Bab Iv
Bab Iv
4.1 Umum
Perkembangan penduduk pada suatu daerah cenderung meningkat setiap tahunnya karena
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: tingkat kesehatan, pendidikan, kemajuan
teknologi, sosial dan ekonomi masyarakat yang semakin baik sehingga tingkat kelahiran dan
kematian tidak lagi sama. Perhitungan proyeksi penduduk diperlukan dalam perancangan
sistem penyaluran air buangan yang akan digunakan dalam waktu jangka panjang. Dengan
adanya data proyeksi penduduk akan menjadi faktor yang relevan untuk mengestimasi air
minum yang dibutuhkan dan air buangan yang di masa yang akan datang.
Jumlah penduduk suatu daerah pada masa yang akan datang dapat diketahui dengan
menggunakan metode-metode proyeksi jumlah penduduk. Adapun metode yang digunakan
untuk menghitung proyeksi penduduk antara lain adalah: metode aritmatika/linear, metode
logaritma, metode eksponensial, dan metode geometri.
Oleh karena itu, rancangan sistem penyaluran air buangan diperlukan perencanaan yang baik
yang dapat mendukung kelancaran dalam penyaluran air buangan dari setiap penduduk.
Rancangan sistem penyaluran air buangan meliputi proyeksi penduduk, perhitungan air
buangan yang dihasilkan, proyeksi fasilitas, dan pelayanan. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam perencanaan sistem penyaluran air buangan, yaitu:
1. Perencanaan awal, berupa:
a. Tahun target;
b. rencana jumlah suplai.
2. Penentuan jalur saluran dan daerah pelayanan; dan
3. Perancangan dimensi saluran.
Periode desain perencanaan sistem penyaluran air buangan Kota Napolly yang akan dirancang
adalah untuk 15 tahun yang akan datang dimulai dari tahun 2012 sampai 2026. Periode desain
ini dibagi dalam tiga tahap, yaitu: tahap I dimulai dari tahun 2012 sampai 2016, tahap II
dimulai dari tahun 2017 sampai 2021, dan tahap III dimulai dari tahun 2022 sampai 2026.
Pembagian tahapan dalam perencanaan perhitungan air ini bertujuan untuk evaluasi terhadap
tahapan awal perhitungan kebutuhan air.
4.3 Proyeksi Penduduk
Kebutuhan air semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, oleh
karena itu dibutuhkan proyeksi jumlah penduduk yang akan datang untuk memperkirakan air
buangan yang akan dihasilkan sebagai gambaran perancangan sistem penyaluran air buangan.
Penduduk Kota Napolly akan diproyeksikan untuk 15 tahun sesuai dengan periode desain
yang direncanakan dengan menggunakan empat metode proyeksi yang sudah dijelaskan pada
Bab II yaitu:
1. Metode aritmatika/linear;
2. metode eksponensial;
3. metode geometri;
4. metode logaritma;
Metode terbaik didapatkan dengan membandingkan keempat metode tersebut, yaitu dengan
melihat nilai simpangan baku (S) yang paling kecil dan koefisien korelasi (R) yang mendekati
1 untuk masing-masing metode. Berikut ini dipaparkan data-data yang disajikan dalam bentuk
tabel untuk setiap metode.
Proyeksi penduduk Kota Napolly diproyeksikan sebanyak tiga kali dengan masing-masing
metode dikarenakan perencanaan sistem penyaluran air buangan dilakukan tiga tahap yaitu
tahap I, tahap, II, dan tahap III. Proyeksi penduduk untuk Tahap I perencanaan sistem
penyaluran air buangan periode tahun 2002-2011 dapat dilihat pada sub poin berikut.
IV-2
4.3.1 Jumlah Penduduk Tahap I (Periode Tahun 2002-2011)
Perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan metode aritmatika untuk 10 tahun terakhir dari tahun 2002 sampai 2011 dapat dilihat pada
Tabel 4.1 dan grafiknya pada Gambar 4.1.
b = 1.064,8485
a = -2.080.214,2
y = (a + bXi)
y = 20434,8 + 416,6x
64000
62000
60000
Jumlah Penduduk
y = 1064,8x - 2E+06
56000
y
54000 y'
Linear (y)
52000
Linear (y')
50000
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
IV-4
Contoh perhitungan:
b
Xi X Yi Y
Xi X
2
87.850
b
82,50
b = 1.064,85
a =Y-b X ()
a = 56307 – 1.064,85 (5,50)
a = -2.080.214,2
Jadi,
Y’ = a + bx
Y’ = -2 x 106 + 1.064,85 x
4.3.1.2 Metode Proyeksi Eksponensial
Perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan metode Eksponensial untuk 10 tahun terakhir dari tahun 2002 sampai 2011 dapat dilihat
pada Tabel 4.2 dan grafiknya pada Gambar 4.2.
62000
60000
Jumlah Penduduk
58000
y = 1064,8x - 2E+06
56000 y = 720,66x - 1E+06
y
54000
y'
Linear (y)
52000
Linear (y')
50000
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
IV-7
Contoh perhitungan:
(∑ ((X - X) (lnY - ln Y) ))(∑ (lnY - ln Y) )
i
2
i
2
i
2 1/2
b=
((∑ (X - X) )(∑ (lnY - ln Y) )) (∑ (X - X) )
i
2
i
2 1/2
i
2 1/2
0,451 0,0151/ 2
b
82,5 0,0151/ 2 82,51/ 2
b = 720,66
ln a = ln Y i - bX
ln a = 10,938 - 6,02 x 10-4 (5,5)
ln a = 10,934
a = -1 x 106
Jadi,
Y’ = a.ebx
Y’ = 2,39e0,0006x
4.3.1.3 Metode Proyeksi Geometri
Perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan metode Geometri untuk 10 tahun terakhir dari tahun 2002 sampai 2011 dapat dilihat pada
Tabel 4.3 dan grafiknya pada Gambar 4.3.
Tabel 4.3 Proyeksi Penduduk dengan Metode Geometri Tahap I
Xi Tahun Yi Log Yi LogYi- Log Xi LogXi- (logYi- (LogYi- (logYi- ((logYi- Y' ̅
Yi-Y ̅ )2
(Yi-Y S R
̅
logY ̅
logX ̅)
logY ̅ )2
logY ̅ )2
logX logY̅ ) 2)
(logXi- ((logXi-
̅)
logX logX̅ ) 2)
1 2002 52.117 4,71 -0,033 0,000 -0,740 0,02486 0,00113 0,54814 0,00 25.147 -4.190 17.556.100 3.610 0,99
2 2003 52.717 4,72 -0,028 0,301 -0,439 0,01257 0,00082 0,19301 0,00 28.103 -3.590 12.888.100
3 2004 53.517 4,72 -0,022 0,477 -0,263 0,00581 0,00049 0,06930 0,00 29.990 -2.790 7.784.100
4 2005 54.317 4,73 -0,015 0,602 -0,138 0,00216 0,00024 0,01913 0,00 31.406 -1.990 3.960.100
5 2006 55.517 4,74 -0,006 0,698 -0,041 0,00025 0,00004 0,00171 0,00 32.550 -790 624.100
6 2007 56.717 4,75 0,003 0,778 0,037 0,00012 0,00001 0,00143 0,00 33.516 410 168.100
7 2008 57.917 4,76 0,012 0,845 0,104 0,00128 0,00015 0,01097 0,00 34.355 1.610 2.592.100
8 2009 58.617 4,76 0,017 0,903 0,162 0,00284 0,00030 0,02648 0,00 35.098 2.310 5.336.100
9 2010 59.217 4,77 0,021 0,954 0,213 0,00468 0,00048 0,04574 0,00 35.767 2.910 8.468.100
10 2011 62.417 4,79 0,044 1,000 0,259 0,01162 0,00200 0,06741 0,00 36.377 6.110 37.332.100
∑ 563.070 0,06620 0,00566 0,98332 0,00 322.308 0 96.709.000
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2012
̅
X = 5,5
̅
Y = 56307
Log ̅
Y = 4,75
̅
Log X = 3,302
b = 0,16034
log a = 4,63185
a = -2 x 106
y = a.x^b
y = 17565X0.151
Grafik Proyeksi Penduduk dengan Metode Geometri
65000
60000
55000
50000
Jumlah Penduduk
45000
y = 1064,8x - 2E+06
40000
y = 1151,9x - 2E+06
35000
y
30000 y'
Linear (y)
25000
Linear (y')
20000
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
IV-10
Contoh perhitungan:
(∑ (logY )(
i - log Y logX i - log X
)(∑ (logY
) i - log Y
) )
2 1/2
b=
(((∑log (Y - log Y) ))(∑ (logX
i
2
i - log X
) )) (∑ (logX
2 1/2
i - log X
) )
2 1/2
b = 1151,9
log a = 4,62
a = - 2 x 106
Jadi,
Y’ = a.Xb
Y’ = 41.684,94X0,17
4.3.1.4 Metode Proyeksi Logaritma
Perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan metode logaritma untuk 10 tahun terakhir dari tahun 2002 sampai 2011 dapat dilihat pada
Tabel 4.4 dan grafiknya pada Gambar 4.4.
