Anda di halaman 1dari 31

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

“TUGAS BESAR: MENGKAJI K3 DI GEDUNG-GEDUNG FAKULTAS TEKNIK”

Oleh:

MOH. ZUL KHAIRAN MOKHRAM


D51115029

DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
LATAR BELAKANG

Manusia dari awal kehidupannya tidak terkecuali, selalu bekerja dan bekerja untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Pada saat mereka bekerja dengan berbagai sebab, mereka tentunya pernah
mengalami kecelakaan atau sakit karena pekerjaan tersebut, baik itu berupa cidera, luka-luka,
atau bahkan kematian yang menyebabkan penderitaan. Berbekal akal dan fikiran yang dimiliki,
mereka berusaha untuk mencegah agar kecelakaan dan sakit yang pernah menimpanya tidak
terulang kembali. Demikian seterusnya akal dan fikiran manusia berkembang sesuai dengan
kemajuan zamannya masing-masing (Tarwaka, 2008).

Sejak terjadinya revolusi industri di Inggris Raya, begitu banyak terjadi kasus-kasus
kecelakaan yang membawa banyak korban, oleh karena itu, diambillah langkah-langkah positif
guna menanggulangi permasalahan kecelakaan kerja yang terjadi. Di Indonesia sendiri pada
tahun 1970, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yaitu berupa undang-undang No 1
tahun 1970 tentang keselamatan kerja. Kebijakan tersebut diharapkan mampu meminimalisir
terjadinya kecelakaan kerja (Tarwaka, 2008).

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3, terkesan rancu apabila disebut keselamatan dan
kesehatan kerja) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan
manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk
memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.K3 juga melindungi rekan kerja,
keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi
lingkungan kerja.

K3 cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban
untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman
sepanjang waktu. Praktik K3 meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga
penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan
cuti sakit. K3 terkait dengan ilmu kesehatan kerja, teknik keselamatan, teknik industri, kimia,
fisika kesehatan, psikologi organisasi dan industri, ergonomika, dan psikologi kesehatan kerja.

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Gowa telah mulai beroperasi pada tahun 2012. Tetapi,
proses pembangunan gedung-gedung masih bertahap. Namun, gedung-gedung yang sudah
beroperasi dan digunakan masih banyak yang belum memenuhi standar K3 untuk sebuah
bangunan. Hal ini sangatlah penting untuk mencegah dan mengatasi hal-hal ketika terjadi
kebakaran, kecelakaan, dll. Oleh karena itu, laporan ini dibuat untuk mengkaji beberapa
bangunan gedung di Fakutlas Teknik agar bisa menjadi acuan untuk perbaikan kedepannya
khususnya dalam bidang K3 bangunan.
I. GEDUNG COT (CENTER OF TECHNOLOGY)

Gedung COT merupakan gedung yang memiliki fungsi khusus birokratif dan administratif
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Gedung ini memeiliki berbagai ruang seperti ruang
pertemuan, hall, ruang kantor, ruang dekan dan wakil dekan, ruang senat, mushallah, ruang
kepada staff dan adminsitrasi, dll, dosen, Gedung ini dapat digunakan oleh dosen, mahasiswa,
staff dan tamu. Pembangunan gedung ini telah rampung pada tahun 2012. Adapun berbagai
macam kelengkapan dari K3 yang perlu di kaji pada gedung ini, yaitu: (lantai 2)

A. Jalur Evakuasi

Jalur evakuasi pada gedung COT sudah lengkap dan memadai. Jika terjadi kebakaran,
pengguna bangunan akan muda melihat jalur evakuasi yang terletak di sisi-sisi dinding pada
jalur umum. Penempatan marka exit juga sudah jelas.

B. Evacuation Route
Tidak terdapat satu pun evacuation route pada gedung ini baik di dalam ruang maupun
koridor.

Solusinya, agar di setiap ruangan dipasang evacuation route agar jika terjadi kebakaran, hal
yang pertama dilihat oleh pengguna bangunan adalah evacuation route untuk menuntun
mereka ke tangga darurat dan titik kumpul.

C. Titik Kumpul

Belum adanya marka / penanda titik kumpul di sekitar gedung ini.


Solusinya, marka titik kumpul dapat segera dibuat dan dipasang yang khususnya terletak di
samping gedung dekat tempat parkir dosen.

