FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009
PENGESAHAN SKRIPSI
Pembimbing Utama
Nama : Dra. M. Titiek Marminah, Apt.SU
NIP : 130 786 877 ………………………………….
Pembimbing Pendamping
Nama : dr. Achmad Subakir
NIP : 130 543 177 . ………………………………….
Penguji Utama
Nama : Dr. dr. Muchsin Douwes, SU MARS
NIP : 130 543 161 ………………………………….
Anggota Penguji
Nama : dr. Ratih Puspita.
NIP : 132 318 017 ………………………………….
Surakarta, .................................
Ketua Tim Skripsi Dekan FK UNS
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan berkat
dan kasih-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Pengaruh
Ekstrak Pegagan (Centella asiatica) terhadap Kadar SGPT Mencit (Mus
musculus) yang Diinduksi Parasetamol” yang merupakan salah satu syarat
memperoleh gelar kesarjanaan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas atas dukungan yang diberikan oleh berbagai
pihak. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. A. A. Subijanto, dr., MS. Selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Sri Wahjono, dr., MKes. Selaku Ketua Tim Skripsi beserta seluruh staf skripsi
yang telah memberikan pengarahan dan bantuan.
3. Dra. M. Titiek Marminah, Apt.SU Selaku Pembimbing Utama yang telah
memberikan bimbingan, nasehat, pengarahan, dan motivasi bagi peneliti.
4. Achmad Subakir, dr. Selaku Pembimbing Pendamping yang telah memberikan
bimbingan, nasehat, pengarahan, dan motivasi bagi peneliti.
5. Dr. Muchsin Douwes,dr., SU MARS. Selaku Penguji Utama yang telah
menguji skripsi ini.
6. Ratih puspita,dr. Selaku Anggota Penguji yang telah menguji skripsi ini.
7. Bapak (Ahmad Tolkah), Ibu (Widayatiningsih), dan Adikku (M. Dony Dian
Ardianyah dan M. Diky Dian Ardiansyah) tercinta yang senantiasa
memberikan doa, bimbingan dan motivasi bagi peneliti.
8. Seluruh staf Laboratorium Farmakologi, PK, Histologi, mas Kidi yang telah
membantu pelaksanaan penelitian ini.
9. Indra, mas Arie, ayu, berli, cempaka, mas adi dan seluruh teman angkatan
2005 atas semangat dan bantuannya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
penulis harapkan Akhirnya, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat menjadi
sumbangan pemikiran dan bermanfaat untuk semua pihak, bagi ilmu kedokteran
pada umumnya dan bagi pembaca pada khususnya.
Halaman
PRAKATA…………………………………………………………………. vi
DAFTAR TABEL………………………………………………………….. ix
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. xi
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah………………………………………….. 5
C. Tujuan Penelitian…………………………………………… 5
A. Tinjauan Pustaka…..……………………………………….. 7
1. Herba Pegagan………………………………………….. 7
2. Ekstrak Pegagan................................................................ 11
5. Farmakologi Parasetamol………………………………. 18
B. Kerangka Pemikiran………………………………………... 23
C. Hipotesis …………………………………………………… 23
A. Jenis Penelitian……………………………………………... 24
B. Lokasi Penelitian…………………………………………… 24
C. Subjek Penelitian…………………………………………… 24
D. Teknik Sampling…………………………………………… 24
G. Rancangan Penelitian………………………………………. 28
J. Analisis Statistik……………………………………………. 33
A. Hasil Penelitian……………………………………………... 34
B. Analisis Data………………………………………………... 35
BAB V PEMBAHASAN........................................................................... 37
A. Simpulan……………………………………………………. 41
B. Saran………………………………………………………... 41
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
sudah maju, tetapi belum ada pemberian terapi yang efektif hingga
dan lebih memilih untuk memakai substansi bioaktif alami untuk agen
peradangan hati. Selain itu, obat yang berasal dari bahan alam ini relatif
mati dengan yang baru (regenerasi) pada hepar pun cukup besar.
