Pengertian
Kerusakan cabang-cabang C5 – C6 dari pleksus biokialis menyebabkan kelemahan dan kelumpuhan
lengan untuk fleksi, abduksi, dan memutar lengan keluar serta hilangnya refleks biseps dan moro.
Lengan berada dalam posisi abduksi, putaran ke dalam, lengan bawah dalam pranasi, dan telapak
tangan ke dorsal.
2. Etiologi
Pada trauma lahir Erb, perlu diperhatikan kemungkinan terbukannya pula serabut saraf frenikus
yang menginervasi otot diafragma. Pada trauma yang ringan yang hanya berupa edema atau
perdarahan ringan pada pangkal saraf, fiksasi hanya dilakukan beberapa hari atau 1 – 2 minggu
untuk memberi kesempatan penyembuhan yang kemudian diikuti program mobilisasi atau latihan.
Secara klinis di samping gejala kelumpuhan Erb akan terlihat pula adanya sindrom gangguan nafas.
Kelumpuhanmenyangkut :
M.supraspinatus, M.infraspinatus, M.subscapularis, M.teres mayor, M.biseps
brachialis, M.brachialis dan M.brachioradialis
3. Patofisiologi
-Ketika persalinan,
-Saat kepala sudah muncul,
-Untuk melahirkan bahu kepala perlu dilakukan lateral flexy.
-Bagi bayi yang tidak terlalu gemuk, ketika lateral flexy, bahu dapat dilahirkan. pada bayi yang
terlalu besar (mis. diabetes), maka saat menarik diperlukan menambah lateral flexi dan tambahan
tenaga, hal ini akan berdampak pada plexus brachialis, yaitu mengalami stretching.
* Inilah yang menyebabkan terjadinya Erb’s palsy.
Oleh :
Arif Sugiarto
J100110034
YOGYAKARTA
ABSTRACT
depression on the same side during birth, causing excessive traction even
tearing of the nerve roots C5 and C6 brachial plexus from. This is often
caused when a baby's neck was pulled aside during a difficult birth.
Infra Red (IR), Muscle Stimulation (MS) and Therapeutic Exercise (TL).
Results: After treatment for 6 times the results obtained pain assessment
on movement pain T1: 6.3 to T6: 5.6, increased range of motion T1: S 30
muscles T1: 3 to T6: 4, elbow extensors T1: 2 to T6: 3, wrist flexors T1: 3
Brachialis yang diakibatkan oleh suatu trauma. Trauma ini sering kali
sutu tanda yang sangat khas yang disebut deformitas Waiter’s tip karena
hilangnya otot-otot rotator lateral bahu, fleksor lengan, dan otot ekstensor
bokong atau persalinan yang lama. Jika salah satu sisi leher bayi tertarik,
tetapi dapa t memindahkan jari-jari. Jika kedua saraf atas dan bawah yang
meregang, kondisi ini biasanya lebih parah dari sekedar erb’s paralysis.
Sebagian besar rumah sakit melaporkan satu sampai dua bayi yang
Informasi yang cukup tentang insiden cedera plexus brachialis atas (erb’s
ini, insiden tersebut adalah 0,8 per 1000 kelahiran bayi. Angka ini turun
dari tingkat pada tahun 1900, ketika dilaporkan jumlah penderita yang
mencapai dua kali lipat dari pada saat ini. Penurunan penderita ini
(Mahadewa, 2013).
Masalah utama yang timbul pada penderita Erb’s Paralysis adalah lesi
pada plexus brachialis yang dapat menyebabkan adanya nyeri pada bahu,
2. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai pada penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
a. Tujuan umum
B. KERANGKA TEORI
1. Deskripsi Kasus
a. Erb’s Paralysis
oleh adanya cedera pada kelompok saraf lengan atas, khususnya C5-
atas berada dalam posisi ekstensi, adduksi, internal rotasi dan lengan
b. Etiologi
(Abbottabad, 2006). Penyebab lain dari kondisi erb’s paralysis adalah lamanya proses persalinan,
pinggul yang sempit atau ukuran bayi yang
terlalu besar sehingga menyebabkan bayi sulit untuk keluar dan pelvis
ibu dapat menekan plexus brachialis (Prawiroharjo, 1996).
