1. Deskriptif Statistik
nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean) dan standart deviasi. Pada
deviasi sebesar 0,77762. Nilai variabel ini berkisar antara -0,63942 hingga
1,53704. Pada variabel ROE diperoleh rata-rata sebesar 0,12390 dengan standart
deviasi sebesar 0,13075. Nilai variabel ini berkisar antara 0,00133 hingga
standart deviasi 0,54465. Nilai variabel ini berkisar antara 0, 16940 hingga
2,87719.
deviasi sebesar 1,19417. Nilai variabel ini berkisar antara 0,30654 hingga
standart deviasi sebesar 0,51221. Nilai variabel ini berkisar antara 0,04106
hingga 2,00721. Pada variabel PBV diperoleh rata-rata sebesar 1,18520 dengan
standart deviasi sebesar 1,34522. Nilai variabel ini berkisar antara 0,07933
hingga 8,21638.
2. Asumsi Klasik
menggunakan grafik histogram dan normal P-P plot, serta uji Kolmogorov-
pada grafik histogram mengikuti garis normal dan sebaran data pada grafik
normal P-P plot terletak disekitar garis diagonal. Sedangkan dari uji
Kolmogorov-Smirnov, bila probabilitas hasil uji lebih besar dari 0,05 maka
bahwa nilai signifikansi residual regresi yang terbentuk lebih besar dari taraf
terpenuhi.
b. Uji Multikolinearitas
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model uji regresi yang baik
(VIF) dan Tolerance. Nilai Tolerance harus dari 1 dan nilai VIF yang bisa
ditolernasi adalah 10. Apabila nilai Tolerance < 1 dan VIF < 10 maka
Variabel
Tolerance VIF Keterangan
Bebas
ROE 0,452 2,213 Tidak terjadi Multikolinearitas
DER 0,627 1,594 Tidak terjadi Multikolinearitas
CR 0,690 1,449 Tidak terjadi Multikolinearitas
TATO 0,458 2,181 Tidak terjadi Multikolinearitas
PBV 0,873 1,146 Tidak terjadi Multikolinearitas
penelitian ini memiliki Variance Inflation Factor lebih kecil dari 10 dan nilai
Tolerance kurang dari 0,1 sehingga dapat dikatakan tidak terdapat gejala
c. Uji Heteroskedastisitas
yaitu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat
pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah
berikut:
Scatter Plot
menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0
terhadap nilai absolut residualnya. Apabila nilai sig. > 0,05 maka akan terjadi
homoskedastisitas dan jika nilai sig. < 0,05 maka akan terjadi
diperoleh nilai sig. > 0,05 maka disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas
d. Uji Autokorelasi
bahwa analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara variabel bebas
terhadap variabel terikat, jadi tidak boleh ada korelasi antara observasi
nilai Durbin Watson hasil pengujian berada diantara du < dw < 4-du (1,768 <
1,952 < 2,232) maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada
variabel independen yaitu ROE, DER, CR, TATO dan PBV. Hasil perhitungan
berikut ini:
Variabel dependen pada hasil uji regresi berganda adalah Return Saham
sedangkan variabel independennya adalah ROE, DER, CR, TATO dan PBV.
0,173PBV + e
ketika tidak terdapat kontribusi variabel ROE, DER, CR, TATO dan PBV
b1 = -0,098
semakin tinggi ROE maka Return Saham akan semakin menurun dan
meningkat.
b2 = 0,182
semakin tinggi DER maka Return Saham akan semakin meningkat dan
sebaliknya semakin rendah DER maka Return Saham akan semakin menurun.
b3 = 0,087
b4 = 0,185
semakin tinggi TATO maka Return Saham akan semakin meningkat dan
sebaliknya semakin rendah TATO maka Return Saham akan semakin
menurun.
b5 = 0,173
semakin tinggi PBV maka Return Saham akan semakin meningkat dan
sebaliknya semakin rendah PBV maka Return Saham akan semakin menurun.
a. Koefisien Determinasi
sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Penelitian ini
0,318 atau 31,8%, artinya variabel Return Saham dijelaskan sebesar 31,8%
oleh variabel ROE, DER, CR, TATO dan PBV. Sedangkan sisanya sebesar
68,2% dijelaskan oleh variabel lain di luar persamaan regresi atau yang tidak
variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Dalam hipotesis ini,
diduga bahwa variabel ROE, DER, CR, TATO dan PBV secara bersama-
4,485 (Sig F = 0,000). Ftabel pada taraf nyata 5% dengan derajat independen 5
dan 48 sebesar 2,409. Karena Fhitung > Ftabel (4,485 > 2,409) dan Sig F < 5%
(0,002 < 0,05) maka hipotesis diterima yang berarti bahwa secara bersama-
sama variabel ROE, DER, CR, TATO dan PBV mempunyai pengaruh yang
jika thitung> ttabel dan signifikan jika sig. < α = 0,05. Pengujian model regresi
Variabel
thitung Sig. t ttabel Keterangan
independen
Tidak berpengaruh
ROE -0,156 0,887 2,011
signifikan
Variabel
thitung Sig. t ttabel Keterangan
independen
Tidak berpengaruh
DER 1,424 0,161 2,011
signifikan
Tidak berpengaruh
CR 1,564 0,124 2,011
signifikan
Tidak berpengaruh
TATO 1,166 0,249 2,011
signifikan
PBV 3,943 0,000 2,011 Signifikan
dengan nilai signifikansi sebesar 0,887. Nilai statistik uji thitung tersebut lebih
kecil daripada ttabel (-0,156 < 2,011) dan nilai signifikansi lebih dari α = 0,05
dengan nilai signifikansi sebesar 0,161. Nilai statistik uji thitung tersebut lebih
kecil daripada ttabel (1,424 < 2,011) atau nilai signifikansi lebih besar dari α =
dengan nilai signifikansi sebesar 0,124. Nilai statistik uji thitung tersebut lebih
kecil daripada ttabel (1,564 < 2,011) atau nilai signifikansi lebih besar dari α =
1,166 dengan nilai signifikansi sebesar 0,249. Nilai statistik uji thitung tersebut
lebih besar daripada ttabel (1,166 > 2,011) atau nilai signifikansi lebih besar
dari α = 0,05 maka disimpulkan variabel TATO secara parsial tidak
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai statistik uji thitung tersebut lebih
besar daripada ttabel (3,943 > 2,011) atau nilai signifikansi lebih kecil dari α
antara variabel yang satu dengan yang lain. Variabel independen yang paling
koefisien regresi (beta) yang paling besar. Berikut adalah tabel peringkat yang
yang memiliki koefisien beta yang paling besar. Artinya, variabel Return
lainnya. Koefisien beta pada variabel ini bertanda positif, artinya semakin
tinggi ROE maka Return Saham makin meningkat, sebaliknya semakin