Anda di halaman 1dari 4

Keputihan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam
artikel ini boleh digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah, bukan untuk diagnosis
diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis.
Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat medis.
Wikipedia bukan pengganti dokter.
Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga
kesehatan profesional.

Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal pada wanita. Keputihan pada
dasarnya dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu keputihan normal (fisiologis) dan
keputihan abnormal (patologis). keputihan fisiologis adalah keputihan yang biasanya terjadi
setiap bulannya, biasanya muncul menjelang menstruasi atau sesudah menstruasi ataupun
masa subur. Keputihan patologis dapat disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa
gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan
keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan
menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si
penderita buang air kecil.

Daftar isi
 1 Asal keputihan
 2 Gejala keputihan
 3 Penyebab keputihan
 4 Pengobatan
 5 Tambahan
 6 Lihat pula
 7 Referensi

Asal keputihan
Leukorea berasal dari:[1]

1. Vulva.
2. Vagina.
3. Servik uteri.
4. Korpus uteri.
5. Tuba.

Gejala keputihan
Keputihan normal (fisiologis), sebenarnya tidak berwarna putih dan tidak cocok disebut
keputihan, banyak dipengaruhi oleh sistem hormonal, sehingga banyak sedikitnya
sekret/cairan vagina sangat bergantung pada siklus bulanan dan stress yang juga dapat
mempengaruhi siklus bulanan itu sendiri.

 Cairan sekresi berwarna bening, tidak lengket dan encer.


 Tidak mengeluarkan bau yang menyengat.
 Gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid dan tanda masa subur
pada wanita tertentu.
 Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga sepuluh hari, dari
vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta
atau uri.
 Gadis muda kadang-kadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masa pubertas,
biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya.
 Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan juga
dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah.
Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal
dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.
 Pada wanita hamil keputihan lebih sering timbul, karena pada ssat wanita hamil, maka
kekebaln tubuhnya akan menurun.
 Pada waktu menopause dimana keseimbangan hormonalnya terganggu.
 Pada orang tua dimana kekebalan tubuhnya sudah menurun dapat pula timbul
Keputihan

Keputihan abnormal (patologis)

 Keluarnya cairan berwarna putih pekat, putih kekuningan, putih kehijauan atau putih
kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental, lengket dan kadang-
kadang berbusa.
 cairan ini mengeluarkan bau yang menyengat.
 Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya serta dapat
mengakibatkan iritasi pada vagina.
 Merupakan salah satu ciri-ciri penyakit infeksi vagina yang berbahaya seperti HIV,
Herpes, Candyloma.

Penyebab keputihan
Penyebab keputihan secara umum adalah:

 Ketidakseimbangan hormon
 Gejala suatu penyakit tertentu
 Rusaknya keseimbangan biologis dan keasaman (ph) lingkungan vagina.
 Sering memakai tissue saat membasuh bagian kewanitaan, sehabis buang air kecil
maupun buang air besar
 Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis (bukan katun), sehingga
berkeringat dan memudahkan timbulnya jamur
 Sering menggunakan WC Umum yg kotor
 Tidak mengganti panty liner
 Membilas vagina dari arah yang salah, yaitu dari arah anus ke arah depan vagina
 Sering bertukar celana dalam/handuk dengan orang lain
 Kurang menjaga kebersihan vagina
 Kelelahan yang amat sangat
 Stress
 Tidak segera mengganti pembalut saat menstruasi
 Sering membasuh vagina, yang harus dibsuh adalah vulva (bagian yang
menggembung) dan bukan vaginanya
 Tidak mejalani pola hidup sehat (makan tidak teratur, tidak pernah olah raga, tidur
kurang)
 Lingkungan sanitasi yang kotor.
 Sering mandi berendam dengan air hangat dan panas. Jamur yang menyebabkan
keputihan lebih mungkin tumbuh di kondisi hangat.
 Sering berganti pasangan dalam berhubungan sex
 Kadar gula darah tinggi
 Sering menggaruk vagina

Sedangkan dengan memperhatikan cairan yang keluar, kadang-kadang dapat diketahui


penyebab keputihan.

