Anda di halaman 1dari 33

ANALISIS NILAI KAPASITAS STRUKTUR ATAS JEMBATAN

DENGAN METODE RATING FACTOR


(STUDI KASUS JEMBATAN CINAPEL, KAB. SUMEDANG,
PROVINSI JAWA BARAT)

Disusun oleh:
ANDIKA ARIEF SAPUTRA
17/419770/PTK/11880
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Jembatan memiliki fungsi penting

Fungsi jembatan terganggu

Cara mengantisipasi
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara menghitung reaksi tumpuan pada
struktur atas jembatan Cinapel?
2. Bagaimana menentukan beban hidup yang
diizinkan melewati jembatan Cinapel?
3. Bagaimana menghitung nilai kapasitas struktur atas
jembatan Cinapel yang tersedia?
TUJUAN PENELITIAN
1. Menghitung reaksi tumpuan pada struktur atas
jembatan Cinapel oleh beban kendaraan “legal”.
2. Menentukan beban hidup yang digunakan pada
jembatan Cinapel berdasarkan nilai Rating Factor.
3. Mendapatkan nilai kapasitas struktur atas jembatan
Cinapel yang tersedia pada kondisi inventory dan
operating.
BATASAN MASALAH
Struktur atas (gelagar dan plat) pada bentang P1 – P5

Jembatan Cinapel di ruas jalan tol Cisumdawu, Jawa Barat

Data jembatan (dimensi, kualitas • Analisis load rating dengan AASHTO


material) dari Satker Pelaksana • Perhitungan kapasitas struktur dengan
Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu RSNI T-12 2004
KEASLIAN PENELITIAN

Re Analisis Bangunan Atas Jembatan Kapuas 1


oleh Siswoyo Hadi.

Analisis Ulang Struktur Atas Jembatan Gelagar I


Beton Prategang berdasarkan Standar Peraturan
Terbaru (Studi Kasus Jembatan Srandakan 2,
Kulon Progo oleh Dion Akilla Asmaraman.

Perencanaan Struktur Atas Jembatan Prategang


Bentang 50 m oleh Tri Mei Fira Solichin

Evaluasi Kelayakan Struktur Atas Jembatan Tipe Concrete Slab dengan


Metode Load Rating Factor mengacu The AASHTO’s Manual for
Bridge Evaluation (MBE) 2nd Edition 2013 (Studi Kasus Jembatan Kali
Pepe Segmen 3, Ruas Jalan Bebas Hambatan Solo-Kertosono, jalur
Arah Sragen) oleh Muhammad Fauzi Darmawan
TINJAUAN PUSTAKA
Jembatan

Beton bertulang

Plat

Balok

Beton prategang

Load rating factor


Design load rating

Load Rating
Factor standar Legal load rating
AASHTO

Permit load rating


Design load rating

Pengertian:
Prosedur evaluasi tingkat pertama dalam mengevaluasi
jembatan

Inventory rating Operating rating


Legal load rating

Dilakukan bila pada design load rating memiliki nilai RF <1


pada operating rating

Perhitungan menggunakan beban


truk standar AASHTO
Permit load rating

Perhitungan beban yang dapat melintasi suatu jembatan.

Dilakukan jika RF > 1 pada legal road rating


LANDASAN TEORI
Analisis Pembebanan

Berat sendiri komponen struktur

Beban permanen Berat pelengkap jembatan

Berat genangan air


Beban truk rencana

Beban tandem rencana


Beban kendaraan
Beban jalur rencana

Beban truk ganda


Beban tandem rencana
Beban truk rencana

Beban jalur rencana Beban truk ganda


Dynamic load allowance (IM)

Pengertian:
Persen tambahan yang diterapkan pada beban roda statik untuk
mengasumsikan dampak beban roda dari kendaraan yang
melintasi jembatan
Kombinasi Beban Hidup

Pada prosedur evaluasi design load rating kondisi batas yang


digunakan adalah kondis batas kuat 1 (Strength I)

Kondisi ini merupakan kombinasi pembebanan dasar yang


memperhitungkan gaya-gaya yang timbul pada jembatan dalam
keadaan normal tanpa memperhitungkan beban angin (AASHTO)
Kombinasi Beban Hidup

