Tomini, Gorontalo merupakan salah satu program dari Pusat Penelitian dan
Data-data yang dihimpun dari lapangan berupa data-data geologi, geofisika dan
penyebaran mineral ekonomis, pada laporan ini juga coba disinggung mengenai
Puji syukur ke hadirat Nya, penulis panjatkan dengan segala kerendahan hati
jajarannya;
Geologi Kelautan;
Istri dan anak-anakku, atas pengertian dan doa yang tiada putusnya;
Kata Pengantar i
Semua rekan dan kolega di lingkungan Pusat Penelitian dan
Kami sadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu kritik dan
Akhir kata, menjadi harapan kami laporan ini dapat bermanfaat bagi kepentingan
Desember 2004
Penulis.
Kata Pengantar ii
S ARI
L aporan ini selain sebagai wujud pertanggungjawaban dari hasil kegiatan Penyelidikan Potensi
Sumberdaya Mineral Pantai dan Lepas Pantai di Perairan Pantai Gorontalo, Kabupaten
Gorontalo dan sekitarnya juga sebagai ajang penyeberluasan informasi, yang dituangkan dalam suatu
kolokium Puslitbang Geologi Kelautan. Kegiatan penyelidikannya sendiri dimaksudkan untuk mengetahui
sejauh mana dugaan akan potensi unsur logam dasar (base metal) di atas sebagai jawaban untuk
mengantisipasi kebutuhan mineral-mineral letakan menurut konsep pembentukan endapan letakan yang
terjadi di daerah telitian selain sebagai wujud pelaksanaan kegiatan dari Proyek Pengembangan Geologi
Tujuan penelitian adalah selain untuk melengkapi data dasar geologi dan geofisikan kelautan juga untuk
mengetahui penyebaran dan besarnya kandungan dan variasi mineral letakan, khususnya mineral berat
yang prospek dan ekonomis secara lateral (horisontal) pada sedimen dasar laut maupun sedimen pantai.
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan terhadap 10 contoh singkapan di darat (dan pantai) serta 9
contoh di lepas pantai dengan menggunakan metoda Atomic Absorption Spectrometric (AAS) berhasil
mengindentifikasi besaran konsentrasi dari beberapa logam dasar seperti Au, Cu, Zn dll. Dari hasil
analisa tersebut diketahui kandungan Au berkisar antara 8 ppb di pantai Batato sekitar muara sungai
Bone sisi barat (GRTP-01) dan pantai Batudaa (GRTP-09) hingga 17.3 ppm yang dijumpai pada daerah
hulu Sungai Oluhutu di sekitar tinggian Bubotulo (GRTP-17). Konsentrasi kandungan Cu memiliki kisaran
relatif merata antara 5 ppm yang dijumpai di sebelah tenggara Pantai Molutabu timur (GRTP-20) hingga
13 ppm terdapat sangat berdekatan dengan lokasi yang memiliki konsentrasi Au tertinggi (GRTP-17A).
Sedangkan kisaran konsentrasi Pb antara 11 ppm (GRTP-20) hingga 179 ppm (GRTP-17A).
Pendeliniasian yang dilakukan dengan berdasarkan ploting kandungan unsur-unsur yang bersangkutan
dengan mempertimbangkan kondisi singkapan menghasilkan zonasi mineralisasi yang berbentuk sub-
radier ke arah pantai dengan lokasi GRTP-17 dan 17-A sebagai pusatnya.
Hasil di atas merupakan informasi awal yang diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan
eksplorasi tahapan selanjutnya (misalnya pemboran) guna mendapatkan konsentrasi kandungan yang
lebih terukur yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi nyata bagi daerah secara langsung tentu
Sari
iii
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
BAB I
PENDAHULUAN
P
enyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral di pantai dan perairan
Gorontalo yang dilakukan oleh Puslitbang Geologi Kelautan dalam hal ini
Pendahuluan I-1
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
geofisika kelautan.
Potensi sumberdaya mineral dan bahan galian di pantai dan dasar laut
2004.
Pendahuluan I-2
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
kecepatan arus).
yang relatif masih muda selain masih kurangnya sumber daya manusia
sungguh.
Pendahuluan I-3
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
dipikirkan.
baratdaya Sulawesi dan Kalimantan pada masa lalu yang diikat pada
Pendahuluan I-4
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
penujaman ini.
Gambar 1.1
Geotektonik Regional Sulawesi (disederhanakan dari Silver drr.,1983; Sukamto
& Simandjuntak, 1983 & Parkinson,1996, 1997)
Pendahuluan I-5
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
arah yang sangat beragam. Kelurusan ini terlihat baik dengan citra
diorit Bone. Diduga pada waktu itu terjadi pula penunjaman dari utara
Pendahuluan I-6
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Akhir.
Wobudu. Pada waktu itu, jalur tunjaman Sulawesi Utara diduga masih
daerah penelitian.
dan menghasilkan batuan gunungapi Pinogu. Pada saat itu juga terjadi
Pendahuluan I-7
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Foto 1.1
Morfologi pedataran lembah merupakan sisa danau
(foto koleksi: N. Cahyo)
Bondalo (918 m), G. Pentolo (2051 m), G. Bian (1620 m), G. Pomonto
Pendahuluan I-8
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Lembar Manado.
koral berwarna putih dan umumnya pejal. Satuan ini sebagian sudah
utara bagian barat dari lembar ini. Ketinggian dari satuan ini ada yang
Plistosen.
Pendahuluan I-10
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Dolokapa.
dan ganggang gampingan. Umur satuan ini adalah Miosen awal sampai
Miosen akhir.
Pendahuluan I-11
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
satuan batuan ini adalah Miosen awal sampai Miosen tengah. Termasuk
terjadi pula Trakit Gabro (gb), dan Lamprofir (lp); mungkin terjadi
termetamorfkan.
Lava basal dijumpai sebagai Basal masif, Basal terkekarkan dan Basal
oleh Zeolit.
abu-abu tua, dan sering dijumpai Zeolit sebagai mineral pengisi. Lava
formasi ini.