D. Tangga Darurat

Terdapat dua tangga darurat di gedung ini yaitu bagian timur dan barat. Pencahayaan dan
kebersihan pada tangga darurat tersebut juga sudah cukup. Cahaya matahari dapat
menembus jendela yang terdapat di tangga darurat ini. Oleh karena itu, lampu di tangga
darurat tidak harus menyala setiap saat khussunya pada pagi dan siang hari.

E. Apar

Setiap ruangan di gedung ini masing-masing memiliki sebuah apar dan juga di sisi dinding
koridor bangunan. Terdapat juga cara penggunaannya di tabung apar. Namun sayangnya
cara penggunannya kurang terlihat dan hanya beberapa tabung yang ada penanda bahwa
sudah di maintenance dan selebihnya tidak.

Solusinya, sebaiknya di tambahkan stiker penanda dan pengunaan apar agar memudahkan
kepada orang awam. Dan maintenance sebaiknya tetap diperhatikan.

F. Hydrant

Hydrant pada bangunan ini sudah lengkap terpasang di tempat-tempat tertentu (publik) pada
koridor setiap lantai bangunan. Namun, tidak terdapat petunjuk cara menggunakannya dan
ada hydrant yang tidak dapat dibuka.

Solusinya, sebaiknya ada keterangan cara penggunaan hydrant di sekitarnya agar orang
awam bisa mengguakannya jika terjadi kebakaran dan juga maintenance tetap diperhatikan
karena ada beberapa hydrant yang sulit sekali untuk dibuka dengan menggunakan tangan.

G. Lift

Terdapat dua lift pada bangunan ini. Tetapi tidak terdapat nomor yang bisa dihubungi ketika
terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di dalam lift dan tidak terdapat tanda dilarang
menggunakan lift ketika terjadi kebakaran. Padalift tersebut terdapat pegangan pada tiap sisi
kecuali pintu lift dan lift tersebut memilki pencahayaan yang cukup.

Solusinya, lift merupakan perangkat yang bisa menjadi fatal jika terjadi kebakaran. Oleh
karena itu, perlu perlakuan khusus seperti berupa beberapa tanda yang perlu diletakkan di
dalam dan di luar lift. Seperti kontak nomor yang bisa dihubungi, alarm yang bisa berfungsi
dengan baik, serta penanda dilarang menggunakan lift ketika terjadi kebakaran.
H. Tangga Umum

Tangga umum pada bangunan ini belum dapat dikatakan aman karena tidak terdapat tanda
arah dan naik yang terletak pada tangga tersebut. Hal ini merupakan hal yang penting karena
berdasarkan standar kesesuaian K3 pada bangunan.

II. GEDUNG CSA (CENTER OF SCIENTIFIC ACTIVITIES)

Gedung CSA merupakan gedung yang bersampingan dengan gedung COT dengan berbagai
fasilitas seperti perpustakaan umum, kantin, laboratorium computer, 4 buah ruang lecture
theater, ruang kantor, dll. Gedung ini sering digunakan sebagai tempat penyelenggara event
atau acara oleh mahasiswa, dosen, maupun masyarakat dari luar. Pembangunan gedung ini
telah rampung pada tahun 2012. Adapun berbagai macam kelengkapan dari K3 yang perlu di
kaji pada gedung ini, yaitu: (lantai 2)
A. Jalur Evakuasi

Jalur evakuasi pada gedung CSA sudah lengkap dan memadai. Jika terjadi kebakaran,
pengguna bangunan akan muda melihat jalur evakuasi yang terletak di sisi-sisi dinding pada
jalur umum.

B. Evacuation Route

Tidak terdapat satu pun evacuation route pada gedung ini, Padahal gedung ini termasuk
salah satu gedung yang padat dikunjungi mahasiswa.

Solusinya, agar di setiap ruangan dipasang evacuation route agar jika terjadi kebakaran, hal
yang pertama dilihat oleh pengguna bangunan adalah evacuation route untuk menuntun
mereka ke tangga darurat dan titik kumpul.

C. Titik Kumpul

Belum adanya marka / penanda titik kumpul di sekitar gedung ini.


Solusinya, marka titik kumpul dapat segera dibuat dan dipasang yang khususnya terletak di
samping gedung.
D. Tangga Darurat

Tangga darurat di gedung ini selalu terbuka, baik di bagian utara maupun selatan. Banyak
pengguna bangunan yang sering menggunakan tangga darurat di utara jika mereka tidak
ingin menggunakan lift.

