil maka dapat diasumsikan bahwa alkana tidak memiliki momen
ikatan yang cukup besar untuk dapat melakukan reaksi heterolitik.
Diketahui kebanyakan reaksi kimia organik adalah reaksi yang mencakup
pemutusan ikatan dan pembentukan ikatan baru secara heterolitik. Alkana
merupakan komponen utama dalam minyak bumi. Alkana yang
mempunyai titik didih antara 30 – 2000C adalah fraksi minyak bumi yang
disebut premium. Berdasrkan analisis dapat disimpulkan bahwa alkan
adalah zat legas “innert” (Matsjeh, 1993).

1
3. Sifat fisik Alkena dan alkuna
3.1 Titik didih
Perbedaan antara alkena dan alkuna pada ikatan π yang terikat pada
dua atom C yang mempunyai elektronegatifitas yang sama. Sehingga
momen dipol pada ikatan rangkap dua sama dengan nol. Alkena
tergolong ikatan non polar. Teori mengatakan bahwa rantai lurus titik
didihnya berbanding lurus dengan berat molekul juga berlaku pada
alkena.
Tabel 3.1 perbandingan titik didih senyawa hidrokarbon
Titik didih 0C
Jumlah atom C
Alkana Alkena Alkuna
Etana etena etuna
C2
-88,6 -103,7 -84,0
Propana Propena Propuna
C3
-42,1 -47,4 -23,4
3.2 Polarisasi ikatan
Ikatan π yang ada pada alkena menyebabkan alkena
mempunyai sifat yang mudah terpolarisasi sehingga mampu
mengadakan reaksi heterolitik. Dengan adanya ikatan π, alkena
juga lebih mudah larut dalam air.
3.3 Momen dipol
Berdasarkan teori semakin rendah energi suatu atom semakin
besar elektronegatifitasnya. Hal ini berhubungan dengan momen
dipol. Momen dipol suatu zat dapat ditentukan dengan cara
menentukan konstanta dielektrum pada berbagai suhu (Hard,
1983).
Selain ketiga sifat yang telah disebutkan Alkenamempunyai sifat
1. Dapat terbakar dengan nyala yang besar karena kadar karbon alkena
lebih tinggi daripada alkana yang jumlah atom karbonnya sama.

2
2. Kerapatan cairan alkena lebih dari 1 sehingga jika direaksikan
dengan air, maka kedua cairan tersebut akan membentuk lapisan
dengan alkena di bagian atas.
3. Alkena merupakan senyawa non polar sehingga tidak larut dalam
air dan memiliki massa jenis yang lebih kecil dari air.
4. Alkena dapat larut dalam alkena lain, pelarut-pelarut non polar, dan
etanol.
4. Reaksi – reaksi Alkana, Alkena dan Alkuna
Alkana mempunyai sifat kurang reaktif. Reaksi utama dalam
alkana adalah reaksi dengan halogen disebut halogenasi dan
pembakaran. Reaksi halogenasi hidrokarbon memerlukan radikal
bebas. Radikal merupakan sebagai senyawa yang memliki atom
dengan orbital isi satu elektron. Terjadinya reaktan menjadi produk
digunakan konsep mekanisme reaksi. Mekanisme reaksi digunakan
untuk mentransformasikan reaktan menjadi produk.
Contoh :
Reaktan (R) → produk (Pr)
Untuk reaktan menjadi produk membutuhkan langkah lainnya,
berikut adalah beberapa langkah
R → Pr1 →Pr2→Pr3
Simbol tanda panah sebagai tahap langkah mekanisme reaksi.
(Matsjeh, 1993).
a. Reaksi dengan Halogen pada alkana (Halogenasi)
Alkana dapat bereaksi dengan halogen menghasilkan alkil halida dan
reaksinya dinamakan halogenasi. Halogenasi menggunakan senyawa
brom ataupun klor biasanya dikenal dengan brominasi dan klorinasi.
Persamaan reaksinya dapat ditulis sebagai berikut:
𝑅 − 𝐻 + 𝑋2 → 𝑅 − 𝑋 + 𝐻 −
b. Reaksi pembakaran
Alkana mengalami oksidasi yang ditandai dengan terbentuknya ikatan
baru antara atom C dan O. Hasilnya yaitu sejumlah kalor (eksoterm),
Senyawa alkana dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Reaksi

