Anda di halaman 1dari 16

1.

Latar belakang masalah


merupakan uraian arti penting permasalahan penelitian sehingga perlu diteliti untuk
kepentingan pengembangan ilmu.

2. Rumusan Masalah
merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data

3. Tujuan Penelitian
merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang diperolah
setelah penelitian penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai/dituju dalam sebuah
penelitian

4. Tujuan Umum,
mengandung uraian garis besar sasaran akhir secara keseluruan yang akan dicapai

5. Tujuan khusus,
mengandung uraian secara rinci untuk mencapai tujuan umum.

6. Manfaat Penelitian
merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara
akurat.

7. Ruang lingkup
secara umum memiliki makna batasan. Dalam arti luas batasan ini bisa dalam bentuk
materi, variable yang diteliti, subjek, atau lokasi. Ruang lingkup bisa diartikan secara
lebih khusus pada materi atau hal tertentu. Dalam sebuah penelitian ruang lingkup bisa
berarti pembatasan variable yang digunakan, berapa banyak subjek yang akan diteliti,
luas lokasi penelitian, materi yang dikaji, dan sebagainya. adanya pembatasan atau ruang
lingkup dalam sebuah penelitian penting adanya karena akan mempengaruhi validitas
dari hasil penelitian itu sendiri.

8. Kerangka pemikiran
narasi (uraian) atau pernyataan (proposisi) tentang kerangka konsep pemecahan masalah
yang telah diidentifikasi atau dirumuskan. Pada dasarnya esensi kerangka pemikiran
berisi: (1) Alur jalan pikiran secara logis dalam menjawab masalah yang didasarkan pada
landasan teoretik dan atau hasil penelitian yang relevan. (2) Kerangka logika (logical
construct) yang mampu menunjukan dan menjelaskan masalah yang telah dirumuskan
dalam kerangka teori. (3) Model penelitian yang dapat disajikan secara skematis dalam
bentuk gambar atau model matematis yang menyatakan hubungan-hubungan variabel
penelitian atau merupakan rangkuman dari kerangka pemikiran yang digambarkan dalam
suatu model. Sehingga pada akhir kerangka pemikiran ini terbentuklah hipotesis.

9. Anggapan Dasar
sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal yang
digunakan untuk tempat berpijak bagi peneliti di dalam melaksanakan penelitiannya
10. Hipotesis
Hipotesis Penelitian Menurut Sugiyono (2009: 96), hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian
telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir
yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. Penelitian yang
merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada
penelitian kualitatif hipotesis tidak dirumuskan, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan
hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji dengan pendekatan kuantitatif.

Ciri-Ciri Hipotesis
Ciri-Ciri Hipotesis yang Baik
Karakteristik Hipotesis yang Baik
Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa
hal. Hal – hal tersebut diantaranya :
1) Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
2) Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-
variabel-variabel.
3) Hipotesis harus dapat diuji
4) Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
5) Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.

Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis yang baik :


- Hipotesis harus menduga Hubungan diantara beberapa variabel
Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua variabel atau lebih, disini harus
dianalisis variabel-variabel yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan
kemudian diselidiki sampai dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa
perubahan pada variabel yang lain.

- Hipotesis harus Dapat Diuji


Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat
dilakukan dengan mengumpulkan data-data empiris.

- Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan-


Hipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan penelitian, ini harus berhati-hati
untuk mengusulkan hipotesis yang sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap
ditetapkan sebagai dasar. Serta poin ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk
memeriksa literatur dengan tepat oleh karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan
bedasar dari laporan penelitian sebelumnya.

- Hipotesis Dinyatakan Secara Sederhana


Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang berbentuk kalimat
deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna dalam menyelesaikan apa
yang dibutuhkan peneliti untuk membuktikan hipotesis tersebut.