Pendahuluan I-13
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
ini terdiri dari Milonit, Filit dan basal terdaunkan. Milonit berwarna
polikristalin, Serisit dan Oksida besi. Serisit dan Oksida besi juga
Pendahuluan I-14
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
km, yang diselingi oleh batuan sedimen. Formasi Tinombo ini diduga
meter.
laut dalam. Nama formasi ini diambil dari daerah Tinombo di lengan
Pendahuluan I-15
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Gambar 1.2
Peta Geologi Lokasi Kegiatan dan sekitarnya (sumber: Puslitbang Geologi, 1997)
Pendahuluan I-1
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
B A B II
PROFIL WILAYAH
Deskripsi Geografis
yakni wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang saling
tahun 2000.
masing dengan:
dan diapit oleh dua perairan yakni Laut sulawesi di sebelah utara dan
km2 atau 0,15% dari luas Indonesia dan memiliki garis pantai
luas 64,80 km2 (0,53%) dan 2 kabupaten baru yang terbentuk pada
awal tahun 2003, yakni Kabupaten Pohuwato dengan luas 4.244,31 km2
Teluk Tomini ini adalah perairan semi tertutup, memanjang dari barat
garis khatulistiwa.
Profil Wilayah II-2
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
oleh rambatan pasut dari Samudra Pasifik yang masuk melalui Laut
Sulawesi dan Laut Maluku. Tipe pasang surut di kedua perairan ini
Bertolak dari batasan pesisir yang ada, maka ± 80% wilayah Propinsi
Gorontalo adalah kawasan pesisir. Hal ini juga diindikaskan oleh sosio-
dari 40% disusul oleh kelas lereng datar (0-2%) dan kelas-kelas
lainnya.
Foto 2.1
Morfologi perbukitan Lokasi Kegiatan (sisi utara Teluk Tomini)
(foto koleksi: N. Cahyo)
Gambar 2.1
: Lokasi Kegiatan
Deskripsi Kependudukan
Tabel 2.1
Luas Wilayah, Jumlah Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Di Sebagian Kawasan
Teluk Tomini Tahun 2001
No. Kabupaten Kecamatan Luas Jumlah Kepadatan
Anggrek - - -
Bongomeme - - -
Motilango - - -
Telagabiru - - -
Tolangohula - - -
Tolinggula - - -
Iklim
terjadi pada bulan Desember - Januari dan bulan Juni - Juli. Suhu
Tanah
batu gamping, napal, aluvium dan sedikit granit, kuarsit dan filit.
tambak ikan karena potensi dan frekuensi inundasi yang tinggi, seperti
Utara.
perairan.
Temperatur
perairan Telik Tomini pada bulan agustus (musim timur) berkisar lebih
masa air secara vertikal dari lapisan dalam (50 – 200 meter) ke
gerakan masa air dari lapisan dalam banyak membawa zat-zat hara
populasi ikan.
Salinitas
Kondisi perairan pantai yang cukup tenang ini, sangat potensial untuk
letakan di pantai dan lepas pantai, dibahas dalam bab tersendiri) selain
B A B III
METODOLOGI
U
ntuk menjawab segala permasalahan dan menghasilkan sasaran seperti
ini:
Metodologi III-1
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Mercator (UTM) yang dapat disimpan dan langsung dibaca pada layer
dengan rentang waktu setiap 1 (satu) menit, begitu pula untuk data
melalui monitor.
dilengkapi oleh statif dan rambu ukur. Datum yang digunakan dalam
Pantai adalah suatu tempat di muka bumi yang selain sangat dinamis
cepat mulai dalam rentang waktu yang sangat pendek (jam) atau
tersebut berasal dari darat, laut dan udara. Selain itu tempat ini
Metodologi III-2
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
langsung, hasil dari kegiatan ini sangat bergantung pada waktu saat
pengamatan dilakukan, baik itu berupa jam (pasang atau surut) atau
pantainya.
3.3.1 Pemeruman
Metodologi III-3
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
antena GPS.
Foto 3.1
Instrumen pengukur kedalaman dasar laut tipe Odom Hydrotrack
Metodologi III-4
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Foto 3.2
Alat pemercontoh comot (grab sampler)
Metodologi III-5
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
pada bidang batas antara lapisan sedimen yang satu dengan yang
Metodologi III-6
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
b.
a
Foto 3.3
Perangkat seismik uniboom (katamaran,3.3a dan hidrofon,3.3b)
Foto 3.4
Panel perekaman data seismik analog dari model EPC 3200
Metodologi III-7
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Foto 3.5
Rambu pasang surut
Metodologi III-8
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
3.4.2 Arus
yang diamati.
Foto 3.6
Perangkat Pengukur arus digital tipe
valeport 106. (a ; display monitor dan
b; instrumen sensor)
3.4.3 Gelombang
Metodologi III-9
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
diatas 10 knot.
mesh dengan bukaan yang berbeda (mulai dari ukuran –2 phi, yang
terbesar hingga 4 phi merupakan ukuran yang terkecil dengan
interval mesh antar fraksi adalah 0,5 phi), selain itu dilakukan
juga dengan metoda pipet (Foto 3.7a dan b) untuk sedimen yang
Metodologi III-10
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
a.
b.
Foto 3.7
Perangkat pengayakkan besar butir untuk sedimen kasar (a) dan sedimen
halus/ lumpur (b)
Metodologi III-11
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Foto 3.8
Lemari asam untuk analisa mineral berat secara wet method
Metodologi III-12
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
(senyawa) tertentu.
Foto 3.9
Seperangkat alat AAS (tabung pengukur unsur & display)
Metodologi III-13
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Foto 3.10
Mikroskop untuk pengamatan sayatan tipis dan perangkat fotomikrograf
GEOFISIKA
3.6.1 Pemeruman
Metodologi III-14
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
7.5.
