JUDUL KEGIATAN:
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GT
Diusulkan oleh:
Aditha Oktariany/1406531662/2014
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Program
Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT) yang berjudul
“PEMANFAATAN LIMBAH KULIT NANAS MENJADI PRODUK BAHAN
BAKAR (BIOETANOL) ”
Penulisan usulan ini dimaksudkan untuk mengikuti mata kuliah Kecakapan
Komunikasi dalam memenuhi tugas pembuatan Program Kreativitas Mahasiswa
(PKM).
Penyusunan Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT)
ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui
kesempatan ini, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu pembuatan karya tulis ini. Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan balasan yang lebih baik.
Tidak ada hal yang sempurna di dunia ini, termasuk karya tulis yang saya
ajukan. Saya sangat menyadari bahwa karya ini masih membutuhkan banyak
perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, saya akan sangat terbuka untuk
menerima saran dan kritik yang bersifat membangun untuk penyempurnaan karya
ini.
Sekian, saya berharap agar karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Aditha Oktariany
ii
DAFTAR ISI
Lembar Judul............................................................................................................ i
Kata Pengantar ........................................................................................................ ii
Daftar Isi................................................................................................................. iii
Daftar Gambar.....................................................................................................................iv
Ringkasan...........................................................................................................................v
PENDAHULUAN
Latar Belakang...................................................................................................................1
Tujuan dan Manfaat Penulisan........................................................................................2
GAGASAN
Kondisi Kekinian...............................................................................................................3
Solusi Terdahulu................................................................................................................4
Kondisi Kekinian yang Dapat Diperbaiki......................................................................4
Pihak-Pihak Terkait...........................................................................................................7
Langkah-Langkah Implementasi.....................................................................................7
Peluang dan Tantangan.....................................................................................................8
KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan....................................................................................................9
Teknik Implementasi.........................................................................................................9
Prediksi Hasil.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................10
CV.....................................................................................................................................11
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
iv
RINGKASAN
v
1
PENDAHULUAN
GAGASAN
Kondisi Kekinian
Saat ini, krisis energi tengah terjadi di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh
penggunaan energi di Indonesia yang sangat masih mengandalkan biofuel (
khususnya minyak bumi ). Seperti yang kita ketahui, minyak bumi adalah sumber
energy yang tidak dapat diperbaharui, proses pembentukannya membutuhkan
jutaan tahun lamanya, sedangkan kebutuhuan energy di Indonesia semakin
meningkat seiring dengan meningkatnya populasi masyarakat. Menurut suatu
artikel, minyak Indonesia untuk conventional oil sudah lewat, diperlukan proses un-
conventional oil dengan teknologi yang lebih maju, agar dapat mendapatkan
minyak bumi yang mencukupi. Namun, waktu yang dibutuhkan mencapai lebih dari
10 tahun untuk memproduksi minyak sesungguhnya yang pertama kali. Produksi
BBM di Indonesia sendiri tidak dapat menutupi kebutuhan masyarakat, jadilah
Indonesia mengimpor minyak bumi. Akibatnya, harga BBM dari tahun ke tahun
semakin melambung tinggi. Seperti yang kita ketahui pun, hasil pembakaran dari
BBM akan mengemisikan gas – gas yang menyebabkam efek rumah kaca.
Melihat kelimpahan sumber daya alam di Indonesia, sebenarnya masih
banyak sumber energi yang lebih potensial dan berlimpah dibandingkan dengan
minyak bumi. Salah satu contohnya yaitu bioetanol. Bioetanol adalah energy
alternatif yang memanfaatkan bahan – bahan organik seperti buah – buahan dan
biomassa. Namun pabrik bioetanol di Indonesia masih sedikit dan belum
memproduksi bioetanol dalam jumlah yang besar, hal itu dikarenakan peminat
produk bioetanol di Indonesia masih sangat sedikit.
Solusi Terdahulu
Menurut LIPI, sampai tahun 2012, kebutuhan energi nasional ditopang
minyak bumi sekitar 51,66 %, gas alam 28,57 % dan batubara 15,34 %. Dalam
menyikapi hal ini, pemerintah sudah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres)
No.5 Tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional untuk mendorong
pengembangan sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak.