Hal ini dikarenakan karena tangga utama tidak dapat digunakan karena hanya terhubung
sampai ke lantai 2 dan juga pintu tangga pada lantai 2 terkunci.

Ruangan pada tangga darurat di gedung ini kurang terawat sehingga menyebabkan ruangan
ini kotor. Debu, kotoran, dan barang-barang lainnya bisa ditemukan di ruangan ini.

Solusinya, tangga utama yang terkunci diharapkan terbuka agar akses dari lantai 1 ke 2 bisa
lebih mudah ketika pengguna bangunan tidak ingin menggunakan lift. Dan juga, ruangan
tangga darurat sering digunakan petugas cleaning service untuk kumpul bersama namun
sayangya kebersihan tidak dijaga dan beberapa lampu sudah rusak. Diharapkan agar
sekiranya ruangan ini bisa bersih dan aman untuk digunakan.
E. Apar

Setiap ruangan di gedung ini masing-masing memiliki sebuah apar dan juga di sisi dinding
koridor bangunan. Terdapat juga cara penggunaannya di tabung apar. Namun sayangnya
cara penggunannya kurang terlihat dan hanya beberapa tabung yang ada penanda bahwa
sudah di maintenance dan selebihnya tidak.

Solusinya, sebaiknya di tambahkan stiker penanda dan pengunaan apar agar memudahkan
kepada orang awam. Dan maintenance sebaiknya tetap diperhatikan.

F. Hydrant

Hydrant pada bangunan ini sudah lengkap terpasang di tempat-tempat tertentu (publik) pada
koridor setiap lantai bangunan. Namun, tidak terdapat petunjuk cara menggunakannya dan
ada hydrant yang tidak dapat digunakan (depan computer center).

Solusinya, agar kelengkapan hydrant pada suatu bangunan harus tetap dijaga dan
diperhatikan. Oleh sebab itu, maintenance sangatlah diperlukan untuk kelengkapan K3
bangunan. Dan juga, sebaiknya tidak baik untuk menaruh barang di depan hydrant agar
penggunaan hydrant nantinya tidak tertutupi oleh sebuah benda, maka dari itu sebaiknya
ada stiker penanda yang melarang menaruh benda di depan hydrant.
G. Lift

Terdapat dua lift pada bangunan ini. Tetapi tidak terdapat nomor yang bisa dihubungi ketika
terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di dalam lift dan tidak terdapat tanda dilarang
menggunakan lift ketika terjadi kebakaran.

Lift ini juga memiliki pencahayaan yang cukup dan sebauh tombol alarm di lantai 1 yang
terdapat disekitarnya. Pegangan lift juga tedapat pada semua sisi lift kecuali pintu lift.

Solusinya, lift merupakan perangkat yang bisa menjadi fatal jika terjadi kebakaran. Oleh
karena itu, perlu perlakuan khusus seperti berupa beberapa tanda yang perlu diletakkan di
dalam dan di luar lift. Seperti kontak nomor yang bisa dihubungi, alarm yang bisa berfungsi
dengan baik, serta penanda dilarang menggunakan lift ketika terjadi kebakaran.
III. GEDUNG CLASSROOM

Gedung Classroom merupakan gedung yang diperuntukkan khusus sebagain ruang kelas.
Namun terdapat berbagai ruang lainnya seperti laboratorium, kantor yang berada di lantai 3,
dan ruang organisasi mahasiswa. Gedung ini juga memiliki fasilitas umum, seperti mushallah,
mini market, toilet, dsb. Pembangunan gedung ini rampung pada tahun 2012. Adapun berbagai
macam kelengkapan dari K3 yang perlu dikaji ialah sebagai berikut. (lantai 1)

A. Jalur Evakuasi

Jalur evakuasi di bangunan ini sudah lengkap dan memadai pada setiap lantai untuk menuju
ke tangga darurat.
Namun tidak terdapat marka exit di koridor untuk menuju ke tangga darurat, Hanya terdapat
didepan lift saja. Padahal, marka ini juga sangat dibutuhkan untuk mengetahui keberadaan
tangga darurat.

