Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Seiring dengan meningkatnya volume kendaraan saat ini di indonesia maupun di dunia,
masalah transportasi menjadi masalah utama dalam sebuah negara khususnya negara
berkembang. Permasalahan pada transportasi ini berdampak kebanyak sektor, dari kemacetan
yang membuat waktu perjalanan lebih lama sampai ke masalah polusi yang dihasilkan. Selain
dari itu, permasalahan yang terpenting adalah menyangkut pada jiwa manusia dimana tingkat
kecelakaan lalu lintas diminimalisasi tiap tahunnya. Permasalahan ini bukan hanya
dikarenakan perilaku pengendara atau pengguna jalannya saja, akan tetapi perencanaan arus
lalu lintas pun menjadi salah faktor penting di dalam mempengaruhinya.

Sebelum menentukan solusi dari permasalahan lalu lintas yang ada diperlukan sebuah
usaha untuk memahami sistem lalu lintas yang sedang berjalan. Observasi langsung dapat
dilakukan, akan tetapi dengan melakukan observasi langsung dilapangan dipandang kurang
praktis dari segi waktu, biaya, sumber daya manusia, dan lain-lain. Oleh karena itu, model
simulasi lalu lintas merupakan sebuah pendekatan yang efektif untuk menganilis operasi lalu
lintas karna bisa menghasilkan output yang relatif mendekati kondisi nyata.

Teori mengenai pemodelan arus lalu lintas sudah ada sejak tahun 1940an,dimana teori-
teori ini memiliki tujuan:
(1) membuat model abstraksi arus lalu lintas dengan sederhana dan efisien dan
(2) membuat framework kesatuan yang dapat memodelkan arus lalu lintas kendaraan yang
saling berhubungan satu sama lain.
Meskipun beberapa model simulasi telah dibangun berdasarkan pada kondisi mixed
traffic, akan tetapi secara umum belum dipergunakan secara komersial dan aplikasinya di
lapangan masih terbatas. Kota Medan sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia (Wikipedia),
mempunyai arus lalu lintas bersifat heterogen (Mixed Traffic), tidak teratur dan komposisi
lalu lintasnya terdiri dari berbagai tipe kendaraan. Proses kalibrasi dan validasi model perlu
dilakukan agar adanya keyakinan bahwa model yang dibuat itu valid, yaitu hasil keluaran
model mendekati hasil observasi.
Dari analisa statistik dapat disimpulkan bahwa model yang di buat adalah valid, dimana
parameter kinerja keluaran VISSIM model (waktu tempuh dan panjang antrian kendaraan)
mendekati hasil observasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengadaptasikan model komersial yang ada untuk
mensimulasikan kondisi lalu lintas di kota Medan. Dalam hal ini adalah studi kasus pada
sebuah simpang di jalan yang ada di kota Medan, tepatnya Jalan Ring Road. Penelitian ini
menggunakan perangkat lunak VISSIM Versi 8 untuk membuat model mixed traffic yang
kemudian divalidasi dengan dengan data hasil pengamatan di lapangan.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Bagaimana proses pemodelan simulasi mixed traffic dengan menggunakan
perangkat lunak VISSIM?
b. Bagaimana proses kalibrasi dan validasi pada simulasi mikroskopik sesuai dengan
perilaku pengemudi di Indonesia menggunakan perangkat lunak VISSIM?
c. Apakah kecepatan, perlambatan, tundaan dan panjang antrian sudah sesuai dengan
hasil observasi setelah pemodelan?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk:
a. Mengadaptasikan medel komersial yang ada untuk mensimulasikan lalu lintas di
Kota Medan.
b. Melakukan pemodelan simulasi mixed traffic dengan menggunakan perangkat lunak
VISSIM.
c. Melakukan kalibrasi dan validasi pada simulasi mikroskopik sesuai dengan perilaku
pengemudi di Indonesia menggunakan perangkat lunak VISSIM.
d. Membandingkan hasil pemodelan dengan hasil observasi di lapangan.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah untuk:
a. Membandingkan antara hasil observasi dengan hasil model simulasi menggunakan
perangkat lunak VISSIM,
b. Memberikan petunjuk bagaimana cara kalibrasi dan validasi pada perangkat lunak
VISSIM,
c. Memberikan petunjuk pelaksanaan pemodelan simulasi menggunakan perangkat
lunak VISSIM.
d. Membandingkan pergerakan dari berbagai jenis kendaraan di daerah Kota Medan
khususnya di jalan Ring Road.

1.5 Batasan Masalah


Agar penelitian ini mempunyai arah yang jelas sesuai tujuan penelitian, maka batasan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Lokasi penelitian berada di Simpang Bersinyal Jalan Imam Bonjol, Kota Medan
b. Sampel data kecepatan kendaraan diambil secara acak pada Ruas Jalan Ring Road
pada kedua jalurnya.
c. Karakteristik hambatan samping dan pejalan kaki diasumsikan.
d. Pergerakan pada pertokoan, perumahan dan bangunan umum (hotel, spbu, kantor)
tidak dimodelkan.
e. Pergerakan dari jalan minor dimodelkan menjadi satu sebagai jalan mayor terdekat.
f. Menghitung Membandingkan hasil pemodelan dengan hasil observasi dilapangan.
g. Pada penelitian ini, kendaraan dibagi menjadi limat kelas sebagai berikut:
1. Kendaraan bermotor roda dua (MC),
2. Mobil penumpang (CAR),
3. Kendaraan berat pengangkut barang (HGV),
4. Bis (BUS), dan
5. Becak (diganti dengan bajai).

Anda mungkin juga menyukai