PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit Umum Daerah I.A Moeis adalah rumah sakit milik Pemerintah kota
Samarinda pertama, yang mulai dibangun pada awal tahun 2006 diwilayah Samarinda
Seberang. Rumah Sakit Ini dibangun diatas tanah 12,4 Ha dengan luas bangunan
12.175.06m2 .Operasionalisasi pertama diawali dengan pelayanan rawat jalan dan UGD
terbatas pada tanggal 24 bulan Januari tahun 2007. Pembukaan Rumah Sakit I.A 17
secara resmi dilakukan oleh bapak walikota Samarinda pada tanggal 1 September 2007
sekaligus dibukanya operasionalisasi rawat inap .
Rumah Sakit Umum Daerah I.A Moeis yang selanjutnya disingkat RSUD.I.A Moeis
dibangun pada saat kemajuan tehnologi informasi di kota Samarinda berkembang pesat,
dan pertumbuhan penduduk serta ekonomi masyarakat yang terus meningkat, hal tersbut
berdampak pada meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
Berdasarkan hasil Visibility Study pembangunan sarana pelayanan kesehatan yang sesuai
dengan tingkat urgensinya adalah di samarinda seberang.
B. Aspek Legal
Secara singkat perkembangan Rumah Sakit I.A Moeis adalah sebagai berikut :
1. Tahun 2007 – 2008
Sebagai SKPD Pemerintah Kota Samarinda berdasarkan Peraturan Daerah Kota
Samarinda No 08 Tahun 2007.
C. Lokasi Bisnis
RSUD.IA. Moeis terletak di jalan H.M.M Riffaddin Samarinda Seberang Telpon
(0541)7030423 Fax 7268893. Luas Areal 12,4 Ha dan luas bangunan 12.175,06 m2
dengan bangunan dua lantai.
Dari table tersebut diatas terlihat adanya kenaikan jumlah tindakan bedah yang
sangat signifikan, meskipun dalam pelaksanaannya peralatan yang digunakan belum
sesuai dengan standar.
2. Global warming dan pengendalian lingkungan hidup di sekitar rumah sakit menuntut
rumah sakit memiliki wawasan serta penerapan yang memadai dalam mengelola
rumah sakit yang berwawasan lingkungan. Hasil proper BLH tahun 2009, RSUD.I.A
Moeis Samarinda belum berhasil mendapatkan bendera biru dan hanya berhasil
mendapatkan bendera merah yang berarti buruk. Hal tersebut mendorong RSUD.I.A
Moeis untuk meningkatkan dalam system pengelolaan lingkungan, dengan
memperbaiki sarana-sarana yang menunjang dalam pengelolaan lingkungan hidup
sesuai dengan standar pengelolaan lingkungan hidup yang berwawasan lingkungan.
3. Dalam rangka mewujudkan Visi RSUD.I.A Moeis “Menjadi Rumah Sakit berstandar
mutu tahun 2015 ” maka perlu pengakuan tingkat kompetensi rumah sakit melalui
jalur Akreditasi dari Departemen Kesehatan. RSUD.Moeis pada saat ini sedang dalam
proses mempersiapkan Akreditasi Rumah Sakit.
Jika dilihat dalam bentuk grafik maka akan terlihat seperti bentuk dibawah ini :
19756
20000
18000
16000
14000 12173
12000 RAWAT INAP
9385
10000 RAWAT JALAN
8000
5608 5782
6000
3804
4000
2000
0
TAHUN 2008 TAHUN 2009 TAHUN 2010
19759
20000
18000
16000
14000 12173
11050
12000 TAHUN 2008
9524 9385
10000 8709 TAHUN 2009
8000 6194 TAHUN 2010
6000
3191
2649
4000
2000
0
BARU LAMA JUMLAH
Data rekam medik kunjungan pasien rawat inap berdasarkan jenis kunjungan baru
dan lama bila ditabulasikan adalah sebagai berikut :
PASIEN TAHUN TAHUN TAHUN
RAWAT INAP 2008 2009 2010
BARU 3036 3985 4023
LAMA 768 1623 1759
JUMLAH 3491 5608 5782
5782
5608
6000
5000
4023
3985
4000 3491
3036 TAHUN 2008
3000 TAHUN 2009
1759 TAHUN 2010
2000 1623
1000 455
0
BARU LAMA JUMLAH
Jika dilihat dalam bentuk grafik maka akan terlihat seperti bentuk dibawah ini :
Dari tabel diatas terlihat, secara keseluruhan pencapaian kualitas layanan terdapat
kenaikan antara tahun 2008, tahun 2009, dan tahun 2010. bila dibandingkan
dengan standar Nasional kualitas layanan (quality of service ) RSUD. I.A Moeis
secara umum masih relatif di bawah Nasional.