B. Evacuation Route

Jalur evacuation route juga tidak nampak pada gedung ini. Sangat disayangkan, padahal
gedung ini merupakan gedung yang paling padat karena kelas umum mahasiswa dari semua
jurusan berada disini dan juga ruang organisasi mahasiswa terletak di lantai 1.

Solusinya, agar evacuation route dapat segera dibuat dan diletakkan tiap ruangan karena
evacuation route merupakan hal yang pertama dilihat oleh pengguna bangunan ketika terjadi
kebakaran dan evacuation route akan menuntun mereka ke arah tangga darurat ataupun
perangkat-perangkat lainnya seperti apar dan hydrant serta alarm.

C. Titik Kumpul

Belum adanya marka / penanda titik kumpul di sekitar gedung ini dan pintu dibelakang
sering terkunci yang semestinya titik kumpul berada di belakang gedung ini.
Solusinya, marka titik kumpul dapat segera dibuat dan dipasang yang khususnya terletak
di belakang gedung. Oleh karena itu, pintu dibelakang semestinya selalu terbuka ketika
aktivitas kampus masih berlangsung.

D. Tangga Darurat

Terdapat dua tangga darurat di gedung ini yaitu bagian timur dan barat. Pencahayaan pada
tangga darurat tersebut juga sudah cukup. Namun, hanya tangga darurat bagian barat yang
sering terbuka, sedangkan bagian selatan terkadang dikunci.

Solusinya, kedua pintu darurat harus selalu dibuka agar memudahkan akses dari ruang-
ruang terdekat jika terjadi kebakaran.

E. Apar

Apar berada pada tiap ruangan dan koridor-koridor pada bangunan ini. Cara penggunannya
juga ada pada tabung apar. Namun sayangnya cara penggunannya kurang terlihat dan tidak
ada penanda bahwa apar pada bangnunan ini sudah di maintenance atau belum. Terdapat
juga alarm yang terdapat di ujung koridor sehingga ketika terjadi kebakaran pengguna
bangunan dapat mengaktifkan alarm. Namun, tidak ada cara penggunaan yang nampak
untuk alarm tersebut.

Solusinya, sebaiknya di tambahkan stiker penanda dan pengunaan apar dan alarm agar
memudahkan kepada orang awam. Dan maintenance sebaiknya tetap diperhatikan dan
diberi penanda berupa keterangan bahwa sudah dilaksanakan maintenance.
F. Hydrant

Hydrant pada bangunan ini dapat dikatakan sudah memadai. Namun, tidak ada cara
penggunaan dari hydrant tersebut yang nampak, sehingga orang awam tidak bisa
menggunakan alat tersebut jika terjadi kebakaran.

Solusinya, sebaiknya ditambahkan cara penggunaan hydrant agar memudahkan pengguna


bangunan untuk mengoperasikannya ketika terjadi kebakaran.

G. Lift

Pada bangunan ini terdapat dua buah lift yang terletak di utara dan selatan bangunan. Lift
pada bangunan ini dapat dikatakan kurang aman karena tidak terdapat nomor kontak yang
bisa dihubungi ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di dalam lift. Dan juga lift pada
bangunan ini terkadang tidak memiliki pencahayaan yang cukup. Tidak terdapat penanda
bahwa dilarang menggunakan lift ketika terjadi kebakaran pada bangunan ini.

Solusinya, lift merupakan perangkat yang bisa menjadi fatal jika terjadi kebakaran. Oleh
karena itu, perlu perlakuan khusus seperti berupa beberapa tanda yang perlu diletakkan di
dalam dan di luar lift. Seperti kontak nomor yang bisa dihubungi, alarm yang bisa berfungsi
dengan baik, serta penanda dilarang menggunakan lift ketika terjadi kebakaran.
Pencahayaan yang cukup juga menjadi faktor kenyamanan dan keamanan dalam
menggunakan lift.
H. Tamgga Umum

Tangga umum pada bangunan ini belum dapat dikatakan aman karena tidak terdapat tanda
arah dan naik yang terletak pada tangga tersebut. Hal ini merupakan hal yang penting karena
berdasarkan standar kesesuaian K3 pada bangunan.