MENGUJI HIPOTESIS
Suatu hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris, yakni berdasarkan apa yang
dapat diamati dan dapat diukur. Untuk itu peneliti harus mencari situasi empiris yang
memberi data yang diperlukan. Setelah kita mengumpulkan data, selanjutnya kita harus
menyimpulkan hipotesis , apakah harus menerima atau menolak hipotesis. Ada
bahayanya seorang peneliti cenderung untuk menerima atau membenarkan hipotesisnya,
karena ia dipengaruhi bias atau perasangka. Dengan menggunakan data kuantitatif yang
diolah menurut ketentuan statistik dapat ditiadakan bias itu sedapat mungkin, jadi
seorang peneliti harus jujur, jangan memanipulasi data, dan harus menjunjung tinggi
penelitian sebagai usaha untuk mencari kebenaran.

11. Populasi
keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada
dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi
populasi atau study sensus (Sabar, 2007).

12. Sampel
sebagian dari subyek dalam populasi yang diteliti, yang sudah tentu mampu secara
representative dapat mewakili populasinya (Sabar,2007).

13. Desain penelitian


kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. Secara singkat, desain
penelitian dapat didefinisikan sebagai rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan
untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian.

14. variabel penelitian


objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
a. VARIABEL BEBAS / VARIABEL INDEPENDEN (disebut juga variabel
pengaruh, variabel perlakuan, penyebab, treatment, dan sebagainya), adalah variabel
yang bila dalam suatu saat berada bersama variabel lain, variabel yang terakhir ini
berubah (atau diduga berubah) dalam variasinya. atau bisa juga diartikan sebagai
variabel yang mengakibatkan perubahan bagi variabel terikat.
b. VARIABEL TERIKAT / VARIABEL DEPENDEN: variabel yang berubah karena
variabel bebas (disebut juga variabel terpengaruh, variabel tak bebas/ terikat, efek,
dan sebagainya.
atau bisa juga diartikan sebagai variable yang menjadi akibat karena adanya variable
bebas .
c. VARIABEL KONTROL : variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga
pengaruh variable bebas terhadap variable terikat tidak dipengaruhi oleh factor luar
yang tidak diteliti.

15. Instrumen penelitian


Merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi yang
bermanfaat untuk menjawab permasalahan penelitian. Sebuah instrumen dikatakan baik
jika memenuhi dua kriteria sebagai berikut :
a. Valid, Valid adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau
kesahihan suatu alat ukur. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Analoginya misalnya meteran yang valid
dapat digunakan untuk mengukur panjang dengan teliti, karena meteran alat untuk
mengukur panjang.Meteran menjadi tidak valid jika digunakan untuk mengukur
berat.Jadi,hasil penelitian dikatakan valid jika terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadipada obyek yang diteliti.
b. Reliable, reliable adalah konsistensi alat pengumpul data atau instrument dalam
mengukur apa saja yang diukur. Instrumen yang reliable jika digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.Jadi,
instrument yang valid dan reliable merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil
penelitian yang valid dan reliable.[3]

16. Data kuantitatif


data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif
dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika.
Data kuantitatif berfungsi untuk mengetahui jumlah atau besaran dari sebuah objek yang
akan diteliti. Data ini bersifat nyata atau dapat diterima oleh panca indera sehingga
peneliti harus benar-benar jeli dan teliti untuk mendapatkan keakuratan data dari objek
yang akan diteliti.

17. Syarat Data Yang Baik


a. Data harus obyektif, artinya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Dengan data
yang obyektif diharapkan mampu menghasilkan perhitungan yang akurat, data tidak
boleh dimanipulasi.
b. Representatif (harus bisa mewakili). Data yang diambil harus benar-benar mewakili
semua kondisi.
c. Mempunyai tingkat kesalahan yang kecil. Data yang baik diharapkan mengandung
banyak kebenaran dan seminimal mungkin mengandung kesalahan
d. Harus tepat waktu. Syarat ini sangat penting untuk data yang akan dipergunakan
untuk melakukan pengendalian atau evaluasi. Sebab agar dapat dilakukan
penyesuaian atau koreksi secepatnya jika terjadi kesalahan atau penyimpangan
dalam suatu perencanaan.
e. Relevan. Artinya data yang dikumpulkan harus ada hubungannya dengan masalah
akan dipecahkan.