a. Ketersediaan SDM
Jumlah keseluruhan tenaga kerja di RSUD.I.A Moeis ada tahun 2010
adalah 362 orang, dengan komposisi terbanyak adalah tenaga kesehatan
sebanyak 201 orang ( 55,5% ) dan tenaga non kesehatan sebanyak 161 orang
(44,47 %). Adapun kompsisi tenaga selama 3 tahun terakhir dapat dilihat dari
tabel berikut :
100 87
71.9
80 66.4
54.8
60
40
20
0
Administrasi Pelayanan Pelayanan Pelayanan
dan manajemen medik penunjang penunjang non
medik medik
b. Komitmen SDM
Unsur pengukuran kinerja pada perpektif pertumbuhan dan pembelajaran
adalah komitmen SDM. Komitmen tersebut diukur dari seberapa jauh petugas
pelayanan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk pelayanan klinik
kedokteran melalui aktivitas-aktivitas pelayanan sebagai berikut :
Diagnosa : Sejauh mana komitmen yang dilakukan oleh petugas pelayanan
dalam menegakkan diagnosa dengan memanfaatkan fasilitas penunjang baik
laboratorium dan radiologi, peralatan, ruangan dan tenaga yang dimiliki
oleh rumah sakit. Pada dasarnya komitmen petugas pelayanan RSUD.I.A
Moeis mempunyai komitmen yang tinggi untuk memanfaatkan fasilitas
penunjang baik laboratorium, radiology dalam menegakkan diagnosa
pasien, hanya terkadang terkendala oleh fasilitas yang kurang memenuhi
standar yang dibutuhkan.
Tindakan : Sejauh mana komitmen yang dilakukan oleh petugas pelayanan
dalam melakukan aktivitas tindakan medis dengan memanfaatkan ruangan
rawat inap, ruangan operasi atas hasil diagnosis dari rawat jalan dan rawat
darurat. Pada saat ini komitmen petugas pelayanan untuk memanfaatkan
Gedung Pelayanan
Luas seluruh bangunan 12.175,06 m2 dari luas lahan 12,4 Ha yang terdiri dari
dua lantai. Luas keseluruhan ruangan pelayanan adalah 4692 M2 sedangkan
Rata-rata 49 %
Dari hasil analisa SWOT posisi rumah sakit terletak pada kuadran I (positif), sementara
itu jika dilihat dari siklus hidup organisasi posisi rumah sakit I.A Moeis berada pada tahap
growth.
IFAS
2 Ketersediaan tenaga 2. Kondisi keuangan
professional muda belum stabil
3 Letak strategis didaerah 3. Kecukupan &
pemukiman baru dan industry kelayakan alat medis
serta jauh dari pesaing belum optimal
EFAS 4 Merupakan satu-satunya rumah 4. Kecukupan SDM serta
sakit milik pemerintah kota. kompetensinya belum
optimal.