3
pembakaran sempurna yaitu reaksi pembakaran dengan semua alkana
habis bereaksi. Apabila jumlah oksigen tidak mencukupi maka akan
terjadi pembakaran tidak sempurna, dalam hal ini terbentuk
karbonmonoksida atau kadang hanya sampai atom karbon (C). Berikut
contoh reaksi pembakaran
Pembakaran sempurna:

Pembakaran tak sempurna:

(Hard, 1983)

c. Reaksi Adisi halogen pada alkena dan alkuna


Senyawa klor dan brom mampu mengadisi ikatan rangkap karbon –
karbon dan ikatan ganda tiga. Alkena dan alkuna dapat mengalami
adisi (pemutusan) yaitu pemutusan ikatan rangkap menjadi ikatan
tunggal. Dalam suatu reaksi adisi suatu alkena dan alkuna, ikatan π
terputus dan pasangan elektronnya digunakan untuk membentuk dua
ikatan σ baru. Dalam tiap kasus, atom karbon sp2 direhibridisasi
menjadi sp3. Senyawa yang mengandung ikatan π biasanya berenergi
lebih tinggi daripada senyawa yang sepadan yang mengandung hanya
ikatan σ, oleh karena itu suatu reaksi adisi biasanya eksoterm
(S.Fessenden).
Berikut ini adalah contoh reaksi adisi dengan menggunakan alkil
bromida. Pembentukan
Br: ROOR → 2 RO.
RO. + HBr → ROH + Br.
F. Alat dan Bahan
 Alat – alat
1. Tabung Reaksi 2 buah
2. Tabung reaski besar 2 buah

4
3. Gelas ukur 1 buah
4. Selang plastik 1 buah
5. Sumbat gabus 1 buah
6. Pipet tetes 2 buah
7. Korek api 1 buah
8. Kompor gas 1 buah
9. Klem dan statif 1 buah
 Bahan
1. Gas elpiji Secukupnya
2. Air brom (Br2) 10 mL
3. Kalsium Karbida (CaC2) Secukupnya
4. Air Secukupnya
G. Alur percobaan
1. Uji reaksi alkana

Gas elpiji 5 mLair brom


1. Dimasukkan ke
dalam tabung reaksi.
1. Dialirkan gas elpiji ke dalam tabung reaksi
sampai warna brom menghilang.
2. Diamati dan dicatat perubahan warna yang
terjadi.

Hasil Pengamatan
2. Uji warna gas elpiji

Gas elpiji

1. Dinyalakan kompor elpiji.


2. Diamati dan dicatat warna dari
nyala api.
Hasil pengamatan

5
3.
Butiran – butiran karbit
1. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi A.
2. Dihubungkan dengan pipa bengkok B ke tabung C yang
ditempatkan terbalik dalam bak D yang berisi air.
3. Ditambahkan air ke dalam tabung reaksi A dengan
menggunakan pipet.
4. Ditutup kembali dengan tissue.
5. Diambil dan dibalik tabung C yang telah terisi penuh dengan
gas.
6. Ditutup dengan tissue
7. Disulut dengan menggunakan korek api.
8. Diamati dan dicatat yang terjadi.
Hasil Pengamatan

4. Uji reaksi adisi alkuna

Butiran – butiran karbit 2 mL air brom

1. Dimasukkan ke dalam tabung 1. Dimasukkan ke


reaksi. dalam tabung reaksi.
2. Ditambahkan aquades ke dalam
tabung reaksi A dengan pipet
tetes.
3.
1. Tabung reaksi A dan B dihubungkan dengan
selang plastic kecil untuk mengalirkan gas dari
tabung reaksi A dan B.
2. Gas dialirkan ke tabung reaksi B yang berisi air
brom sampai warna brom hilang.
3. Diamati dan dicatat apa yang terjadi.

