Anda di halaman 1dari 2

Tugas PR responsi stase Obsgin

1. Hubungan infertilitas dengan kista coklat.

Hubungan kista endometriosis dengan infertilitas adalah kista endometriosis merupakan salah
satu faktor penyebab terjadinya infertilitas yang diakibatkan oleh beberapa mekanisme sesuai
degan penelitian. Salah satunya pertumbuhan sel abnormal endometriosis akan tumbuh seiring
dengan peningkatan kadar estrogen dan progesteron tubuh. Jaringan endometrium tumbuh di luar
uterus dari infundibulum tuba falopi menuju ke ovarium yang akan menjadi tempat tumbuhnya.
Oleh karena itu, menurut penelitian Jame(2002) ovarium merupakan bagian pertama dalam
rongga pelvis yang dapat terkena endometriosis, dan salah satu komplikasinya adalah
menyebabkan adhesi. Adhesi dapat terjadi di sekitar uterus dan tuba falopi. Adhesi di uterus
menyebabkan uterus mengalami retroversi, sedangkan adhesi di tuba falopi menyebabkan
gerakan spontan ujung-ujung fimbriae untuk membawa ovum ke uterus menjadi terhambat. Hal-
hal inilah yang menyebabkan terjadinya infertil pada endometriosis. Hasil penelitian ini sesuai
dengan hasil penelitian dengan Vineet (2015) yang menyatakan bahwa dilihat dari anatomi,
panggul penderita endometriosis akan terganggu dan kesuburan berkurang karena terjadi
perlengketan pelvis. Gangguan ini mengganggu pengeluaran oosit, mengurangi motilitas sperma,
menyebabkan kontraksi miometrium, serta merusak fertilisasi dan transportasi embrio sehingga
sebagian besar pasien dengan infertilitas memiliki bukti laparoskopi endometriosis dengan
jumlah pasien yang memiliki infertilitas primer lebih banyak daripada infertilitas sekunder.
Endometriosis berdampak negatif terhadap kesuburan dan merupakan salah satu penyakit yang
dapat menyebabkan infertilitas.

2. Perbedaan Adenomiosis dengan Mioma Uteri

Mioma uteri adalah sebuah kondisi dimana tumbuhnya neoplasma jinak yang berasal dari otot
uterus yang disebut juga dengan Leiomyoma Uteri atau Uterine Fibroid. Miomauteri dibedakan
menjadi 3 berdasarkan lokasinya. Mioma intramural yang apabila tumor itu dalam
pertumbuhannya tetap tinggal dalam dinding uterus. Mioma Submukosum yang apabila mioma
yang tumbuh kearah kavum uteri dan menonjol dalam kavum itu. Mioma Subserosum yang apabila
mioma yang tumbuh kearah luar dan menonjol pada permukaan uterus.
Sedangkan Adenomiosis adalah Adenomiosis adalah kondisi jinak pada rahim dimana
endomertium (selaput lendir yang melapisi bagian dalam rahim) tumbuh ke dalam miometrium
(otot-otot rahim yang terletak di luar endometrium). Endometrium dan miometrium dalam
keadaan normal yang berdekatan satu sama lain, tetangga diskrit. Dalam adenomiosis,
endometrium menanamkan dirinya dalam miometrium. Miometrium dapat respon terhadap
intrusi ini dengan pertumbuhan berlebih otot. Jika sebuah pulau jaringan endometrium di
terkandung dan dibatasi dalam miometrium, membentuk nodul disebut adenomioma.
Adenomiosis terdiri dari adeno (kelenjar) + myo (otot) + osis (kondisi) = kondisi jaringan
kelenjar (mengacu endometrium) di otot (miometrium).. Perkembangan adenomyosis bisa
disokong oleh hormon estrogen yang diproduksi secara alamiah dalam tubuh wanita..
Adenomiosis sendiri dapat menimbulkan gejala klinis adenomyosis, yaitu: nyeri saat haid, dan
waktu atau durasi haid yang lebih panjang dari rata – rata wanita normal dan nyeri saat
berhubungan seksual.

Perpanjangan durasi haid disebabkan karena terdapatnya jaringan glandular lebih banyak
sehingga darah haid dihasilkan lebih banyak. Nyeri disebabkan karena saat terjadi haid, darah
yang dihasilkan jaringan glandular malah terperangkap di antara jaringan otot. Penumpukan
darah di antara jaringan otot rahim ini juga menyebabkan rahim terlihat seakan – akan
membengkak dan membesar.

Anda mungkin juga menyukai