Peluang Strategi SO Strategi WO
1. Angka kesakitan dan 1. Meningkatkan program pemasaran 1. Meningkatkan kualitas
kecelakaan Yang di wilayah sekitar rumah sakit dan pelayanan yang sesuai
cenderung naik membuat jejaring pemasaran dengan peningkatan
2. Peningkatan tingkat social melalui institusi pemerintah kebutuhan masyarakat
dengan memanfaatkan tenaga ahli terhadap pelayanan
ekonomi masyarakat yang
rumah sakit. kesehatan.
terus meningkat. Meningkatkan kerjasama 2. Mengalokasikan anggaran
3.Makin meningkatnya 2. kepesertaan perusahaan- untuk perbaikan mutu
kepesertaan asuransi perusahaan di sekitar rumah sakit pelayanan sesuai dengan
kesehatan. dalam pelayanan kesehatan. kasus kesakitan dan
kematian
Berdasarkan Matrik TOWS dapat disimpulkan ada 6 faktor kunci keberhasilan Rumah Sakit
adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan kwantitas dan kualitas SDM profesional sesuai dengan standar mutu
pelayanan yang berorientasi pada pelayanan prima.
b. Meningkatkan kecukupan dan kelayakan alat medis sesuai standar mutu pelayanan dan
sesuai dengan perkembangan teknologi kedokteran.
c. Meningkatkan penerimaan rumah sakit dengan cara meningkatkan program pemasaran
rumah sakit yang lebih intensif dan tepat sasaran disertai sistem pengelolaan keuangan
yang efisien dan efektif.
d. Meningkatkan kesejahteraan pegawai.
e. Mengoptimalkan unit bisnis strategik yang ada dan mengembangkan unit bisnis baru sesuai
dengan kebutuan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit.
f. Menjadi provider pelayanan kesehatan kepesertaan asuransi.
b. Disiplin
Agar dapat mengemban tugas sesuai dengan hasil yang diharapkan, disiplin
merupakan nilai yang harus ada pada setiap individu agar dapat melaksanakan tugas
perorangan maupun TIM sesuai dengan waktu yang dijanjikan.
Semua karyawan perlu menjunjung tinggi integritas, dengan cara mewujudkan semua
komitmen yang telah dia tetapkan kedalam tindakan nyata yang didasari oleh prinsip-
prinsip profesionalisme.
d. Kerjasama
e. Keberanian
Keberanian perlu dijunjung tinggi bagi setiap karyawan untuk memacu dalam
mengemban tanggung jawab pengambilan keputusan atas pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya yang didasari oleh sifat sabar dalam melaksanakan tugasnya.
F. Peduli (Emphaty)
Kepedulian yang tinggi terhadap semua keluhan pasien harus tertanam bagi seluruh
insan yang ada pada RSUD.I.A Moeis, agar pasien dapat terpuaskan dari pelayanan
yang diberikan oleh RSUD.I.A Moeis.
C. VISI
Setiap institusi pemerintah mempunyai VISI. Visi cara pandang kedepan yang akan
diwujudkan, agar institusi tersebut dapat tetap eksis keberadaannya dan selalu dapat
diterima oleh masyarakat.Menyelaraskan dengan Visi Pemerintah Kota Samarinda yaitu
“TerwujudnyaKota Samarinda sebagai Kota Metropolitan berbasis, Industri,
Perdagangan dan Jasa Yang maju berwawasan lingkungan dan Hijau, serta
Berdasarkan standar pelayanan dalam menangani keluhan pasien yang merupakan budaya
dan motto dari RSUD.I.A Moeis Samarinda yang harus dicapai dalam mewujudkan Visi
sebagai rumah sakit berstandar mutu. Standarisasi di setiap gerak dan langkah dalam
melaksanakan kegiatan pelayanan kepada masyarakat yang dijadikan sikap mental bagi
setiap insan RSUD.I.A Moeis yang dapat diinterpretasikan sebagai cara pandang kedepan
sebagai berikut:
Beremphaty dan Responsiveness, sigap, tanggap dan cepat dalam melakukan tindakan
Turut serta berperanan dalam mewujudkan Visi kota Samarinda dan Visi Propensi.
RSUD. I.A Moeis Samarinda menyadari bahwa dengan pernyataan visi tersebut, kedepan
diperlukan langkah dan strategi antisipatif dan inovatif untuk mewujudkannya. Visi tersebut
juga menunjukkan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan oleh RSUD.I.A Moeis Samarinda. Penetapan Visi tersebut juga merupakan
motivasi utama bagi RSUD.I.A Moeis Samarinda bersama-sama dengan pihak yang
berkepentingan laiinya untuk merefleksikan tujuan yang akan dicapai jangka panjang.