Hasil Pengamatan

6
H. Laporan sementara
No Hasil Pengamatan
Prosedur Percobaan Dugaan/Reaksi Kesimpulan
Perc. Sebelum Sesudah
1. - air brom : - Air brom + gas Propana Gas elpiji mengandung
larutan elpiji : larutan - CH3CH2CH3 (g) + Br2 ikatan tunggal (alkana)
Gas elpiji 5 mLair brom
berwarna tidak berwarna. (aq) → CH3CH2CH2Br yaitu propana, butana
1. Dimasukkan ke kuning. (aq) + HBr (aq) dan iso butana yang
dalam tabung reaksi.
- CH3CH2CH3 (g) + Br2 dapat disubtitusi dengan

2 Dialirkan gas elpiji ke dalam (aq) → unsur Brom.


tabung reaksi sampai warna brom
menghilang.
3. Diamati dan dicatat perubahan
warna yang terjadi. +
HBr(aq)
Hasil Pengamatan
Butana
- Nyala warna - CH3CH2CH2CH3 (g) + Warna biru yang
Gas elpiji dihasilkan merupakan
gas elpiji biru. Br2 (aq) →
pembakaran yang
1. Dinyalakan kompor elpiji. CH3CH2CH2CH2Br (aq) sempurna.
2. Diamati dan dicatat warna dari + HBr (aq)
nyala api. - CH3CH2CH2CH3 (g) +
Hasil pengamatan Br2 (aq) →

7
- Butiran butiran - Butiran karbit Gas termasuk
Butiran – butiran karbit
3. karbit : serbuk + air : terdapat pembakaran yang tidak
1. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi A.
2. Dihubungkan dengan pipa bengkok B berwarna abu gas dan sempurna karena
+ HBr(aq)
ke tabung C yang ditempatkan terbalik – abu. gelembung. terbentuk jelaga hitam
dalam bak D yang berisi air. Isobutana
3. Ditambahkan air ke dalam tabung - Tabung reaksi dan letupan api
reaksi A dengan menggunakan pipet. D terisi gas
4. Ditutup kembali dengan tissue. asetilen.
5. Diambil dan dibalik tabung C yang - +
- Tabung yang
telah terisi penuh dengan gas. Br2(aq) →
6. Ditutup dengan tissue berisi gas
7. Disulut dengan menggunakan korek asetilen pada Termasuk reaksi adisi
api.
saat uji nyala karena memutuskan
8. Diamati dan dicatat yang terjadi.
timbul ledakan ikatan rangkap pada
+ HBr (aq)
Hasil Pengamatan dan berwarna atom C.
hitam.
4. Butiran – butiran karbit 2 mL air - Butiran butiran - Butiran karbit - + Br2
1. Dimasukkan ke dalam brom
1. Dimasuk karbit : serbuk + aquades :
tabung reaksi. kan ke
2. Ditambahkan aquades dalam berwarna abu terdapat
ke dalam tabung reaksi tabung – abu. lelehan,
A dengan pipet tetes. reaksi.
- Aquades : gelembung, →
tidak menghasilkan + HBr
berwarna. panas dan
- Air brom : terdapat gas

8
larutan asetilen. Percobaan ke 2
berwarna - Butiran karbit Propana
3 Tabung reaksi A dan B dihubung-
kuning. + aquades + air - C3H8 (g) +5O2 (g)→
kan dengan selang plastic kecil
untuk mengalirkan gas dari tabung brom : larutan 3CO2(g) + 4H2O(l)
reaksi A dan B.
tidak berwarna. Butana
4. Gas dialirkan ke tabung reaksi B
yang berisi air brom sampai warna - 2C4H10 (g) + 13O2 (g)→
brom hilang.
8CO2(g) + 10H2O(l)
5. Diamati dan dicatat apa yang
terjadi. Isobutana

Hasil Pengamatan
-
+13/2 O2 (g)→ 4CO2(g) +
5H2O(l)
Percobaan ke 3
2CaC2 (s) + 2H2O (l) →
Ca(OH)2 (aq) + 2C2H2 (g)
2C2H2 (g) + O2 (g) → 4C
(s) + 2H2O (l)