LL#1

LL#2

LL#3
Analisis Struktur Jembatan

Analisis menggunakan bantuan program SAP2000 untuk


mendapatkan nilai momen lentur dan gaya geser yang terjadi
pada plat dan gelagar

Plat dimodelkan sebagai shell element

Gelagar dimodelkan sebagai finite element dengan tumpuan


sendi-rol
Analisis Tampang Jembatan

Kapasitas tampang plat lantai

Keterangan: d : Tebal efektif plat


Mn : Momen nominal tampang a : Tebal daerah beton tekan
Vn : Gaya geser nominal b : Tinjauan lebar plat
As : Luas total tulangan lentur fc’ : Kuat tekan beton
D : Diameter tulangan s : Jarak antar sengkang
Analisis Tampang Jembatan

Kapasitas tampang gelagar

Keterangan:
Mn : Momen nominal tampang
Cc : Gaya tekan beton
Cs : Gaya tekan tulangan
Ts : Gaya tarik tulangan
Tp : Gaya tendon
Analisis Tampang Jembatan

Kapasitas tampang gelagar

Vc adalah nilai terkecil dari 2 persamaan berikut

Keterangan:
Vn : Gaya geser nominal tampang
Vc : Kuat geser nominal oleh beton
Av : Luas tulangan geser
Vs : Kuat geser nominal oleh tulangan
bw : Lebar efektif
Perhitungan tegangan tendon

Terdapat penurunan tegangan tendon akibat 3 macam, yaitu:


1. Relaksasi baja

2. Rangkak beton

3. Susut beton
Perhitungan tegangan tendon

Keterangan:
Ppx : Tegangan tendon pada jarak x
Ppj : Tegangan tendon pada jack
μ : Koefisien kelengkungan  diambil 0,05
α : Sudut kelengkungan (radian)
k : Koefisien Wobble  diambil 0,0033
x : Jarak dari jack
t : Total jam operasional
fy : Tegangan batas tendon
KSH : Koefisien jeda waktu antara akhir perawatan beton
dengan pemberian tegangan 0,77
Persamaan Rating Factor

Persamaan umum

Keterangan:
RF : Rating factor
C : Kapasitas tampang komponen jembatan
DC : Pengaruh beban mati akibat komponen struktur
DW : Pengaruh beban mati akibat lapisan permukaan dan utilitas
P : Beban permanen selain beban mati
LL : Pengaruh beban hidup
IM : Beban dinamis izin
γDC : Faktor beban untuk komponen struktural dan pelengkap
γDW : Faktor beban untuk lapis permukaan dan utilitas jembatan
γP : Faktor beban untuk beban permanen selain beban mati
METODE PENELITIAN
UMUM
Jembatan Cinapel di ruas jalan tol Cisumdawu, Jawa Barat
merupakan jembatan beton prategang dengan panjang total
mencapai 425 m, terdiri dari 10 bentang.
Penelitian dikhususkan pada bentang pilar 1 – pilar 5 (P1-P5)
dengan panjang sekitar 162,4 m.
Setiap bentang memiliki 16 gelagar berupa I girder. setiap girder
memiliki 4 tendon dengan rincian:
• Tendon 1 memiliki 15 kabel baja
• Tendon 2, 3, dan 4 masing-masing memiliki 19 kabel
baja
DATA PENELITIAN

Plat lantai
B = 2 m (jarak antar gelagar)
L = 40,6 m
Penulangan arah lebar = 2 baris
D16-150
Penulangan arah panjang = 2
baris D16-200
Balok gelagar
Mutu material

• Mutu material baja


Baja tendon
Yield stress = 1600 MPa
Ultimate tensile strength = 1860 MPa
Baja tulangan = 400 MPa
• Mutu material beton
Beton untuk plat lantai kendaraan = 30 MPa
Beton untuk gelagar = 45 MPa
Data komponen lain

• Tebal perkerasan beton = 25 cm


• Tinggi genangan air = 5 cm
• Hand railing = 0,5 m x 1,1 m
• Pipa drainase = diameter 150 cm
TAHAPAN PENELITIAN
JADWAL PENELITIAN
Bulan
No Kegiatan Jan-19 Feb-19 Mar-19 Apr-19 Mei-19 Jun-19 Jul-19
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi literatur
2 Penyusunan proposal tesis
3 Seminar proposal
4 Pengumpulan data
5 Pengolahan dan analisis data
6 Penyusunan naskah publikasi
7 Penyusunan laporan tesis
8 Seminar hasil tesis
9 Pendadaran
10 Revisi akhir

Anda mungkin juga menyukai