Metodologi III-15
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
B A B IV
H ASIL
Hasil IV-1
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
terhadap waktu, maka waktu dan posisi yang terplotting dalam peta
dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: (1) Pantai berbatu; (2) Pantai bertebing
Pantai berbatu
Sabtu malam. Selain itu jenis pantai ini juga ditemukan di sisi timur
Hasil IV-2
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Pantai Indah di pantai ini tersusun atas batuan diorit hanya dengan
pantai di lokasi ini yang dirasa penting adalah sebagai sarana pelabuhan
Foto 4.1.
Batuan diorit yang menyusun Pantai berbatu
di Pantai Indah Tangga 2000
Pantai bertebing
jenis pantai ini, karena pada bagian pantainya masih tersusun oleh
Hasil IV-3
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
ini, adalah pantai yang tidak memiliki dataran paras pantai (beach
Foto 4.2.
Batugamping terumbu merupakan penyusun Pantai bertebing di sekitar
pantai Olele.
Pantai berpasir
Hasil IV-4
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
sebagai hasil rombakan foram besar dan pasir yang tersusun atas
100_055).
Foto 4.3.
Pantai berpasir dengan material penyusun rombakan batuan beku dan
volkanik di utara muara sungai di pantai Tombulitato
Hasil IV-5
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Gambar 4.1
Peta Lintasan Survei
Hasil IV-6
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
berikut:
dengan rumus:
(N-1) x IK
B = x 100 %
Jarak horizontal x skala peta
Hasil IV-8
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
rendah.
peta topografi.
Hasil IV-9
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
tabel berikut:
Satuan Pola
Relief Genetik Litologi Simbol
Geomorfologi pengaliran
- Batugamping Koral.F.
Tinombo; lava, basal,
lava andesit, breksi
gunungapi, selingan
batupasir wake,
batupasir hijau,
batulanau, batugamping
Perbukitan Pv1
merah, batugamping
vulkanik Perbukitan Vulkanik Paralel
kelabu dan sedikit
berlereng curam
batuan
termetamorfkan.
- Batuan gunungapi,
Breksi gunungapi, tufa,
lava.
- Diorit Boliohuto: diorit
dan granudiorit.
Perbukitan - Batuan gunungapi,
vulkanik Perbukitan Vulkanik breksi, tufa, lava. Paralel Pv2
berlereng sedang
-Batuan gunungapi,
Breksi, aglomerat, lava,
Perbukitan
Vulkanik sisipan batupasir. PK1
kompleks Perbukitan Dendritik
Struktur - Batuan gunungapi;
berlereng sedang
breksi gunungapi, tufa,
lava.
Perbukitan - Batuan terobosan:
Intrusi,
strutural Perbukitan granit, granodiorit, Subdendritik
struktur PS
berlereng diorit.
Hasil IV-10
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
rendah/landai
- Batuan gunungapi:
breksi gunungapi, tufa,
lava.
- Batuan gunungapi:
breksi gunungapi,
Perbukitan Vulkanik aglomerat, lava PK2
kompleks Perbukitan struktur, mengandung sisipan Dendritik
berlereng curam intrusi batupasir, batulanau,
serpih dan
batugamping.
- Batuan terobosan:
granit, granodiorit,
diorit.
Tabel 4.1
Satuan Geomorfologi Daerah Telitian
Hasil IV-11
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
adalah:
Hasil IV-12
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
lahan (genetik) daerah ini adalah vulkanik Selain itu dari peta
Hasil IV-13
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Batugamping.
Hasil IV-14
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Hasil IV-15
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Gambar 4.3
Peta Satuan Geomorfologi Darat Daerah Telitian dan sekitarnya
Hasil IV-16
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
airnya tetap.
topografi dan struktur, pada pola ini topografi sudah miring, struktur
Hasil IV-18
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Gambar 4.4
Peta Pola Aliran Lokasi Telitian dan sekitarnya
Hasil IV-19
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Tambulitato.
lebih dari 150 meter, ini antara lain yang menyulitkan dalam hal
umumnya berkisar hingga 250 meter, untuk lokasi yang ke arah timur
500 meter.
Hasil IV-20
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Gambar 4.5
Peta Kedalaman Dasar Laut Lokasi Telitian
Hasil IV-21
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
sehingga dapat dibagi menjadi tiga (3) satuan morfologi dasar laut,
yaitu:
oleh lembah. Satuan ini menempati bagian tepi dari Teluk Tomini
sampai (-100m) dan bagian tengah dari Teluk Tomini, satuan ini
antara pantai dengan permukaan dasar laut, hal ini disebabkan oleh
Hasil IV-22
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
lembah ini terdapat di bagian tengah dan tepi Teluk Tomini meliputi
daerah bagian Timur dari dari daerah telitian. Satuan sedimen yang
menyusun satuan ini pada umumnya lanau, pasir krikilan. Satuan ini
Khusus untuk daerah lepas pantai Olele yang oleh pemerintah daerah
Hasil IV-23
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Gambar 4.6
Morfologi Dasar Laut Olele
Hasil IV-24
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Hasil IV-25
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
dengan baik.
di sepanjang pantai.
berikut:
(325m).
Hasil IV-26
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
bagian laut yang lebih dalam. Kemudian terjadi angin dari arah
Hasil IV-27
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Hasil IV-28
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Hasil IV-29
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
lebih kecil.
Hasil IV-30
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
(Rip Current).
4. Satuan Terumbu
Hasil IV-31
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
berbentuk memanjang.
sampai (25m).
