A. Latar Belakang
stressor. Sehat juga diartikan sebagai keadaan dimana seseorang ketika diperiksa
Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga
dunia. Dimulai dari Negara yang kejadian Gastritis paling tinggi yaitu Amerika
mencapai 47 juta penderita pada tahun 2017 kemudian di ikuti oleh India
1
Angka kejadian Gastritis di Indonesia cukup tinggi. Hasil penelitian dan
Gastritis di beberapa kota di Indonesia pada tahun 2017 yaitu di kota Medan
penderita. Tahun 2017 penyakit Gastritis merupakan salah satu penyakit didalam
sepuluh penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit seluruh
Indonesia dan menyerang lebih banyak perempuan dari pada laki-laki dengan
420 penderita, tahun 2015 mencapai 510 penderita, tahun 2016 mencapai 520
penderita dan pada tahun 2017 mencapai 485 penderita cenderung menurun dari
angka kejadian pada tahun 2016, dan merupakan penyakit terbanyak pada klien
rawat inap di rumah sakit yang menyerang lebih banyak pada perempuan dari
pada laki-laki.
Menurut data dari BLUD RSUD Kota Baubau angka kejadian penyakit
Gastritis pada tahun 2015 terdapat 63 penderita, Pada tahun 2016 mengalami
2
Masalah kesehatan yang dapat terjadi berupa perdarahan saluran cerna dan
jika terjadi perdarahan yang cukup banyak akan menyebabkan anemia yang
berakibat terjadinya kematian. Selanjutnya jika Gastritis terjadi terlalu lama maka
pada klien untuk makan-makanan yang tidak mengandung asam ataupun pedas
komperensif perlu dilakukan. Oleh karena itu, peneliti merasa tertarik untuk
3
B. Rumusan Masalah
1. Pernyataan Masalah
Menurut data dari BLUD RSUD Kota Baubau angka kejadian penyakit
Gastritis pada tahun 2015 terdapat 63 penderita, Pada tahun 2016 mengalami
2. Pertanyaan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan karya tulis ilmiah ini untuk mendapatkan
4
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai berikut :
diberikan dan sesuai dengan diagnosa yang ditemukan pada klien dengan
Tahun 2018.
5
f. Dapat memperoleh pengalaman nyata dalam mendokumentasikan asuhan
D. Manfaat Penelitian
diantaranya adalah :
pemahaman bagi klien dan keluarga mengenai penyakit Gastritis dan cara
perawatannya.
2. Bagi Perawat
Diharapkan karya tulis ilmiah ini dapat sumbangsih referensi bagi BLUD
RSUD Kota Baubau dalam proses pemberian asuhan keperawatan pada klien
Gastritis.
6
4. Bagi Institusi Pendidikan
5. Bagi Penulis
6. Bagi Pembaca
keperawatan pada klien Gastritis dan dapat menambah ilmu pengetahuan dan
1. Studi Kepustakaan
dengan penulisan karya tulis ilmiah ini. Adapun sumber ilmiah tersebut dari
7
2. Studi Kasus
keadaan klien.
tertentu.
tertentu.
1. Tempat Penelitian
8
2. Waktu Penelitian
G. Sistematika Penulisan
Penulisan karya tulis ilmiah ini dibagi dalam lima bab, dengan sistematika
sebagai berikut:
2. Bab II : Tinjauan Pustaka yang berisi konsep dasar medis, meliputi : anatomi
Evaluasi Keperawatan.
3. Bab III : Tinjauan Kasus yang berisi tentang hasil dan analisa kasus.
6. Daftar Pustaka.
7. Lampiran-lampiran.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
makanan serta penyerapan zat gizi yang penting bagi tubuh kita untuk hidup
dan tumbuh. Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan organ
organ asesoris terdiri atas hati, kantong empedu, dan pangkreas. Ketiga organ
Sumber : Buku Ajar Medikal Bedah Brunner & Suddarth, Smeltzer Susanne C, 2001)
10
a. Saluran Pencernaan
1) Mulut
diantara gusi, gigi, bibir, pipi, dan bagian dalam yaitu rongga mulut.
11
yang enak), faktor kimiawi (seperti bila makanan terasa asam atau
asin).
sfingter bagian atas selalu tertutup, kecuali bila ada makanan masuk
berkontraksi.
12
3) Lambung
atas bagian atas (di sebut fundus), bagian utama, dan bagian bawah
di depan pangkreas.
13
4) Usus Halus
halus terletak didaerah umbilikus dan dikelilingi oleh usus besar yang
m, ileum dengan panjang kurang lebih 1m atau 3/5 akhir dari usus.