18. Ada 2 sumber data yaitu:


a. Data Primer
Data yang langsung diambil dari sumber pertama dilokasi penelitian atau objek
penelitian.Ada 3 cara pengumpul data primer: Observasi, Wawancara, dan Kuesioner
b. Data Sekunder.
Data yang diambil dari hasil mengumpulkan orang lain, contoh: Data yang dimiliki
perusahaan, Data BPS, Browsing di internet dan sebagainya.
19. Pembelajaran yang efektif
pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat melakukan
aktivitas seluas-luasnya secara mandiri dalam belajar (Hamalik 2010: 171). Selain itu,
Sutikno (2005: 25) menjelaskan bahwa pembelajaran dikatakan efektif jika tujuan dari
pembelajaran yang diharapkan tercapai.

20. Pemahaman
Menurut Ernawati (2003: 8) pemahaman merupakan kemampuan menangkap pengertian-
pengertian seperti mampu mengungkapkan suatu materi yang disajikan dalam bentuk
lain yang dapat dipahami, mampu memberikan interpretasi dan mampu
mengklasifikasikannya.

21. konsep
Sagala (2008: 71) menjelaskan bahwa konsep merupakan buah pemikiran seseorang atau
sekelompok orang yang dinyatakan dalam definisi sehingga melahirkan produk
pengetahuan meliputi prinsip, hukum, dan teori.

22. Pembelajaran
Teori Behavioristik, mendefinisikan pembelajaran sebagai usaha guru membentuk
tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan (stimulus). Agar terjadi
hubungan stimulus dan respon (tingkah laku yang diinginkan) perlu latihan, dan setiap
latihan yang berhasil harus diberi hadiah dan atau reinforcement (penguatan).

23. Pemahaman konsep matematis


merupakan kemampuan siswa yang berupa penguasaan materi pelajaran matematika
dimana siswa tidak hanya menghafal atau mengingat suatu konsep yang dipelajari tetapi
mampu menyatakan ulang konsep tersebut dalam bentuk lain yang mudah dimengerti.
1. Kenapa milih model TPS, ciri khas TPS, kenapa TPS bisa meningkatkan
pemahaman konsep?