Tabel 4.4 Proyeksi Penduduk dengan Metode Logaritma Tahap I
Xi Tahun (yi) Ln Xi Ln Xi2 Yi ln Xi Y' (Yi-Y') (Yi-Y')2 Yi-̅
Y (Yi-̅
Y)2 S R
1 2002 52.117 0,00 0,00 0,00 50.201 1.916,23 3.671.935,50 -4.190 17.556.100 1401,364 0,9040
2 2003 52.717 0,69 0,48 36.540,64 53.003 -285,94 81.762,95 -3.590 12.888.100
3 2004 53.517 1,09 1,21 58.794,43 54.642 -1.125,11 1.265.867,07 -2.790 7.784.100
4 2005 54.317 1,38 1,92 75.299,35 55.805 -1.488,11 2.214.483,04 -1.990 3.960.100
5 2006 55.517 1,60 2,59 89.351,16 56.707 -1.190,21 1.416.603,94 -790 624.100
6 2007 56.717 1,79 3,21 101.623,22 57.444 -727,28 528.935,17 410 168.100
7 2008 57.917 1,94 3,79 112.701,28 58.067 -150,46 22.638,53 1.610 2.592.100
8 2009 58.617 2,07 4,32 121.890,62 58.607 9,71 94,37 2.310 5.336.100
9 2010 59.217 2,19 4,83 130.113,05 59.083 133,56 17.837,03 2.910 8.468.100
10 2011 62.417 2,30 5,30 143.720,45 59.509 2.907,62 8.454.234,10 6.110 96.709.000
∑ 563.070 15,10 27,65 870.034,22 563.070 0,00 17.674.391,70 0,00 156.085.900
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2012
̅
Y = 56307
a = 50201
b = 4042,68
Y = a + (b x ln Xi)
64000
62000
60000
Jumlah Penduduk
58000
y = 931,46x - 2E+06
56000 y = 1064,8x - 2E+06
y
54000
y'
Linear (y')
50000
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
IV-13
Contoh perhitungan:
n ∑ (ln xi ) yi -
( ) (∑ ln xi )(∑ yi )
b=
n (∑ (ln xi ) ) - (∑ ln xi )
2 2
10870034,22 - 15,10563070
b
1027,65 - 15,10
2
b = 931,46
(∑ yi ) - b (∑ln xi )
a=
n
a = -2 x 106
Jadi,
Y’ = a + b ln x
Y’ = 49.671 + 4.224,64 ln x
4.3.1.5 Perbandingan Proyeksi Penduduk Kota Napolly
Dari keempat metode proyeksi penduduk dapat diperoleh perbandingan jumlah penduduk seperti
terlihat pada Tabel 4.5 dan Gambar 4.5.
Tabel 4.5 Perbandingan Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Napolly Tahun 2001-2015
NO. TAHUN PENDUDUK PROYEKSI PENDUDUK
ARITMATIKA EKSPONENSIAL GEOMETRI LOGARITMA
1 2002 52.117 52.117 52.117 52.117 52.117
2 2003 52.717 52.717 52.717 52.717 52.717
3 2004 53.517 53.517 53.517 53.517 53.517
4 2005 54.317 54.317 54.317 54.317 54.317
5 2006 55.517 55.517 55.517 55.517 55.517
6 2007 56.717 56.717 56.717 56.717 56.717
7 2008 57.917 57.917 57.917 57.917 57.917
8 2009 58.617 58.617 58.617 58.617 58.617
9 2010 59.217 59.217 59.217 59.217 59.217
10 2011 62.417 62.417 62.517 62.417 62.417
11 2012 62.164 39.742 36.937 59.895
12 2013 63.229 40.254 37.456 60.246
13 2014 64.293 40.773 37.939 60.570
14 2015 65.358 41.299 38.393 60.870
15 2016 66.423 41.832 38.820 61.149
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2012
70000
y
55000
Aritmatika
Eksponensial
50000 Geometri
Logaritma
45000 Linear (y)
Linear (Aritmatika)
Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Napolly Tahun 2003-2017
Tabel 4.6 Perbandingan Metode Proyeksi Jumlah Penduduk Tahap I
NO. METODE S R S
1 Aritmatika 592,73 0,98 592,74
2 Eksponensial 2.185,21 0,93 1187,91
3 Geometri 3.610,15 0,99 1380,30
4 Logaritma 1.401,36 0,90 1401,36
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2012
Dari keempat metode proyeksi penduduk yang dipakai, dapat dilihat bahwa metode aritmatika
memiliki nilai S yang terkecil yaitu 592,7395 dan nilai R yang paling mendekati 1 yaitu 0,9835.
Maka metode proyeksi penduduk yang terpilih adalah metode aritmatika. Hasil proyeksi jumlah
penduduk terpilih dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan Gambar 4.6.
Tabel 4.7 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk dengan Metode Terpilih Tahap I
NO. TAHUN PENDUDUK ARITMATIKA
1 2002 52.117 52.117
2 2003 52.717 52.717
3 2004 53.517 53.517
4 2005 54.317 54.317
5 2006 55.517 55.517
6 2007 56.717 56.717
7 2008 57.917 57.917
8 2009 58.617 58.617
9 2010 59.217 59.217
10 2011 62.417 62.417
11 2012 62.164
12 2013 63.229
13 2014 64.293
14 2015 65.358
15 2016 66.423
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2012
68000
66000
64000
62000
Jumlah Peduduk
Penduduk
56000
Aritmatika
54000
Linear
(Penduduk)
52000 Linear
(Aritmatika)
50000
2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018
Tahun
Gambar 4.6 Grafik Proyeksi Jumlah Penduduk dengan Metode Terpilih Tahap I
4.3.2 Proyeksi Penduduk Tahap II (Periode Tahun 2007-2016)
Perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan metode aritmatika untuk 10 tahun terakhir dari tahun 2007 sampai 2016 dapat dilihat pada
Tabel 4.8 dan grafiknya pada Gambar 4.7.
b = 1088,51
a = 55648,4
y = (a + bXi)
y = 20434.8+416.6(Xi)
y = 416.6X + 20435
68000
66000
64000
62000
Jumlah Penduduk
y = 1064,8x - 2E+06
58000
y
56000
y'
54000
Linear (y)
52000
Linear (y')
50000
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
IV-20
4.3.2.2 Metode Proyeksi Eksponensial
Perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan metode eksponensial untuk 10 tahun terakhir dari tahun 2007 sampai 2016 dapat dilihat
pada Tabel 4.9 dan grafiknya pada Gambar 4.8.