Hasil IV-32
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Gambar 4.7
Peta Sebaran Sedimen Permukaan Dasar Laut Lokasi Telitian
Hasil IV-33
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
4.4 MINERAL
oleh: Noor CD. Aryanto, Hersenanto C. Widi, Deny Setiady dan Hartono
limonit. Mineral ringan yang teramati pada analisis ini adalah kuarsa
Penyajian kadar ke-10 jenis mineral tersebut untuk tiap lokasi contoh,
saling tarik menarik (Foto 4.4). Sepintas mirip ilmenit namun agak
Hasil IV-34
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
seluruh lokasi yang dianalisa, baik pada sedimen dasar laut maupun
contoh yang berasal dari sedimen pantai memiliki rentang kisaran yang
cukup lebar antara yang hanya berupa jejak/ trace (GRTP-23) hingga
Foto 4.4
Kenampakan magnetit (GRTP-05), berwarna hitam metalik, bentuk
membulat tanggung, saling tarik menarik
diwakili oleh mineral yang berasal dari contoh batuan keras baik yang
Foto 4.5
Kenampakan ilmenit (GRTP-05), berwarna hitam, bentuk butir
oktahedral-membulat tanggung.
Hasil IV-36
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Foto 4.6
Kenampakan piroksen (GRTP-23), berwarna hijau, transklusen,
prismatik sampai dengan tak beraturan
atau bisa pula hadir bersamaan dengan zoisite dan kerap berasosiasi
Mineral ini merupakan penciri untuk lingkungan yang kaya akan besi
Foto 4.7
Kenampakan epidot (GRTP-05A), berwarna kuning kehijauan, bentuk
butir membulat tanggung
Hasil IV-38
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
laut mapun sedimen pantai. Untuk sedimen dasar laut dapat dijumpai di
4 lokasi, yaitu di sekitar pantai di sisi barat dan timur muara S. Bone –
Foto 4.8
Kenampakan pirit (GRTP-05) berwarna kuning metalik, bentuk butir
menyudut runcing tak beraturan. Ukuran 150 mikron.
Foto 4.9
Kenampakan kuarsa (GRTP-07) berwarna putih transparan, bentuk
butir menyudut tanggung & bervariasi.
Hasil IV-40
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Tabel 4.2
Variasi dan Besaran kandungan unsur logam di Pantai
KODE Mo As Mn Bi Au Ag Cu Pb Zn
CONTOH (ppm) (ppm) (ppm) (ppm) (ppb) (ppm) (ppm) (ppm) (ppm)
GRTP.01 - - - - 8 - - - -
GRTP.02 2 - 229 - 11 - 8 37 22
GRTP.09 - - - - 8 - 8 - -
GRTP.16 3 - 591 - 12 2 8 - 18
GRTP.17 - - - - 17336 14 - - -
GRTP.17A 14 - 113 17 771 6 13 179 -
GRTP.19 12 - 127 26 144 3 11 46 -
GRTP.20 5 - 15 13 14 2 5 11 -
GRTP.24 - - - - 15 2 - - -
GRTP.26 - 18 - - 25 2 11 - 13
yaitu GRTP-16, 17, 17A, 19 dan 20 yang semuanya berada pada kawasan
desa Oluhuta dengan pola mengikuti aliran sungai Oluhuta dan pola
lokasi GRTP-17 yang diambil dari bagian dinding dekat dengan intrusi.
peta geologi setempat, maka dapat dibuat suatu pola zonasi yang
Hasil IV-41
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
mengenai pola urat (vein) berikut jenis dan tahapan alterasi sebagai
Gambar 4.8
Deliniasi Penyebaran Emas (warna magenta) dalam skala tinjau.
Hasil IV-42
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
sedimen dan batuan yang terbagi dalam 13 contoh dasar laut dan 6
pejal ini dapat dilihat dari hasil analisa zat terbang (tidak
MgO 14,21%
Hasil IV-43
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
hematit) 37,19% .
kadar CaO 17,99% dan MgO 29,08 dengan zat terbang LOI
Hasil IV-44
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
4.4.5 Petrografi
mineral ubahan seperti serisit dan klorit pada andesit (GRTP-21A) dan
fisik yang telah terjadi dengan hadirnya mineral kwarsa yang terkorosi
02) disusun oleh plagioklas, fosil, dan mineral opak sebagai material
berada pada kedudukan 0.2 meter dan pada saat air pasang maksimum
air rata-rata (mean sea level) pada rambu ukur adalah sebesar 0.85
mencapai ketinggian kurang lebih 1.3 meter. Dari data pasang surut
Hasil IV-46
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
pasang dalam sehari, tetapi tinggi dan interval waktu antara transit
bulan dan pasang naik tidak sama. Fluktuasi muka air laut ini cukup
(Gambar 4.9).
Tabel 4.3
Hasil Perhitungan Tipe Pasang Surut Perairan Gorontalo
Dengan Sistem 15 Piantan Metode Admiralty
So M2 S2 N2 K2 K1 O1 P1 M4 MS4
A (m) 0.8 0.2 0.2 0.0 0.1 0.2 0.1 0.1 0.0 0.0
g -120.1 150.2 290.6 150.2 113.3 176.4 113.3 59.2 -177.7
F= 0.667827
1.6
1.4
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
1 25 49 73 97 121 145 169 193 217 241 265 289 313 337 361 385 409
Hasil IV-47
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
meter. Data arus ini paling tidak akan memberikan informasi arah dan
kecepatan arus terhadap aktifitas kapal-kapal yang masuk ke daerah
limbah jika terjadi kontaminasi limbah dan sampah organik dari kapal-
kapal yang berlabuh di sekitar muara sungai Bone. Demikian juga data
rumah tangga dan industri yang berasal dari hulu sungai baik yang
daerah hulu. Disamping itu data arus ini digunakan dalam menghitung
muara sungai Bone Gorontalo. Dari hasil pengukuran ini diperoleh arah
dan kecepatan arus seperti yang ditampilkan dalam tabel di bawah ini
(Tabel 4.4).
Hasil IV-48
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Tabel 4.4
Hasil Pengukuran Arah dan Kecepatan Arus
Di Muara Sungai Bone, Perairan Gorontalo
Alat : Current meter Alat : Current meter
d Alat: 1 m d Alat: 5 m
d Sta : 30 m d Sta : 30 m
V maks: 0.034 m/dt V maks: 0.104 m/dt
V min : 0.002 m/dt V min : 0.0003 m/dt
V rata-rata: 0.015 m/dt V rata-rata: 0.022 m/dt
Arus dominan: 215.693° Arus dominan: 211.6093°
Gambar 4.10.