Karena model tersebut dapat meningkatkan kemampuan matematis siswa, dalam hal ini
adalah kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Model pembelajaran TPS
mempunyai tiga tahap kegiatan yaitu thinking, pairing dan sharing.
a. Tahap berpikir (thinking), siswa secara individu akan diberikan kesempatan oleh guru untuk
berpikir atas informasi atau permasalahan terkait dengan materi yang akan dipelajari. Siswa
akan berusaha untuk memahami terlebih dahulu permasalahan yang ada, kemudian mencoba
menyatakan ulang suatu konsep dan mengaplikasikan pengetahuan yang ia miliki untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Hal ini akan membantu siswa untuk mengontruksi konsep
awal yang mereka miliki ke dalam lembar kerja siswa sehingga siswa dapat
mengembangkan kemampuan pemahaman konsepnya dengan baik sebagai bekal untuk ber-
diskusi secara berpasangan.
b. Tahap berpasangan (pairing), siswa berdiskusi dengan pasanganya tentang apa yang telah
dipikirkan sebelumnya. Siswa akan saling bekerja sama, bertukar pikiran, menuangkan ide,
menambah gagasan, berbagi jawaban dan menjelaskan satu sama lain terhadap
permasalahan yang telah diberikan oleh guru. Dengan demikian, akan membuat konsep
materi yang diperoleh siswa menjadi lebih baik. Selain itu, melalui masalah yang diberikan
akan menuntut siswa untuk dapat menyatakan ulang suatu konsep, mengklasifikasikan objek
sesuai dengan konsepnya, memberi contoh dan non contoh, menyatakan konsep dalam
bentuk representasi matematis, menggunakan syarat perlu atau syarat cukup, menggunakan
dan memilih prosedur tertentu, serta mengaplikasikan konsep untuk menyelesaikan masalah
yang diberikan oleh guru. Apabila dalam pelaksanaannya ada pasangan atau siswa yang
mengalami kesulitan maka guru akan memfasilitasi pasangan atau siswa tersebut.
c. Tahap terakhir yaitu tahap berbagi (sharing), setelah masing-masing pasangan selesai
berdikusi, maka guru akan meminta beberapa perwakilan dari setiap pasangan atau
kelompok untuk berbagi atau mempresentasikan hasil diskusinya dengan semua siswa
dalam kelas. Seluruh kelompok dapat mendengarkan pendapat yang akan disampaikan oleh
perwakilan tiap kelompok tersebut. Kemudian siswa mengambil kesimpulan dari materi
yang telah dipelajari secara bersama-sama dibantu oleh guru. Guru akan memberi
bimbingan dan tambahan terhadap materi yang kurang tepat dan belum terselesaikan oleh
kelompok diskusi. Seperti memperbaiki kesalahan dalam mengklasifikasikan objek yang
tidak sesuai dengan konsepnya, memberi contoh dan non contoh, menggunakan syarat perlu
atau syarat cukup, memperbaiki kesalahan dalam menggunakan dan memilih prosedur
tertentu, serta memperbaiki kesalahan dalam mengaplikasikan konsep sehingga lebih
memperkuat konsep yang telah dimiliki siswa sebelumnya.
Tahap-tahap yang telah dilalui siswa tersebut akan menjadikan siswa lebih aktif selama proses
pembelajaran dalam mencari pengalaman dan pengetahuan, saling bekerja sama, interaktif dan
pantang menyerah. Dengan demikian, siswa akan mampu untuk membangun sendiri pengetahuan
dan pemahaman konsepnya

2. Kenapa pilih pemahaman konsep?

Karena pemahaman konsep sangat penting, dengan memiliki kemampuan pemahaman


konsep yang baik siswa akan memiliki bekal dasar yang baik untuk mencapai
kemampuan dasar yang lain seperti penalaran, komunikasi, koneksi dan pemecahan
masalah sehingga akan memudahkan siswa dalam mempelajari matematika.

3. Kenapa pilih sekolah itu?

Karena sekolah tersebut merupakan sampel yang mempresentasikan populasi seluruh


sekolah di Bandarlampung. Selain itu, pemahaman konsep matematis siswa ini di
sekolah itu rendah. Dilihat dari rendahnya nilai rata-rata ulangan mid semester
matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Bandarlampung tahun ajaran 2014/2015
yang sebagian besar mendapatkan nilai kurang dari batas KKM. Rata-rata nilai mid
semeseter ganjil tahun ajaran 2014/2015 menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman
konsep matematis siswa masih rendah karena soal-soal yang digunakan dalam mid
semester 70% merupakan soal-soal pemahaman konsep.

4. Perbedaan model, strategi, pendekatan, metode, teknik?

Pendekatan (Approach) artinya cara memulai sesuatu. Pendekatan pembelajaran


adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk
pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoretis tertentu.
Strategi Pembelajaran.
Setelah Pendekatan pembelajaran ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam Strategi
Pembelajaran. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan. Strategi
Pembelajaran adalah pola-pola umum kegiatan guru dan siswa dalam mewujudkan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar tertentu.
Metode Pembelajaran
dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Teknik pembelajaran
dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan
suatu metode secara spesifik. Misalnya dalam penggunaan metode ceramah pada kelas
dengan jumlah siswa yang relative banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang
tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas
yang jumlah siswanya terbatas.
Model Pembelajaran
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran
sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut
dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan
bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara
khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau
bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