 Infeksi kencing nanah, misalnya, menghasilkan cairan kental, bernanah dan berwarna
kuning kehijauan.
 Keputihan yang disertai bau busuk dapat disebabkan oleh kanker.
 Keputihan akibat jamur Candida albicans, Keputihan jenis ini memiliki ciri-ciri warna
putih seperti susu,cairan kental, bau tak sedap dan sangat gatal, terkadang dapat
menimbulkan radang pada vagina sehingga kelihatan kemerahan.
 Keputihan akibat bakteri Vaginosis atau Gardnerella, Keputihan jenis ini memiliki
ciri-ciri warna abu-abu, tidak terlalu kental, cairan berbuih, mengeluarkan bau yang
amis, dan gatal yang mengganggu.
 Keputihan akibat parasit Trichomonas vaginalis, Keputihan jenis ini memiliki ciri-ciri
warna kehijauan atau kuning, cairan berbuih dan bau amis, tidak menimbulkan gatal,
tetapi saat ditekan, vagina akan terasa sakit. keputihan ini dapat ditularkan melalu
hubungan seks yang tidak sehat, perlengkapan kamar mandi atau kloset.
 Keputihan akibat virus, Keputihan jenis ini dapat diakibatkan oleh virus, HIV, Herpes
atau Candyloma. keputihan yang diakibatkan oleh jenis ini dapat memicu kanker
rahim, pada keputihan herpes biasanya disertai tanda-tanda herpes seperti luka yang
melepuh, sedangkan pada keputihan candyloma disertai tanda-tanda candyloma
berupa kutil-kutil yang tumbuh di vagina atau rahim. Penyakit herpes atau candyloma
terkadang tidak terdeteksi secara dini, karena umumnya tanda-tandanya tidak mudah
terlihat, karena muncul di dalam vagina.

Pengobatan
Seringkali keputihan sulit diobati, karena penyebab keputihan bermacam-macam dan bisa
terinfeksi beberapa sekaligus yang pada umumnya adalah jamur, bakteri dan Pseudomonas
sp. Oleh karena itu cara paling tepat adalah dengan melakukan Kultur dengan pengambilan
sekret keputihan di Laboratorium Klinik, walaupun agak mahal dan memerlukan beberapa
hari untuk mengetahui hasilnya, karena kuman-kuman tersebut harus dibiakkan terlebih
dahulu, tetapi keuntungannya adalah dapat diketahuinya antibiotik yang tepat untuk
mengobatinya, terutama untuk E.coli, Klebsiela sp dan Pseudomonas sp yang sering resiten
terhadap beberapa jenis antibiotik tertentu. Perlu dicatat bahwa resistensi ini dapat berubah-
ubah sejalan dengan waktu dan dapat berbeda resistensinya pada orang yang berlainan.
Kadang-kadang Keputihan dapat juga bersamaan dengan Infeksi saluran kemih, karena itu
perlu dibedakan apakah hanya Keputihan saja atau keduanya. Jika sulit buang air kecil
(BAK) atau terasa anyang-anyangan atau merasa ada air seni yang tertinggal atau merasa
tidak tuntas BAKnya, maka ini adalah tanda kemungkinan terjadinya Infeksi saluran kemih.
Jika juga disertai dengan adanya Keputihan, maka dapat langsung ke Dokter Spesialis
Urologi (Dr XXX SpU) dan jika hanya Keputihan saja dapat ke Dokter Spesialis Kandungan
(Dr YYY SpOG), ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Dr ZZZ SpPD) atau ke Dokter
Umum saja dengan membawa hasil Kultur, karena tanpa hasil Kultur, Dokter spesialis
sekalipun akan mengobati penyakit dengan menebak-nebak ataupun akhirnya juga disuruh
Kultur atau tidak tuntas pengobatannya, jadi hanya satu jenis infeksi saja yang disembuhkan,
karena tidak ada antibiotik yang dapat mengobati semua jenis penyakit, termasuk yang broad
spectrum sekalipun, apalagi adanya Resistensi. Kultur pada Laboratorium Klinik Bebas
(bukan Laboratoriumnya Rumah Sakit) tidak memerlukan Surat Pengantar Dokter dan
Laboratorium Klinik Bebas yang besar memiliki dokternya sendiri dan gratis untuk
konsultasi, tidak dapat memberikan resep, tetapi dapat memberikan rujukan untuk Kultur dan
yang lainnya.

Tambahan
Istilah keputihan acap kali digunakan sebagai referensi umum untuk sekresi vaginal, baik
yang normal maupun abnormal. Karena tidak ada istilah lain dalam bahasa Indonesia yang
umum dipakai untuk sekresi vaginal. Hal ini menimbulkan kerancuan di masyarakat.

Sebenarnya Vagina telah memiliki Keseimbangan Keasaman Vagina dan Bakteri. Membasuh
Vagina akan menyebabkan keseimbangan terganggu dan membunuh/membuang Bakteri
Baik, apalagi jika menggunakan sabun atau cairan antiseptic ataupun Cairan/Ramuan Herbal.
Hal ini dapat menimbulkan Keputihan, karena Bakteri Baiknya telah mati dan tidak lagi
memiki pertahanan yang cukup terhadap infeksi. Vaginal Douche atau Pencucian Vagina
baik menggunakan Cairan Kalium Permanganat yang murah ataupun Cairan Antiseptic juga
dapat menimbulkan Keputihan.

Anda mungkin juga menyukai