Anda di halaman 1dari 7

TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK)

TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

SOP-TUK : PETUNJUK PEMAKAIAN ALAT FINENESS DEVICE

1. Maksud :

Metode ini meliputi penentuan kehalusan semen Portland dengan memakai peralatan
permeabilitas udara Blaine, yang distilakan dengan spesifik surface yang diperlihatkan
sebagai total surface area dalam sentimeter per gram dari semen. Meskipun methode ini
mungkin dan telah dipakai untuk penentuan pengukuran kehalusan bermacam – macam
material yang lain, harus dapat dimengerti bahwa secara umum lebih didapatkan nilai – nilai
/ harga – harga kehalusan yang relatif dari pada kehalusan mutlak / absolut.
TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK)
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

2. Spesifikasi :
2.1 Keadaan asli dari apparatus.
Blaine air permeability apparatus secara pokok terdiri dari penarikan rata–rata dari sejumlah
udara tertentu melalui lapisan semen dengan porositas tertentu yang telah disiapkan. Jumlah
dan ukuran dari pori – pori didalam lapisan dengan porositas tertentu yang telah disiapkan
tersebut merupakan fungsi dari ukuran partikel – partikel dan menentukan kecepatan alioran
udara melalui lapisan tersebut. Apparatusnya, yang diperlihatkan pada Fig 1, harus terdiri
dari alat – alat khusus yang digambarkan pada 2-2 sampai 2.8.
2.2 Permeability cell. Diameter 12,7 mm, terbuat dari baja anti korosi.
2.3 Cakram tebal 0,9 mm dengan lubang 30 s/d 40 diameter 1 mm tebuat dari besi anti karat.
2.4 Plunger/pengisap dengan penjernihan 0,1 mm, lubang pada sumbu 3 mm, lubang 15 mm,.
2.5 Kertas filter ukuran medium type 1 Grade B.
2.6 Manometer tabung U diameter 9 mm.
2.7 Cairan manometer tidak hydroskopis (seperti dibutylphthlate atau minyak mineral angin).
2.8 Timer 0,5 x 60 detik.
3. Kalibrasi Peralatan :
3.1 Sample
Kalibrasi dari peralatan permeabilitas udara harus dibuat memakai National Bereau of
standard, Standard Reference Motorial No. 114 yang berlaku. Sample harus pada temperatur
ruang ketika ditest.
3.2 Besarnya Volume dari lapisan tepung yang dipadatkan.
Penentuan besarnya Volume dari lapisan tepung yang dipadatkan dengan cara perpindahan
mercury sebagaia berikut :
a. Tempatkan cakram dengan filter paper pada permeability cell, tekan kebawah pinggiran –
pinggirannya memakai tongkat dengan diameter sedikit lebih kecil dari cell, sampai
cakram dengan filter mendatar pada cakram besi yang berlubang – lubang, kemudian isi
cell dengan mercury, ACS reagent grade atau yang lebh baik, pindahkan/buang
gelembung – gelembung uadara yang melekat pada dinding cell. Gunakan sepit/tang
ketika menangani cell. Bial cell terbuat dari material yang akan bereaksi dengan Hg, bag.
dalam cell harus dilindungi dengan lapisan yang sangat tipis dari minyak pada saat
sebelum menambahkan mercury. Ratakan mercury pada bagian atas cell menekankan
secara ringan suatu plat gelas kecil ke permukaan mercury sampai gelas mencapai
permukaan mercury dan bingkai dari cell, pastikan bahwa tidak ada gelembung –
gelembung atau pori – pori berada diantara permukaan mercury dan plat gelas. Pindahkan
mercury dari cell, timbang dan catat berat dari mercury. Pindahkan satu dari cakram filter
dari cell dengan memakai sejumlah percobaan denganberat dari 2,80 gram semen
(catatan:2), tekan semen (catatan:3) yang sesuai dengan 3.5 dengan satu cakram filter
TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK)
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

diatas dan dibawah sample kedalam ruang yang tidak dipenuhi pada bagian atas dari cell,
tambahkan mercury, pindahkan udara – udara yang ada dan datarkan bagian atas seperti
sebelumnya. Pindahkan Mercury dari cell, timbang dan catat berat dari mercury.
b. Hitung besarnya volume yang didapat dari cement sampai 0,005 cm³ terdekat sbb :