Percobaan 4
CaC2 (s)+ Br2 (aq)→
(g) + Br2 (aq)

9

+ Br2 →

10
I. Analisis dan pembahasan
Percobaan yang telah dilakukan dengan judul “Identifikasi alkana, alkena
dan alkuna” bertujuan untuk membedakan jenis reaksi yang terjadi pada
alkana, alkena dan alkuna serta mengetahui sifat alkana dan alkuna yang
dapat dibakar. Alkana merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai
ikatan tunggal dan ikatan jenuh dengan rumus CnH2n+2. Alkena dan alkuna
merupakan hidrokarbon tak jenuh. Alkena merupakan senyawa
hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap karbon – karbon dengan
rumus CnH2. Sedangkan Alkuna adalah senyawa hidrokarbon yang
mengandung ikatan rangkap tiga karbon – karbon dengan rumus CnH2n-2.
Pada percobaan ini terdapat 4 bagian sub bab percobaan
1. Percobaan Gas elpiji dengn air brom
Percobaan Gas elpiji dengan air brom bertujuan untuk mengetahui
reaksi alkana pada air brom. Langkah pertama adalah dengan
mengukur 5 mL air brom yang berwarna kuning menggunakan gelas
ukur dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Kemudian mengalirkan
gas elpiji ke dalam tabung reaksi. Air brom yang semula berwarna
kuning setelah dialiri gas elpiji berubah menjadi tidak berwarna. Hal
ini terjadi karena beberapa senyawa yang ada di gas elpiji
mengandung senyawa alkana seperti propana (C3H8), butana (C4H10)
dan isobutana. Gugus propana, butana dan isobutana dapat
tersubtitusikan dengan brom (Br2). Alkana dapat bereaksi dengan
halogen menghasilkan alkil halida dan reaksinya dinamakan
halogenasi. Halogenasi biasanya menggunakan brom ataupun klor
sehingga disebut juga brominasi dan klorinasi. Persamaan reaksinya
dapat ditulis sebagai berikut:
𝑅 − 𝐻 + 𝑋2 → 𝑅 − 𝑋 + 𝐻 − 𝑋 (S.Fessenden).
Reaksi yang terjadi pada gas elpiji dengan air brom :
 Propana
CH3CH2CH3 (g) + Br2 (aq) → CH3CH2CH2Br (aq) + HBr (aq)
(propana) (1-bromo propana)

11
CH3CH2CH3 (g) + Br2 (aq) → + HBr (aq)
(propana) (2-bromo propana)
 Butana
CH3CH2CH2CH3(g)+ Br2 (aq)→CH3CH2CH2CH2Br(aq)+HBr(aq)
(butana) (1-bromo butana)

CH3CH2CH2CH3(g) + Br2 (aq) → + HBr(aq)


(butana) (2-bromo butana)

 Isobutana

(g)+ Br2(aq) → (aq)+ HBr(aq)


(Isobutana) (1-bromo-2-metil propana)

(g)+ Br2(aq) → (aq)+ HBr(aq)


(Isobutana) (2-bromo-2-metil propana)
2. Percobaan nyala gas elpiji
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui nyala gas elpiji.
Langkah yang dilakukan adalah dengan menyalakan kompor elpiji
yang berisi dari 3 senyawa alkana yakni propana, butana dan
isobutana. Nyala api yang di dapat adalah warna biru. Hal ini
menandakan bahwa gas elpiji memiliki sifat pembakaran sempurna
karena menghasilkan gas karbondioksida (CO2), air dan menghasilkan
panas (eksoterm). Sehingga reaksinya adalah
Propana
C3H8 (g) +5O2 (g)→ 3CO2(g) + 4H2O(l)
Butana
2C4H10 (g) + 13O2 (g)→ 8CO2(g) + 10H2O(l)

12
Isobutana

+ 13/2O2 (g)→ 4CO2(g) + 5H2O(l)