IV. GEDUNG ARSITEKTUR

Gedung Arsitektur merupakan gedung yang digunakan khususnya oleh mahasiswa dan dosen
dari Departemen Arsitektur dan Departemen Teknik PWK. Berbagai macam aktivitas bisa
dilakukan di gedung ini. Fasilitas-fasiltias yang terdapat pada gedung ini seperti ruang studio
gambar yang cukup luas, mushallah, perpustakaan, toilet, ruang dosen dan staff, ruang LABO
/ Workshop, ruang cinema, ruang computer, ruang akustik, ruang meeting, dll. Gedung ini juga
memiliki hall yang cukup luas dibandingkan dengan gedung dari departemen lain. Adapun
macam-macam kelengkapan dari K3 yang perlu dikaji ialah sebagai berikut. (lantai 2)
A. Jalur Evakuasi

Jalur evakuasi pada gedung ini dapat dikatakan sudah lengkap dan memadai. Kita dapat
meilihat jalur evakuasi yang terdapat pada sisi-sisi kolom dan dinding koridor menuju
tangga darurat.

B. Evacuation Route

Pada bangunan ini, sudah terdapat banyak evacuation route yang dapat dilihat dari belakang
pintu pada ruang-ruang studio dan LABO Departemen Arsitektur. Namun masih ada
beberapa ruang yang tidak memiliki evacation route khususnya di lantai 4 dan pada ruang-
raung LABO dan studio dari Departemen PWK.

Solusinya, agar setiap ruangan sebaiknya terdapat evacuation route agar memudahkan
pengguna bangunan untuk mengetahu jalur evakuasi, tangga darurat, apar, hydrant dan
alarm.

C. Titik Kumpul

Belum adanya marka / penanda titik kumpul di sekitar gedung ini.


Solusinya, marka titik kumpul dapat segera dibuat dan dipasang yang khususnya terletak
di samping gedung.
D. Tangga Darurat

Gedung Arsitektur memiliki 2 tangga yang terletak di ujung barat dan selatan bangunan.
Pintu tangga darurat baik pada bagian barat dan selatan bangunan, terkadang dikunci
sehingga tidak bisa di akses. Padahal seharusnya kedua tangga dapat diakses. Pencayahaan
pada tangga darurat ini juga bisa dikatakan sudah cukup dan baik.

E. Apar

Apar juga berada pada tiap ruangan dan koridor pada bangunan ini. Cara penggunannya
juga ada pada tabung apar. Namun sayangnya cara penggunannya kurang terlihat dan hanya
beberapa apar saja yang memiliki keterangan tersebut dan tidak ada penanda bahwa apar
pada bangnunan ini sudah di maintenance atau belum. Terdapat juga alarm yang terdapat di
ujung koridor sehingga ketika terjadi kebakaran pengguna bangunan dapat mengaktifkan
alarm. Namun, tidak ada cara penggunaan yang nampak untuk alarm tersebut.

Solusinya, sebaiknya di tambahkan stiker penanda dan pengunaan pada setiap apar dan
alarm agar memudahkan kepada orang awam. Dan maintenance sebaiknya tetap
diperhatikan dan diberi penanda berupa keterangan bahwa sudah dilaksanakan maintenance.
F. Hydrant

Hydrant pada bangunan ini dapat dikatakan sudah memadai. Dan juga terdapat cara
penggunaan hydrant yang terletak di atasnya.

Solusinya, sebaiknya ditambahkan cara penggunaan hydrant agar memudahkan pengguna


bangunan untuk mengoperasikannya ketika terjadi kebakaran.

G. Lift

Terdapat satu buah lift pada bangunan ini. Lift tersebut dapat dikatakan sudah memenuhi
standar K3. Terdapat alarm, nomor kontak yang bisa dihubungi, penanda dilarang
menggunakan lift ketika terjadi kebakaran, dan pencahayaan yang cukup.
H. Tamgga Umum

Tangga umum pada bangunan dikatakan sudah aman karena terdapat tanda arah dan naik
yang terletak pada tangga tersebut. Hal ini merupakan hal yang penting karena berdasarkan
standar kesesuaian K3 pada bangunan.