WA - WB
V =
D
Dimana :
V = besarnya volume cement dalam cm³
WA = Berat mercury dalam gram yang diperlukan untuk memenuhi cell, tidak ada
cement dalam cell.
WB = Berat mercury dalam gram yang diperlukan untuk mengisi cell yang tidak
ditempatioleh lapisan cement yang dipersiapkan dalam cell.
D = Kepadatan mercury pada temperatur percobaan g/cm³ (lihat table 1).
c. Buatkan paling sedikit dua penentuan besarnya volume semen, memakai pemadatan -
pemadatan yang terpisah pada tiap - tiap penentuan. Besarnya nilai volume yang di
pakai untuk calculasi - calculasi yang berurutan harus rata-rata dari 2 harga dengan
kurtasi ± 0,005 cm³. Catatlah temperatur disekitar cell dan catat pada permulaan dan
akhir penentuan.
Catatan : 1 = Tidaklah perlu untuk memakai standard sample untuk penentuan
besarnya volume.

Catatan : 2 = Lapisan semen yang dipersiapkan harus padat. Bila terlalu renggang
atau bila semen tidak dapat ditekan sampai volume yang diinginkan, sesuaikan
percobaan jumlah dari semen yang dipakai.

4. Persiapan Sample :

Masukkan isi dari satu botol contoh standard semen pada suatu botol 402 (kira-kira 120
cm³) dan kocoklah dengan baik selama 2 menit untuk mencampur semen dan memecahkan
gumpalan atau timbunan. Biarkan botol tidak terbuka selama 2 menit, kemudian pindahkan
tutupnya dan aduk perlahan-lahan untuk mendistribusikan ke sample fraksi-fraksi halus
yang ada dipermukaan setelah pencampuran.
TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK)
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

5. Berat Sample :

Berat dari standard sample yang digunakan unutk tes kalibrasi harus sebanyak yang
dibutuhkan untuk menghasilkan laporan semen yang mempunyai porositas 0.500 ± 0.005
dan harus dihitung sebagai berikut :
W = P V (1-E)
Dimana :
W = berat sample yang dibutuhkan dalam gram
P = berat jenis dari benda uji (untuk portland semen nilai 3.15 harus dipakai)
V = besar volume dari lapisan semen dalam cm³, yang ditentukan sesuai dengan 3.2 dan
E = porositas lapisan semen yang diinginkan (0.500 ± 0.005)
Table lihat halaman 479
6. Persiapan Lapisan Semen :

Tempatkan cakram yang berlubang pada pinggiran permeability cell, guratan atau tanda
menghadap kebawah. Tempatkan suatu cakram dengan filter paper pada cakram besi dan
tekanlah ujungnya kebawah dengan suatu tongkat yang berdiameter sedikit lebih kecil dari
pada diameter cell. Timbanglah sampai 0.001 g terdekat jumlah semen yang ditentukan
sesuai dengan 3.4 dan tempatkan didalam cell. Ketuklah sisi sel perlahan-lahan untuk
meratakan lapisan semen. Tempatkan satu cakram filter paper pada bagian atas dari semen
dan tekanlah semen dengan plunger sampai leher plunger menyentuh bagian atas dari cell
Perlahan-lahan tariklah plunger pada jarak yang dekat, putar kira-kira 90˚, tekan lagi dan
tarik perlahan-lahan. Penggunaan cakram yang baru atau bersih diperlukan pada setiap
penentuan.