Hubungan antara komponen arah arus dengan fluktuasi pasang surut perairan
Gorontalo.
Hasil IV-49
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Data gelombang hasil prediksi ini dapat mewakili lokasi atau titik
dapat dilihat dalam tabel maupun dalam grafik kurva energi fluks
Hasil IV-50
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Tabel 4.5
Nilai Energi Fluks Gelombang Daerah Pesisir Pantai
Perairan Gorontalo
Gambar 4.11
Kurva energi fluks gelombang sepanjang pantai perairan Gorontalo
60
50
En. Flux (N-M/Detik)
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Titik Pendugaan
Hasil IV-51
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Hasil IV-52
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
dari persamaan linier empiris (Komar dan Inman 1970, dalam Bijker
terdiri atas sedimen ukuran pasir. Nilai tersebut bukan nilai mutlak
efek energi gelombang tersebut akan diikuti oleh daerah pantai yang
Hasil IV-53
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
diperkirakan akan lebih besar lagi yang diikuti daerah yang tererosi.
barat muara sungai Bone, yaitu di daerah Bongo timur dan Lahilote
Hasil IV-54
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Foto 4.10.
Akumulasi sedimen di daerah teluk (Lokasi : Bongo timur)
Foto 4.11.
Akumulasi sedimen di daerah teluk sempit.
(Lokasi : Daerah bagian barat pantai indah Lahilote)
Hasil IV-55
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
terjadi menjelang periode air pasang maksimum (top limit spring) yang
berlangsung dua kali dalam sehari, sesuai dengan tipe pasang surut di
perairan tersebut.
Perubahan fluktuasi muka air laut tersebut akan akan diikuti oleh
massa air ini dapat direkam selama 25 jam yang diamati di muara
pasang surut di perairan Teluk Tomini itu sendiri. Disamping itu juga
diperkirakan adanya perbedaan antara suhu massa air dari sungai Bone
dan suhu massa air dari perairan Teluk Gorontalo sehingga terjadi pola
upwelling.
dasar laut yang sangat curam dengan kedalaman di atas 500 meter,
sehingga proses upwelling dan percampuran suhu massa air dari sungai
dengan massa air laut sering terjadi. Peristiwa upwelling ini tidak
Hasil IV-56
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
(Birowo, A.G. Ilahude, 1977). Oleh karena adanya turbulensi massa air
pada lapisan bawah di Teluk Gorontalo ini maka kondisi tersebut
tetapi proses abrasi ini berlangsung relatif lambat dan tidak begitu
lebih disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri (Foto 4.13). Kerusakan
akibat ulah manusia ini dapat dijumpai di bagian timur dari pelabuhan
Hasil IV-57
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Foto 4.12.
Salah satu morfologi pantai yang bertebing
Lokasi : Daerah bagian timur Molotabu
Foto 4.13
Salah satu pantai yang rawan erosi dari aktifitas
Gelombang. Lokasi : TPI Ikan Tuna Bonepantai
Hasil IV-58
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
komponen angin utama yaitu dari arah tenggara dan selatan yang
pantai, sehingga sedimen yang dipasok oleh arus longshore ini relatif
Foto 4.14
Salah satu muara sungai yang memperlihatkan
sumbatan sedimen yang menutupi muara sungai
(Lokasi : Pantai bagian timur Bilungala)
Hasil IV-60
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
BAB V
KESIMPULAN
S etelah menganalisis berbagai data yang tercerminkan dari hasil di bab
Pantai berpasir.
Olimoo, Lamu, Bongo Barat, dimana daerah ini memiliki relief perbukitan
dengan kemiringan lereng yang curam yang berkisar antara 22.22% sampai
Kesimpulan V-1
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Bone, dengan relief perbukitan dan kemiringan lereng landai yang berkisar
antara 8.33% sampai 12.55%. Litologi daerah ini adalah Batuan terobosan:
daerah ini adalah intrusi yang berdasarkan relief, genetik, litologi, pola
dan intrusi.
terdapat pada bagian paling Barat dari daerah telitian, sungai di daerah
Kesimpulan V-2
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Dutula Mopuya Kiki; (2) Pola pengaliran Dendritik, untuk yang berjenis
dari pola dendritik, karena pengaruh dari topografi dan struktur. Pada
pola ini topografi sudah miring, struktur sudah berperan tetapi sangat
Sungai Bone.
Tambulitato.
dasar laut, yaitu: (1) Satuan morfologi tinggian, satuan ini menempati
bagian tepi dari Teluk Tomini meliputi daerah Inego dengan kedalaman
Kesimpulan V-3
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
berkisar antara (-25m) sampai (-100m) dan bagian tengah dari Teluk
Tomini, satuan ini mempunyai luas kurang lebih 20 % dari daerah telitian;
(2) Satuan morfologi lereng pantai ini dicirikan oleh adanya kemiringan
antara pantai dengan permukaan dasar laut, hal ini disebabkan oleh
kemiringan dasar laut pada umunya bertambah ke arah laut lepas. Satuan
ini menempati hampir di sepanjang garis pantai dengan luas kurang lebih
45% dari seluruh daerah telitian dan (3) Satuan morfologi dasar laut
lembah, terdapat di bagian tengah dan tepi Teluk Tomini meliputi daerah
Mobuhu, Tolotio Kiki, Tongo, Uabanga Tengah, dan daerah bagian Timur
 Berdasarkan hasil analisa besar butir, di lokasi telitian dapat dibagi dalam
4 (empat) satuan sedimen permukaan dasar laut, meliputi: (1) Satuan
(75m) dan makin dalam ke arah timur hingga kedalaman kurang-lebih 100
dan terdapat pada kedalaman antara (50m) sampai (325m) untuk yang
kedalaman (125m) sampai (275m); (3) Satuan Sedimen Lanau Pasiran yang
memanjang dari barat ke timur terdapat di lepas pantai Olimoo dan Lamu,
dimaksudkan adalah terumbu karang yang masih tergenang oleh air laut
terdapat antara lain di lepas pantai daerah Leato Selatan, Tambo, Inengo,
Kesimpulan V-4
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
diopsit, rutil, zirkon, muskovit dan limonit. Mineral ringan yang teramati
Tengah (GRTP-23).