Itulah sebabnya pengangkatan sebagian jaringan hati yang rusak
Dalimartha, 2006).
relatif aman, akan tetapi ketika dipakai dalam dosis tinggi atau dosis
SGOT dan SGPT sering dipakai sebagai enzim hati karena tingginya
baru, yang alami dan sedikit menimbulkan efek samping. Salah satu
Transaminase).
B. Rumusan Masalah
diinduksi Parasetamol?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Herba Pegagan
a. Taksonomi
Klasifkasi tanaman :
Filum : Angiospermae
Divisi : Sphermatophita
Famili : Umbilliferae
Genus : Centella
b. Nama daerah
Bali : Bali
(Ternate)
Irian : Dogauke
c. Deskripsi
kecoklatan.
d. Kandungan kimia
Daun :
(Riana, 2006)
Herba :
jaringan mati dengan yang baru (regeneasi) pada hati pun cukup
(Dalimartha, 2006)
oleh hati. Empedu sebagian terdiri dari air (97%), sisanya terdiri
b. Fungsi metabolik
dan disimpan di dalam hati dan otot atau diubah menjadi lemak
berasal dari vena porta sekitar 1.200cc dan dari arteria hepatika
besar.
bagian:
McPherson, 2004).
Critera
Grade 0 1 2 3 4
BAN
BAN
Munster, 2001)
a. Farmakokinetik
b. Indikasi
2001)
c. Efek samping
ringan enzim hati tanpa ikterus; keadan ini reversible bila obat
2001)
d. Dosis
6. Hewan coba
1998)
Filum : Chordata
Sub filum : Vertebrata
Classis : Mamalia
Ordo : Rodentia
Familia : Muridae
Genus : Mus
(Sugiyanto,1995)
c. Biologi umum
kira sama dengan mencit liar yaitu mencapai 18- 20 g pada umur
mencit mencit
jantan jantan
Parameter: Parameter:
Bandingkan
Kenaikan SGPT Kenaikan SGPT
C. Hipotesis
Parasetamol.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Lokasi Penelitian
C. Subjek Penelitian
D. Teknik Sampling
2006)
4t > 19
t > 4.75 = 5
Transaminase) tikus.
1. Ekstrak Pegagan
2. Kadar SGPT
(Widmann, 1995).
G. Rancangan Penelitian
Populasi (P)
mencit putih jantan, galur Swiss Webster,
2-3 bulan, ± 20 gram
Sampel (S)
n=30
K1 K2 K3 K4 K5
Kel. Kontrol Kel. Kontrol Kel. Uji Kel. Uji Kel. Uji
negatif positif Dosis I dosis II dosis III
n1=6 n2=6 n3=6 n4=6 n5= 6
G
Pengukuran akhir kadar SGPT serum (hari ke-7)
Kesimpulan
H. Alat dan Bahan
a. Timbangan analitik
c. Kandang hewan
d. Spuit injeksi 1 ml
d. Aquades
e. Makanan standart
I. Cara Kerja
1. Persiapan Percobaan
a. Sampel
b. Ekstrak Pegagan
orientasi.
mencit.
mencit
= 1 mg/ 20 mg BB mencit
c. Parasetamol
= 0,0026 x 15 g/1000 g BB
= 0,039 g/ 1000g BB
selama 6 hari.
2. Pelaksanaan Percobaan
Pengelompokan subjek:
hari.
selama 6 hari.
selama 6 hari.
selama 6 hari
3. Pengukuran Hasil
J. Analisis Statistik
dilakukan uji Anova bila data berdistribusi normal, akan tetapi bila
sebagai alternatif uji Anova yang setara. Setelah itu analisis statistik
dilanjutkan dengan post hoc test bila distribusi data normal, atau
Mann Whitney test bila distribusi data tidak normal, kedua uji ini
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
K1 6 76.83
K2 6 135.00
K3 5 93.40
K4 6 118.17
K5 6 119.00
Keterangan:
K1 : kelompok kontrol negatif, makanan standar.