Pada tahun 2025, diharapkan bahwa pemenuhan energi nasional 17%-nya berasal
dari sumber energi alternatif khususnya bioetanol.
Indonesia sudah memiliki beberapa pabrik bioetanol, namun beberapa
dari pabrik tersebut memanfaatkan bahan – bahan yang juga dibutuhkan untuk
pangan nasional seperti tumbuh – tumbuhan dengan kandungan karbohidrat tinggi
seperti makanan pokok. Hal itu tentu akan menambah permasalahan Indonesia dari
krisis energi menjadi krisis pangan. Namun ada juga pabrik yang memanfaatkan
limbah – limbah perkebunan seperti yang sudah banyak diketahui yaitu limbah
kelapa sawit. Apabila hanya kelapa sawit yang dimanfaatkan di Indonesia, tentu
akan berdampak buruk bagi tanaman palem – paleman tersebut dan juga
keseimbangan alam. Jumlah bioetanol yang diproduksi saat ini pun belum ada yang
mampu memenuhi kebutuhan energi nasional.
Indonesia. Produksi bahan bakar dari bioetanol akan menghasilkan etanol dengan
kondisi oksigen yang tinggi sehingga hasil pembakarannya lebih ramah lingkungan.
Mengapa kulit nanas? Menurut Wijana, dkk (1991) kulit nanas
mengandung 81,72 % air; 20,87 % serat kasar; 17,53 % karbohidrat; 4,41% protein;
dan 13,65 % gula reduksi. Melihat hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
kulit nanas memiliki kandungan karbohidrat (gula) yang cukup tinggi dimana gula
adalah bahan utama dalam proses fermentasi untuk memproduksi bioetanol.
Penggunaan kulit nanas juga menjadikan limbah nanas yang selama ini menumpuk
menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.
3. Fermentasi
Pada tahap ini, tepung telah telah berubah menjadi gula sederhana
(glukosa dan sebagian fruktosa) dengan kadar gula berkisar antara 5 hingga 12
%. Tahapan selanjutnya adalah mencampurkan ragi (yeast) pada cairan bahan
baku tersebut dan mendiamkannya dalam wadah tertutup (fermentor) pada
kisaran suhu optimum 27 sampai dengan 32oC selama kurun waktu 5 hingga 7
hari (fermentasi secara anaerob). Keseluruhan proses membutuhkan ketelitian
agar bahan baku tidak terkontaminasi oleh mikroba lainnya. Dengan kata
lain,dari persiapan baku,liquifikasi,sakarifikasi,hingga fermentasi harus pada
kondisi bebas kontaminan. Selama proses fermentasi akan menghasilkan
cairan etanol/alkohol dan CO2. Hasil dari fermentasi berupa cairan
mengandung alkohol/ethanol berkadar rendah antara 7 hingga 10 % (biasa
disebut cairan Beer). Pada kadar ethanol max 10 % ragi menjadi tidak aktif
lagi,karena kelebihan alkohol akan beakibat racun bagi ragi itu sendiri dan
mematikan aktifitasnya.
4. Distilasi.
Distilasi atau lebih umum dikenal dengan istilah penyulingan dilakukan
untuk memisahkan alkohol dalam cairan beer hasil fermentasi. Dalam proses
distilasi, pada suhu 78oC (setara dengan titik didih alkohol) ethanol akan
menguap lebih dulu ketimbang air yang bertitik didih 95oC. Uap ethanol
didalam distillator akan dialirkan kebagian kondensor sehingga terkondensasi
menjadi cairan ethanol. Kegiatan penyulingan ethanol merupakan bagian
terpenting dari keseluruhan proses produksi bioetanol.
Proses penyulingan yang digunakan dalam PKM ini adalah teknik dan
distillator model kolom reflux (bertingkat). Dengan cara dan distillator ini
kadar ethanol yang dihasilkan mampu mencapai 90-95 % melalui 2 (dua)
tahap penyulingan.
