Anda di halaman 1dari 10

Sumber Ilmu (IPA)

Widodo Setiyo Wibowo


Widodo_setiyo@uny.ac.id
“Ragukan bahwa bintang-
PENGANTAR bintang itu api;
De omnibus Ragukan bahwa matahari
dubitandum!
itu bergerak;
Ragukan bahwa
Namun segala kebenaran itu adalah
yang ada dalam
hidup ini dimulai
dusta;
dengan meragukan Tapi jangan ragukan
sesuatu bahkan cintaku.”
Hamlet si peragu, (William Shakespeare)
yang berseru
kepada Ophelia:
Kebenaran adalah pernyataan
tanpa ragu
 Sumber pengetahuan itu beragam dan
berbeda sebagaimana beragam dan
berbedanya aliran pemikiran manusia.
 Selain pengetahuan itu mempunyai
sumber, juga seseorang ketika hendak
mengadakan kontak dengan sumber-
sumber itu, maka dia menggunakan alat
untuk memperoleh pengetahuan.
 Alat tersebut ialah indera, akal dan hati.
Namun sering disalah artikan, bahwa akal,
indra dan hati tersebut sebagai sumber
pengetahuan.
SUMBER PENGETAHUAN
 Sumber utama dari pengetahuan adalah
alam.
 Alam dibagi menjadi dua, yaitu alam fisik
dan alam pikiran.
 Yang pertama adalah mendasarkan diri
kepada pengalaman dan yang kedua
mendasarkan diri kepada rasio.
 Kaum rasionalis mengembangkan paham
apa yang kita kenal dengan rasionalisme.
 Sedangkan mereka yang mendasarkan diri
kepada pengalaman mengembangkan
paham yang disebut dengan empirisme.
 Kaum rasionalis
Alam mengembangkan paham apa
yang kita kenal dengan
Pikiran rasionalisme. Sumber
pengetahuan dari rasio (akal
manuasia ).
 Kaum rasionalis
menggunakan metode
deduktif dalam menyusun
pengetahuannya ide bagi
kaum rasionalis bersifat
apriori dan prapengalaman
didapatkan manusia lewat
penalaran rasional.
 pengetahuan mausia itu
bukan didapatkan lewat
penalaran rasional yang
Alam Fisik abstrak namun lewat
pengalaman yang konkret.
 Gejala-gejala alamiah
bersifat konkret dan dapat
dinyatakan lewat tangkapan
panca indera manusia.
 Disebut sebagai paham
empirisme.
 Empirisme sendiri
merupakan paham yang
mendasarkan sumber
pengetahuan berdasar dari
fakta-fakta yang diamati
menggunakan panca indra.
 Di samping alam pikir dan
alam fisik, masih terdapat
sumber pengetahuan
yang lain, yaitu alam hati.
Alam Hati
 Alam hati terdiri dari
intuisi dan wahyu.
 Intuisi bersifat personal
dan tidak bisa diramalkan.
 Sebagai dasar untuk
menyusun pengetahuan
secara teratur maka
intuisi ini tidak bisa
diandalkan.
 Pengetahuan intuitif dapat
dipergunakan sebagai
hipotesis bagi analisis
Intuisi selanjutnya dalam
menentukan benar
tidaknya pernyataan yang
dikemukakannya.
 Kegiatan intuitif dan
analitik bisa bekerja saling
membantu dalam
menemukan kebenaran.
 Bagi Maslow intuisi ini
merupakan pengalaman
puncak (peak experience)
sedangkan bagi Nietzsche
merupakan inteligensi
yang paling tinggi.
 Pengetahuan ini
disalurkan lewat nabi-nabi
yg diutusnya sepanjang
zaman.
Wahyu  Agama merupakan
pengetahuan bukan saja
mengenai kehidupan
sekarang yg terjangkau
pengalaman, namun juga
mencakup masalah-
masalah yg transedental.
 Kepercayaan kepada
Tuhan yang merupakan
sumber pengetahuan,
kepercayaan terhadap
nabi sebagai perantara
dan kepercayaan terhadap
wahyu sebagai cara
penyampaian, merupakan
dasar dari penyusunan
pengetahuan ini.

Anda mungkin juga menyukai