PENDAHULUAN
Seiring dengan meningkatnya volume kendaraan saat ini di indonesia maupun di dunia,
masalah transportasi menjadi masalah utama dalam sebuah negara khususnya negara
berkembang. Permasalahan pada transportasi ini berdampak kebanyak sektor, dari kemacetan
yang membuat waktu perjalanan lebih lama sampai ke masalah polusi yang dihasilkan. Selain
dari itu, permasalahan yang terpenting adalah menyangkut pada jiwa manusia dimana tingkat
kecelakaan lalu lintas diminimalisasi tiap tahunnya. Permasalahan ini bukan hanya
dikarenakan perilaku pengendara atau pengguna jalannya saja, akan tetapi perencanaan arus
lalu lintas pun menjadi salah faktor penting di dalam mempengaruhinya.
Sebelum menentukan solusi dari permasalahan lalu lintas yang ada diperlukan sebuah
usaha untuk memahami sistem lalu lintas yang sedang berjalan. Observasi langsung dapat
dilakukan, akan tetapi dengan melakukan observasi langsung dilapangan dipandang kurang
praktis dari segi waktu, biaya, sumber daya manusia, dan lain-lain. Oleh karena itu, model
simulasi lalu lintas merupakan sebuah pendekatan yang efektif untuk menganilis operasi lalu
lintas karna bisa menghasilkan output yang relatif mendekati kondisi nyata.
Teori mengenai pemodelan arus lalu lintas sudah ada sejak tahun 1940an,dimana teori-
teori ini memiliki tujuan:
(1) membuat model abstraksi arus lalu lintas dengan sederhana dan efisien dan
(2) membuat framework kesatuan yang dapat memodelkan arus lalu lintas kendaraan yang
saling berhubungan satu sama lain.
Meskipun beberapa model simulasi telah dibangun berdasarkan pada kondisi mixed
traffic, akan tetapi secara umum belum dipergunakan secara komersial dan aplikasinya di
lapangan masih terbatas. Kota Medan sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia (Wikipedia),
mempunyai arus lalu lintas bersifat heterogen (Mixed Traffic), tidak teratur dan komposisi
lalu lintasnya terdiri dari berbagai tipe kendaraan. Proses kalibrasi dan validasi model perlu
dilakukan agar adanya keyakinan bahwa model yang dibuat itu valid, yaitu hasil keluaran
model mendekati hasil observasi.
Dari analisa statistik dapat disimpulkan bahwa model yang di buat adalah valid, dimana
parameter kinerja keluaran VISSIM model (waktu tempuh dan panjang antrian kendaraan)
mendekati hasil observasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengadaptasikan model komersial yang ada untuk
mensimulasikan kondisi lalu lintas di kota Medan. Dalam hal ini adalah studi kasus pada
sebuah simpang di jalan yang ada di kota Medan, tepatnya Jalan Ring Road. Penelitian ini
menggunakan perangkat lunak VISSIM Versi 8 untuk membuat model mixed traffic yang
kemudian divalidasi dengan dengan data hasil pengamatan di lapangan.