Tabel 4.9 Proyeksi Penduduk dengan Metode Eksponensial Tahap II
Xi Tahun Yi ̅
Xi-𝐗 ̅)2
(Xi-𝐗 ln Yi ̅)
(lnYi-ln𝐘 ̅)2
(lnYi-ln𝐘 ̅ )2
((Xi-𝐗 Y' Yi-Y' (Yi-Y')2 ̅
Yi-𝐘 ̅)2
(Yi-𝐘 ̅)2
(Y'-𝐘 S R
(lnYi -ln𝐘̅)2)
1 2007 56.717 -4,5 20,25 10,94 -0,08 0,006 0,140 58581,422 -1864,423 3476071,355 -4918,2 24188691,24 9325556,861 2053,38 0,91
2 2008 57.917 -3,5 12,25 10,96 -0,06 0,003 0,047 59229,234 -1312,234 1721959,134 -3718,2 13825011,24 5788670,443
3 2009 58.617 -2,5 6,25 10,97 -0,05 0,002 0,015 59884,209 -1267,210 1605821,166 -3018,2 9109531,24 3065966,005
4 2010 59.217 -1,5 2,25 10,98 -0,04 0,001 0,003 60546,428 -1329,429 1767380,157 -2418,2 5847691,24 1185423,363
5 2011 62.417 -0,5 0,25 11,04 0,01 0,000 0,000 61215,970 1201,030 1442472,956 781,8 611211,24 175753,7562
6 2012 62.164 0,5 0,25 11,03 0,00 0,000 0,000 61892,915 271,084 73486,761 528,8 279629,44 66417,32112
7 2013 63.229 1,5 2,25 11,05 0,02 0,000 0,000 62577,347 651,653 424651,635 1593,8 2540198,44 887640,965
8 2014 64.293 2,5 6,25 11,07 0,04 0,001 0,011 63269,347 1023,653 1047865,317 2657,8 7063900,84 2670436,653
9 2015 65.358 3,5 12,25 11,08 0,05 0,003 0,042 63968,999 1389,000 1929322,383 3722,8 13859239,84 5446620,116
10 2016 66.423 4,5 20,25 11,10 0,07 0,005 0,113 64676,388 1746,611 3050650,3 4787,8 22923028,84 9248829,985
∑ 616.352 0 82,5 110,27 -0,01 0,026 0,374 615842,26 509,7365 16539681,17 0 100248133,6 37861315,47
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2012
̅
Y = 5,5
̅
X = 61635,2
Ln ̅
Y = 11,02898841
y = exs (lna + b.Xi)
y = exs (9.940392+(0.016171*Xi))
y = 20751.88 X0.016171
y = 20456e0.018x
68000
66000
64000
62000
Jumlah Penduduk
60000
y = 1064,8x - 2E+06
58000 y = 720,66x - 1E+06
56000 y
y'
54000
Linear (y)
52000
Linear (y')
50000
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
IV-22
4.3.2.3 Metode Proyeksi Geometri
Perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan metode geometri untuk 10 tahun terakhir dari tahun 2008 sampai 2017 dapat dilihat pada
Tabel 4.10 dan grafiknya pada Gambar 4.9.
65000
60000
55000
Jumlah Penduduk
50000
y
35000
y'
30000
Linear (y)
25000
Linear (y')
20000
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
IV-24
4.3.2.4 Metode Proyeksi Logaritma
Perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan metode logaritma untuk 10 tahun terakhir dari tahun 2008 sampai 2017 dapat dilihat pada
Tabel 4.11 dan grafiknya pada Gambar 4.10.
̅
Y = 61635
a = 55141
b = 4299,62
Y= a+(b x ln Xi)
68000
66000
64000
62000
Jumlah Penduduk
60000
y = 1064,8x - 2E+06
56000
y
54000 y'
Linear (y')
50000
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
IV-26
4.3.2.5 Perbandingan Proyeksi Penduduk Kota Napolly
Dari keempat metode proyeksi penduduk dapat diperoleh perbandingan jumlah penduduk seperti
terlihat pada Tabel 4.12 dan Gambar 4.11.
Tabel 4.12 Perbandingan Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Napolly Tahun 2007-2021
NO. TAHUN PENDUDUK PROYEKSI PENDUDUK
Aritmatika Logaritma Eksponensial Geometri
1 2007 56.717 56.717 56.717 56.717 56.717
2 2008 57.917 57.917 57.917 57.917 57.917
3 2009 58.617 58.617 58.617 58.617 58.617
4 2010 59.217 59.217 59.217 59.217 59.217
5 2011 62.417 62.417 62.417 62.417 62.417
6 2012 62.164 62.164 62.164 62.164 62.164
7 2013 63.229 63.229 63.229 63.229 63.229
8 2014 64.293 64.293 64.293 64.293 64.293
9 2015 65.358 65.358 65.358 65.358 65.358
10 2016 66.423 66.423 66.423 66.423 66.423
11 2017 67.622 38.956 35.667 65.451
12 2018 68.711 39.387 36.122 65.825
13 2019 69.799 39.823 36.546 66.169
14 2020 70.888 40.263 36.942 66.488
15 2021 71.976 40.708 37.316 66.784
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2012
75000
70000
y = 1064,8x - 2E+06
y = 1064,8x - 2E+06
y = 703,4x - 1E+06
65000 y = -1053,9x + 2E+06
y = -1312,1x + 3E+06
60000
Jumlah Penduduk
y
Aritmatika
55000 Eksponensial
Geometri
50000 Logaritma
Linear (y)
45000 Linear (Aritmatika)
Linear (Eksponensial)
40000
Linear (Geometri)
Linear (Logaritma)
35000
2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022
Tahun
Dari keempat metode proyeksi penduduk yang dipakai, dapat dilihat bahwa metode aritmatika memiliki nilai S yang terkecil yaitu 407,47 dan
nilai R yang paling mendekati 1 yaitu 0,99. Maka metode proyeksi penduduk yang terpilih adalah metode aritmatika. Hasil proyeksi jumlah
penduduk terpilih dapat dilihat pada Tabel 4.14 dan Gambar 4.12.
Tabel 4.14 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk dengan Metode Terpilih Tahap I
NO. TAHUN PENDUDUK ARITMATIKA
1 2007 56.717 56.717
2 2008 57.917 57.917
3 2009 58.617 58.617
4 2010 59.217 59.217
5 2011 62.417 62.417
6 2012 62.164 62.164
7 2013 63.229 63.229
8 2014 64.293 64.293
9 2015 65.358 65.358
10 2016 66.423 66.423
11 2017 67.622
12 2018 68.711
13 2019 69.799
14 2020 70.888
15 2021 71.976
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2012
75000
70000
Jumlah Peduduk
65000
y = 1064,8x - 2E+06
60000
y = 1064,8x - 2E+06
Penduduk
55000
Aritmatika
Linear (Penduduk)
50000
2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022
Tahun
Gambar 4.12 Grafik Proyeksi Jumlah Penduduk dengan Metode Terpilih Tahap II
IV-30
4.3.3 Proyeksi Penduduk Tahap III (Periode Tahun 2012-2021)
Perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan metode aritmatika untuk 10 tahun terakhir dari tahun 2012 sampai 2021 dapat dilihat pada
Tabel 4.15 dan grafiknya pada Gambar 4.13.
b = 1095,21
a = 61022,7
y = (a + bXi)
y = 20434.8+416.6(Xi)
y = 416.6X + 20435
75000
70000
Jumlah Penduduk
65000
y = 1064,8x - 2E+06
y'
55000
Linear (y)
Linear (y')
50000
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
Gambar 4.13 Grafik Proyeksi Penduduk dengan Metode Aritmatika Tahap III
IV-32
4.3.3.2 Metode Proyeksi Eksponensial
Perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan metode eksponensial untuk 10 tahun terakhir dari tahun 2012 sampai 2021 dapat dilihat
pada Tabel 4.16 dan grafiknya pada Gambar 4.14.
̅
Y = 67046,3
̅
X = 5,5
Ln ̅
Y = 11,11203622
b = 0,00928
ln a = 11,061
a = 34517,4
75000
70000
Jumlah Penduduk
65000
y = 1064,8x - 2E+06
55000 y'
Linear (y)
Linear (y')
50000
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
Gambar 4.14 Grafik Proyeksi Penduduk dengan Metode Logaritma Tahap III
IV-34
4.3.3.3 Metode Proyeksi Geometri
Perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan metode geometri untuk 10 tahun terakhir dari tahun 2012 sampai 2021 dapat dilihat pada
Tabel 4.17 dan grafiknya pada Gambar 4.15.