yaitu GRTP-16, 17, 17A, 19 dan 20 yang semuanya berada pada kawasan
desa Oluhuta dengan pola mengikuti aliran sungai Oluhuta dan pola
GRTP-17 yang diambil dari bagian dinding dekat dengan intrusi. Kandungan
Kesimpulan V-5
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
 Dari data pasang surut dengan metode 15 piantan diperoleh nilai bilangan
Formzal sebesar 0.66, yang menunjukkan bahwa tipe pasang surut di
predominantly semi diurnal) yang artinya terjadi dua kali pasang dalam
sehari.
mencapai nilai sebesar 49.6 N-m/det yang terdapat di titik duga nomor 3.
gelombang secara musiman yang dapat memicu abrasi jika di kawasan ini
resistant dari batuan penyusun pantai ini relatif tinggi terutama di bagian
timur Molotabu, maka proses abrasi di sepanjang pantai ini tidak begitu
 Proses erosi oleh aktivitas gelombang musiman terjadi pada daerah yang
telah dipengaruhi oleh faktor manusia, seperti pembuatan tanggul,
Kesimpulan V-6
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
pantai.
Kesimpulan V-7
HASIL ANALISA OLES
Hasil Analisa Sayatan Oles Daerah selidikan : Perairan Teluk Tomini
SEDIMEN PANTAI & DASAR LAUT Tanggal dikerjakan:
Dikerjakan oleh : Ir. Hartono
Keterangan :
D = banyak (75 %) C = agak umum (30 - 15 %) R = jarang (5 - 1 %) Lp = Lempung Ps.h = Pasir halus
A = sangat umum (75 - 50 %) c = kadang - kadang (15 - 5 %) TR = sangat jarang (1 %) Ln = Lanau Ps.m = Pasir menengah
a = umum (50 - 30 %) Ps.sh = Pasir sangat halus
PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI KELAUTAN
ANALISIS P ETROGRAFI
Diskripsi Petrografi:
Di dalam sayatan tipis batuan ini menunjukkan tekstur klastik, berbutir sangat halus hingga berukuran 9 mm,
bentuk butir menyudut, kemas terbuka, terpilah buruk. Di susun oleh fragmen-fragmen fosil foraminifera dan
koral di dalam masa dasar mikrokristalin karbonat (mikrit). Pada beberapa bagian terdapat sedikit mineral
opak, batuan nampak sarang (porous).
Fragmen fosil, tak berwarna-kecoklatan, berbutir halus hingga berukuran 9 mm (fosil koral), sebagian besar
fosil sudah tidak utuh berupa pecahan-pecahan menyudut, jenis fosil terutama foraminifera dan koral,
umumnya diisi oleh kristal-kristal halus kalsit yang nampak terang, sebagian fosil diisi oleh mikrokristalin
karbonat, kusam hingga mendekati opak.
Mineral opak, berwarna hitam, berbutir sangat halus, terdapat menyebar, sebagian teroksidasi menjadi
oksida besi berwarna coklat.
Masa dasar, mikrokristalin karbonat, fragmen-fragmen fosil berbutir halus, berwarna abu-abu-kecoklatan
hingga mendekati opak, setempat terdapat “spary calcite” sperti mengisi rongga-rongga.
Komposisi (% volume) :
Karbonat (99), Opak/ Oksida besi (1).
A B C D E F G H I J K L
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Fotomikrograf :
Batugamping biomikrit/ wackstone yang di susun oleh fragmen-fragmen fosil foraminifera di dalam masa
dasar mikrokristalin karbonat. Nikol bersilang, 16x.
Lampiran Lekat
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
ANALISIS P ETROGRAFI
Diskripsi Petrografi:
Di dalam sayatan tipis batuan ini menunjukkan tekstur klastik, berbutir halus hingga berukuran > 1cm,
bentuk butir menyudut-menyudut tanggung, kemas terbuka, terpilah buruk. Di susun oleh fragmen-fragmen
batugamping dengan masa dasar / penyemen mikrokristalin kalsit (“spary calcite”).
Fragmen batugamping, berwarna abu-abu kecoklatan, nampak kusam, berukuran hingga > 1 cm, bentuk
butir menyudut-menyudut tanggung, di susun oleh fragmen-fragmen fosil dengan sedikit butiran-butiran halus
kuarsa dan mineral opak di dalam masa dasar mikrokristalin karbonat.
Masa dasar atau penyemen berupa mikrokristalin kalsit, tak berwarna, sedikit kusam, berbutir sangat halus,
hubungan antar butirnya saling bertautan.
Komposisi (% volume) :
Karbonat (98), Kuarsa (2), Opak (trace).
A B C D E F G H I J K L
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Fotomikrograf :
Wackstone terbreksikan yang disusun oleh fragmen-fragmen batugamping yang mengandung fragmen fosil
dan sedikit kuarsa (putih). Nampak mikrokristalin kalsit (terang) sebagian masa dasar/ penyemen.
Nikol bersilang, 16x.
Lampiran Lekat
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
ANALISIS P ETROGRAFI
Diskripsi Petrografi:
Di dalam sayatan tipis batuan ini menunjukkan tekstur porfiritik, berbutir halus hingga berukuran 4 mm,
bentuk butir anhedral-subhedral, di susun oleh fenokris plagioklas, kuarsa, hornblende, biotit dan mineral
opak di dalam masa dasar butiran-butiran halus plagioklas, kuarsa, opak dan gelas.