V. GEDUNG SIPIL

Gedung Sipil merupakan gedung yang digunakan khususnya oleh mahasiswa dan dosen dari
Departemen Teknik Sipil dan Departemen Teknik Lingunkan. Berbagai macam aktivitas bisa
dilakukan di gedung ini. Fasilitas-fasiltias yang terdapat pada gedung ini seperti ruang
laboratorium beton dsb, mushallah, ruang kantor, toilet, ruang dosen dan staff, ruang kelas,
ruang meeting, dll. Gedung ini juga memiliki hall yang sering digunakan untuk tempat
berkumpulnya mahasiswa. Pembangunan gedung ini telah rampung pada tahun 2012. Adapun
macam-macam kelengkapan dari K3 yang perlu dikaji ialah sebagai berikut. (lantai 2)
A. Jalur Evakuasi

Jalur evakuasi pada gedung ini dapat dikatakan sudah lengkap dan memadai. Kita dapat
meilihat jalur evakuasi yang terdapat pada sisi-sisi dinding koridor sehingga memudahkan
kita menuju tangga darurat.

B. Evacuation Route

Terdapat dua buah evacuation route pada tiap lantai di bangunan ini yaitu sebelah utara dan
selatan bangunan tepat berada di depan lift. Namun, sebaiknya evacuation route dapat
ditaruh di setiap ruangan agar memudahkan pengguna bangunan untuk mengetahui jalur
evakuasi, hydrant, apar, tangga darurat, alarm, dll.

C. Titik Kumpul

Belum adanya marka / penanda titik kumpul di sekitar gedung ini.


Solusinya, marka titik kumpul dapat segera dibuat dan dipasang yang khususnya terletak
di belakang gedung.
D. Tangga Darurat

Terdapat dua tangga darurat di gedung ini yaitu bagian timur dan barat. Pencahayaan dan
kebersihan pada tangga darurat tersebut juga sudah cukup. Lampu yang terdapat pada
tangga ini sering menyala.

E. Apar

Apar juga berada pada tiap ruangan dan koridor pada bangunan ini. Cara penggunannya
juga ada pada tabung apar serta kartu maintenance juga ada pada apar tersebut. Namun
sayangnya cara penggunaan apar kurang terlihat dan juga kartu maintenance yang kosong
membuktikan bahwa apar tersebut jarang dimaintenance.. Terdapat juga alarm yang terdapat
di ujung koridor sehingga ketika terjadi kebakaran pengguna bangunan dapat mengaktifkan
alarm. Namun, tidak ada cara penggunaan yang nampak untuk alarm tersebut.
Solusinya, sebaiknya di tambahkan stiker penanda dan pengunaan pada setiap apar dan
alarm agar memudahkan kepada orang awam. Dan maintenance sebaiknya tetap
diperhatikan dan dilaksanakan.

F. Hydrant

Hydrant pada bangunan ini dapat dikatakan sudah memadai. Namun, tidak ada cara
penggunaan dari hydrant tersebut yang nampak, sehingga orang awam tidak bisa
menggunakan alat tersebut jika terjadi kebakaran.

Solusinya, sebaiknya ditambahkan cara penggunaan hydrant agar memudahkan pengguna


bangunan untuk mengoperasikannya ketika terjadi kebakaran.

G. Lift

Terdapat satu buah lift pada bangunan ini. Lift tersebut dapat dikatakan sudah memenuhi
standar K3. Terdapat alarm, nomor kontak yang bisa dihubungi, dan penanda dilarang
menggunakan lift ketika terjadi kebakaran. Namun penanda dilarang menggunakan lift ketika
terjadi kebakaran sudah rusak dan sulit untuk dibaca serta pencahayaan pada lift ini kurang
baik.
H. Tangga Umum

Tangga umum pada bangunan ini belum dapat dikatakan aman karena tidak terdapat tanda
arah dan naik yang terletak pada tangga tersebut. Hal ini merupakan hal yang penting karena
berdasarkan standar kesesuaian K3 pada bangunan.

VI. GEDUNG MESIN

Gedung Mesin merupakan gedung yang digunakan khususnya oleh mahasiswa dan dosen dari
Departemen Teknik Mesin dan Departemen Teknik Industri. Berbagai macam aktivitas bisa
dilakukan di gedung ini. Fasilitas-fasiltias yang terdapat pada gedung ini seperti ruang
laboratorium, ruang kantor, ruang meeting, ruang dosen dan staf, mushallah, ruang kelas, toilet,
dll. Gedung ini juga memiliki hall yang cukup luas dibandingkan dengan gedung dari
departemen lain. Pembangunan gedung ini telah rampung pada tahun 2017. Adapun macam-
macam kelengkapan dari K3 yang perlu dikaji ialah sebagai berikut. (lantai 2)
A. Jalur Evakuasi

Belum terdapat jalur evakuasi pada gedung ini. Padahal, jalur evakuasi merupakan penunjuk
arah ke tangga darurat ketika terjadi kebakaran.

