Bahan Ajar
Bahan Ajar
PENDAHULUAN
Di negara berkembang seperti Indonesia, kesadaran akan penggunaan APD relatif masih sangat
kurang. Menurut data yang ada, lebih dari 8.000 kecelakaan kerja setiap bulan yang terjadi di
Indonesia atau hampir 30 kali setiap hari terjadi kecelakaan kerja. Angka tersebut hanya hasil
laporan yang didapatkan oleh pihak PT. Jamsostek, belum kecelakaan yang didiamkan atau ditutupi
oleh kotraktor untuk menghindari masalah dengan pihak yang berwajib.
Banyak pekerja yang tidak mewajibkan diri untuk menggunakan APD, padahal jika terjadi
kecelakaan kerja APD adalah alat yang diberpotensi untuk mengurangi bahkan mengindari dari
cidera yang besar. Dengan penyedian APD yang cukup, pijhak perusahaan / kontraktor tidak akan
mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk mengobati atau mengganti rugi para pekerja bila terjadi
kecelakaan yang tidak diinginkan.
Alat pelindung diri (APD) ditempat kerja harus dilihat dalam konteks sebagai pengaman pekerja
untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan Penyakit akibat Kerja (PAK). Oleh sebab itu, perlunya
dibahas mengenai alat pelindung diri demi menunjang terciptanya keselamatan kerja selama
pekerjaan di tenpat kerja
Alat pelindung diri sesuai dengan istilahnya, bukan sebagai alat pencegah
kecelakaan namun berfungsi untuk memperkecil tingkat cederanya. APD harus memiliki
fungsi untuk melindungi pemakainya dalam melaksanakan pekerjaannya yang dapat
mengisolasi tubuh atau bagian tubuh dari bahaya serta dapat memperkecil akibat/ resiko
yang mungkin timbul. Sehingga sangat penting dalam menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3.
Alat pelindung diri yang telah dipilih hendaknya memenuhi ketentuan- ketentuan sebagai
berikut :
1) Dapat memberikan perlindungan terhadap bahaya
2) Berbobot ringan
3) Dipakai secara fleksibel (tidak membedakan jenis kelamin)
4) Tidak menimbulkan bahaya tambahan
5) Tidak mudah rusak
6) Memenuhi ketentuan dari standar yang ada
7) Pemeliharaan mudah
8) Penggantian suku cadang mudah
Gambar 1. Alat pelindung Diri
9) Tidak membatasi gerak
10) Rasa “tidak nyaman” tidak berlebihan (rasa tidak nyaman tidak mungkin
hilang sama sekali, namun diharapkan masih dalam batas toleransi).
Alat pelindung diri (APD) harus dipakai secara benar ketika kita bekerja di dalam
laboratorium terutama jika di tempat kita bekerja terdapat bahan –bahan kimia yang
berbahaya. Alas kaki seperti sandal tidak diperbolehkan untuk dipakai di dalam
Berdasarkan fungsinya, Alat pelindung mata dan muka terdiri dari 4 macam yaitu kacamata
pengaman (Safety Spectacles), Safety Goggles, Perisai muka (Face shield), dan Tameng
muka (Welding Helmet)
APD ini disarankan untuk dipakai apabila tempat anda bekerja memiliki tingkat kebisingan
diatas normal yaitu level kebisingan yang mencapai di atas 85 dB atau lebih. Untuk
mengetahui seberapa tingkat kebisingan disuatu daerah atau tempat maka dilakukan suatu
pengukuran dengan suatu alat yang antara lain dengan Sound Level Meter, bila hasil
pengukuran menunjukan hasil pengukuran di atas nilai normal yaitu (85 db), maka mutlak
memakai pelindung telinga.
Untuk masa sekarang ini bahkan telah bisa ditemukan APD kepala sekaligus pendengaran
yang disebut dengan Cap-mounted earmuff. APD ini berbentuk helm dengan earmuff di
APD ini berfungsi untuk melindungi bagian dalam tubuh melalui pernapasan hidung dan
mulut dari pengaruh oksigen yang terkontaminasi dengan partikel debu, gas, uap yang
dapat merusak atau setidaknya mengganggu pernapasan. Alat pelindung pernapasan adalah
alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi organ pernapasan dengan cara
menyalurkan udara bersih dan sehat dan/atau menyaring cemaran bahan kimia, mikro-
organisme, partikel yang berupa debu, kabut (aerosol), uap, asap, gas/ fume, dan
sebagainya.
Jenis alat pelindung pernapasan terdiri dari dua yaitu Masker dan Respirator.
1. Masker untuk melindungi alat pernapasan seperti hidung dan mulut dari debu,
asap, bau bahan kimiayang ringan dan partikel-partikel yang lebih besar yang
masuk kedalam pernapasan, dapat terbuat dari kain atau bahan dengan ukuran pori-
pori tertentu.
2. Respirator, Berguna untuk melindungi alat pernapasan dari resiko bahaya seperti
debu, kabut, uap, logam, asap, dan gas. Alat ini dibedakan menjadi 2 berdasarkan
jenis dan kadar pencemarnya yaitu :
a. Respirator pemurni udara
Jenis ini memakai filter yang dapat membersihkan udara dengan menyaring atau
menyerap kontaminan dengan toksisitas rendah dari udara sebelum memasuki
sistem pernapasan. Jenis filter (Katrij) berbeda-beda terganting jenis gasnya dan
diberi warna yang berbeda sesuai dengan kemampuan penyerapan gas.
Pelindung tangan (sarung tangan) adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi
tangan dan jari-jari tangan dari pajanan api, suhu panas, suhu dingin, radiasi
Alat pelindung kaki berfungsi untuk melindungi kaki dari tertimpa benda berat, keras atau
berbenturan dengan benda-benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau
dingin, uap panas, terpajan suhu yang ekstrim, terkena bahan kimia berbahaya dan jasad
renik, tergelincir.
Sepatu ataupun sandal dengan bagian tertentu terbuka tidak disarankan untuk dipakai
karena kulit atau bagian kaki akan terekspos dan beresiko terkena cairan bahan kimia.
Sepatu yang digunakan disesuaikan dengan jenis resiko, seperti:
a. Pada industri ringan / tempat kerja biasa :
- Cukup dengan memakai sepatu yang baik
Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi badan sebagian atau seluruh bagian badan
dari bahaya temperatur panas atau dingin yang ekstrim, pajanan api dan benda-benda
panas, percikan bahan-bahan kimia, cairan dan logam panas, uap panas, benturan (impact)
dengan mesin, peralatan dan bahan, tergores, radiasi, binatang, mikro-organisme patogen
dari manusia, binatang, tumbuhan dan lingkungan seperti virus, bakteri dan jamur.
Jenis alat pelindung jatuh perorangan terdiri dari sabuk pengaman tubuh (harness),
karabiner, tali koneksi ( lanyard), tali pengaman (safety rope), alat penjepit tali (rope
clamp), alat penurun (decender), alat penahan jatuh bergerak (mobile fall arrester), dan
lain-lain .
Berdasarkan fungsinya alat pelindung jatuh perorangan terbagi menjadi dua yaitu :
a. Safety Belt
b. Body Hardness
Herliani, An. 2011. Memahami dan Menerapkan Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium
Kimia. Cianjur. : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependudukan Pertanian