5. Jelaskan Validitas, Kenapa menggunakan validitas isi?

Validitas sering diartikan dengan kesahihan. Suatu alat ukur disebut memiliki validitas
bilamana alat ukur tersebut isinya lanyak mengukur obyek yang seharusnya diukur dan
sesuai dengan kriteria tertentu. Validitas tes perlu ditentukan untuk mengetahui kualitas
tes dalam kaitannya dengan mengukur hal yang seharusnya diukur. Validitas isi (Content
Validity) adalah ketepatan suatu alat ukur ditinjau dari isi alat ukur tersebut. Suatu alat
ukur dikatakan memiliki validitas isi apabila isi atau materi atau bahan alat ukur
tersebut betul-betul merupakan bahan yang representatif terhadap bahan pembelajaran
yang diberikan. Artinya, isi alat ukur diperkirakan sesuai dengan apa yang telah
diajarkan berdasarkan kurikulum. Dengan kata lain, tes yang mempunyai validitas isi
yang baik ialah tes yang benar-benar mengukur penguasaan materi yang seharusnya
dikuasai sesuai dengan konten pengajaran. Menurut Gregory (2000) validitas isi
menunjukkan sejauhmana pertanyaan, tugas atau butir dalam suatu tes atau instrumen
mampu mewakili secara keseluruhan dan proporsional perilaku sampel yang dikenai tes
tersebut. Artinya tes mencerminkan keseluruhan konten atau materi yang diujikan atau
yang seharusnya dikuasai secara proporsional.

6. Jelaskan Reliabilitas, TK dan DP itu apa? Menggunakan rumus apa?

Reliabilitas
konsistensi alat pengumpul data atau instrument dalam mengukur apa saja yang diukur.
Instrumen yang reliable jika digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama
akan menghasilkan data yang sama. Untuk menghitung daya pembeda, terlebih dahulu
diurutkan dari siswa yang memperoleh nilai tertinggi sampai siswa yang memeperoleh nilai
terendah. Kemudian diambil 27% siswa yang memperoleh nilai tertinggi (disebut kelompok
atas) dan 27% siswa yang memperoleh nilai terendah (disebut kelompok bawah).

Keterangan :
r 11 = Koefisien reliabilitas alat evaluasi
= Banyaknya butir soal
1 = Bilangan konstan
= Jumlah varians skor dari tiap-tiap butir soal
= Varians total

Daya beda suatu butir tes


kemampuan suatu butir untuk membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi
dan berkemampuan rendah.

Keterangan :
DP : indeks daya pembeda suatu butir soal
JA : banyaknya peserta kelompok atas
JB : banyaknya peserta kelompok bawah
BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

Tingkat kesukaran
digunakan untuk menentukan derajat kesukaran suatu butir soal.

Keterangan:
P : tingkat kesukaran suatu butir soal
B : jumlah skor yang diperoleh siswa pada suatu butir soal yang diperoleh
JS : jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatu butir soal

7. Yakin 100% tidak dengan penelitian/data?

Tidak percaya 100% karena ada taraf signifikan 5%. Taraf signifikansi (α) menunjukkan
probabilitas atau peluang kesalahan yang ditetapkan peneliti dalam mengambil
keputusan untuk menolak atau mendukung hipotesis nol, atau dapat diartikan juga
sebagai tingkat kesalahan atau tingkat kekeliruan yang ditolerir oleh peneliti, yang
diakibatkan oleh kemungkinan adanya kesalahan dalam pengambilan sampel (sampling
error). tingkat signifikansi dinyatakan dalam persen dan dilambngkan dengan α.
Misalnya, ditetapkan tingkat signifikansi α = 5% . Artinya, keputusan peneliti untuk
menolak atau mendukung hipotesis nol memiliki probabilitas kesalahan sebesar 5%.
Sementara tingkat kepercayaan pada dasarnya menunjukkan tingkat keterpercayaan
sejauhmana statistik sampel dapat mengestimasi dengan benar parameter populasi
dan/atau sejauhmana pengambilan keputusan mengenai hasil uji hipotesis nol diyakini
kebenarannya.
8. Kenapa pilih purposive sampling?