3. Percobaan reaksi pembakaran baru karbit
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pembakaran
sempurna dan tidak sempurna. Langkah pertama yakni dengan
memasukkan butiran karbit ke dalam tabung reaksi. Sebelumnya
menyiapkan dahulu baskom atau bak dengan separuh air. Langkah
kedua menghubungkan tabung reaksi dengan baskom yang terisi air
menggunakan selang plastic. Tabung reaksi yang berisi butiran karbit
ditetesi menggunakan air yang menghasilkan gelembung dan gas
asetilen (C2H2) seta menghasilkan panas. Fungsi penambahan dari air
sebagai pembentukan gas asetilen. Gas asetilen tersebut dialirkan
melalui selang plastic ke tabung reaksi yang berada di dalam baskom.
Langkah selanjutnya tabung reaksi ditutup menggunakan tissue dengan
rapat agar gas asetilen tersebut tidak menyebar ke udara bebas. Setelah
itu disulut menggunakan lidi yang dibakar dengan korek api. Lidi yang
terbakar di dekatkan dengan mulut tabung reaksi. Hasil yang di dapat
adalah tabung reaksi yang berisi gas asetilen tersebut mengalami
ledakan, terdapat wana hitam di semua dinding tabung dan nyala api
yang dihasilkan berwarna merah kekuningan. Dari peristiwa diatas
menunjukkan bahwa reaksi pembakaran yang terjadi termasuk
pembekaran yang tidak sempurna, karena terdapat jelaga gitam yang
mengandung unsur karbon (C). Reaksi pembakaran yang terjadi
2CaC2 (s) + 2H2O (l) → Ca(OH)2 (aq) + 2C2H2 (g)
2C2H2 (g) + O2 (g) → 4C (s) + 2H2O (l)
4. Percobaan Adisi Alkuna
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui reaksi adisi yang
terjadi pada butiran karbit dengan air brom. Sebannyak 2 mL larutan
brom yang berwarna kuning dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Tabung reaksi yang lain diisi dengan butiran karbit yang berwarna abu

13
- abu. Perlakuan pada tabung reaksi yang berisi butiran karbit ditetesi
dengan air menghasilkan lelehan dan terdapat gelembung dan gas
asetilen yang menghasilkan panas (eksoterm). Fungsi penambahan air
ke butiran karbit sebagai pembentukan gas asetilen (C2H2). Gas
asetilen yang dihasilkan dialirkan ke tabung reaksi yang berisi air
brom dengan menggunakan selang plastik. Larutan air brom yang
semula berwarna kuning menjadi tidak berwarna menunjukkan adanya
proses terjadinya reaksi adisi. Reaksi adisi suatu alkuna, ikatan π
terputus dan pasangan elektronnya digunakan untuk membentuk dua
ikatan σ baru. Dalam tiap kasus, atom karbon sp2 dihibridisasi menjadi
sp3. Senyawa yang mengandung ikatan π biasanya berenergi lebih
tinggi daripada senyawa yang sepadan yang mengandung hanya ikatan
σ, oleh karena itu suatu reaksi adisi biasanya eksoterm (S.Fessenden).
Reaksi yang terjadi yakni

CaC2 (s)+ Br2 (aq)→ (g) + Br2 (aq) → + Br2 →

J. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa :
 Percobaan pertama, gas elpiji yang mengandung senyawa
alkana seperti propana, butana dan isobutana dapat tersubtitusi
dengan unsur brom menggunakan reaksi halogenasi.
 Percobaan kedua, nyala warna pada gas elpiji menunjukkan
pembakaran yang sempurna yang menghasilkan
karbondioksida (CO2).
 Percobaan ketiga butiran karbit mengandung senyawa alkuna
mengalami pembakaran tidak sempurna yang menghasilkan
karbon (C).