̅
Y = 5,5
̅
X = 67046,3
Log Y̅ = 4,82637
Log X̅ = 0,74036
b = 0,13295
log a = 4,72794
a = 25146,7
y = a.x^b
y = 17565X0.151
80000
70000
60000
Jumlah Penduduk
50000
y = 1064,8x - 2E+06
y = 1151,9x - 2E+06
40000 y
y'
30000
Linear (y)
Linear (y')
20000
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
Gambar 4.15 Grafik Proyeksi Penduduk dengan Metode Geometri Tahap III
IV-36
4.3.3.4 Metode Proyeksi Logaritma
Perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan metode logaritma untuk 10 tahun terakhir dari tahun 2012 sampai 2021 dapat dilihat pada
Tabel 4.18 dan grafiknya pada Gambar 4.16.
̅
Y = 67046
a = 60558
b = 4295,5
Y = a+(b x ln Xi)
75000
70000
Jumlah Penduduk
65000
y = 931,46x - 2E+06
y = 1064,8x - 2E+06
60000
y
y'
55000
Linear (y)
Linear (y')
50000
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
Gambar 4.16 Grafik Proyeksi Penduduk dengan Metode Geometri Tahap III
IV-38
4.3.3.5 Perbandingan Proyeksi Penduduk Kota Napolly
Dari keempat metode proyeksi penduduk dapat diperoleh perbandingan jumlah penduduk seperti terlihat pada Tabel 4.19 dan Gambar 4.17.
Tabel 4.19 Perbandingan Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Napolly Tahun 2011-2025
NO. TAHUN PENDUDUK PROYEKSI PENDUDUK
Aritmatika Logaritma Eksponensial Geometri
1 2012 62.164 62.164 62.164 62.164 62.164
2 2013 63.229 63.229 63.229 63.229 63.229
3 2014 64.293 64.293 64.293 64.293 64.293
4 2015 65.358 65.358 65.358 65.358 65.358
5 2016 66.423 66.423 66.423 66.423 66.423
6 2017 67.622 67.622 67.622 67.622 67.622
7 2018 68.711 68.711 68.711 68.711 68.711
8 2019 69.799 69.799 69.799 69.799 69.799
9 2020 70.888 70.888 70.888 70.888 70.888
10 2021 71.976 71.976 71.976 71.976 71.976
11 2022 73.070 38.227 34.589 70.858
12 2023 74.165 38.584 34.991 71.232
13 2024 75.260 38.943 35.365 71.576
14 2025 76.356 39.306 35.715 71.894
15 2026 77.451 39.673 36.045 72.191
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2012
80000
75000
y = 1064,8x - 2E+06
70000 y = 1064,8x - 2E+06
y = 703,4x - 1E+06
65000 y = -1053,9x + 2E+06
y = -1312,1x + 3E+06
Jumlah Penduduk
60000
y
55000 Aritmatika
Eksponensial
50000
Geometri
Logaritma
45000
Linear (y)
40000 Linear (Aritmatika)
Linear (Eksponensial)
35000
Linear (Geometri)
Linear (Logaritma)
30000
2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022 2024 2026 2028
Tahun
IV-40
Tabel 4.20 Perbandingan Metode Proyeksi Jumlah Penduduk Tahap II
No. Metode S R S
1 Aritmatika 36,47 0,99 36,47
2 Eksponensial 1.885,30 0,90 1434,12
3 Geometri 2.891,42 0,99 947,88
4 Logaritma 1.040,28 0,94 1040,28
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2012
Dari keempat metode proyeksi penduduk yang dipakai, dapat dilihat bahwa metode aritmatika memiliki nilai S yang terkecil yaitu 27,99 dan nilai
R yang sama dengan 1,00. Maka metode proyeksi penduduk yang terpilih adalah metode aritmatika. Hasil proyeksi jumlah penduduk terpilih
dapat dilihat pada Tabel 4.21 dan Gambar 4.18.
Tabel 4.21 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk dengan Metode Terpilih Tahap II
NO. TAHUN PENDUDUK ARITMATIKA
1 2012 62.164 62.164
2 2013 63.229 63.229
3 2014 64.293 64.293
4 2015 65.358 65.358
5 2016 66.423 66.423
6 2017 67.622 67.622
7 2018 68.711 68.711
8 2019 69.799 69.799
9 2020 70.888 70.888
10 2021 71.976 71.976
11 2022 73.070
12 2023 74.165
13 2024 75.260
14 2025 76.356
15 2026 77.451
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2012
80000
75000
70000
Jumlah Peduduk
65000
y = 1064,8x - 2E+06
y = 1064,8x - 2E+06
60000
Aritmatika
Penduduk
55000
Linear (Aritmatika)
Linear (Penduduk)
50000
2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022 2024 2026 2028
Tahun
Gambar 4.18 Grafik Proyeksi Jumlah Penduduk dengan Metode Terpilih Tahap II
4.3.4 Proyeksi Penduduk Tahap III (Periode Tahun 2018-2027)
Untuk menentukan metode proyeksi penduduk yang akan digunakan dipilih nilai S yang terkecil
dan nilai r mendekati 1. Pada Tabel 4.22 dapat dilihat perbandingan nilai S dan r dari keempat
metode tersebut.
Metode terpilih adalah metode aritmatika karena nilai r paling mendekati atau sama dengan 1 dan
nilai S nya paling kecil.
Proyeksi jumlah penduduk dari keempat metode yang dipakai dapat dilihat bahwa metode
aritmatika memiliki nilai r yang paling mendekati 1 yaitu 0,99 dan 0,98 dan nilai S yang terkecil
yaitu 592,73; 526,81 dan 36,47 dari masing-masing tahap.
Hasil proyeksi penduduk dengan metode terpilih dari tahapan awal (tahun 2002-2011), tahap I
(tahun 2007-2016), tahap II (tahun 2012-2021) dan terakhir tahap III (tahun 2017-2026) dapat
dilihat pada Tabel 4.23 dan Gambar 4.19.
Tabel 4.23 Hasil Proyeksi Penduduk Dengan Metode Terpilih Aritmatika
NO. TAHUN PENDUDUK ARITMATIKA
1 2002 52.117 52.117
2 2003 52.717 52.717
3 2004 53.517 53.517
4 2005 54.317 54.317
5 2006 55.517 55.517
6 2007 56.717 56.717
7 2008 57.917 57.917
8 2009 58.617 58.617
9 2010 59.217 59.217
10 2011 62.417 62.417
11 2012 62.164
12 2013 63.229
13 2014 64.293
14 2015 65.358
15 2016 66.423
16 2017 67.622
17 2018 68.711
18 2019 69.799
19 2020 70.888
20 2021 71.976
21 2022 73.070
22 2023 74.165
23 2024 75.260
24 2025 76.356
25 2026 77.451
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2012
IV-44
80000
75000
70000
Jumlah Penduduk
y = 1064,8x - 2E+06
y
60000
y'
Linear (y')
50000
2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030
Tahun
Gambar 4.19 Grafik Hasil Proyeksi Penduduk Dengan Metode Terpilih Aritmatika
4.4 Perhitungan Kebutuhan Air
Sistem Penyaluran Air Buangan (SPAB) Kota Napolly direncanakan menggunakan periode
desain selama 15 tahun. Periode desain ini dibagi dalam tiga tahap, yaitu: tahap I dimulai dari
tahun 2011 sampai 2016, tahap II dimulai dari tahun 2017 sampai 2021, dan tahap III dimulai
dari tahun 2022 sampai 2026. Pembagian tahapan dalam perencanaan perhitungan air ini
bertujuan untuk evaluasi terhadap tahapan awal perhitungan kebutuhan air.
Berdasarkan hasil proyeksi penduduk terpilih (metode aritmatika), diketahui jumlah penduduk
Kota Napolly sebagai berikut:
1. Tahun 2011 sebagai tahun awal desain penduduknya berjumlah 62.417 jiwa;
2. Tahap I periode desain 2012-2016 penduduknya berjumlah 66.423 jiwa;
3. Tahap II periode desain 2017-2021 penduduknya berjumlah 71.976 jiwa;
4. Tahap III periode desain 2022-2026 penduduknya berjumlah 77.451 jiwa.
Kota Napolly termasuk kota kecil dengan perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2027 adalah
sebanyak 77.451 jiwa. Pelayanan penyaluran air buangan hanya untuk kawasan yang dilayani
PDAM saja. Pada perencanaan Tahap I, direncanakan tingkat pelayanan sebesar 60%, untuk
peningkatan pelayanan kebutuhan air pada daerah tersebut hingga akhir periode desain maka
diperkirakan tingkat pelayanan pada akhir tahap I direncanakan sebesar 70%, untuk tahap II
direncanakan tingkat pelayanan mencapai 85%, dan untuk tahap III direncanakan tingkat
pelayanan telah mencapai 90% dari total jumlah penduduk.