7. Permeability Test :
a. Gabungkan permeability cell ke tabung manometer, pastikan bahwa suatu hubungan tahan
udara telah didapat (catatan : 3) dan hati-hati jangan sampai menggetarkan atau
mengganggu lapisan semen yang sudah disiapkan.
b. Perlahan-lahan kosongkan udara pada satu lengan dari tabung untuk manometer sampai
cairan mencapai tanda atas, kemudian tutuplah katub dengan rapat. Mulailah timer bila
dasar dari meniscus dari cairan manometer mencapai tanda kedua (yang berdekatan
dengan yang atas) dan hentikan bila dasar meniscus dari cairan mencapai tanda yang
ketiga. Perhatikan interval waktu yang di ukur dan catatlah dalam detik. Perhatikan
temperatur percobaan dan catatlah dalam derajat celcius.
TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK)
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

c. Pada kalibrasi peralatan, buatlah paling sedikit, penentuan dari waktu pengaliran (time of
flow) pada masing-masing dari 3 lapisan standard sample yang dipersiapkan (catatan 4).
Kalibrasi harus dibuat oleh operator yang sama dengan yang membuat penentuan kalibrasi
Catatan 3 :
Bila dipakai penutup dari karet pada hubungan tersebut, maka karet tersebut harus dibasahi
dengan air, bila suatu join lancip standard digunkan, pelumas keran harus diberikan. Efisiensi
dari hubungan dapat ditentukan dengan menggabungkan cell ke manometer, menutupnya suara
partial menutup katubnya. Adanya penurunan tekanan yang continue menunjukkan adanya suatu
kebocoran pada sistem.
Catatan 4 :
Sample dapat dicampur dan digunakan lagi untuk persiapan lapisan pengujian, asalkan dijaga
agar tetap kering dan seluruh test dibuat dalam 4 h dari saat pembukaan sample.
8. Rekalibrasi - Apparatus harus dikalibrasi kembali catatan : 5

a. Pada interval - interval tertentu untuk mengkoreksi kemungkinan pemakaian plunger atau
permeability cell.
b. Bila terjadi kekurangan-kekurangan cairan manometer.
c. Bila perubahan pada pemakaian type atau kwalitas kertas filter yang dipakai dalam test.
Catatan 5 :
Dianjurkan bahwa sample silinder dipersiapkan dan dipakai sebagai standard fineness untuk
pengecekkan penentuan - penentuan alat antara kalibrasi - kalibrasi regular dengan contoh
semen standard.
9. Procedure :
9.1 Temperature semen
Contoh semen harus pada temperature ruangan ketika diuji
9.2 Ukuran contoh
Massa contoh (catatan 6) yang digunakan untuk test harus sama dengan yang dipakai test
kalibrasi pada contoh standard, kecuali bila sedang menentukan kehalusan dari semen -
semen type III, atau semen-semen dari tanah halus type lain yang nilai berat nya sangat
besar sehingga tekanan ibu jari tidak akan membuat leher plunger berkontak dengan
bagian atas dari cell, massa atau berat sample harus lah seperti yang dibutuhkan untuk
menghasilkan lapisan untuk diuji dengan porositas 0,530 ± 0,005.
TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK)
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

Catatan : 6

Bila metode ini digunakan untuk material - material lain dari pada semen portland, atau
bila pada contoh portland semen dimana porositas yang disyaratkan pada 4.2 tidak dapat
dipakai, massa dari sample harus disesuaikan sehingga dapat dihasilkan lapisan yang kuat
dan keras dengan proses pemadatan. Tetapi tidak ada kejadian dimana lebih besar dari
tekanan ibu jari digunakan untuk mengamankan lapisan yang tepat, tekanan ibu jari
tersebut tidak juga dipakai bila plunger kembali dari bag. Atas cell bila tekanan
dipindahkan
9.3 Persiapan Lapisan Semen
Siapkan lapisan semen yang akan diuji dengan metode yang digambarkan pada 3.5
9.4 Permeability Test
Lakukan permeability test sesuai dengan metode yang digambarkan pada 3.6 kecuali bila
hanya satu penentuan waktu pengaliran yang perlu dibuat pada masing - masing lapisan.
10. Kalkulasi :