dan supinasi sendi elbow dan dorsi fleksi sendi wrist. Atrofi bahkan
Foster yaitu: nyeri, terutama pada leher dan bahu, paresthesia dan
e. Prognosis
bergantung tidak hanya pada sifat cidera itu sendiri, tapi juga pada
kedua jenis generator tersebut terletak pada jenis sinar yangterkandung pada tiap generator. generator
non luminous, yaitu
generator yang hanya terdiri dari sinar Infra Red saja, sehingga
mengandung Infra Red, generator ini juga terdiri dari sinar ultra
b. Muscle Stimulation
2002).
c. TerapiLatihan
C. PROSES FISIOTERAPI
Terapi pada tanggal 10, 13, 15, 17, 23, 28 Januari 2014 menggunakan
modalitas fisioterapi:
3. Terapi Latihan
a. Active assisted
b. Hold relax
1. Hasil
kanan.
2. Pembahasan
Pada awal terapi nyeri gerak berada pada nilai 6,3 dan pada akhir
enam nilai otot pda ekstensor elbow 3 dan fleksor elbow 4 dan
ini terbukti efektif dalam peningkatan kekuatan otot. Terapi latihan active assisted dan muscle
stimulation memiliki efek dalam
paralysis.
30
-0-90
-0-105
0
,
130
, adanya
setelah
1996).
dari beberapa poin dan tiap tahap memiliki rentang poin dari 0-4.
1. Simpulan
infraspinatus yang disebabkan karena terganggunya impuls saraf ke otot yang di inervasi sehingga
menyebabkan hilangnya gerakan
pada fleksor dan ekstensor wrist pada T1= fleksor elbow 3 dan
pada T6= ekstensor elbow 3 dan fleksor e lbow 4 dan fleksor wrist 4
pada T1= S 30
-0-90
menjadi T6 = 40
-0-105
, adanya
menjadi T6=
S 0-0-135
40
yang berperan penting dalam kesembuhan pasien. Sebagai fisioterapis dalam memberikan pelayanan
harus memiliki jiwa kemanusiaan dan
fisioterapis.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3375668//.
Kepmenkes RI, 2007; Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 376 Tahun
Kisner, Carolyn and Colby, L. A., 1996; Therapeutic Exercise Foundation and
49, 160-164.
Fisioterapi, Surakarta.
Paulsen, F and J. Waschke, 2010; Sobotta Jilid 1 Anatomi Umum dan Sistem
Prawiroharjo, Sarwono, 1996; Ilmu Kebidanan: Yayasan Bina Pustaka, Jakarta.Prentice, William E, 2002;
Therapeutic Modalities for Physical Therapists;
Second Edition, The McGraw Hill Companies, United States, hal. 90-99.
Reiter, jesse, 2012; Plexus Brachialis; Diakses tanggal 2mei 2014, dari
http://www.Abclawcenters.com.
Fisioterapi, Surakarta.
http://eprints.ums.ac.id/30718/17/02_NASKAH_PUBLIKASI.pdf
This website uses cookies to ensure you get the best experience on our website. Learn
more
Got it!
About
Kontak
Iklan
Donasi
Kebijakan Konten
Privacy Policy
Disclaimer
TOS
SECANGKIR TERAPI
KESEHATAN
FISIOTERAPI
PSIKOLOGI
UGD
HOSPITAL ADDRESS
Cari artikel lain CARI
Sobat secangkir terapi, pasien yang menderita erb's palsy akan mengalami kelumpuhan pada
level saraf tingkat atas yang menghambat gerak fungsional dan aktivitas keseharian penderita.
Dimana hal itu tentu membuat orang tua dari anak kuatir dengan perkembangan fisik dan
pertumbuhannya, sehingga memerlukan pemeriksaan klinis untuk menegakkan diagnosa
penyakit itu.
Definisi
Erb's Palsy adalah kelumpuhan pada lengan yang disebabkan oleh cedera pada kelompok saraf
lengan atas, khususnya saraf yang berada pada C5 sampai C6 dimana bagian dari plexus
brachialis yang terdiri dari rami ventral saraf spinal C5 sampai C8 dan T1.