5. Dehidrasi
Hasil penyulingan berupa ethanol berkadar 95 % belum dapat larut dalam
bahan bakar bensin. Untuk substitusi BBM diperlukan ethanol berkadar 99,6-
99,8 % atau disebut ethanol kering. Untuk pemurnian ethanol 95 % diperlukan
proses dehidrasi (distilasi absorbent) menggunakan beberapa cara,antara lain
: 1. Cara Kimia dengan menggunakan batu gamping 2. Cara Fisika ditempuh
melalui proses penyerapan menggunakan Zeolit Sintetis. Hasil dehidrasi
berupa ethanol berkadar 99,6-99,8 % sehingga dapat dikatagorikan sebagai
Full Grade Ethanol (FGE),barulah layak digunakan sebagai bahan bakar motor
sesuai standar Pertamina. Alat yang digunakan pada proses pemurnian ini
disebut Dehidrator. Namun lebih disarankan untuk menggunakan cara fisika
karena ketersediaan bahannya yang lebih mudah dicapai.
7
Pihak – pihak yang terkai dalam merealisasikan gagasan ini antara lain :
1. Petani Buah Nanas
Petani buah nanas berperan sebagai produsen utama dalam penyediaan
bahan baku yaitu limbah kulit nanas.
2. Industri Makanan yang Memanfaatkan Buah Nanas
Pabrik dari industri – industri makanan yang menggunakan buah nanas
juga berperan dalam penyediaan bahan baku dalam PKM ini yaitu kulit
nanas.
3. Industri Kimia
Industri kimia berperan untuk menyediakan enzim-enzim serta bahan –
bahan kimia lainnya dalam pembuatan bioetanol dari kulit nanas ini.
4. Lembaga Penelitian
Lembaga penelitian berperan untuk melakukan riset yang lebih jauh
tentang pemanfaatan kulit buah nanas serta mengoptimalkan produksi
etanol yang dihasilkan.
5. Pabrik Bioetanol
Pabrik bioetanol berperan sebagai produsen dari produk bioetanol dari
kulit buah nanas ini.
6. Perusahaan yang Bergerak dalam Bidang Energi
Perusahaan – perusahaan ini berperan untuk mendistribusikan produk
bioetanol dari kulit buah nanas kepada masyarakat luas.
7. Organisasi yang Mendukung Gerakan Go Green
Organisasi ini berperan sebagai agen sosialisasi kepada masyarakat agar
masyarakat tergerak untuk beralih dari penggunaan BBM menjadi
bioetanol.
8. Masyarakat
Masyarakat berperan sebagai sasaran utama dalam pembuatan PKM ini.
KESIMPULAN
Teknik Implementasi
Tahapan pengimplementasian dari PKM ini yaitu dengan pertama – tama
pengambilan bahan yaitu limbah kulit nanas dari pabrik – pabrik pengolahan
makanan, lalu tahap penelitian dan pengujian dari produk apakah sudah sesuai
dengan kebutuhan dan standar bahan bakar, kemudian tahap pendistribusian yang
awalnya diawali dengan sosialisasi kepada masyarakat terhadap produk bioetanol
dari kulit nanas ini. Termasuk juga pencerdasan kepada masyarakat terhadap isu
lingkungan dan energi yang menjadi alasan utama kita harus berpaling dari BBM.
Prediksi Hasil
PKM ini dapat menjadi salah satu solusi atas permasalahan energi di
Indonesia. Limbah nanas yang merupakan bahan yang dapat dipebaharui menjadi
keunggulan utamanya daripada menggunakan bahan bakar fosil. Prediksi hasil dari
PKM ini adalah produk ini berhasil membuat masyarakat mulai tergugah dan mulai
ingin menggunakan bioetanol (energi terbarukan) dari limbah kulit nanas dan
mencapai target pemerintah untuk menggunakan energi terbarukan sebanyak 17%
dari kebutuhan energi nasional.
10
DAFTAR PUSTAKA
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Diri
1 Nama lengkap (dengan gelar) Aditha Oktariany
2 Jenis kelamin Perempuan
3 Program studi Teknik Kimia
4 NPM 1406531662
5 Tempat tanggal lahir Jakarta, 02 Oktober 1996
6 E-mail adithaoktariany@yahoo.com
7 Nomor telepon/HP 081287849996
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SDS
SMAN 14
Nama Institusi Muhammadiyah SMPN 73 Jakarta
Jakarta
06 Tebet Timur
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014