Untuk memperhitungkan air buangan yang dihasilkan tersebut, maka penghasil air buangan
dibagi menurut:
1. Sumber domestik;
2. Sumber non domestik, yang terdiri atas:
a. Sarana pendidikan;
b. Sarana peribadatan;
c. Sarana kesehatan;
d. Industri;
e. Sarana perdagangan;
f. Sarana perkantoran;
g. Sarana sosial;
h. dan lainnya.
Menurut Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum Tahun 2004 beberapa
kriteria harus dipenuhi dalam membuat suatu perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.24 berikut.
500.000 100.000
No. Uraian 20.000 s/d
>1.000.000 s/d s/d < 20.000
100.000
Metro 1.000.000 500.000 Desa
Kecil
Besar Sedang
Standar kebutuhan air Kota Napolly, dapat dilihat pada Tabel 4.25 berikut.
IV-47
Tahap Pelayanan
No. Jenis Fasilitas Kapasitas Keterangan
Tahap I Tahap II Tahap III
b. Toko 5 5 5 L/m2/h
c. Restoran 15 15 15 L/m2/h
7. Perkantoran 50 50 50 L/o/h
8. Lain-lain
a. Hotel 200 200 200 L/tt/h
b. Bioskop 5 5 5 L/td/h
c. Stadion Olahraga 5 5 5 L/td/h
d. Kolam renang 40 40 40 L/o/h
e. Lapangan tennis 5 5 5 L/o/h
f. Terminal bus 2,5 2,5 2,5 L/o/h
Sumber: Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum Tahun 2004
Perhitungan kebutuhan air didasarkan pada jumlah penduduk pada akhir periode desain
masing-masing tahap, dan persentase tingkat pelayanan suatu PDAM.
2. Tahap I (2012-2016)
Jumlah penduduk akhir periode (2016) = 66.423 jiwa
Tingkat pelayanan = 70 %
Jumlah penduduk yang terlayani = 70 % x 66.423 jiwa
= 46.496,1 jiwa
46.497 jiwa
3. Tahap II (2017-2021)
Jumlah penduduk akhir periode (2020) = 71.976 jiwa
Tingkat pelayanan = 85 %
Jumlah penduduk yang terlayani = 85 % x 71.976 jiwa
= 61.179,6 jiwa
IV-48
61.180 jiwa
Jumlah penduduk Kota Napolly setiap tahun semakin meningkat, hal ini dapat dilihat dari
semakin banyaknya penduduk yang harus mendapatkan pelayanan air minum setiap tahunnya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.26.
Untuk perhitungan kebutuhan air, maka dibedakan atas kebutuhan domestik dan kebutuhan
non domestik.
Jenis perumahan di Kota Napolly terdiri dari rumah permanen, semi permanen dan non
permanen. Berikut persentase perbandingan jenis perumahan di Kota Napolly yang
ditampilkan pada Tabel 4.27.
Tabel 4.27 Jenis Pemukiman Penduduk Kota Napolly Tahun 2011-2026
Persentase Jenis (%)
Jenis Rumah
Data Awal (2011) *Tahap I (2016) *Tahap II (2021) *Tahap III (2026)
Rumah Permanen 70 75 80 85
Rumah Semi Permanen 20 17 13 10
Rumah Non Permanen 10 8 7 5
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2012
Data dari Tabel 4.27 di atas dapat diketahui persentase jenis rumah yang ada di Kota Napolly,
sehingga didapatkan penggunaan Sambungan Rumah (SR) dan Hidran Umum (HU) yang
diasumsikan sebagai berikut:
a. Rumah permanen, semuanya menggunakan SR;
IV-49
b. rumah semi permanen, 2/3 menggunakan SR dan 1/3 menggunakan HU;
c. rumah non permanen, semuanya menggunakan HU.
Tahap I (2012-2016)
a. % Pengguna SR = % rumah permanen + (2/3 x % rumah semi permanen)
= 75 % + (2/3 x 17 %)
= 86,33 %
Jumlah pengguna SR = % pengguna SR x jumlah penduduk terlayani
= 86,33 % x 46.479 jiwa
IV-50
= 40.126 jiwa
Kebutuhan air untuk SR = 40.126 jiwa x 130 L/jiwa/hari
= 5.216.380 L/hari
= 60,37 x 10-3 m3/det
Tahap II (2017-2021)
a. % Pengguna SR = % rumah permanen + (2/3 x % rumah semi permanen)
= 80% + (2/3 x 13 %)
= 88,67 %
Jumlah pengguna SR = % pengguna SR x jumlah penduduk terlayani
= 88,67 % x 61.180 jiwa
= 54.246,27 jiwa
54.247 jiwa
Kebutuhan air untuk SR = 54.247 jiwa x 130 L/jiwa/hari
= 7.052.110 L/hari
= 81,62 x 10-3 m3/det
IV-52
4.4.2 Kebutuhan Air Non Domestik
IV-53
d. Stadiun Olahraga 4 Ha 2 5 7 7
e. Terminal Bus 200 unit bus/hari 3 7 10 12
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2012
Data dari Tabel 4.29 di atas dapat diketahui penambahan jumlah fasilitas perkotaan per
unitnya yang ada di Kota Napolly, dimana data-data tersebut diasumsikan berdasarkan
peningkatan jumlah peduduk Kota Napolly dan disesuaikan dengan kebutuhan yang didukung
dengan fasilitas perkotaan tersebut.