Plagioklas, tak berwarna, berbutir halus hingga berukuran 4 mm, bentuk butir subhedral, menunjukkan
kembar polisintetik, sebagian nampak berzona, plagioklas berbutir halus tersebar membentuk masa dasar.
Kuarsa, tak berwarna, berbutir halus hingga berukuran 3,5 mm, bentuk butir anhedral, sebagian nampak
korosi, menunjukkan, pemadaman bergelombang.
Biotit, berwarna coklat, berbutir halus hingga berukuran 3,5 mm, bentuk butir anhedral, menunjukkan
pleokroisme kuat.
Hornblende, berwarna coklat, tinggal berupa relik, berbuitr halus hingga berukuran 2.5 mm, bentuk butir
subhedral, menunjukkan pleokroisme kuat, hampir seluruhnya terubah kuat ke mineral opak.
Mineral opak, berwarna hitam, berbutir halus hingga berukuran 1 mm, bentuk anhedral, terdapat menyebar
sebagian terdapat bersama masa dasar.
Masa dasar terdiri butiran-butiran halus plagioklas, kuarsa, mineral opak, dan gelas, berwarna coklat pucat,
isotrop, bercampur dengan mikrokristalin feldspar.
Ubahan :
Hornblende opak
Komposisi (% volume) :
Plagioklas (45), Kuarsa (8), Hornblende (1), Biotit (4), Opak (10), Gelas (10), Mikrokristalin feldspar (22).
A B C D E F G H I J K L
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Fotomikrograf :
Dasit yang disusun oleh fenokris kuarsa (A1), biotit (K2) dan plagioklas (D4, K8), di dalam masa dasar
mikrokristalin feldspar, plagioklas, kuarsa dan gelas. Nikol bersilang, 16x.
Lampiran Lekat
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
ANALISIS P ETROGRAFI
Diskripsi Petrografi:
Di dalam sayatan tipis batuan ini menunjukkan tekstur aphanitik, berbutir sangat halus hingga berukuran
1.75 mm, bentuk butir anhedral, di susun oleh kuarsa, mineral opak di dalam masa dasar mikrokristalin
feldspar, abu magnetit, klorit dan relik-relik gelas.
Kuarsa, tak berwarna, berbutir halus hingga berukuran 1,75 mm, berbentuk bulatan-bulatan sempurna
menunjukkan pemadaman bergelombang, terutama mengisi rongga-rongga yang diduga bekas gas,
sebagian membentuk urat halus atau rongga-rongga berbentuk elipsoid dan tersebar bersama masa dasar,
pada beberapa rongga terdapat bersama-sama biotit, berwarna coklat, berupa butiran-butiran halus,
menunjukkan pleokroisme kuat, sebagian tersebar barsama masa dasar.
Mineral opak, berwarna hitam, berbutir halus berukuran 0,6 mm, bentuk butir anhedral, sebaigan besar
tersebar bersama-sama masa dasar (abu magnetit)
Masa dasar terdiri dari mikrokristalin feldspar, tak berwarna, berupa butiran sangat halus, bercampur
dengan klorit, berwarna hijau pucat, berserabut, diduga merupakan hasil ubahan dari gelas yang sebagian
nampak berupa reli-relik berwarna coklat pucat, isotrop. Disamping itu terdapat sedikit serisit mengelompok
berupa agregat- agregat halus berserabut.
Komposisi (% volume) :
Kuarsa (12), Opak (5), Mikrokristalin feldspar (18), Biotit (15), Klorit (35), Gelas (13), Serisit (2).
Fotomikrograf :
Amigdaloidal andesit terubah yang disusun oleh bulatan-bulatan kuarsa, di dalam masa dasar mikrokristalin
feldspar, klorit, opak dan gelas. Nampak kuarsa membentuk urat halus. Nikol bersilang, 16x.
Lampiran Lekat
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
ANALISIS P ETROGRAFI
Diskripsi Petrografi:
Di dalam sayatan tipis batuan ini menunjukkan tekstur klastik, berbutir halus hingga berukuran 1.5 mm,
kemas terbuka, terpilah buruk. Di susun oleh fragmen fosil foraminifera di dalam masa dasr mikrokristalin
karbonat (mikrit), batuan nampak porous (sarang).
Fragmen fosil, berwarna abu-abu kecoklatan, berbutir halus hingga berukuran1,5 mm, bentuk fosil
umumnya masih utuh, jenis fosil terutama foraminifera, di isi oleh mikrokristalin karbonat yang nampak
kusam hingga mendekati opak sedangkan masa dasar berupa mikrokristalin karbonat, berwarna abu-abu
kecoklatan, setempat nampak mendekati opak.
Komposisi (% volume) :
Karbonat (100).
A B C D E F G H I J K L
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Fotomikrograf :
Wackstone yang disusun oleh fragmen fosil foraminifera di dalam masa dasar mikrokristalin karbonat (mikrit).
Nampak rongga-rongga berwarna hitam (porous). Sejajar nikol, 16x.
Lampiran Lekat
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
ANALISIS P ETROGRAFI
Diskripsi Petrografi:
Di dalam sayatan tipis batuan ini menunjukkan tekstur klastik, berbutir halus hingga berukuran > 1 cm,
bentuk butir -membulat tanggung- membulat, kemas terbuka, terpilah buruk. Di susun oleh fragmen
wackstone (batugamping) dan fragmen plagioklas, kuarsa (kuarsit), fragmen fosil dan mineral opak di dalam
masa dasar mikrokristalin karbonat.
Fragmen Wackstone, tak berwarna-abu-abu kecoklatan, berukuran hingga > 1 cm, bentuk butir membulat
tanggung-membulat, terutama disusun oleh fragmen-fragmen fosil dan kuarsa di dalam masa dasar
mikrokristalin karbonat.
Fragmen plagioklas, tak berwarna, berukuran hingga 1,5 mm, bentuk butir membulat tanggung,
menunjukkan kembar, retak-retak halus diisi karbonat.