Berdasarkan penjelasan diatas, terlihat keinginan yang kuat dari RSUD.I.A. Moeis Samarinda
untuk menjadi Rumah Sakit Berstandar Mutu yang berpedoman pada pelayanan Prima.
D. MISI
Misi adalah rancangan/ jalan pilihan yang harus dilaksanakan agar tujuan
organisasi dapat tercapai dengan baik sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Dengan
pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak lain yang berkepentingan
dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran yang dilakukan oleh RSUD.I.A
Moeis.
Perumusan misi organisasi harus memperhatikan dan menampung masukan dari
pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dan memberikan peluang untuk perubahan
sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan. Misi RSUD.I.A Moeis Kota Samarinda
adalah:
4. Mewujudkan kepuasan pelanggan pada semua jenis pelayanan yang ada di rumah
sakit.
B. Sasaran Strategis
Dari analisa internal dan eksternal maka sasaran strategi yang dapat
diterapkan adalah memanfaatkan peluang dan memperbesar kekuatan. Untuk
mencapai Sasaran Strategi tersebut maka langkah yang akan diterapkan di RSUD.I.A
Moeis periode 2011 – 2015 adalah sebagai adalah sebagai berikut :
1. Keuangan
Sasaran yang ingin dicapai oleh RSUD.I.A Moeis pada perpektif ini adalah sebagai
berikut :
No Sasaran Strategi Indikator Kinerja
1 Penataan pola tata kelola 1. Terlaksananya system pola tatakelola
keuangan keuangan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
2 Profitabilitas 1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi pendapatan
3 Liquiditas 2. a. Terkendalinya Biaya (Cost Contaiment)
b. Meningkatnya kemampuan membayar
jangka pendek
4 Kesejahteraan internal 3. Terlaksananya system Remunerasi
2. Pelanggan
Berdasarkan data historis kondisi pelanggan RSUD.I.A Moeis menunjukkan posisi
yang relative kurang baik, dilihat dari tingkat loyalitas pasien. Untuk itu perlu perlu
merumuskan sasaran strategi untuk lima tahun kedepan yang dapat memperbaiki
kondisi tersebut. Adapaun Sasaran Strategi yang akan diterapkan oleh RSUD.I.A
Moeis untuk lima tahun kedepan yang disertai indicator kinerja sebagai berikut :
No Sasaran Strategi Indikator Kinerja
Kepuasan pelanggan 1. Hasil survey 100% pelanggan puas
1
Terpenuhi pada semua jenis 2. Meningkatnya kunjungan pasien lama
pelayanan menengah keatas
3. Terciptanya loyalitas pelanggan
Hasil kinerja dari perspektif ini berpengaruh terhadap kualitas hasil pelayanan, untuk
lima tahun kedepan sasaran strategi yang ingin dicapai oleh RSUD.I.A Moeis dari
perspektif pertumbuhan dan pembelajaran adalah sebagai berikut :
4. PERSPEKTIF KEUANGAN
Program-program kerja dalam perpektif ini, merupakan upaya pencapaian arah bisnis
rumah sakit dengan sasaran meningkatnya akuntabilitas public kepada stakeholders serta
peningkatan kemampuan pengelolaan rumah sakit dalam hal pengelolaan keuangan yang
didasari pada pengelolaan keuangan dengan prinsip-prinsip bisnis yang efisien dan efektif.
Adapun indicator kinerja yang ingin dicapai pada perspektif ini adalah :
a. CRR meningkat 15 % per th
b. Pendapatan fungsional naik 10% per th
c. Effisiensi belanja rutin
d. Optimalisasi sarana / prasarana
e. Penghematan ATK
f. Tersusunnya kebijakan tarif sesuai Unit cost pada tahun ke 3
Pembelajaran dan
3 pembelajaran 200.000.000 1.488.889.000 1.688.889.000