Solusinya, penambahan atribut jalur evakuasi sangatlah diperlukan, meskipun gedung in


merupakan salah satu gedung baru, namun diharapkan agar gedung ini bisa memenuhi
standar K3 bangunan.

B. Evacuation Route

Jalur evacuation route juga belum nampak pada gedung ini.

Solusinya, agar evacuation route dapat segera dibuat dan diletakkan tiap ruangan meskipun
gedung ini merupakan gedung yang baru namun evacuation route merupakan hal yang
penting dan hal yang pertama dilihat oleh pengguna bangunan ketika terjadi kebakaran dan
evacuation route akan menuntun mereka ke arah tangga darurat ataupun perangkat-
perangkat lainnya seperti apar dan hydrant serta alarm.
C. Titik Kumpul

Belum adanya marka / penanda titik kumpul di sekitar gedung ini.


Solusinya, marka titik kumpul dapat segera dibuat dan dipasang yang khususnya terletak di
belakang gedung.

D. Tangga Darurat

Gedung ini memiliki 2 tangga yang terletak di ujung barat dan selatan bangunan. Pintu
tangga darurat baik selatan bangunan, terkadang dikunci sehingga tidak bisa di akses.
Padahal seharusnya kedua tangga dapat diakses. Pencayahaan pada tangga darurat ini juga
bisa dikatakan tidak cukup karena lampu dalam keadaan tidak aktif.

E. Apar

Apar juga berada pada tiap ruangan dan koridor pada bangunan ini. Cara penggunannya
juga ada pada tabung apar. Namun sayangnya cara penggunannya kurang terlihat dan hanya
beberapa apar saja yang memiliki keterangan tersebut dan tidak ada penanda bahwa apar
pada bangnunan ini sudah di maintenance atau belum

Solusinya, sebaiknya di tambahkan stiker penanda dan pengunaan pada setiap apar dan
alarm agar memudahkan kepada orang awam. Dan maintenance sebaiknya tetap
diperhatikan dan diberi penanda berupa keterangan (kartu) bahwa sudah dilaksanakan
maintenance.
F. Hydrant

Hydrant pada bangunan ini dapat dikatakan sudah memadai. Namun, tidak ada cara
penggunaan dari hydrant tersebut yang nampak, sehingga orang awam tidak bisa
menggunakan alat tersebut jika terjadi kebakaran.

Solusinya, sebaiknya ditambahkan cara penggunaan hydrant agar memudahkan pengguna


bangunan untuk mengoperasikannya ketika terjadi kebakaran.

G. Lift

Terdapat satu lift pada bangunan ini. Tetapi tidak terdapat nomor yang bisa dihubungi ketika
terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di dalam lift dan tidak terdapat tanda dilarang
menggunakan lift ketika terjadi kebakaran. Lift ini juga memiliki pencahayaan yang cukup
dan sebauh tombol alarm di lantai 1 yang terdapat disekitarnya. Pegangan lift juga tedapat
pada semua sisi lift kecuali pintu lift.

Solusinya, lift merupakan perangkat yang bisa menjadi fatal jika terjadi kebakaran. Oleh
karena itu, perlu perlakuan khusus seperti berupa beberapa tanda yang perlu diletakkan di
dalam dan di luar lift. Seperti kontak nomor yang bisa dihubungi, alarm yang bisa berfungsi
dengan baik, serta penanda dilarang menggunakan lift ketika terjadi kebakaran.
H. Tangga Umum

Tangga umum pada bangunan ini belum dapat dikatakan aman karena tidak terdapat tanda
arah dan naik yang terletak pada tangga tersebut. Hal ini merupakan hal yang penting karena
berdasarkan standar kesesuaian K3 pada bangunan.