Fragmen kuarsa (kuarsit), tak berwarna, berbutir halus hingga berukuran 4,5 mm, bentuk butir membulat
tanggung-membulat, kuarsit di susun oleh mikrogranular kuarsa, hubungan butirnya saling bertautan
Fragmen fosil, terutama koral dan fosil foreminifera, berukuran hingga 3,5 mm, membulat, di isi oleh
mikrokristalin karbonat.
Mineral opak, berwarna hitam, berbutir halus hingga berukuran 0,4 mm, bentuk butir menyudut tanggung,
tersebar dalam jumlah sedikit.
Masa dasar berupa mikrokristalin karbonat dan pecahan-pecahan fosil, berwarna coklat hingga mendekati
opak, berbutir sangat halus, setempat terdapat “sparry calcite” sebagai penyemen, berwarna terang, berbutir
kasar.
Komposisi (% volume) :
Karbonat (90), Kuarsa (5), Plagioklas (4), Opak (1).
A B C D E F G H I J K L
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Fotomikrograf :
Wackstone konglomerat yang disusun oleh fragmen-fragmen wackestone (G1), plagioklas (D7) dan fosil (H7)
di dalam masa dasar mikrokristalin karbonat yang berwarna coklat. Nikol bersilang, 16x.
Lampiran Lekat
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
ANALISIS P ETROGRAFI
Diskripsi Petrografi:
Di dalam sayatan tipis batuan ini menunjukkan tekstur klastik, berbutir halus hingga berukuran > 4,5 mm,
bentuk butir menyudut tanggung, kemas terbuka, terrpilah buruk. Di susun oleh fragmen-fragmen wackstone
dan fragmen fosil di dalam masa dasar/ semen mikrokristalin karbonat.
Fragmen Wackstone, berwarna-abu-abu kecoklatan, berukuran hingga 4,5 mm, bentuk butir menyudut,
terutama disusun oleh fragmen-fragmen fosil dan butiran halus mineral opak yang teroksidasi, di dalam masa
dasar mikrokristalin karbonat.
Fragmen fosil, di duga merupakan pecahan-pecahan foraminifera, berukuran > 5 mm, bentuk butiran tak
beraturan, di susun oleh mikrogranular kalsit (“sparry calcite”) berwarna terang.
Masa dasar berupa mikrokristalin karbonat dan pecahan-pecahan fosil berbutir sangat halus, berwarna
coklat hingga mendekati opak, berbutir sangat halus, setempat nampak “spary calcite” berwarna terang,
terutama mengisi rongga-rongga.
Komposisi (% volume) :
Karbonat (98), Opak/ oksida besi (2).
A B C D E F G H I J K L
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Fotomikrograf :
Breksi Wackstone disusun oleh fragmen wackstone (D7), di dalam masa dasar mikrokristalin karbonat,
Nampak “sparry calcite” (warna terang) mengisi rongga-rongga, dan rongga-rongga berwarna hitam.
Nikol bersilang, 16x.
Lampiran Lekat
HASIL ANALISA UNSUR UTAMA
Penyelidikan Potensi Sumber Daya Mineral
Perairan Teluk Tomini, Gorontalo
Kode Parameter %
Unsur SiO2 Al2O3 Fe2O3 CaO MgO TiO2 Na2O K2O P2O5 SO3 MnO2 H3O- LOI
GRTL-05 5.37 1.47 0.16 39.67 14.21 0.01 0.01 0.02 0.04 0.01 0.01 3.63 31.11
GRTL-06 7.49 1.03 4.65 23.79 11.4 5.99 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 1.88 41.55
GRTL-12 3.47 27.88 7.06 29.81 13.44 3.07 0.01 0.09 2.3 0.7 0.1 2.07 9.1
GRTL-13 1.77 19.67 1.42 7.68 31.84 0.64 0.05 0.07 0.01 0.02 0.01 1.08 32.55
GRTL-14 5.09 9.04 14.77 29.08 16.47 7.67 0.01 1.04 1.08 0.03 0.4 2.37 12.49
GRTL-15 1.08 2.06 0.82 43.71 38.33 0.03 0.01 0.02 1.01 0.01 0.01 1.09 11.44
GRTL-17 2.37 4.11 0.09 42.06 17.53 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 1.75 31.07
GRTL-19 4.86 8.61 37.19 11.43 9.6 9.83 0.9 0.08 0.01 0.01 0.1 1.02 15.34
GRTL-20 6.06 8.73 14.89 35.84 21.73 3.56 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 2.04 6.83
GRTL-32 33.54 21.44 9.08 24.66 0.62 0.25 1.88 0.04 0.28 0.01 0.01 0.22 7.38
GRTL-34 38.1 22.33 4.15 13.01 3.79 7.09 0.1 0.03 0.01 0.01 0.11 1.11 9.84
GRTL-48 3.87 4.08 1.78 33.37 32.49 0.07 0.02 0.01 1.01 0.01 0.01 1.09 21.01
GRTL-49 13.73 4 1.01 17.99 29.08 0.3 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 2.03 29.98
GRTP-01 1.37 1.17 0.07 48.27 4.00 0.01 0.01 0.02 0.01 0.01 0.01 0.13 43.78
GRTP-05 2.61 1.47 0.16 35.44 14.34 0.02 0.01 0.02 0.01 0.01 0.01 019 45.06
GRTP-11 0.56 1.03 0.07 38.59 13.07 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.30 46.26
GRTP-20 78.79 16.57 0.16 0.36 0.90 0.31 0.06 0.04 0.02 0.02 0.01 0.12 2.97
GRTP-19 67.00 15.51 3.04 0.59 0.62 0.25 1.88 4.46 0.04 0.01 0.01 0.42 8.67
GRTP-33 - - - 39.47 10.46 - - - 0.05 - - - -
Lampiran Lekat
HASIL ANALISA MINERAL BERAT
HASIL ANALISA BASE METAL
HASIL ANALISA OSEANOGRAFI
LAMPIRAN PETA