14
akan di absorpsi di dalam usus halus, yaitu pada duodenum, dan di sini
5) Usus Besar
sambungan dari usus halus yang di mulai dari katup ileosekal yang
air kurang lebih 5000 cc/hari, flora yang terdapat dalam usus besar
pembusukan makanan.
adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah
15
tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong
karena tinja disimpan ditempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon
terjadi.
1) Hati
dafragma, dan memiliki berat kurang lebih 1500 gram.Hati terdiri atas
dua lobus, yaitu lobus kanan dan kiri yang di pisahkan oleh ligamen
16
falsiformis, pada lobus kanan bagian belakang kantong empedu
terdapat sel yang bersifat fagositosis terhadap bakteri dan benda asing
2) Kantong Empedu
yang tak di gunakan oleh tubuh, dan memberi warna pada feses, yaitu
17
3) Pangkreas
terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian kepala pangkreas yang paling
berisi enzim serta elektrolit dan fungsi endokrin yang tersebar diantara
alveoli pangkreas.
b. Definisi Gastritis
(Sudoyo, 2006).
akut, kronik, difus, atau lokal yang di sebabkan oleh bakteri atau obat-
18
d. Gastritis adalah peradangan permukaan mukosa lambung yang akut
secara akut, kronis, difus atau lokal akibat infeksi dari bakteri, obat-obatan
2. Klasifikasi Gastritis
a. Gastritis Akut
besar merupakan penyakit yang ringan dan sembuh sempurna. Salah satu
Disebut erosif apabila kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam dari
19
b. Gastritis Kronis
3. Etiologi Gastritis
20
d. Infeksi virus oleh Sitomegalo virus
mukosa.
lambung.
4. Patofisiologi Gastritis
a. Gastritis Akut
Gastritis Akut dapat disebabkan oleh karena stress, zat kimia obat-
obatan dan alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam. Pada klien
21
dalam lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah dan anoreksia. Zat
menyebabkan rasa nyeri, rasa nyeri ini ditimbulkan oleh karena kontak
dalam waktu 24-48 jam setelah pendarahan (Price dan Wilson, 2000).
b. Gastritis Kronis
atau maligna dari lambung atau oleh bakteri helico bactery pylory ( H.
22
(ujung bawah lambung dekat duodenum) ini dihubungkan dengan bakteri
Pylory. Faktor diet seperti minum panas atau pedas, penggunaan atau
a. Gastritis Akut
4) Dapat terjadi kolik dan diare jika makanan yang mengiritasi tidak
b. Gastritis Kronis
23
6. Komplikasi Gastritis
vitamin B12.
24
h. Amonia: dapat meningkat apabila disfungsi hati berat menganggu
besar diberikan.
8. Penatalaksanaan Gastritis
a. Pemberian cairan.
b. Obat-obatan.
1. Pengkajian Keperawatan
a. Pengumpulan Data
1) Aktivitas / istirahat
Kelemahan/kelelahan, takhikardi, takipnoe, (hiperventilasi)
2) Sirkulasi
Hipotensi, takhikardi, disritmia, kelemahan nadi/perifer, pengisian
kapiler lambat, warna kulit pucat, sianosis, kelembaban kulit,
berkeringat.
25
3) Intergritas Ego
4) Eliminasi
5) Makanan/Cairan
6) Neurosensori
7) Nyeri/Kenyamanan
8) Keamanan
26
b. Klasifikasi Data
1) Data Subjek
2) Data Objektif.
Adalah sebuah data senjang pada klien yang diperoleh dari hasil
c. Analisa Data
tersebut.
2. Diagnosa Keperawatan
Menurut Nanda (NIC dan NOC, 20015) dan Doenges (2000), diagnosa
27
e. Ansietas tahap sedang berhubungan dengan perubahan status kesehatan
proses penyakit.
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi :
(skala 0-10)
28
b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan masukan cairan tidak
Intervensi :
dan output
29
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
Kriteria Hasil : Nafsu makan klien meningkat, tidak ada keluhan mual
Intervensi :
terhadap lambung
mengiritasi lambung.
30
Intervensi :
klien
Intervensi :
ketidaktahuan.
31
5) Berikan tehnik relaksasi, misalnya : latihan napas dalam dan
bimbingan imaginasi
ansietas.
proses penyakit.
Intervensi :
32
4) Beritahu tentang pentingnya obat-obatan untuk kesembuhan klien.
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
(Nursalam, 2001).
33