VII. GEDUNG ELEKTRO

Gedung Elektro merupakan gedung yang digunakan khususnya oleh mahasiswa dan dosen dari
Departemen Teknik Elektro dan Departemen Teknik Informatika. Berbagai macam aktivitas
bisa dilakukan di gedung ini. Fasilitas-fasiltias yang terdapat pada gedung ini seperti ruang
laboratorium, ruang kantor, ruang meeting, ruang dosen dan staf, mushallah, ruang kelas, toilet,
ruang PKM, ruang komputer, ruang AIMP, dll. Gedung ini juga memiliki hall yang cukup luas
dibandingkan dengan gedung dari departemen lain. Sama dengan Gedung Mesin,
pembangunan gedung ini telah rampung pada tahun 2017. Adapun macam-macam
kelengkapan dari K3 yang perlu dikaji ialah sebagai berikut. (lantai 2)
A. Jalur Evakuasi

Sama dengan Gedung Mesin, belum terdapat jalur evakuasi pada gedung ini. Padahal, jalur
evakuasi merupakan penunjuk arah ke tangga darurat ketika terjadi kebakaran.

Solusinya, penambahan atribut jalur evakuasi sangatlah diperlukan, meskipun gedung in


merupakan salah satu gedung baru, namun diharapkan agar gedung ini bisa memenuhi
standar K3 bangunan.

B. Evacuation Route

Jalur evacuation route juga belum nampak pada gedung ini.

Solusinya, agar evacuation route dapat segera dibuat dan diletakkan tiap ruangan meskipun
gedung ini merupakan gedung yang baru namun evacuation route merupakan hal yang
penting dan hal yang pertama dilihat oleh pengguna bangunan ketika terjadi kebakaran dan
evacuation route akan menuntun mereka ke arah tangga darurat ataupun perangkat-
perangkat lainnya seperti apar dan hydrant serta alarm.
C. Titik Kumpul

Belum adanya marka / penanda titik kumpul di sekitar gedung ini.


Solusinya, marka titik kumpul dapat segera dibuat dan dipasang yang khususnya terletak di
samping gedung.

D. Tangga Darurat

Terdapat dua tangga darurat di gedung ini yaitu bagian timur dan barat. Pencahayaan dan
kebersihan pada tangga darurat tersebut juga sudah cukup. Lampu yang terdapat pada
tangga ini sering menyala. Dan ruangan ini dapat dikatakan cukup bersih dana man.

E. Apar

Apar juga berada pada tiap ruangan dan koridor pada bangunan ini. Cara penggunannya
juga ada pada tabung apar. Namun sayangnya cara penggunannya kurang terlihat dan hanya
beberapa apar saja yang memiliki keterangan tersebut dan tidak ada penanda bahwa apar
pada bangnunan ini sudah di maintenance atau belum

Solusinya, sebaiknya di tambahkan stiker penanda dan pengunaan pada setiap apar dan
alarm agar memudahkan kepada orang awam. Dan maintenance sebaiknya tetap
diperhatikan dan diberi penanda berupa keterangan (kartu) bahwa sudah dilaksanakan
maintenance.
F. Hydrant

Hydrant pada bangunan ini dapat dikatakan sudah memada dengan peraltan yang lengkap.
Namun, tidak ada cara penggunaan dari hydrant tersebut yang nampak, sehingga orang
awam tidak bisa menggunakan alat tersebut jika terjadi kebakaran.

Solusinya, sebaiknya ditambahkan cara penggunaan hydrant agar memudahkan pengguna


bangunan untuk mengoperasikannya ketika terjadi kebakaran.

G. Lift

Terdapat satu lift pada bangunan ini. Tetapi tidak terdapat nomor yang bisa dihubungi ketika
terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di dalam lift dan tidak terdapat tanda dilarang
menggunakan lift ketika terjadi kebakaran. Lift ini juga memiliki pencahayaan yang cukup
dan sebauh tombol alarm di lantai 1 yang terdapat disekitarnya. Pegangan lift juga tedapat
pada semua sisi lift kecuali pintu lift.

Solusinya, lift merupakan perangkat yang bisa menjadi fatal jika terjadi kebakaran. Oleh
karena itu, perlu perlakuan khusus seperti berupa beberapa tanda yang perlu diletakkan di
dalam dan di luar lift. Seperti kontak nomor yang bisa dihubungi, alarm yang bisa berfungsi
dengan baik, serta penanda dilarang menggunakan lift ketika terjadi kebakaran.

H. Tangga Umum

Tangga umum pada bangunan ini belum dapat dikatakan aman karena tidak terdapat tanda
arah dan naik yang terletak pada tangga tersebut. Hal ini merupakan hal yang penting karena
berdasarkan standar kesesuaian K3 pada bangunan.

Anda mungkin juga menyukai