Epidemiologi
Prevalensi di negara Amerika Serikat 4,4 dari 1.000 kelahiran hidup menderita erb's palsy
Di negara Perancis 8 orang dari 1.000 kelahiran hidup menderita erb's palsy
Perbandingan kasus laki-laki dan perempuan adalah hampir seimbang
Lebih banyak disebabkan oleh bayi dengan lahir prematur
Kasus penyakit ini dapat juga disebabkan oleh proses persalinan yang salah sewaktu ibu
melahirkan anak
Anamnesa
Pasien datang dengan keluhan kesulitan dalam menggunakan tangan kiri, sulit untuk rolling,
posisi duduk mengalami hambatan gerak.
Keluhan lain posisi tangan kiri lurus terus tidak dapat ditekuk dan memutar ke dalam, orang tua
sering menekuk tangan kiri yang lurus terus namun kembali lagi ke posisi semula.
Anak tidak bisa melakukan tengkurap sendiri serta tangan kanan tidak aktif.
Orang tua pasien kuatir jika anak ada gangguan tersebut dan mempengaruhi kemampuan anak di
kemudian hari.
Saat proses persalinan, ibu melahirkan anak itu dengan waktu yang lama dan sulit.
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan NCV
Sistem motorik mengalami kenaikan tonus
Kecepatan saraf pada latensi distal sinistra meningkat
Sensorik tidak ada respon
2. Rontgen
CT Scan normal
Tidak ada kelainan pada lengan kiri
3. MRI
Struktur anatomi tubuh penderita bagian lengan kiri mengalami perubahan bentuk
Jaringan lunak dan saraf perifer mengalami kenaikan grafik respon sensomotorik
Diagnosa
Struktur Tubuh dan Fungsi
Lesi pada pleksus brachialis bagian kiri
Kontraktur pada otot lengan atas dan bawah bagian sinistra
Lengan kiri hiperekstensi
Keterbatasan Aktivitas Keseharian (ADL)
Penderita tidak dapat Rolling
Memegang mainan terasa sulit pada tangan kiri
Penderita kehilangan fungsi gerak tangan kiri
Partisipasi Restriksi
Penderita tidak dapat bermain dengan baik dengan menggunakan tangan dan lengan kiri
Kesulitan dalam mengambil mainan
Diagnosa Berdasarkan ICF
Anak kesulitan dalam memainkan gerak lengan kiri dimana fungsi gerak rolling, memegang
mainan, posisi lengan kontraktur karena adanya lesi pada pleksus brachialis bagian atas sisi kiri.
Rencana Penatalaksanaan Terapi
Tujuan
Meningkatkan fungsi motorik lengan kiri
Mengembalikan fungsi sensorik pada daerah lengan kiri
Meningkatkan kemampuan fungsional anak
Prinsip Terapi
Meningkatkan fungsi motorik lengan kiri
Mengembalikan sensorik pada daerah lengan kiri
Membantu dalam tumbuh kembang anak
Edukasi
Mengajarkan gerak pasif melawan pola lengan penderita
Memberikan fasilitasi anak untuk rolling dan tidak langsung dibantu rolling
Mengajak penderita untuk program fisioterapi
Kriteria Rujukan
Dokter Umum
Fisioterapi
Prognosis
Prognosis akan membaik dan sembuh apabila penderita mengalami erb's palsy pada tingkat level
saraf C5 dan C6 sekitar 90% sembuh sendiri tanpa melakukan terapi.
Namun jika penderita mengalami erb's palsy tingkat level saraf C7 ke bawah, maka dipastikan
tidak sembuh dan memerlukan terapi khusus untuk memulihkan kondisi anak itu.
Kode Penyakit
Kode ICD: P14.0
Kode ICF: b2, S2
Kirim
INFO TERKAIT
LOAD COMMENTS
APA SIH SECANGKIR TERAPI ITU?
https://www.secangkirterapi.com/2018/04/pemeriksaan-klinis-erbs-palsy.html
ANATOMI PLEKSUS BRAKIALIS
Ramus anterior saraf spinal C5 sampai T1 bergabung membentuk pleksus brakialis. C5 dan C6
berbgabung membentuk
trunk superior, C7 membentuk trunk medial, dan C8 dan T1 bergabung membentuk trunk inferior. Cord
medial
merupakan divisi anterior dari trunk inferior. Divisi anterior yang berasal dari upper dan middle trunk
membentuk cord
lateral.Divisi posterior berasal 3 trunk membentuk posterior cord. Dari ketiga cord tersebut keluar
cabang saraf yang
menginervasi anggota gerak atas antara lain n muskulokutaneus berasal dari cord lateral, n medianus
berasal dari cord
lateral dan medial, n radialis dari cord posterior, n aksilaris dari cord posterior dan n ulnaris dari cord
medial.