Purposive sampling adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan


persyaratan sampel yang diperlukan. Alasan menggunakan purposive sampling?
Seringkali banyak batasan yang menghalangi peneliti mengambil sampel secara random
(acak). Sehingga kalau menggunakan random sampling (sampel acak), akan menyulitkan
peneliti. Dengan menggunakan purposive sampling, diharapkan kriteria sampel yang
diperoleh benar-benar sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.

Syarat-syarat menentukan sampel pada purposive sampling


 Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi
pendahuluan
 Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat- sifat, atau karakteristik
tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi
 Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling
banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi

Kelebihan Metode Purposive Sampling?


 Sampel ini dipilih sedemikian rupa, sehingga relevan dengan desain penelitian
 Cara ini relatif mudah dan murah untuk dilaksanakan
 Sampel yang dipilih adalah individu yang menurut pertimbangan penelitian dapat
didekati

Kekurangan Metode Purposive Sampling?


 Tidak ada jaminan sepenuhnya bahwa sempel itu representatif seperti halnya dengan
sampel acakan atau random
 Setiap sampling yang acakan atau random yang tidak memberikan kesempatan yang
sama untuk dipilih kepada semua anggota populasi
 Tidak dapat dipakai penggolongan statistik guna mengambil kesimpulan
9. Alasan dilakukannya uji hipotesis?

Untuk memprediksi apakah yang terjadi disampel juga terjadi dipopulasi. Hipotesis
adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih
harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau
menolaknya, hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data empiris.

10. Jelaskan tabel desain penelitian?

Post-Test Only Control Group Design


dseain tersebut menggambarkan dua kelompok yang dipilih secara random. Kelompok
pertama diberi perlakuan kemudian dilakukan pengukuran. Kelompok kedua digunakan
sebagai kelompok pengontrol dan tidak diberi perlakuan hanya dilakukan pengukuran
saja.

11. Lebih yakin hipotesis atau kesimpulan? Asal hipotesis dan kesimpulan darimana?

Lebih yakin hipotesis karena Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang
diambil dari Teori sedangkan kesimpulan adalah pernyataan singkat tentang hasil
penelitian dan pembahasan tentang hasil pengetesan hipotesis yang telah dilakukan.
Kesimpulan berisi jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada bagian rumusan masalah.
Keseluruhan jawaban hanya terfokus pada ruang lingkup pertanyaan dan jumlah jawaban
disesuaikan dengan jumlah rumusan masalah yang diajukan.

12. Kenapa harus pake instrumen tes yang baik?

Agar kesimpulan yang diambil benar. Selain itu Komponen utama dari sebuah penelitian
adalah data. Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data yang dipakai dalam suatu
penelitian adalah data yang benar dan dapat dipercaya, karena jika data yang digunakan
salah akan menghasilkan informasi yang salah. Dalam kaitannya dalam pengumpulan
data, seorang peneliti haruslah membuat dan atau memiliki instrumen penelitian yang
berfungsi sebagai alat untuk mengumpulkan data. Data tersebut hanya mungkin
diperoleh melalui instrumen dan teknik pengumpulan data yang tepat. Dengan
demikian instrumen penelitian dapat menentukan kualitas penelitian itu sendiri. Oleh
sebab itu, instrumen penelitian harus disusun dengan baik sesuai dengan kaidah-kaidah
penelitian ilmiah.

13. Kan dari uji proporsi sudah terlihat baha pembahasan tidak ekfektif, kenapa harus
uji kesamaan dua rata2 lg?

Pengujian hipotesis tentang proporsi adalah pengujian hipotesis mengenai proporsi


populasi yang di dasarkan atas informasi sampelnya. Uji Mann withney U untuk
menarik kesimpulan dipopulasi.