Berikut perhitungan kebutuhan air non domestik atau fasilitas di Kota Napolly:
1. Sarana Pendidikan
a. Tahun Awal (2011):
Kebutuhan air untuk TK = 23 unit x 100 jiwa/unit x 20 L/jiwa/hari
= 46.500 L/hari
= 0,53 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk SD = 24 unit x 600 jiwa/unit x 20 L/jiwa/hari
= 288.000 L/hari
= 3,33 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk SMP = 21 unit x 800 jiwa/unit x 20 L/unit/hr
= 336.000 L/hari
= 3,88 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk SMU = 16 unit x 800 jiwa/unit x 20 L/jiwa/unit
= 256.000 L/hari
= 2,96 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk PT/Akademi = 7 unit x 1.500 jiwa/unit x 20 L/jiwa/unit
= 210.000 L/hari
= 2,43 x 10-3 m3/det
b. Tahap I (2012-2016):
Kebutuhan air untuk TK = 26 unit x 100 jiwa/unit x 20 L/jiwa/hari
= 52.000 L/hari
= 0,60 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk SD = 27 unit x 600 jiwa/unit x 20 L/jiwa/hari
= 324.000 L/hari
IV-54
= 3,75 x 10-3 m3/det
IV-55
Kebutuhan air untuk SMP = 24 unit x 800 jiwa/unit x 20 L/unit/hari
= 348.000 L/hari
= 4,44 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk SMU = 19 unit x 800 jiwa/unit x 20 L/jiwa/unit
= 304.000 L/hari
= 3,52 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk PT/Akademi = 10 unit x 1.500 jiwa/unit x 20 L/jiwa/unit
= 300.000 L/hari
= 3,47 x 10-3 m3/det
c. Tahap II (2017-2021):
Kebutuhan air untuk TK = 27 unit x 100 jiwa/unit x 20 L/jiwa/hari
= 54.000 L/hari
= 0,63 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk SD = 28 unit x 600 jiwa/unit x 20 L/jiwa/hari
= 336.000 L/hari
= 3,89 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk SMP = 25 unit x 800 jiwa/unit x 20 L/unit/hr
= 400.000 L/hari
= 4,63 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk SMU = 20 unit x 800 jiwa/unit x 20 L/jiwa/unit
= 320.000 L/hari
= 3,70 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk PT/Akademi = 11 unit x 1.500 jiwa/unit x 20 L/jiwa/unit
= 330.000 L/hari
= 3,82 x 10-3 m3/det
IV-56
Kebutuhan air untuk SMP = 27 unit x 800 jiwa/unit x 20 L/unit/hr
= 432.000 L/hari
= 5 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk SMU = 22 unit x 800 jiwa/unit x 20 L/jiwa/unit
= 352.000 L/hari
= 4,07 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk PT/Akademi = 13 unit x 1.500 jiwa/unit x 20 L/jiwa/unit
= 390.000 L/hari
= 4,51 x 10-3 m3/det
a. Sarana Peribadatan
Tahun Awal (2011):
Kebutuhan air untuk mesjid = 39 unit x 400 jiwa/unit x 70 L/jiwa/hari
= 1.092.000 L/hari
= 12,64 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk mushalla = 41 unit x 100 jiwa/unit x 70 L/jiwa/hari
= 287.000 L/hari
= 3,32 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk gereja = 5 unit x 400 jiwa/unit x 70 L/jiwa/hari
= 140.000 L/hari
= 1,62 x 10-3 m3/det
Tahap I (2012-2016):
Kebutuhan air untuk mesjid = 41 unit x 400 jiwa/unit x 70 L/jiwa/hari
= 1.148.000 L/hari
= 13,29 x 10-3 m3/det
IV-57
Kebutuhan air untuk mushalla = 43 unit x 100 jiwa/unit x 70 L/jiwa/hari
= 301.000 L/hari
= 3,48 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk gereja = 7 unit x 400 jiwa/unit x 70 L/jiwa/hari
= 196.000 L/hari
= 2,27 x 10-3 m3/det
Tahap II (2017-2021):
Kebutuhan air untuk mesjid = 42 unit x 400 jiwa/unit x 70 L/jiwa/hari
= 1.176.000 L/hari
= 13,61 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk mushalla = 44 unit x 100 jiwa/unit x 70 L/jiwa/hari
= 308.000 L/hari
= 3,56 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk gereja = 8 unit x 400 jiwa/unit x 70 L/jiwa/hari
= 224.000 L/hari
= 2,59 x 10-3 m3/det
IV-58
b. Sarana Kesehatan
Tahun Awal (2011):
Kebutuhan air untuk rumah sakit = 11 unit x 300 tt/unit x 250 L/tt/unit
= 825.000 L/hari
= 9,55 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk puskesmas = 16 unit x 40 tt/unit x 250 L/ tt/unit
= 160.000 L/hari
= 1,85 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk klinik = 6 unit x 15 tt/unit x 250 L/ tt/unit
= 22.500 L/hari
= 0,26 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk apotik = 8 unit x 5 tt/unit x 250 L/ tt/unit
= 10.000 L/hari
= 0,12 x 10-3 m3/det
Tahap I (2012-2016):
Kebutuhan air untuk rumah sakit = 12 unit x 300 tt/unit x 250 L/tt/unit
= 900.000 L/hari
= 10,41 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk puskesmas = 17 unit x 40 tt/unit x 250 L/tt/unit
= 170.000 L/hari
= 1,97 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk klinik = 7 unit x 15 tt/unit x 250 L/tt/unit
= 26.250 L/hari
= 0,30 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk apotik = 9 unit x 5 tt/unit x 250 L/tt/unit
= 11.250 L/hari
= 0,13 x 10-3 m3/det
Tahap II (2017-2021):
Kebutuhan air untuk rumah sakit = 15 unit x 300 tt/unit x 250 L/tt/unit
= 1.125.000 L/hari
= 13,02 x 10-3 m3/det
IV-59
Kebutuhan air untuk puskesmas = 30 unit x 40 tt/unit x 250 L/tt/unit
= 300.000 L/hari
= 3,47 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk klinik = 25 unit x 15 tt/unit x 250 L/tt/unit
= 93.750 L/hari
= 1,09 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk apotik = 27 unit x 5 tt/unit x 250 L/tt/unit
= 33.750 L/hari
= 0,39 x 10-3 m3/det
IV-60
c. Sarana Perindustrian
Tahun Awal (2011):
a. Industri Besar
Asumsi:
Untuk 100 m2 terdapat 1 orang karyawan
Luas daerah industri adalah 2 ha/unit = 20.000 m2/unit
Jumlah daerah industri 8 unit
Sehingga:
Luas total daerah industri = 8 unit x 20.000 m2/unit = 160.000 m2
Jumlah karyawan = 160.000 m2 x (1 orang/100 m2) = 1.600 orang
Kebutuhan air = 1.600 orang x 160 L/jiwa/hari
= 256.000 L/hari
= 2,96 x 10-3 m3/det
b. Industri Kecil
Asumsi:
Untuk 50 m2 terdapat 1 orang karyawan
Luas daerah industri adalah 200 m2/unit
Jumlah daerah industri 26 unit
Sehingga:
Luas total daerah industri = 26 unit x 200 m2/unit = 5.200 m2
Jumlah karyawan = 5.200 m2 x (1 orang/50 m2) = 248 orang
Kebutuhan air = 104 orang x 160 L/jiwa/hari
= 16.640 L/hari
= 0,19 x 10-3 m3/det
Tahap I (2012-2016):
a. Industri Besar
Asumsi:
Untuk 100 m2 terdapat 1 orang karyawan
Luas daerah industri adalah 2 ha/unit = 20.000 m2/unit
Jumlah daerah industri 9 unit
Sehingga:
Luas total daerah industri = 9 unit x 20.000 m2/unit = 180.000 m2
Jumlah karyawan = 180.000 m2 x (1 orang/100 m2) = 1.800 orang
IV-61
Kebutuhan air = 1.800 orang x 160 L/jiwa/hari
= 288.000 L/hari
= 3,33 x 10-3 m3/det
b. Industri Kecil
Asumsi:
Untuk 50 m2 terdapat 1 orang karyawan
Luas daerah industri adalah 200 m2/unit
Jumlah daerah industri 27 unit
Sehingga:
Luas total daerah industri = 27 unit x 200 m2/unit = 5.400 m2
Jumlah karyawan = 5.400 m2 x (1 orang/50 m2) = 108 orang
Kebutuhan air = 108 orang x 160 L/jiwa/hari
= 17280 L/hari
= 0,2 x 10-3 m3/det
Tahap II (2017-2021):
a. Industri Besar
Asumsi:
Untuk 100 m2 terdapat 1 orang karyawan
Luas daerah industri adalah 2 ha/unit = 20.000 m2/unit
Jumlah daerah industri 15 unit
Sehingga:
Luas total daerah industri = 15 unit x 20.000 m2/unit = 300.000 m2
Jumlah karyawan = 300.000 m2 x (1 orang/100 m2) = 3.000 orang
Kebutuhan air = 3.000 orang x 160 L/jiwa/hari
= 480.000 L/hari
= 5,56 x 10-3 m3/det
b. Industri Kecil
Asumsi: Untuk 50 m2 terdapat 1 orang karyawan
Luas daerah industri adalah 200 m2/unit
Jumlah daerah industri 35 unit
Sehingga:
Luas total daerah industri = 35 unit x 200 m2/unit = 7.000 m2
Jumlah karyawan = 7.000 m2 x (1 orang/50 m2) = 140 orang
IV-62
Kebutuhan air = 140 orang x 160 L/jiwa/hari
= 22.400 L/hari
= 0,26 x 10-3 m3/det
IV-63
d. Sarana Perdagangan
Tahun Awal (2011):
Kebutuhan air untuk pasar = 6 unit x 700 m2/unit x 5 L/m2/hari
= 21.000 L/hari
= 0,24 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk toko = 301 unit x 50 m2/unit x 5 L/m2/hari
= 72.250 L/hari
= 0,87 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk restoran = 34 unit x 50 m2/unit x 15 L/m2/hari
= 8.500 L/hari
= 0,09 x 10-3 m3/det
Tahap I (2012-2016):
Kebutuhan air untuk pasar = 7 unit x 700 m2/unit x 5 L/m2/hari
= 24.500 L/hari
= 0,28 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk toko = 302 unit x 50 m2/unit x 5 L/m2/hari
= 75.500 L/hari
= 0,87 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk restoran = 35 unit x 50 m2/unit x 15 L/m2/hari
= 8.750 L/hari
= 0,10 x 10-3 m3/det
Tahap II (2017-2021):
Kebutuhan air untuk pasar = 15 unit x 700 m2/unit x 5 L/m2/hari
= 52.500 L/hari
= 0,61 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk toko = 356 unit x 50 m2/unit x 5 L/m2/hari
= 89.000 L/hari
= 1,03 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk restoran = 50 unit x 50 m2/unit x 15 L/m2/hari
= 37.500
= 0,43 x 10-3 m3/det
IV-64
Tahap III (2021-2026):
Kebutuhan air untuk pasar = 20 unit x 700 m2/unit x 5 L/m2/hari
= 70.000 L/hari
= 0,81 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk toko = 400 unit x 50 m2/unit x 5 L/m2/hari
= 100.000 L/hari
= 1,16 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk restoran = 60 unit x 50 m2/unit x 15 L/m2/hari
= 45.000
= 0,52 x 10-3 m3/det
e. Sarana Perkantoran
Asumsi: setiap luas 10 m2 terdapat seorang karyawan
Tahun Awal (2011):
a. Kantor Besar
Jumlah karyawan = 11 unit x 1000 m2/unit x (1 orang/10 m2)
= 1.100 orang
Kebutuhan air = 1.100 orang x 50 L/jiwa/hari
= 55.000 L/hari
= 0,64 x 10-3 m3/det
b. Kantor Menengah
Jumlah karyawan = 18 unit x 600 m2/unit x (1 orang/10 m2)
= 1.080 orang
Kebutuhan air = 1.080 orang x 50 L/jiwa/hari
= 54.000 L/hari
= 0,62 x 10-3 m3/det
IV-65
c. Kantor Kecil
Jumlah karyawan = 29 unit x 300 m2/unit x (1 orang/10 m2)
= 870 orang
Kebutuhan air = 870 orang x 50 L/jiwa/hari
= 43.500 L/hari
= 0,50 x 10-3 m3/det
Tahap I (2012-2016):
a. Kantor Besar
Jumlah karyawan = 12 unit x 1000 m2/unit x (1 orang/10 m2)
= 1.200 orang
Kebutuhan air = 1.200 orang x 50 L/jiwa/hari
= 60.000 L/hari
= 0,69 x 10-3 m3/det
b. Kantor Menengah
Jumlah karyawan = 19 unit x 600 m2/unit x (1 orang/10 m2)
= 1.140 orang
Kebutuhan air = 1.140 orang x 50 L/jiwa/hari
= 57.000 L/hari
= 0,66 x 10-3 m3/det
c. Kantor Kecil
Jumlah karyawan = 30 unit x 300 m2/unit x (1 orang/10 m2)
= 900 orang
Kebutuhan air = 900 orang x 50 L/jiwa/hari
= 45.000 L/hari
= 0,52 x 10-3 m3/det
Tahap II (2017-2021):
a. Kantor Besar
Jumlah karyawan = 25 unit x 1000 m2/unit x (1 orang/10 m2)
= 2.500 orang
Kebutuhan air = 2.500 orang x 50 L/jiwa/hari
= 125.000 L/hari
= 1,45 x 10-3 m3/det
IV-66
b. Kantor Menengah
Jumlah karyawan = 27 unit x 600 m2/unit x (1 orang/10 m2)
= 1.620 orang
Kebutuhan air = 1.620 orang x 50 L/jiwa/hari
= 81.000 L/hari
= 0,93 x 10-3 m3/det
c. Kantor Kecil
Jumlah karyawan = 36 unit x 300 m2/unit x (1 orang/10 m2)
= 1.080 orang
Kebutuhan air = 1.080 orang x 50 L/jiwa/hari
= 54.000 L/hari
= 0,63 x 10-3 m3/det
Tahap III (2022-2026):
a. Kantor Besar
Jumlah karyawan = 35 unit x 1000 m2/unit x (1 orang/10 m2)
= 3.500 orang
Kebutuhan air = 3.500 orang x 50 L/jiwa/hari
= 175.000 L/hari
= 2,03 x 10-3 m3/det
b. Kantor Menengah
Jumlah karyawan = 40 unit x 600 m2/unit x (1 orang/10 m2)
= 2.400 orang
Kebutuhan air = 2.400 orang x 50 L/jiwa/hari
= 120.000 L/hari
= 1,39 x 10-3 m3/det
c. Kantor Kecil
Jumlah karyawan = 38 unit x 300 m2/unit x (1 orang/10 m2)
= 1.140 orang
Kebutuhan air = 1.140 orang x 50 L/jiwa/hari
= 57.000 L/hari
= 0,66 x 10-3 m3/det
IV-67
Tabel 4.35 Rekapitulasi Kebutuhan Air untuk Sarana Perkantoran
Jumlah (unit) Standar Kebutuhan Air (x 10-3 m3/det)
Sarana Kapasitas
No. Tahun Tahap Tahap Tahap Kebutuhan Tahun Tahap Tahap Tahap
Perkantoran (m2/unit)
Awal I II III Air (L/o/h) Awal I II III
1. Kantor Besar 11 12 25 35 1000 50 0,64 0,69 1,45 2,03
Kantor
2.
Menengah
18 19 27 40 600 50 0,63 0,66 0,94 1,39
3. Kantor Kecil 29 30 36 38 300 50 0,50 0,52 0,63 0,66
Kebutuhan Total 1,77 1,88 3,01 4,07
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2012
f. Sarana Lain-lain
Asumsi: setiap luas 10 m2 terdapat seorang karyawan
Tahun Awal (2011):
a. Hotel Berbintang 3
Kebutuhan air = 5 unit x 200 tt/unit x 200 L/tt/hari
= 200.000 L/hari
= 2,31 x 10-3 m3/det
b. Hotel Melati/Wisma
Kebutuhan air = 8 unit x 50 tt/unit x 200 L/tt/hari
= 80.000 L/hari
= 0,92 x 10-3 m3/det
c. Bioskop
Kebutuhan air = 5 unit x 500 td/unit x 5 L/td/hari
= 12.500 L/hari
= 0,14 x 10-3 m3/det
d. Stadion Olahraga
Kota Napolly memiliki 2 unit stadion olahraga dengan luas 4 Ha = 40.000 m2,
diasumsikan setiap luas 100 m2 terdapat 1 orang penonton, sehingga jumlah populasi
untuk stadion olahraga adalah: 2 unit x 40.000 m2 x (1 jiwa/100 m2) = 800 jiwa.
Kebutuhan air = 800 jiwa x 5 L/o/hari
= 4.000 L/hari
= 0,05 x 10-3 m3/det
e. Terminal Bus
Asumsi:
Jumlah terminal bus 3 unit, dengan jumlah bus 200 unit/hr
Satu unit bus memiliki 40 tempat duduk
Pemakaian air 25 % dari total penumpang
IV-68
Kapasitas tempat duduk/hari = 40 td/unit bus x 200 unit bus/hari
= 8.000 td/h
Tahap I (2012-2016)
a. Hotel Berbintang 3
Kebutuhan air = 6 unit x 200 tt/unit x 200 L/tt/hari
= 240.000 L/hari
= 2,78 x 10-3 m3/det
b. Hotel Melati/Wisma
Kebutuhan air = 9 unit x 50 tt/unit x 200 L/tt/hari
= 90.000 L/hari
= 1,04 x 10-3 m3/det
c. Bioskop
Kebutuhan air = 6 unit x 500 td/unit x 5 L/td/hari
= 15.000 L/hari
= 0,17 x 10-3 m3/det
d. Stadion Olahraga
Kota Napolly memiliki 5 unit stadion olahraga dengan luas 4 Ha = 40.000 m2,
diasumsikan setiap luas 100 m2 terdapat 1 orang penonton, sehingga jumlah populasi
untuk stadion olahraga adalah: 5 unit x 40.000 m2 x (1 jiwa/100 m2) = 2.000 jiwa.
Kebutuhan air = 2.000 jiwa x 5 L/o/hari
= 10.000 L/hari
= 0,12 x 10-3 m3/det
e. Terminal Bus
Asumsi: Jumlah terminal bus 7 unit, dengan jumlah bus 200 unit/hr
Satu unit bus memiliki 40 tempat duduk
Pemakaian air 25 % dari total penumpang
IV-69
Kebutuhan air = 7 unit x 8.000 td/h x 25% x 2,5 L/o/h
= 35.000 L/h
= 0,41 x 10-3 m3/det
Tahap II (2017-2021):
a. Hotel Berbintang 3
Kebutuhan air = 10 unit x 200 tt/unit x 200 L/tt/hari
= 400.000 L/hari
= 4,63 x 10-3 m3/det
b. Hotel Melati/Wisma
Kebutuhan air = 10 unit x 50 tt/unit x 200 L/tt/hari
= 100.000 L/hari
= 1,16 x 10-3 m3/det
c. Bioskop
Kebutuhan air = 6 unit x 500 td/unit x 5 L/td/hari
= 15.000 L/hari
= 0,17 x 10-3 m3/det
d. Stadion Olahraga
Kota Napolly memiliki 7 unit stadion olahraga dengan luas 4 Ha = 40.000 m2,
diasumsikan setiap luas 100 m2 terdapat 1 orang penonton, sehingga jumlah populasi
untuk stadion olahraga adalah: 7 unit x 40.000 m2 x (1 jiwa/100 m2) = 2.800 jiwa.
Kebutuhan air = 2.800 jiwa x 5 L/o/hari
= 14.000 L/hari
= 0,16 x 10-3 m3/det
e. Terminal Bus
Asumsi: Jumlah terminal bus 10 unit, dengan jumlah bus 200 unit/hr
Satu unit bus memiliki 40 tempat duduk
Pemakaian air 25 % dari total penumpang
IV-70
Tahap III (2022-2026):
a. Hotel Berbintang 3
Kebutuhan air = 10 unit x 200 tt/unit x 200 L/tt/hari
= 400.000 L/hari
= 4,63 x 10-3 m3/det
b. Hotel Melati/Wisma
Kebutuhan air = 12 unit x 50 tt/unit x 200 L/tt/hari
= 120.000 L/hari
= 1,39 x 10-3 m3/det
c. Bioskop
Kebutuhan air = 8 unit x 500 td/unit x 5 L/td/hari
= 20.000 L/hari
= 0,23 x 10-3 m3/det
d. Stadion Olahraga
Kota Napolly memiliki 7 unit stadion olahraga dengan luas 4 Ha = 40.000 m2,
diasumsikan setiap luas 100 m2 terdapat 1 orang penonton, sehingga jumlah populasi
untuk stadion olahraga adalah: 7 unit x 40.000 m2 x (1 jiwa/100 m2) = 2.800 jiwa.
Kebutuhan air = 2.800 jiwa x 5 L/o/hari
= 14.000 L/hari
= 0,16 x 10-3 m3/det
e. Terminal Bus
Asumsi: Jumlah terminal bus 12 unit, dengan jumlah bus 200 unit/hr
Satu unit bus memiliki 40 tempat duduk
Pemakaian air 25 % dari total penumpang
IV-71
Tabel 4.36 Rekapitulasi Kebutuhan Air untuk Sarana Lain-Lain
No. Sarana Lain- Jumlah (Unit) Kapasitas Standar Kebutuhan Air
Lain (TT/UNIT, Kebutuhan (X 10-3 M3/DET)
Tahun Tahap Tahap TD/UNIT,
TahapTahun Awal Air (L/O/H) Tahap Tahap Tahap
Awal I II III M2/UNIT, I II III
UNIT/H)
1. Hotel Berbintang
5 6 10 10 200 200 2,31 2,78 4,63 4,63
3
2. Hotel
8 9 10 12 50 200 0,93 1,04 1,16 1,39
Melati/Wisma
3. Bioskop 5 6 6 8 500 5 0,14 0,17 0,17 0,23
4. Stadion Olahraga 2 5 7 7 40.000 5 0,05 0,12 0,16 0,16
5. Terminal Bus 3 7 10 12 200 2,5 0,17 0,41 0,58 0,69
Kebutuhan Total 3,60 4,52 6,70 7,10
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2012
Debit kebocoran merupakan hal yang perlu diperhitungkan dalam Sistem Penyediaan Air
Minum Kota Napolly, rumus yang digunakan adalah:
Qkebocoran = % Tingkat Kebocoran x Qtotal
Qkebocoran = Debit kebocoran (L/det atau m3/det)
Tingkat kebocoran yang digunakan sebesar 20 % dari debit total kebutuhan air (Dirjen Cipta
Karya, DPU, 2004).
IV-73
Tahap III (2022-2026):
Total kebutuhan air domestik = 98,16 x 10-3 m3/det
Total kebutuhan air non domestik = (18,43 + 20,50 + 12,38 + 9,64 + 2,14 + 4,07 +
7,10) x 10-3 m3/det
= 74,26 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air total (Qtotal) = Q domestik + Q non domestik
= (98,16 + 74,26) x 10-3 m3/det
= 172,42 x 10-3 m3/det
Kebocoran = 20 %
Qkebocoran = % Tingkat Kebocoran x Qtotal
= 20 % x 172,42 x 10-3 m3/det
= 34,48 x 10-3 m3/det
Qrata-rata = Qtotal + Qkebocoran
= (172,42 + 34,48) x 10-3 m3/det
= 206,9 x 10-3 m3/det
Berdasarkan perhitungan kebutuhan air domestik, non domestik dan kebocoran, maka dapat
dibuat rekapitulasi kebutuhan air bersih Kota Napolly sebagai berikut:
Tabel 4.37 Rekapitulasi Kebutuhan Air Kota Napolly Selama Tahun Desain
Tahun Awal Tahun Desain
No. Parameter
2011 2016 2021 2026
1. Jumlah penduduk (jiwa) 62.417 66.423 71.976 77. 451
2. Penduduk yang dilayani (jiwa) 37.451 46.497 61.180 69.706
3. % Pelayanan (%) 60 70 85 90
4. Kebutuhan Air Domestik
Sambungan Rumah (x 10-3 m3/det) 46,95 60,37 81,62 96,14
Hidran Umum (x 10-3 m3/det) 2,17 2,21 2,41 2,02
Total 49,12 62,58 84,03 98,16
5. Kebutuhan Non Domestik (x 10-3 m3/det)
Pendidikan 13,15 15,79 16,6 18,43
Peribadatan 17,58 19,04 19,77 20,50
Kesehatan 11,78 12,82 11,02 12,38
Industri 3,16 3,53 5,81 9,64
Perdagangan 1,21 1,26 1,78 2,14
Perkantoran 1,77 1,88 3,01 4,07
Sarana lainnya 3,60 4,52 6,70 7,10
Total 52,25 58,84 64,69 74,26
6. Kebutuhan Air (x 10-3 m3/det) 101,37 121,42 148,79 172,42
7. Kebocoran (20%) 20,27 24,84 29,76 34,48
8. Kebutuhan rata-rata (x 10-3 m3/det) 121,64 145,71 178,55 206,9
IV-74
4.4.4 Fluktuasi Pemakaian Air
Dalam perhitungan kebutuhan puncak, digunakan faktor puncak 1,5. Penetapan faktor ini juga
berdasarkan pada data Kriteria Perencanaan Sistem PAM menurut Direktorat Jenderal Cipta
Karya Departemen Pekerjaan Umum Tahun 2004.
Pemakaian puncak terjadi karena adanya pemakaian air yang secara bersamaan pada jam-jam
tertentu dalam satu hari sehingga pemakaiannya lebih tinggi dari kebutuhan rata-rata.
Persamaan yang digunakan dalam perhitungan Qp ini adalah:
IV-75
Qp = Qrata-rata x fp
Dimana: fp = faktor puncak = 1,5
Tabel 4.38 Rekapitulasi Kebutuhan Maksimum (Qmd) dan Kebutuhan Puncak (Qp)
Tahap Tahun Qrata-rata (x 10-3 m3/det) Qmd (x 10-3 m3/det) Qp (x 10-3 m3/det)
Awal 2011 121,64 133,80 182,46
I 2015 145,71 160,28 218,56
II 2020 178,55 196,41 267,82
III 2025 206,9 227,59 310,35
Sumber: Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum, 2012
IV-76