Long thorasic dan dorsal scapular berasal langsung dari root saraf spinal. Hanya n suprascapular (C5 C6)
yang berasal
dari trunk.
Saraf spinal keluar dari foramina vertebralis dan melewati scalenus anterior dan medial, kemudian
antara klavikula dan
rusuk pertama didekat coracoid dan caput humerus. Pleksus pada bagian praosimal bergabung di
prevertebral dan oleh
TINJAUAN PUSTAKA
Oleh
FK UNUD/RSUP SANGLAH
2017ii
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
Udayana/RSUP Sanglah. Maka dari itu, kami ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. dr. Anak Agung Bagus Ngurah Nuartha, Sp.S(K) selaku kepala Bagian/SMF
kami dalam penyusunan tinjauan pustaka dan selama menjadi KKM di bagian
ini;
3. Dokter residen yang juga turut membimbing dan memberikan saran di dalam
4. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna, sehingga saran dan
kesempurnaan laporan ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulisiv
DAFTAR ISI
Cover .................................................................................................................. i
BAB I
PENDAHULUAN
terakhir dan oleh nervus thoracalis pertama. Radiks pleksus brakhialis terdiri atas
C5 dan C6 yang bersatu membentuk truncus bagian atas (upper trunk), C7 yang
mengakibatkan kelemahan otot pada otot-otot yang terinerfasi oleh C5, C6, C7,
motor.Korban jatuh saat mengendarai sepeda motor dengan kepala dan bahu
membentur tanah. Benturan yang terjadi dengan posisi bahu depresi dan kepala
fleksi ke arah yang berlawanan. Gerakan yang sangat tiba-tiba tersebut juga
paling kuat antara bahu dengan kepala patah, maka semua gaya tarikan berpindah
kerusakan yang parah pada serabut saraf bagian atas. Hiperabduksi shoulder atau
kebanyakan mempengaruhi akar saraf C8 dan T1, cedera traksi dengan kecepatan
yang didapat mengenai insiden cedera saraf perifer adalah kejadiannya kurang
dari 200.000 jiwa per tahun dihitung pada populasi di Amerika Serikat. Sebagian
besar korbannya adalah pria muda yang berusia 15-25 tahun. Sementara itu cedera
berusia antara 15 dan 25 tahun.. 70% dari trauma pleksus brakhialis terjadi karena
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
klavikula dan disana membentuk divisi anterior dan posterior. Divisi posterior
dua dimana cabang yang satu membentuk n. muskulokutaneus dan cabang lainnya
media terbagi dua dimana cabang pertama ikut membentuk n. medianus dan
2.2 Epidemiologi
yang dilakukan di India Pusat tahun 2012 menyebutkan bahwa kecelakaan lalu
lintas menyumbang 94% pasien dan kecelakaan lalu lintas 90% melibatkan roda
kelompok penelitian dan 46% telah mengisolasi cedera pleksus brakhialis. Cedera
terkait seperti patah tulang, cedera vaskular dan cedera kepala jauh lebih kecil
dengan dunia barat. Lima puluh tujuh persen telah bergabung kembali bekerja
rata-rata 8,6 bulan. Diperlukan waktu rata-rata 6,8 bulan untuk pasien trauma
pleksus brakhial global untuk menulis di tangan mereka yang tidak dominan.
kebanyakan kasus (80,7%). Dari kecelakaan lalu lintas, dibagi lagi yaitu
kecelakaan sepeda (10,7%) dan tabrakan pejalan kaki (3,1%). Menurut penelitian 4
antara 4000 gram dan 4500 gram kejadiannya 86,25% kasus dan antara 4.500
gram dan 5000 gram kejadiannya 12,25% kasus. Semua kasus ini terjadi saat
Trauma adalah salah satu penyebab plexopati brakialis yang paling umum.