14. Jelaskan uji mann-whitney u?


Dilakukan uji ini karena data berasal dari populasi yang tidak berdistrisbusi normal.
Caranya :
a. Menentukan formulasi hipotesis
b. Menentukan taraf nyata
c. Menentukan kriteria uji
d. Menenetukan nilai uji statistik
- Nilai kedua sampel yang berukuran n1 dan n2 digabungkan, kemudian
diranking dari kecil kebesar (nilai pengamatan yang sama, rankingnya adalah
rata2nya)
- Menentukan jumlah R1 dan R2 (jumlah rangking n1 dan n2)
- Menentukan nilai U
Karena terdapat dua rumus uji statistik, maka rumus uji statistik yang digunakan
adalah rumus uji statistik yang memiliki nilai lebih kecil untuk dibandingkan dengan
tabel U. Menurut Saleh (1986: 15) jika dan keduanya berjumlah 8, maka nilai
statistik U akan mendekati (dianggap) berdistribusi normal, sehingga dilanjutkan
dengan Uji Z.
Disebut juga uji U karena statistik yang digunakan untuk menguji hipiotesis nolnya
disebut U.

15. Data yang baik itu seperti apa?

Data dapat dikatakan baik jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Objektif, artinya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.


2. Representatif,artinya mewakili (persoalan yang ada) sesuatu yang lebih luas.
3. Mempunyai (Tingkat) Kesalahan Baku Yang Kecil.
4. Up To Date,data harus masih baru atau tidak kadaluwarsa.
5. Relevan,data yang dihasilkan harus ada hubungannya dengan persolan yang akan
dipecahkan.

16. Data yang benar itu seperti apa?

17. Data primer dan data sekunder

Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan
mengumpulkan; sedang data primer adalah data yang hanya dapat kita peroleh dari
sumber asli atau pertama. Jika data sekunder dapat kita peroleh dengan lebih mudah dan
cepat karena sudah tersedia, misalnya di perpustakaan, perusahaan-perusahaan,
organisasi-organisasi perdagangan, biro pusat statistik, dan kantor-kantor pemerintah;
maka data primer harus secara langsung kita ambil dari sumber aslinya, melalui nara
sumber yang tepat dan yang kita jadikan responden dalam penelitian kita.

18. Kenapa quasi eksperimen?

Karena ada beberapa keadaan yang membuat keterbatasan pada penelitian eksperimen,
salah satunya tidak dapat sepenuhnya mengntrol variabel2 luar yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen, Contohnya siswa secara alami sudah terbentuk
disatu kelas atau kelompok atau saat dirumah, siswa sudah jadi tangung hjawab orang
tua.

19. Sebutkan 7 indikator pemahaman konsep?

a. Menyatakan ulang suatu konsep


b. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu
c. Memberi contoh dan non contoh dari konsep
d. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika
e. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep
f. Menggunakan, memanfaatka dan memilih prosedur atau operasi tertentu
g. Mengaplikasikan konsep atau pemecahan masalah

20. Pengertian anggapan dasar?

sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal yang
digunakan untuk tempat berpijak bagi peneliti di dalam melaksanakan penelitiannya

21. Kenapa instrumen harus diuji dulu?

untuk mengetahui tingkat reabilitas dan validitas , selain itu


a. Mengidntifikasi soal-soal yang lemah
b. Mengidentifikasi taraf kesukaran soal sehingga dapat sesuai dengan tujuan instrument
ini dibuat
c. Mengidentifikasi kemampuan daya beda soal
d. Menentukan lamanya waktu untuk mengerjakan soal-soal tersebut
e. Menghindari adanya bias dalam setiap pernyataan yang dibuat serta menghindari
adanya tumpang tindih soal.