14
 Percobaan keempat, Senyawa alkuna dapat diadisi oleh halogen
yakni unsur Brom menjadi alkana.
K. Daftar Pustaka
Hard, H. 1983. Organic Chemistry. Jakarta: Erlangga.
Ismono, S. 2017. Stereokimia. Surabaya: UNESA University Pers.
Matsjeh, S. 1993. Kimia Organik Dasar 1.Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada.
Fessenden, R. 1986. Kimia Organik Edisi Ketiga. Aloysious Hadyana
Putdjaatmaka, Penerjemah. Erlangga: Jakarta.
L. Pertanyaan dan jawaban
1. Apakah isi dari gas elpiji ? tulis rumus kimianya!
Jawab : LPG adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang
berasal dari gas alam. Komponen LPG didominasi oleh Propana
(C3H8) dan butana (C4H10). Selain itu terdapat pula isobutana sebagai
komponennya.
2. Gas apakah yang terjadi sewaktu karbit diberi air ?
Jawab : CaC2(s) + H2O(l) Ca(OH)2(aq) + C2H2(g)
Jadi, gas yang terbentuk saat karbit diberi air adalah gas asetilen(C2H2)
3. Tuliskan reaksi – reaksi yang terjadi dari gas tersebut setelah
dimasukkan dalam air brom!
Jawab :

15
M. Lampiran
NO
ALUR GAMBAR KETERANGAN

1  Gambar 1.1
kedua
Gas Elpiji 5 mL air tabung
reaksi berisi
brom air brom
1. Dimasukkan
kedalam
tabung
reaksi

1. Di alirkan gas elpiji


kedalam tabung
reaksi sampai warna
air brom hilang
 Gambar 1.1
2. Di amati dan di catat
perubahan warna
yang terjadi dari  Gambar 1.2
coklat kekuningan Salah satu
menjadi tidak tabung
berwarna reaksi dialiri
gas lpg
melalui
Hasil Pengamatan
selang
plastik,
dengan cara
digoyangkan

 Gambar 1.2
 Gambar 1.3
tabung
reaksi yang
berisi air
brom saat
dialiri gas
lpg berubah
jadi tak
 Gambar 1.3 berwarna

16
2 Gas Warna yang
dihasilkan
Elpiji dari gas elpiji
yakni biru
1. Dinyalakan kompor elpij
2. Di catat dan diamati
warna api yang terjadi

Hasil
pengamatan

3
Butiran – butiran karbit  Gambar
3.1 Selang
yang berisi
1. Dimasukkan
gas
kedalam tabung A asetilena
2. Di hubungkan dimasukkan
dengan pipa ke tabung
bengkok B ke reaksi
tabung C yang di terbalik
tempatkan terbalik
dalam bak D yang
berisi air
3. Di tambahkan air  Gambar 3.1
kedalam tabung A
dengan
menggunakan pipet  Gambar
3.2 tabung
4. Di tutup kembali
reaksi yang
tabung A berisi gas
5. Diambil dan di ditutup dan
balik tabung C disulut
yang telah terisi dengan api
penuh dengan gas
6. Di tutup dengan

 Gambar 3.2

Hasil Pengamatan

17
 Gambar
3.3 terjadi
ledakan
kecil dan
menghasilk
an gas CO,
Karbon dan
air

 Gambar 3.3
4  Gambar
Butiran – 4.1 Tabung
2 mL air reaksi yang
butiran
brom
karbit berisi air
brom
1. Dimasukk 1. Dimasukk dimasukki
an ke selang yang
dalam an ke berisi gas
tabung karbit
dalam
reaksi.
2. Ditambah tabung
kan
aquades reaksi.
ke dalam
tabung
reaksi A
dengan
pipet  Gambar 4.1
tetes.
6. Tabung reaksi A dan B
 Gambar
dihubungkan dengan selang
4.2 Larutan
plastic kecil untuk
air brom
mengalirkan gas dari tabung yang
reaksi A dan B. semula
7. Gas dialirkan ke tabung berwarna
reaksi B yang berisi air kuning
brom sampai warna brom berubah
hilang. menjadi tak
8. Diamati dan dicatat apa berwarna
yang terjadi.

Hasil Pengamatan  Gambar 4.2

18
19

Anda mungkin juga menyukai