Cedera ini biasanya diakibatkan oleh kecelakaan sepeda motor atau kecelakaan
bawah daya tarik atau pukulan langsung. Hal itu bisa terjadi dengan luka tembus
dan luka tembak. Bisa akibat dari cedera iatrogenik, terutama sebagai komplikasi
administrasi blok saraf. Pada cedera pleksus brakialis traksi, kepala dan leher
diregangkan dengan keras dari bahu. Cedera pleksus atas biasanya terlihat jika
lengan berada di samping karena rusuk pertama bertindak sebagai tumpuan untuk
mengarahkan daya traksi secara istimewa sesuai dengan pleksus atas. Lesi pleksus
bawah mendominasi saat lengan diabduksi dan dielevasi dengan keras karena
koraloid bertindak sebagai titik tumpu dengan cara yang sama. Situs cedera praganglionik biasanya
terkait dengan avulsi radiks saraf, dengan radiks robek yang
terlepas dari sumsum tulang belakang, dan dengan demikian membawa prognosis
yang buruk. Cedera supraclavicular lebih sering terjadi dan lebih parah dan
cedera kepala, leher, dan bahu. Pada luka terbuka, bisa terjadi kerusakan pada
pembuluh darah besar dan paru-paru, dalam hal ini intervensi operasi
dalam kasus tersebut. Seiring dengan defisit motorik dan sensorik di bahu dan
batang bawah yang lebih rendah karena ganglion simpatis untuk T1 berada di
asimetris, hiperensensitas T2, dan peningkatan kontras diffuse dari pleksus yang
perubahan intensitas sinyal pada sumsum tulang belakang Pada tingkat avulsi
radiks dan/ atau otot paraspinal dan avulsi sumsum tulang belakang. Pada lesi
berpendapat bahwa dalam situasi akut, intervensi bedah seperti reseksi saraf atau
okulasi akan sulit dilakukan karena sulitnya menilai kontinuitas saraf. Begitu
kondisi umum pasien stabil, penilaian neurologis dilakukan dengan hati-hati.
Prognosis lebih baik bila unsur-unsur pleksus dalam kontinuitas dan serabut saraf
utama adalah jarak antara percepatan akson akson dan organ akhir; Dengan
demikian, otot proksimal pleksus atas pulih lebih banyak daripada otot tangan
yang dipasok oleh batang bawah. Transfer saraf dapat dilakukan untuk
dilakukan secara ideal dalam waktu 6 bulan, mengurangi waktu untuk melakukan
akar motor anterior dan serat motor. Rekonstruksi saraf primer, perpindahan sendi
66
Gambar 3. Trauma pleksus brakhialis tipe upper terjadi ketika kepala dan leher
Gambar 4. Trauma pleksus brakhialis tipe lower terjad saat lengan atas
77
2.4 Diagnosis
1. Pemeriksaan Fisik
Secara klinis trauma pleksus brakhialis dibagi sesuai lokasi trauma yaitu
pleksus brakhialis tipe upper (Erb`s Palsy) dan pleksus brakhialis tipe
akan memberikan gambaran klinis nyeri diatas notch, kelemahan otot saat
abduksi bahu, dan eksternal rotasi. Lesi pada level spinoglenoid notch
fleksi dan ekstensi pada siku. Nervus aksilaris diperiksa dengan abduksi
bahu secara aktif dan peregangan otot deltoid. Latisimus dorsi diinervasi
menerima inervasi dari saraf medial dan lateral. Nervus lateral anterior
78
Infraspinatus
Abduksi bahu
Pektoralis mayor
Pektoralis minor
Adduksi bahu
Stabilisasi skapula
mayor
brakhialis
Fleksi siku
tangan
jari
Abduksi jari
T1)
Pronator lengan
Pronasi lengan
jari
Triceps brachii
Otot ekstensi
Supinasi lengan
dan jari
1. Pemeriksaan Imaging
pertama atau kedua, yang mungkin menyebabkan cedera pada bagian atas
pleksus brakialis.
6
dalam hal transfer saraf interkostal, karena saraf interkostal sering cedera
oleh patah tulang rusuk yang sesuai. Ketika trauma saraf frenik,
terhadap evaluasi tingkat cedera saraf. Dalam kasus avulsi radiks servikal,
Gumpalan ini terlihat jelas dalam myelography sebagai titik bayangan pada
lesi dan sekitarnya. Selama hari pertama setelah cedera, temuan positif
memastikan bahwa ada cukup waktu agar gumpalan darah diserap dan
yang dapat menggambarkan lebih banyak lesi, bagian dari cedera radiks da
irisan yang diambil memiliki jarak yang cukup jauh antara keduanya,
Selain itu, adanya artefak yang disebabkan oleh gerak seperti gerakan 10
2. Tes Histamin
ekstravasasi cairan dari permeabilitas tinggi dan flare yang terjadi karena
dilatasi arteriolar dan reflek axon di nervus sensoris). Jika responnya flare
3. Elektrodiagnostik
saraf dapat dilakukan 3-4 minggu setelah cedera, saat potensial konduksi
dilihat pada usia 10 sampai 14 hari setelah cedera pada otot proksimal dan
berhubungan dengan jumlah total serat otot fungsional. Potensi aksi saraf 11
postganglionik.
ganglia, karena tubuh sel saraf sensoris masih utuh di dalam dorsal root
dermatom yang tidak memiliki insensat dan potensi aksi otot tidak ada.
SNAPs tidak akan ada dalam lesi postganglionik atau kombinasi pra-dan
selalu memastikan pemulihan klinis yang relevan. Selain itu, pada EMG,
Kecepatan
Konduksi
Biasanya
normal
Menurun
Potensial
Abnormal pada
EMG
Ada
Ada12
2.6 Penatalaksanaan
1. Terapi Konservatif
sakit yang signifikan diamati pada complete palsy of the brachial terutama
pada radiks avulsi. NSAIDs dan opioid dapat membantu selama tahap
pertama tapi tidak untuk membantu pasien dengan nyeri neuropatik, yang
Operasi Dorsal Root Entry Zone (DREZ) dilakukan pada pasien dengan
2. Terapi Pembedahan
a. Neurolisis
Terapi ini digunakan pada lesi saraf kontinuitas. Teknik ini penting
b. Nerve grafting
radix stumps akan bergabung dengan target saraf yang lebih distal
dengan bantuan autologous grafts. Hal ini dapat dikerjakan pada
untuk graft pada nervus biseps dan nervus spinal accessory sampai
tangan.
c. Transfer kontralateral C7
Tabel 3. Jenis-jenis Saraf yang sering digunakan sebagai Donor dan Resipien
Donor Resipien
dan Radial
2.7 Prognosis
No Faktor Prognosis
1 Mekanisme
Trauma
pulih.
6 Durasi
pembedahan
buruk.16
BAB III
PENUTUP
terakhir dan oleh nervus thorakalis pertama. Radiks pleksus brakhialis terdiri atas
C5 dan C6 yang bersatu membentuk truncus bagian atas (upper trunk), C7 yang
merupakan serabut saraf yang berasal dari ramus anterior radiks saraf C5-T1.
juga sering terjadi pada bayi makrosomia dengan shoulder dystocia.Trauma yang
supraclavicular.
pleksus brakhialis tipe upper (Erb`sPalsy) dan pleksus brakhialis tipe lower
dimana pada trauma nervus nervus supraskapul akan terjadi kelemahan otot saat
prognosis cedera pleksus brakhialis adalah mekanisme trauma, usia, tipe nervus,
DAFTAR PUSTAKA
Neurochirurgica. 2012;154(7):1293-1297.
brachial plexus: what is the role of caesarean section?. The Pan African
Neurology. 2013;16(1):12.
7. Sakellariou VI, Badilas NK, Mazis GA, Stavropoulos NA, Kotoulas HK,
LAMPIRAN GAMBAR
interosseous.
9
Gambar 6 Transfer cabang lateral nervus thoracodorsal menuju nervus long
thoracic
919
Gambar 7 Transfer long head triceps pada nervus radialis menuju cabang
920
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_dir/7ac5946f0e4829f49006c8a483c0757b.pdf