10.1 Hitung nilai-nilai permukaan spesifik sesuai dengan persamaan - persamaan sbb :

𝑆.√𝑇
S= (3)
√𝑇.
𝑆.√𝑛.√𝑇
S= (4)
√𝑇.√𝑛

𝑆.(1−𝜀.)√𝜀³.√𝑇
S= (5)
√𝜀𝑛³.√𝑇.(1−𝜀)

𝑆.(1−𝜀.)√𝜀³.√𝑛.√𝑇.
S= (6)
√𝜀𝑛³.√𝑇.√𝑛.(1−𝜀)

𝑆.⍴.(1−𝜀.)√𝜀³.√𝑇.
S= (7)
⍴(1−𝜀)√𝜀𝑛³.√𝑇.

𝑆.⍴.(1−𝜀.)√𝑛.√𝜀³.√𝑇.
S= (8)
⍴(1−𝜀)√𝜀𝑛³.√𝑇.√𝑛
TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK)
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

Catatan : 7
Nilai - nilai untuk √𝑛, √𝜀³ Dan √𝑇 dapat diambil masing – masing dari Tabel 1, 2 dan 3.
Persamaan (3) & (4) dipakai pada perhitungan kehalusan portland semen yang
dipadatkan pada porositas sama dengan contoh standard fineness.
Persamaan 3 dipakai bila temperature pengujian dari contoh berada ± 3̊̊̊̊C dari temperature
pada test kalibrasi dan persamaan (4) dipakai bila temperature pengujian dari sample
diluar range tersebut.
Persamaan (5) dan (6) dipakai pada perhitungan kehalusan semen portland yang
dipadatkan pada porositas yang lain dengan contoh standard fineness yang digunakan
pada clibration test. Pers (5) dipakai bila temperatur pengujian dari benda uji berada ± 3̊̊̊̊C
dari temperatur pada test kalibrasi dari contoh standard fineness, dan persamaan (6)
dipakai bila temperatur pengujian dari sample diluar range tersebut.
Persamaan (7) dan (8) dipakai pada perhitungan kehalusan material-material selain
portland semen. Persamaan (7) dipakai bila temperatur pengujian dari sample berada ±
3̊̊̊̊C dari temperatur test kalibrasi, dan persamaan (8) dipakai bila temperatur pengujian
dari sample diluar range tersebut.
11. Pelaporan :
11.1 Untuk portland semen dan material-material dengan dasar portland semen laporkan hasil-
hasilnya pada penentuan tunggal dari lapisan tunggal.
11.2 Untuk material-material dengan kehalusan yang tinggi dengan interval waktu yang lama,
laporkan nilai rata-rata dari 2 test permeability, yang didapat dari hasil yang berdekatan
dalam 2% antara 1 dengan yang lain. Bila hasil 2 test tersebut tidak berdekatan buang nilai-
nilai tersebut dan ulangi percobaan (catatan 9) sampai 2 nilai berdekatan diperoleh.
Catatan 8 :
Bila hasil yang diperoleh berbeda sangat jauh, menunjukkan perlunya pengecekan prosedur
dan peralatan. Perhatian harus dilakukan pada persiapan dari lapisan-lapisan pengujian dan
harus berhati-hati dalam memastikan hubungan tahan udara diantara permeability cell dan
lengan manometer.
12. Ketepatan :
12.1 Ketepatan multi laboratory ditemukan adalah 74 cm²/g. (15) seperti yang didefinisikan
ASTM Recommended Practice E 177, untuk pemakaian istilah-istilah tepat dan akurat
seperti ditetapkan pada pengukuran sifat-sifat material karena itu hasil-hasill dari test yang
diadakan secara tepat dari 2 laboratorium yang berbeda pada sample yang sama harus
mencapai 95% dari banyaknya percobaan dibawah 200 masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai