Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN

BERAT JENIS DAN KOMPOSISI SAMPAH

OLEH:

NAMA : TIKA VANDIRA


NO. BP : 1010942006
KELOMPOK : I (SATU)
HARI / TANGGAL PRAKTIKUM : MINGGU / 1 APRIL 2012
REKAN KERJA : 1. NADIA PUTRI (1010941001)
2. WIGA ANDINA P. (1010941006)
3. IHSANDRI JON MISWARA (1010941013)
4. FAUZI OKTAVIANTO (1010942012)

ASISTEN:
INDRIYANI ZULFA

LABORATORIUM PENGELOLAAN BUANGAN PADAT


JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan

1.1.1 Berat Jenis Sampah


Tujuan praktikum ini adalah untuk menghitung berat jenis sampel sampah dari suatu sumber
terntentu.

1.1.2 Komposisi Sampah


Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui komposisi sampel dari suatu sumber tertentu.

1.2 Prinsip Percobaan

1.2.1 Berat Jenis Sampah


Prinsip percobaan pada praktikum ini adalah sampah diukur berat dan volumenya dalam suatu
wadah yang diketahui volumenya.

1.2.2 Komposisi Sampah


Prinsip percobaan pada praktikum ini adalah sampah dipilah-pilah berdasarkan komponennya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Buangan padat atau sampah merupakan buangan padat atau setengah padat terdiri dari zat
organik dan zat anorganik yang kehadirannya tidak diinginkan atau tidak berguna oleh
masyarakat pada waktu tertentu. Pada awalnya sampah tidaklah menjadi masalah bagi
manusia dan lingkungan karena sampah yang dibuang ke tanah masih dapat diolah sendiri
oleh alam, sebab jumlah manusia yang membuang sampah tersebut jauh lebih kecil
dibandingkan dari luas area tanah penerimanya. Selain itu sampah yang dihasilkan pun masih
banyak yang bersifat dapat membusuk. Setiap aktivitas manusia menghasilkan sampah,
dengan bertambahnya jumlah penduduk mengakibatkan sampah yang dihasilkan semakin
besar. Hal ini menyebabkan masalah sampah mulai mengganggu baik terhadap kesehatan
manusia maupun terhadap lingkungan yang menyebabkan tercemarnya tanah, air dan udara.
Maka dari itu sampah tersebut perlu pengelolaan khusus agar tidak membahayakan kesehatan
manusia dan lingkungan (Tchobanoglous, 1993).

Sampah menurut SNI 19-2454-1991 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah
Perkotaan didefinisikan sebagai limbah yang bersifat padat terdiri atas zat organik dan zat
anorganik yang tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak mengganggu lingkungan dan
melindungi investasi pembangunan. Sampah umumnya dalam bentuk sisa makanan (sampah
dapur), daun-daunan, ranting, karton/kertas, plastik, kain bekas, kaleng-kaleng, debu sisa
penyapuan dan sebagainya.

Sumber sampah yaitu segala sesuatu yang menghasilkan sampah. Sumber sampah pada suatu
tempat atau komunitas sangat berhubungan dengan fasilitas yang tersedia dan jenis aktivitas
yang dilakukan. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan, maka sumber sampah pun akan
semakin beragam (Damanhuri, 2004).

Secara umum sumber sampah pada suatu tempat atau komunitas sangat berhubungan dengan
penggunaan lapangan dan zona daerah tersebut. Klasifikasi sumber sampah yang sering
digunakan berasal dari (Damanhuri, 2004):
1. Sampah permukiman
Sampah domestik adalah sampah yang dihasilkan dari kegiatan rutin (sehari-hari) manusia. Jenis
sampah yang dihasilkan biasanya sisa makanan, bahan-bahan sisa dari pengolahan makanan atau
sampah basah (garbage), dan sampah kering (rubbish).
2. Sampah daerah komersil
Sampah komersil berasal dari toko, restoran, pasar, hotel, motel, dan lain-lain. Jenis sampah
yang dihasilkan berupa sampah makanan, kertas, karton, plastik, kaca, kayu, logam, sampah
khusus, sampah B3, dan lain-lain.
3. Sampah institusi
Sekolah, rumah sakit, penjara, dan pusat pemerintahan termasuk ke dalam sampah institusi.
Jenis sampah yang dihasilkan berupa sampah makanan, kertas, karton, plastik, kaca, kayu,
logam, sampah khusus, sampah B3, dan lain-lain.
4. Sampah konstruksi dan pembongkaran bangunan
Sampah konstruksi dan pemugaran merupakan sampah yang berasal dari kegiatan
konstruksi, remodeling, perbaikan perumahan, dan perbaikan bangunan komersil. Jenis
sampah yang dihasilkan berupa kayu, batu, batu bata, beton, plester, dan lain-lain.
5. Sampah fasilitas umum
Sampah pelayanan kota terdiri atas sampah sapuan jalan, sampah taman, pantai, rumah sakit,
sekolah dan sampah sarana rekreasi.
6. Sampah kawasan industri
Macam dan jenis sampah tergantung kepada jenis industri. Sampah industri bukan tanggung
jawab pengelolaan sampah kota.
7. Sampah pertanian
Sampah jenis ini berasal dari aktivitas pertanian seperti kegiatan penanaman, panen,
peternakan, pemupukan, dan lain-lain. Sampah jenis ini bukan merupakan tanggung
jawab dari pihak persampahan kota.

Menurut bentuk, sampah dapat dibagi menjadi (Anonymous, 2010):


1. Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urin dan sampah cair.
Dapat berupa sampah rumah tangga, sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas
dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan
anorganik.

2. Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan
dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Berat jenis merupakan berat material per unit volume dengan satuan lb/ft3, lb/yd3, atau kg/m3.
Data ini diperlukan untuk menghitung beban massa dan volume total sampah yang harus
dikelola. Berat jenis ini dapat dipengaruhi oleh komposisi, geografi, musim dan lamanya
penyimpanan (Anonymous, 2010).

Komposisi sampah menyatakan komponen-komponen yang terdapat pada sampah, biasanya


dinyatakan dengan % berat atau % volume. Data komposisi sampah diperlukan dalam
penentuan peralatan yang diperlukan dan perancangan sistem pengelolaan persampahan
(Tchobanoglaus, 1993).

Komposisi sampah adalah komponen fisik sampah seperti sisa-sisa makanan, kertas, karbon,
kayu, kain tekstil, karet kulit, plastik, logam besi-non besi, kaca dan lain-lain (misalnya tanah,
pasir, batu dan keramik) (Wahyu Kuncoro, 2008).

Komponen sampah-sampah terdiri dari (Tchobanoglaus, 1993):


1. Organik, seperti: sisa makanan, kertas, karbon, plastik, karet, kain, dan kulit, kayu, tekstil,
sampah halaman, dan lain-lain;
2. anorganik, seperti: kaca, alumunium, kaleng, logam, abu, debu, dan lain-lain.

Cara pengolahan yang tepat dan yang paling efisien dapat ditentukan dan diterapkan proses
pengolahannya setelah komposisi sampah didapat. Komposisi sampah juga diperlukan untuk
memilih dan menentukan cara pengoperasian setiap peralatan dan fasilitas-fasilitas lainnya
dan untuk memperkirakan kelayakan pemanfaatan kembali sumber daya dan energi dalam
sampah, serta untuk perencanaan pembuangan akhir (Tchobanoglaus, 1993).

Semakin sederhana pola hidup masyarakat semakin banyak komponen sampah organik (sisa
makanan, dan lain-lain). Semakin besar dan beraneka ragam aktivitas sebuah kota, semakin
kecil proporsi sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga yang umumnya didominasi
oleh sampah organik (Tchobanoglaus, 1993).

Beberapa faktor yang mempengaruh komposisi sampah antara lain (Damanhuri, 2004):
1. Cuaca
Di daerah yang kandungan airnya tinggi, kelembapan sampah juga akan tinggi.
2. Frekuensi pengumpulan
Faktor ini akan mempengaruhi jumlah sampah yang akan terkumpul pada tempat
penampungan. Sampah anorganik jumlahnya akan terus bertambah dan sampah organik
akan berkurang karena proses dekomposisi.
3. Musim
Jenis sampah akan ditentukan oleh musim buah-buahan yang sedang berlangsung.
4. Tingkat sosial ekonomi
Kondisi ekonomi mempengaruhi komposisi sampah yang dihasilkan. Masyarakat dengan
ekonomi tinggi cenderung menghasilkan sampah kering seperti kertas, plastik dan kaleng.
5. Pendapatan perkapita
Masyarakat dari tingkat ekonomi tinggi pada umumnya menghasilkan total sampah yang
lebih sedikit dan homogen.
6. Kemasan produk
Kemasan produk bahan kebutuhan sehari-hari juga akan mempengaruhi komposisi
sampah. Negara maju cenderung menggunakan kertas sebagai pengemas, sedangkan
negara berkembang menggunakan plastik sebagai pengemas.
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Berat Jenis Sampah

3.1.1 Alat

Alat yang digunakan pada pratikum ini adalah:


1. Sampel sampah;
2. wadah yang sudah diketahui volumenya timbangan;
3. timbangan;
4. sarung tangan/masker.

3.1.2 Cara Kerja

1. Sampel sampah diambil dari suatu lokasi yang sudah ditentukan. Kondisi lingkungan dan
cuacanya dicatat;
2. hitung volume wadah yang ada;
3. berat masing-masing sumber sampah ditimbang;
4. sampah dimasukkan ke dalam wadah yang ada sampai penuh (tanpa pemadatan) dan ukur
tinggi sampah sebelum dikompaksi;
5. wadah diketukkan 3 kali ke lantai dan ukur tinggi sampah setelah dikompaksi;
6. hitung volume sampah sebelum dan setelah dikompaksi (dalam satuan liter).

3.1.3 Rumus
1. Volume sebelum dan setelah kompaksi = πr 2 t
volume setelah kompaksi
2. Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi
3. Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
massa sampah
4. Berat jenis sampah =
volume timbulan

3.2 Komposisi Sampah

3.2.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada pratikum ini adalah:


1. sampel sampah yang sudah diketahui berat jenisnya;
2. timbangan.
3.2.2 Cara Kerja

1. Sampel sampah dari penetapan berat jenis sampah dipilah-pilah berdasarkan komponennya
(misal: plastik, bahan organik, karet, kayu, logam, dan sebagainya);
2. setiap komponen hasil pemilahan ditimbang.

3.2.3 Rumus
berat komponen sampah
Komposisi Sampah = ×100%
berat total
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data

Data hasil pengukuran:


1. Diameter wadah/kompaktor = 28,5 cm
Jari-jari wadah/kompaktor = 14,25 cm

Tinggi wadah/kompaktor kosong = 34 cm

Volume wadah/kompaktor = πr2t = 3,14 x 14,252 x 34 = 21,678 L

2. Berat Jenis Sampah


Berat Jenis Sampah (kg)
Sum
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
ber
HI 0,35 0,4 1,85 2,2 0,7 1,8 1,1 1,2 1,2 0,95 1,85 2,75
MI 0,35 - - - - - - - - - - -
LI 0,3 - - - - - - - - - - -
K 1 2,35 0,55 0,55 1,3 0,6 0,1 0,75 0,4 0,15 - -
INS 0,3 0,8 0,6 1,7 1,35 - - - - - - -
Sumber: Perhitungan dan Data Praktikum Laboratorium Buangan Padat, 2012

3. Tinggi Sampah
No. Sampel Tinggi Sampah sebelum dikompaksi (cm) Tinggi Sampah setelah dikompaksi (cm)
HI 1 22 21
HI 2 25 20
HI 3 29 22
HI 4 16 15
HI 5 23 19
HI 6 20 18
HI 7 22 20
HI 8 41 37
HI 9 33 28
HI 10 24 23
HI 11 20 25
HI 12 20 26
MI 1 19 17
LI 1 14 11
No. Sampel Tinggi Sampah sebelum dikompaksi (cm) Tinggi Sampah setelah dikompaksi (cm)
K1 31 28
K2 48 47
K3 34 32
K4 30 24
K5 41 29
K6 29 25
K7 22 20
K8 42 34
K9 32 25
K 10 19 13
INS 1 24 20
INS 2 23 18
INS 3 20 15
INS 4 49 44
INS 5 49 38
Sumber: Perhitungan dan Data Praktikum Laboratorium Buangan Padat, 2012

Keterangan: HI = High Income


MI = Medium Income
LI = Low Income
K = Komersil
INS = Institusi

4. Komposisi Sampah
A. Domestik
1) Sampah Organik
No. Komponen Sampah Berat Komponen Sampah (kg)
1. Organik yang bisa dikompos 6,7
2. Organik yang tidak bisa dikompos 1,1
Sumber: Perhitungan dan Data Praktikum Laboratorium Buangan Padat, 2012

2) Sampah Anorganik
No. Komponen Sampah Berat Komponen Sampah (kg)
1. Plastik biasa 3
2. Plastik keras 0,3
3. Kertas 2,2
4. Keramik 0,6
5. Kaca 0,1
6. B3 1,3
7. Kain 0,45
Sumber: Perhitungan dan Data Praktikum Laboratorium Buangan Padat, 2012
B. Komersil

1) Sampah Organik
No. Komponen Sampah Berat Komponen Sampah (kg)
1. Organik yang bisa dikompos 3
2. Organik yang tidak bisa dikompos 1,7
Sumber: Perhitungan dan Data Praktikum Laboratorium Buangan Padat, 2012

2) Sampah Anorganik
No. Komponen Sampah Berat Komponen Sampah (kg)
1. Plastik biasa 0,7
2. Plastik keras 0,2
3. Kertas 1,5
4. B3 0,05
5. Kain 1,6
6. Logam 0,001
Sumber: Perhitungan dan Data Praktikum Laboratorium Buangan Padat, 2012

C. Institusi

1) Sampah Organik
No. Komponen Sampah Berat Komponen Sampah (kg)
1. Organik yang bisa dikompos 2,25
2. Organik yang tidak bisa dikompos -
Sumber: Perhitungan dan Data Praktikum Laboratorium Buangan Padat, 2012

2) Sampah Anorganik

No. Komponen Sampah Berat Komponen Sampah (kg)


3. Plastik biasa 0,6
4. Plastik keras 0,6
5. Kertas 1
Sumber: Perhitungan dan Data Praktikum Laboratorium Buangan Padat, 2012
4.2 Perhitungan

4.2.1 Perhitungan Berat Jenis Sampah

Diameter kompaktor = 28,5 cm


Jari-jari = 14,25 cm
Tinggi = 34 cm
Volume kompaktor = π r2 x t
= 3,14 x (14,25)2 cm2 x 34 cm
= 13.389,9 cm3
= 13,389 L
Berdasarkan rumus di atas didapatkan berat jenis dan timbulan masing-masing sampah
sebagai berikut.
A. Sampah Domestik
1. High Income
 High Income 1
Tinggi sampah sebelum kompaksi = 22 cm

Tinggi sampah setelah dikompaksi = 21 cm

Berat sampah = 0,35 kg

Volume sebelum kompaksi = πr 2 t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 22 cm


= 14.027 cm3
= 14,027 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 21 cm
= 13.389,9 cm3
= 13,389 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi
13,389
= = 0,95 L
14,027
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 13,389 L x 0,95 L
= 12,78 L
massa sampel
Berat Jenis =
volume timbulan

0,35 kg
= = 0,0274 kg/L
12,78 L
 High Income 2
Tinggi sampah sebelum kompaksi = 25 cm
Tinggi sampah setelah dikompaksi = 20 cm
Berat sampah = 0,4 kg

Volume sebelum kompaksi = πr 2 t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 25 cm


= 15.940 cm3
= 15,940 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 20 cm
= 12.752 cm3
= 12,752 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi
12,752
= = 0,8 L
15,940
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 12,752 L x 0,8 L
= 10,2 L
massa sampel
Berat Jenis =
volume timbulan
0,4 kg
= = 0,039 kg/L
10,2 L
 High Income 3
Tinggi sampah sebelum kompaksi = 29 cm
Tinggi sampah setelah dikompaksi = 22 cm
Berat sampah = 1,85 kg
Volume sebelum kompaksi = πr 2 t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 29 cm
= 18.490 cm3
= 18,490 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 22 cm
= 14.027 cm3
= 14,027 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi
14,027
= = 0,758 L
18,490
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 14,027 L x 0,758 L
= 10,641 L
massa sampel
Berat Jenis =
volume timbulan
1,85 kg
= = 0,174 kg/L
10,641 L
 High Income 4
Tinggi sampah sebelum kompaksi = 16 cm
Tinggi sampah setelah dikompaksi = 15 cm
Berat sampah = 2,2 kg
Volume sebelum kompaksi = πr 2 t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 16 cm
= 10.201 cm3
= 10,201 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 15 cm
= 9.564 cm3
= 9,564 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi
9,564
= = 0,937 L
10,201
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 9,564 L x 0,937 L
= 8,961 L
massa sampel
Berat Jenis =
volume timbulan

2,2 kg
= = 0,245 kg/L
8,961 L
 High Income 5
Tinggi sampah sebelum kompaksi = 23 cm
Tinggi sampah setelah dikompaksi = 19 cm
Berat sampah = 0,7 kg

Volume sebelum kompaksi = πr 2 t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 23 cm


= 14.665,2 cm3
= 14,665 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 19 cm
= 12.114 cm3
= 12,114 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi
12,114
= = 0,826 L
14,665
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 12,114 L x 0,826 L
= 10,006 L
massa sampel
Berat jenis =
volume timbulan
0,7
= = 0,069 kg/L
10,006

 High Income 6
Tinggi sampah sebelum kompaksi = 20 cm
Tinggi sampah setelah dikompaksi = 18 cm
Berat sampah = 1,8 kg

Volume sebelum kompaksi = πr 2 t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 20 cm


= 12.752 cm3
= 12,752 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 18 cm
= 11.477 cm3
= 11,477 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi
11,477
= = 0,9 L
12,752
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 11,477 L x 0,9 L
= 10,329 L
massa sampel
Berat jenis =
volume timbulan
1,8
= = 0,174 kg/L
10,329

 High Income 7
Tinggi sampah sebelum kompaksi = 22 cm
Tinggi sampah setelah dikompaksi = 20 cm
Berat sampah = 1,1 kg

Volume sebelum kompaksi = πr 2 t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 22 cm


= 14.027 cm3
= 14,027 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 20 cm
= 12.752 cm3
=
12,752 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi
12,752
= = 0,909 L
14,027
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 12,752 L x 0,909 L
= 11,591 L
massa sampel
Berat jenis =
volume timbulan
1,1
= = 0,095 kg/L
11,591

 High Income 8
Tinggi sampah sebelum kompaksi = 41 cm
Tinggi sampah setelah dikompaksi = 37 cm
Berat sampah = 1,2 kg
Volume sebelum kompaksi = πr 2 t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 41 cm
= 26.142 cm3
= 26,142 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 37 cm
= 23.591 cm3
= 23,591 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi
23,591
= = 0,902 L
26,142
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 23,591 L x 0,902 L
= 21,179 L
massa sampel
Berat jenis =
volume timbulan
1,2
= = 0,056 kg/L
21,179

 High Income 9
Tinggi sampah sebelum dikompaksi = 33 cm
Tinggi sampah setelah dikompaksi = 28 cm
Berat sampah = 1,2 kg
Volume sebelum kompaksi = πr 2 t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 33 cm
= 21.041 cm3
= 21,041 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 28 cm
= 17.853 cm3
= 17,853 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi
17,853
= = 0,848 L
21,041
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 17,853 L x 0,848 L
= 15,139 L
massa sampel
Berat jenis =
volume timbulan
1,2
= = 0,079 kg/L
15,139

 High Income 10
Tinggi sampah setelah dikompaksi = 24 cm
Tinggi sampah setelah dikompaksi = 23 cm
Berat sampah = 0,95 kg
Volume sebelum kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 24 cm
= 15.302 cm3
= 15,302 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 23 cm

= 14.665 cm3

= 14,665 L

volume setelah kompaksi


Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi
14,665
= = 0,958 L
15,302
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 14,665 L x 0,958 L
= 14,049 L
massa sampel
Berat jenis =
volume timbulan
0,95
= = 0,067 kg/L
14,049

 High Income 11
Tinggi sampah sebelum dikompaksi = 30 cm
Tinggi sampah setelah dikompaksi = 25 cm
Berat sampah = 1,85 kg
Volume sebelum kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 30 cm
= 19.128cm3
= 19,128 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 25 cm
= 15.940 cm3
= 15,940 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi
15,940
= = 0,833 L
19,128
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 15,940 L x 0,833 L
= 13,287 L
massa sampel
Berat jenis =
volume timbulan
1,85
= = 0,139 kg/L
13,287

 High Income 12
Tinggi sampah sebelum dikompaksi = 30cm
Tinggi sampah setelah dikompaksi = 26 cm
Berat sampah = 2,75 kg
Volume sebelum kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 30 cm
= 19.128cm3
= 19,128 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 26 cm
= 16.578 cm3
= 16,578 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi
16,578
= = 0,866 L
19,128

Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi


= 16,578 L x 0,866 L
= 14,356 L
massa sampel
Berat jenis =
volume timbulan
2,75
= = 0,191 kg/L
14,356
Berat jenis sampah HI rata-rata

(HI1+HI2+…+HI12)
=
∑ HI
(0,027 + 0,039 + 0,174 + 0,245+O,069+0,174 +0,095+0,056+ 0,079+0,067+0,139+0,191)
= 12

= 0,113 kg/L

2. Medium Income
Medium Income 1
Tinggi sampah sebelum dikompaksi = 14 cm
Tinggi sampah setelah dikompaksi = 11 cm
Berat sampah = 0,35 kg
Volume sebelum kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 14 cm
= 8296,6 cm3
= 8,296 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 11 cm
= 7.013cm3
= 7,013 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi
7,013
= = 0,845 L
8,296

Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi


= 7,013 L x 0,845 L
= 5,925 L
massa sampel
Berat jenis =
volume timbulan
0,35
= 5,925 = 0,059 kg/L

3. Low Income
Low Income 1
Tinggi sampah sebelum dikompaksi = 14 cm
Tinggi sampah setelah dikompaksi = 17 cm
Berat sampah = 0,3 kg
Volume sebelum kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 19 cm
= 12.114 cm3
= 12,114 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (15)2 cm2 x 17 cm
= 10.839 cm3
= 10,839 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi
10,839
= = 0,895 L
12,114
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 10,839 L x 0,895 L
= 9,698 L
massa sampel
Berat jenis =
volume timbulan
0,3
= = 0,429 kg/L
9,698

Jadi, total berat jenis sampah domestik adalah sebagai berikut.


(High Income + Medium Income + Low Income)
Berat jenis sampah domestik = 3

= (0,113 + 0,059 + 0,429)/3 kg/L

= 0,2 kg/L

B. Sampah Non Domestik


1. Komersil
 Komersil 1 (warung 1)
Tinggi sampah sebelum dikompaksi = 31 cm
Tinggi sampah setelah dikompaksi = 28 cm

Berat sampah = 1 kg

Volume sebelum kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 31 cm


= 19.766 cm3
= 19,766 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 28 cm
= 17.853 cm3
= 17,853 L
= 10,839 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi

10,839
= = 0,548 L
19,766
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 10,839 L x 0,548 L
= 5,944 L
massa sampel
Berat jenis =
volume timbulan
1
= = 0,168 kg/L
5,944

 Komersil 2 (warung makan)


Tinggi sampah sebelum dikompaksi = 48 cm
Tinggi sampah setelah dikompaks = 47 cm
Berat sampah = 2,35 kg

Volume sebelum kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 48 cm


= 30.605 cm3
= 30,605 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 47 cm
= 29.967 cm3
= 29,967 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi

29,967
= = 0,979 L
30,605
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 29,967 L x 0,979 L
= 29,337 L
massa sampel
Berat jenis =
volume timbulan
2,35
= = 0,08 kg/L
29,337
 Komersil 3 (Toko menjahit)
Tinggi sampah sebelum dikompaksi = 34 cm
Tinggi sampah setelah dikompaksi = 32 cm

Berat sampah = 0,55 kg

Volume sebelum kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 34 cm


= 21.678 cm3
= 21,678 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 32 cm
= 20.403 cm3
= 20,403 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi

20,403
= = 0,941 L
21,678
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 20,403 L x 0,941 L
= 19,199 L
massa sampel
Berat jenis =
volume timbulan
0,55
= = 0,028 kg/L
19,199

 Komersil 4 (warung 2)
Tinggi sampah sebelum dikompaksi = 30 cm
Tinggi sampah setelah dikompaksi = 24 cm
Berat sampah = 0,55 kg
Volume sebelum kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 30 cm
= 19.128cm3
= 19,128 L

Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 24 cm


= 15.302 cm3
= 15,302 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi
15,302
= = 0,799 L
19,128
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 15,302 L x 0,799 L
= 12,226 L
massa sampel
Berat jenis =
volume timbulan
0,55
= = 0,045 kg/L
12,226

 Komersil 5 (Toko makanan)


Tinggi sampah sebelum dikompaksi = 41 cm
Tinggi sampah setelah dikompaksi = 29 cm

Berat sampah = 1,3 kg

Volume sebelum kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 41 cm


= 26.142 cm3
= 26,142 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 29 cm
= 18.490 cm3
= 18,490 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi

26,142
= = 1,414 L
18,490
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 26,142 L x 1,414 L
= 35,965 L
massa sampel
Berat jenis =
volume timbulan
1,3
= = 0,036 kg/L
35,965
 Komersil 6 (Toko perabot)
Tinggi sampah sebelum dikompaksi = 29 cm
Tinggi sampah setelah dikompaksi = 25 cm
Berat sampah = 0,6 kg
Luas toko = 24 m2

Volume sebelum kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 29 cm


= 18.490 cm3
= 18,490 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 25 cm
= 15.940 cm3
= 15,490 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi
15,490
= = 0,837 L
18,490
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 15,490 L x 0,837 L
= 12,976 L
massa sampel
Berat jenis =
volume timbulan
0,6
= = 0,046 kg/L
12,976

 Komersil 7 (Toko buah)


Tinggi sampah sebelum dikompaksi = 22 cm
Tinggi sampah setelah dikompaksi = 20 cm

Berat sampah = 0,1 kg

Volume sebelum kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 22 cm


= 14.027 cm3
= 14,027 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 20 cm
= 12.752 cm3
= 12,752 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi
12,752
= = 0,909 L
14,027
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 12,752 L x 0,909 L
= 11,593 L
massa sampel
Berat jenis =
volume timbulan
0,1
= = 1,159 kg/L
11,593

 Komersil 8 (Warung fotocopy)


Tinggi sampah sebelum dikompaksi = 42 cm

Tinggi sampah setelah dikompaksi = 34 cm

Berat sampah = 0,75 kg

Luas warung = 24 m2

Volume sebelum kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 42 cm


= 26.779 cm3
= 26,779 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 34 cm
= 21.678 cm3
= 21,678 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi

21,678
= = 0,809 L
26,779
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 21,678 L x 0,809 L
= 17,548 L
massa sampel
Berat jenis =
volume timbulan
0,75
= = 0,043 kg/L
17,548
 Komersil 9 (counter HP )
Tinggi sampah sebelum dikompaksi = 32 cm
Tinggi sampah setelah dikompaksi = 25 cm
Berat sampah = 0,4 kg

Luas counter HP = 12 m2
Volume sebelum kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 32 cm
= 20.403 cm3
= 20,403 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 25 cm
= 15.940 cm3
= 15,940 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi

15,940
= = 0,781 L
20,403
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 15,940 L x 0,781 L
= 17,548 L
massa sampel
Berat jenis =
volume timbulan

0,4
= = 0,023 kg/L
17,548

 Komersil 10 (Warung 3 )
Tinggi sampah sebelum dikompaksi = 19 cm

Tinggi sampah setelah dikompaksi = 13 cm

Berat sampah = 0,15 kg

Luas warung = 9 m2

Volume sebelum komaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 19 cm


= 12.114 cm3
= 12,114 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 13 cm
= 8.289 cm3
= 8,289 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi
8,289
= = 0,684 L
12,114
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 8,289 L x 0,684 L
= 5,699 L
massa sampel
Berat jenis =
volume timbulan
0,15
= = 0,026 kg/L
5,699

Berat jenis sampah komersil rata-rata:

(K1 + K2 + … + K10 )
= ∑K

(0,08 + 0,028 + 0,168 + 0,045 + 0,036 + 0,046 + 1,159 + 0,043+0,023+0,026 )


= kg/L
10

= 0,165 kg/L

2. Institusi
 Institusi 1 (sekolah)
Tinggi sampah sebelum dikompaksi = 24 cm
Tinggi sampah setelah dikompaksi = 20 cm

Berat sampah = 0,3 kg

Volume sebelum kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 24 cm


= 15.302 cm3
= 15,302 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 20 cm
= 12.752 cm3
= 12,752 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi
12,752
= = 0,833 L
15,302
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 12,752 L x 0,833 L
= 10,626 L
massa sampel
Berat jenis =
volume timbulan
0,3
= = 0,028 kg/L
10,626

 Institusi 2 (Mesjid)
Tinggi sampah sebelum dikompaksi = 23 cm
Tinggi sampah setelah dikompaksi = 18 cm
Berat sampah = 0,8 kg
Volume sebelum kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 23 cm
= 14.665 cm3
= 14,665 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 18 cm
= 11.477 cm3
= 11,477 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi
11,477
= = 0,783 L
14,665
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 11,477 L x 0,783 L
= 8,986 L
massa sampel
Berat jenis =
volume timbulan
0,8
= = 0,089 kg/L
8,986

 Institusi 3 (Musholla)
Tinggi sampah sebelum dikompaksi = 20 cm

Tinggi sampah setelah dikompaksi = 15 cm


Berat sampah = 0,6 kg
Volume sebelum kompaksi = πr2 t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 20 cm
= 12.752 cm3
= 12,752 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 15 cm
= 9564 cm3
= 9,564 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi
9,564
= = 0,75 L
12,752
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 9,564 L x 0,75 L
= 7,173 L

massa sampel
Berat jenis =
volume timbulan
0,6
= = 0,084 kg/L
7,173

 Institusi 4 (sekolah)
Tinggi sampah sebelum dikompaksi = 49 cm
Tinggi sampah setelah dikompaksi = 44 cm

Berat sampah = 1,7 kg

Volume sebelum kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 49 cm


= 31.243 cm3
= 31,243 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 44 cm
= 28.055 cm3
= 28,055 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi

28,055
= = 0,897 L
31,243
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 28,055 L x 0,897 L
= 25,165 L
massa sampel
Berat jenis =
volume timbulan
1,7
= = 0,067 kg/L
25,165

 Institusi 5 (Kantor lurah)


Tinggi sampah sebelum dikompaksi = 49 cm
Tinggi sampah setelah dikompaksi = 38 cm
Berat sampah = 1,35 kg

Volume sebelum kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 49 cm


= 31.243 cm3
= 31,243 L
Volume setelah kompaksi = πr2t = 3,14 x (14,25)2 cm2 x 38 cm
= 24.229 cm3
= 24,229 L
volume setelah kompaksi
Faktor kompaksi =
volume sebelum kompaksi

24,229
= = 0,775 L
31,243
Volume timbulan = volume setelah kompaksi x faktor kompaksi
= 24,229 L x 0,775 L
= 18,777 L
massa sampel
Berat jenis =
volume timbulan
1,35
= = 0,072 kg/L
18,777

Berat jenis sampah institusi rata-rata:

(II + I2 + … + In )
=
∑I
(0,028 + 0,089 + 0,084 + 0,067 + 0,072)
= kg/L
5
= 0,068 kg/L
Jadi, total berat jenis sampah non domestik adalah sebagai berikut.
(Komersil + Institusi)
Berat jenis sampah non domestik =
2

= (0,165 + 0,068)/2 kg/L

= 0,116 kg/L

4.2.2 Perhitungan Komposisi Sampah


Perhitungan komposisi sampah adalah sebagai berikut:

berat komponen sampah


Komposisi sampah = ×100%
berat total
1. Komposisi Sampah Domestik
Berat total komposisi sampah domestik = 15,75 kg

a. Sampah Organik
6,7 kg
 Organik yang bisa dikompos = x 100% = 42,54%
15,75 kg
1,1 kg
 Organik yang tidak bisa dikompos = x 100% = 6,98%
15,75 kg
b. Sampah Anorganik
3 kg
 Plastik biasa = x 100% = 19,05%
15,75 kg
0,3 kg
 Plastik keras = x 100% = 5,22%
15,75 kg
2,2 kg
 Kertas = x 100% = 13,97%
15,75 kg
0,6 kg
 Keramik = x 100% = 3,8%
15,75 kg
0,1 kg
 Kaca = x 100% = 0,63%
15,75 kg
1,3 kg
 B3 = x 100% = 1,98%
15,75 kg
0,45 kg
 Kain = x 100% = 2,86%p
15,75 kg
2. Komposisi Sampah Non Domestik

A. Komersil
berat komponen sampah
Komposisi sampah = × 100%
berat total

Berat total komposisi sampah komersil = 8,75 kg

a. Sampah Organik
3 kg
 Organik yang bisa dikompos = x 100% = 34,28%
8,75 kg
1,7 kg
 Organik yang tidak bisa dikompos = x 100% = 19,43%
8,75 kg
b. Sampah Anorganik
0,7 kg
 Plastik = x 100% = 8%
8,75 kg
0,2 kg
 Plastik keras = x 100% = 2,28%
8,75 kg
1,5 kg
 Kertas = x 100% = 17,14%
8,75 kg
0,05 kg
 B3 = x 100% = 0,6%
8,75 kg
1,6 kg
 Kain = x 100% = 18,28%
8,75 kg

0,001 kg
 Logam = x 100% = 0,011%
8,75 kg

B. Institusi
berat komponen sampah
Komposisi sampah = × 100%
berat total

Berat total komposisi sampah institusi = 4,45 kg

a. Sampah Organik
2,25 kg
Organik yang bisa dikompos = x 100% = 50,56%
4,45 kg
b. Sampah Anorganik
0,6 kg
 Plastik biasa = x 100% = 13,48%
4,45 kg
0,6 kg
 Plastik keras = x 100% = 13,48%
4,45 kg
1 kg
 Kertas = x 100% = 22,47%
4,45 kg
Tabel 4.1 Berat Jenis Kelurahan Alai Parak Kopi Tahun 2012

Sumber Berat Jenis (kg/L)

High Income 1 0,027


High Income 2 0,039
High Income 3 0.174
High Income 4 0,245
High Income 5 0,069
High Income 6 0,174
High Income 7 0,095
High Income 8 0,056
Domestik High Income 9 0,079
High Income 10 0,067
High Income 11 0,139
High Income 12 0,191
Total High Income 1,355
Medium Income 0,059
Total Medium Income 0,059
Low Income 0,429
Total Low Income 0,429
Total Domestik 1,843
Komersil 1 0,08
Komersil 2 0,028
Komersil 3 0,168
Komersil 4 0,045
Komersil 5 0,036
Komersil 6 0,046
Komersil 7 1,159
Komersil 8 0,043
Non Domestik
Komersil 9 0,023
Komersil 10 0,026
Total Komersil 1,65
Institusi 1 0,028
Institusi 2 0,089
Institusi 3 0,084
Institusi 4 0,067
Institusi 5 0,072
Total Industri 0,34
Total non Domestik 0,045
Sumber: Perhitungan dan Data Praktikum Tugas Besar Pengelolaan Persampahan, 2012
4.2 Komposisi Sampah Kelurahan Alai Parak Kopi Tahun 2011

Non Domestik Non Domestik


No. Komposisi Domestik (%)
Komersil (%) Institusil (%)
Organik yang bisa kompos 42,54 34,28 50,56
Organik
Organik yang tidak bisa 6,98 19,43
dikompos
Plastik biasa 19,05 8 13,48
Plastik keras 5,22 2,28 13,48
Kertas 13,97 0,6 22,47
Keramik 3,8 -
Anorganik
Kaca 0,63 -
B3 1,98 17,14
Kain 2,86 18,28
Logam - 0,011
Sumber: Perhitungan dan Data Praktikum Tugas Besar Pengelolaan Persampahan, 2012
4.3 Analisa

Pada praktikum modul berat jenis dan komposisi sampah ini, sampel sampah yang digunakan
dalam praktikum ini adalah sampah yang berasal dari wilayah Kelurahan Alai Parak Kopi.
Dari data dan hasil perhitungan yang telah diperoleh, diketahui berat jenis dan komposisi
sampah dari masing-masing sumber sampah, seperti domestik, komersil dan institusi.

Sampah domestik tersebut terbagi lagi penggolongannya berdasarkan kategori perumahan.


Penentuan kategori perumahan didasarkan atas keadaan fisik perumahan, pendapatan rata-rata
dari mata pencaharian kepala keluarga, dan fasilitas rumah tangga. Perumahan tersebut
dikelompokkan menjadi rumah permanen (high income), semi permanen (medium income),
dan non permanen (low income).

Berat jenis rata-rata sampah domestik yang berasal dari rumah permanen (high income)
adalah sebesar 0,113 kg/L. Sedangkan yang berasal dari rumah semi permanen (medium
income) adalah sebesar 0,059 kg/L dan yang berasal dari rumah non permanen (low income)
adalah sebesar 0,429 kg/L. Dari hasil yang diperoleh tesebut dapat diketahui berat jenis rata-
rata sampah domestik yang bersumber dari rumah non permanen (low income) lebih besar
jumlahnya dibandingkan dari berat jenis rata-rata sampah yang bersumber dari rumah semi
permanen (medium income) dan rumah permanen (high income). Total berat jenis sampah
domestik adalah 0,2 kg/L.

Hal ini dikarenakan tingkat sosial ekonomi kalangan rumah non permanen (low income) lebih
rendah daripada rumah semi permanen (medium income) dan rumah non permanen (low
income) pada Kelurahan Alai Parak Kopi tersebut, sehingga budaya konsumtifnya juga tidak
seperti rumah permanen dan semi permanen yang peralatan rumah tangganya serba canggih
dan instan serta tidak menimbulkan banyak sampah.

Berat jenis rata-rata sampah non domestik terbagi dua yaitu yang berasal dari komersil dan
institusi. Berat jenis rata-rata sampah yang bersumber dari komersil adalah 0,165 kg/L. Dan
berat jenis rata-rata sampah yang bersumber dari sampah institusi adalah 0,068 kg/L. Total
berat jenis sampah non domestik 0,116 kg/L. Hal ini dikarenakan jumlah bangunan komersil
lebih banyak daripada bangunan institusi pada Kelurahan Alai Parak Kopi tersebut. Jadi,
frekuensi pengumpulan sampah juga mempengaruhi banyak sampah yang dihasilkan.

Komposisi sampah yang dihasilkan di Kelurahan Alai Parak Kopi dikelompokkan


berdasarkan sumber domestik dan non domestik. Komposisi sampah yang bersumber dari
domestik terdiri dari organik yang bisa dikompos seperti sisa-sisa makanan, daun-daunan dan
organik yang tidak bisa dikompos seperti kayu, kerak telur, sabut kelapa, tulang dan lain-lain.
Sedangkan sampah anorganik terdiri dari kertas, keramik, kaca, B3 ,kain, plastik biasa seperti
plastik kresek dan plastik keras seperti sampah botol aqua gelas. Dari sembilan komposisi
sampah tersebut diketahui bahwa sampah organik yang bisa dikompos memiliki jumlah yang
paling tinggi. Hal ini dikarenakan sampah domestik banyak menghasilkan sampah sisa-sisa
makanan atau sampah dapur yang berasal dari rumah tangga.

Selain itu, faktor cuaca dalam keadaan hujan pada saat sampling juga mempengaruhi
komposisi sampah yang dihasilkan karena di saat cuaca seperti itu, kebutuhan makanan akan
meningkat sehingga daya konsumtif menjadi tinggi dan menghasilkan sampah organik yang
besar pula.

Komposisi sampah yang bersumber dari non domestik terdiri dari organik, plastik, kertas, dan
kain. Komposisi sampah non domestik yang berasal dari bangunan komersil terdiri dari
organik yang bisa dikompos dan tidak bisa dikompos, plastik biasa dan plastik keras, kertas,
B3, logam dan kain. Dari delapan komposisi sampah tersebut diketahui bahwa sampah
organik yang bisa dikompos juga yang memiliki jumlah yang paling tinggi. Hal ini
dikarenakan sampah komersil banyak menghasilkan sampah sisa-sisa makanan, sayur-
sayuran, buah-buahan yang berasal dari warung-warung, ruko-ruko, dan tempat jualan jus.

Komposisi sampah non domestik yang berasal dari bangunan institusi terdiri dari sampah
organik yang bisa dikompos, plastik biasa dan plastik keras serta kertas. Dari keempat
komposisi sampah tersebut diketahui bahwa sampah organik yang bisa dikompos masih tetap
memiliki jumlah yang lebih besar daripada sampah lainnya. Hal ini dikarenakan sampah
organik seperti sisa-sisa makanan banyak dihasilkan dari institusi yaitu sekolah, mesjid dan
kantor lurah.

Oleh karena itu, diperlukannya pengelolaan sampah agar sampah yang dihasilkan dapat
diminimalkan. Pengelolaan sampah tersebut harus dibedakan berdasarkan komponen sampah
yang dihasilkan dari sumber. Komposisi menjadi dasar untuk strategi pengelolaan sampah
dengan sistem daur ulang dan pengomposan. Jika sampah lebih banyak didominasi oleh
sampah organik, maka strategi pengelolaan sampah berbasiskan sistem pengomposan. Dan
sampah non organik, terutama kertas yang lebih mendominasi, maka pengelolaan sampahnya
banyak ditekankan pada sistem daur ulang. Cara yang paling mudah untuk mendaur ulang
dimulai dengan memisahkan terlebih dahulu sampah-sampah dari sumbernya. Hal ini dapat
dilakukan sendiri di rumah tangga.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan maka didapatkan kesimpulan bahwa berat jenis rata-rata
yang diperoleh dari masing-masing sumber pada Kelurahan Alai Parak Kopi:
1. Berat jenis rata-rata sampah domestik adalah sebesar 0,2 kg/L;
2. berat jenis rata-rata sampah non domestik yang komersil sebesar 0,165 kg/L;
3. berat jenis rata-rata sampah non domestik yang institusi sebesar 0,068 kg/L;
4. Dari praktikum yang telah dilakukan maka didapatkan kesimpulan bahwa komposisi
sampah terbesar yang diperoleh dari masing-masing sumber pada Kelurahan Alai Parak
Kopi:
5. Komposisi sampah pada sumber domestik yang terbesar adalah sampah organik yang bisa
dikompos yaitu sebesar 42,54%;
6. komposisi sampah pada sumber non domestik (komersil) yang terbesar adalah sampah
organik yang bisa dikompos yaitu sebesar 34,28%;
7. komposisi sampah pada sumber non domestik (institusi) yang terbesar adalah sampah
organik yang bisa dikompos yaitu sebesar 50,56%.

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat praktikan berikan setelah melakukan praktikum ini adalah sebagai
berikut:
1. Saat sampling dilakukan, kantong plastik sebaiknya diberi label menurut sumber sampah
agar memudahkan praktikan pada saat melakukan praktikum;
2. sebaiknya masyarakat memaksimalkan pemanfaatan pelayanan oleh Pemerintah Kota
terutama oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Padang dengan tidak membakar
sampah tetapi membuang sampah pada kontainer yang telah disediakan;
3. sebaiknya masyarakat menghilangkan kebiasaan membakar sampah karena dampaknya
adalah pencemaran udara;
4. masyarakat sebaiknya memulai kebiasaan memilah sampah sesuai dengan komposisinya,
sehingga sampah organik bisa mereka olah menjadi kompos dan sampah anorganik bisa
didaur ulang dan bernilai ekonomis.
DAFTAR PUSTAKA

Damanhuri, E., et, all, 2004. Diktat Kuliah Pengelolaan Sampah TL-3150. Teknik
Lingkungan ITB Edisi Semester I 2004/2005

Kuncoro, Wahyu. 2008. Pengelolaan Sampah Secara Terpadu di Kampung Nitiprayan.


Universitas Islam Indonesia: Yogyakarta

SNI 19-2454-1991. Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi
Sampah Perkotaan.

Tchobanoglous, George, 1993. Integrated Solid Waste Management. New York: Mc Graw
Hill, Inc

Anonymous, 2010. Teknik Pengelolaan Sampah. www.google.com. Tanggal akses: 1 Mei


2011
DOKUMENTASI
Hari/Tanggal : Sabtu/31 Maret 2012

Lokasi : Kelurahan Alai Parak Kopi

Jam : 13.00-15.00 WIB

Institusi

Komersil
High Income

Medium Income Low Income

Anda mungkin juga menyukai