22. Kenapa harus Analisis Butir Soal


Analisis butir soal ini bertujuan untuk memperoleh butir soal yang baik, yang dapat
digunakan untuk mengukur atribut yang dimiliki subjek yang akan dikenai instrument
ini.

23. Ngerjain soal LKS


24. Apa itu persamaan, pertidaksamaan, pertaksamaan?
a. Persamaaan adalah kalimat terbuka yang memuat hubungan sama dengan (=).
Artinya, kalimat tersebut belum jelas kebenarannya, apakah benar ataukah salah dan
masih memerlukan pembuktian sehingga bisa diketahui apakah benar atau
salah.Contoh :
x + 4 = 10
b. Kesamaan adalah kalimat pernyataan yang memuat hubungan sama dengan (=).
Artinya, kalimat tersebut sudah jelas nilai kebenarannya baik benar ataukah
salah.Contoh :
2 + 3 =10

c. pertidaksamaan itu menggunakan variabel (x, y, atau semacamnya) yang belum


diketahui nilainya
contoh: 9x – 7i > 3(3x – 7u)
x+5≥8
d. Ketidaksamaan itu tidak menggunakan variabel, hanya angka-angka yang sudah
diketahui nilainya”
contoh: 1500 > 1498
25. apa itu variabel, konstanta, koefisien?

a. Variabel adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui nilainya dengan
jelas. Variabel disebut juga peubah, biasanya dilambangkan dengan huruf kecil a, b, c, ... z.
b. Koefisien adalah bilangan yang memuat variabel dari suatu suku pada bentuk aljabar.
c. Konstanta adalah Suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan tidak memuat
variabel
d. Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk aljabar yang
dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih.

26. Pengertian sistem, persamaan linier, dan SPLDV

a. Persamaan Linier = Suatu permsamaan yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah
satu
b. PLDV = Persamaan linier yang memiliki dua variabel, dengan pangkat masing-
masing variabel adalah satu
c. SPLDV = persamaan2 linier dua variabel yang saling berhubungan, variabel2nya
sama dan memiliki satu penyelesaian.

27. Mengerjakan soal aturan gauss jordan dan cramer?]

GAUSS JORDAN. Contoh: Diketahui persamaan linear


Tentukan Nilai x, y dan z
Jawab: Bentuk persamaan tersebut ke dalam matriks:

Operasikan Matriks tersebut

B2-2.B1

B3-2.B1

B3-3.B2

B3/8 dan B2/-1

B2-4.B3

B1-3.B3

B1-2.B2 (Matriks menjadi Eselon-baris tereduksi)

Maka didapatkan nilai dari , ,dan

CRAMER
jika Ax = b adalah sebuah sistem linear n yang tidak di ketahui dan det(A)≠ 0 maka persamaan
tersebut mempunyai penyelesaian yang unik
dimana A j adalah matrik yang didapat dengan mengganti kolom j dengan matrik b
Contoh soal: Gunakan metode cramer untuk menyelesaikan persoalan di bawah ini
x1 + 2x3 = 6
-3x1 + 4x2 + 6x3 = 30
-x1 - 2x2 + 3x3 = 8
Jawab: bentuk matrik A dan b

A= b=
kemudian ganti kolom j dengan matrik b

A1 = A2 = A3 =
dengan metode sarrus kita dapat dengan mudah mencari determinan
dari matrik-matrik di atas
maka,

28. Apakah setiap SPLDV punya solusi?

Tidak setiap SPLDV punya solusi contohnya persamaan yang membentuk garis sejajar

29. Persamaan yang membentuk garis sejajar, berhimpit, berpotongan memiliki solusi
yang bagaimana?

Garis berpotongan = solusinya satu


Garis berhimpit = solusinya sama
Garis sejajar = tidak punya solusi

30. Hubungan garis sejajar dan berhimpit dikaitkan dengan kombinasi linier?

Solusinya satu

Anda mungkin juga menyukai