K2 : kelompok parasetamol dosis toksik 0,78 mg/20g BB per oral.
K3 : kelompok ¾ dosis terapi ekstrak pegagan (0,6 mg/20g BB per
oral),1 jam kemudian parasetamol dosis toksik 0,78mg/20g BB
per oral.
K4 : kelompok 1 dosis terapi ekstrak pegagan (0,8 ml/20g BB per
oral),1 jam kemudian parasetamol dosis toksik 0,78 mg/20g
BB per oral.
K5 : kelompok 1¼ dosis terapi ekstrak pegagan (1 mg/20g BB per
oral), 1 jam kemudian parasetamol dosis toksik 0,78 mg/20g
BB per oral.
Dari hasil tabel 4.1, dapat dilihat bahwa kadar SGPT tertinggi
B. Analisis Data
SPSS 16.0 for Windows, karena distribusi data tidak normal. Uji
Kruskall Wallis dilakukan jika asumsi pada uji Anova tidak terpenuhi,
Tabel 4.2 Hasil uji Kruskall Wallis terhadap kadar SGPT mencit
sesudah perlakuan
Kelompok Mean SD Kruskall p
Perlakuan Wallis (X2)
K1 78.83 25.57 6.83 0.145
K2 135.00 70.53
K3 93.40 30.05
K4 118.17 63.16
K5 119.00 62.49
Sumber: data primer
Keterangan:
K1: Kelompok kontrol negatif
K2: Kelompok kontrol positif
K3: Kelompok ¾ dosis terapi ekstrak pegagan
K4: Kelompok 1 dosis terapi ekstrak pegagan
K5: Kelompok 1¼ dosis terapi
Perubahan kadar SGPT pada kelima kelompok perlakuan
signifikansi 0,05. Pada penelitian ini nilai p lebih besar dari 0,05 yang
PEMBAHASAN
kovalen dengan DNA (DNA adduct). Lebih lanjut ikatan ini dapat
baru yang relatif lebih stabil dan tidak reaktif karena adanya efek
Mukkadan di India pada tahun 2006. Pada kelompok tikus yang diberikan
signifikan dan kadar SGPT menjadi kembali normal pada dosis 40mg/kg
BB.
kurang lama. Pada penelitian yang dilakukan oleh B Antony, et all waktu
masih akut.
SGPT semakin meningkat. Selain masalah di atas, hal ini juga dapat
dikarenakan respon biologis dari tiap mencit yang berbeda sehingga akan
lanjut.
BAB VI
A. Simpulan
= 0.145)
B. Saran
kadar SGPT
lain pemberian pakan yang standart dan kandang hewan uji yang
standart
Daftar Pustaka
Akbar N, 2007. Kelainan Enzim pada Penyakit Hati. Dalam : Buku Ajar Ilmi
Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi ketiga. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. Hal :
424
Amirudin, R., 2007. Fisiologi dan biokimiawi hati. Dalam: Aru W. Sudoyo
dkk. (eds). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta: Penerbit
Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UI. Hal: 417.
Murti, B., 2006. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press. Hal:136-7.
Murti, B., 2008. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Edisi 8. Yogyakarta:
Gadjah Mada University (in press).
Newall C.A., Anderson L.A., Philipson J.D., 1996. Herbal Medicines. London
: The Pharmaceutical Pers.
Santoso, S., 2008. Panduan Lengkap Mengenai SPSS 16. Jakarta: Elex Media
Komputindo. Hal: 237, 246, 314.
Son Y.O., Lee K.Y., Kook S.H., Lee J.C., Kim J.G., Jeon Y.M., Jang Y.S.
2004. Selective effects of quercetin on the cell growth and antioxidant
defense system in normal versus transformed mouse hepatic cell lines.
European Journal of Pharmacology 502: 195– 204.
Usia, T., 2007. Pemanfaatan Tanaman Obat Untuk Sakit Hati. Edisi 2. Jakarta:
ISFI Penerbitan.