Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DAMPAK KEMOTERAPI
DI RUANG 7B

RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)

RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG DI RUANG 7B

TAHUN 2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“Dampak Kemoterapi”

Topik : Dampak Kemoterapi


Sasaran : Pasien dan Keluarga di ruang 7B
Tempat : Ruang 7B
Hari/tanggal : Kamis, 17 Januari 2019
Waktu : 10.00 WIB

A. LATAR BELAKANG

Kanker merupakan pertumbuhan sel-sel yang abnormal yang tumbuh

secara terus-menerus dan tidak terkendali. Kasus kanker pada anak menjadi

penyebab kematian pada anak (Rahmawati, Gamayanti, & Setyarini, 2016).

Berdasarkan data Yayasan Onkologi Anak Indonesia (2012), di seluruh

Indonesia terdapat sekitar 11.000 kasus kanker baru pada anak yang

ditemukan setiap tahunnya. Terapi yang dinilai sangat efektif untuk pasien

kanker adalah kemoterapi. Kemoterapi merupakaan pengobatan secara

sistemik, oleh karena juga akan merusak jaringan normal. Kerusakan jaringan

normal dapat bersifat akut atau kronis. Kebanyakan efek samping akut yang

timbul seperti mual, muntah, alopesia, dan penekanan sumsum tulang,

sedangkan efek samping lambat yang terjadi berbeda-beda dan termasuk

pumonary fibrosis, neuropaty, dan nephropaty (Wecker, 2010). Menurut

penelitian Ariawati (2007) terhadap 41 pasien didapatkan data bahwa terdapat

32% pasien mengalami neuropati perifer, 14.7% mengeluh nyeri pada kaki,
2.4% mengeluh mati rasa dan 51.2% mengalami demam setelah menjalani

kemoterapi.

A. Sub pokok bahasan


B. Tujuan
- Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhanpasien dan keluarga, mampu memahami dan
mampu menerangkan tentang dampak dari kemoterapi
- Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan peyuluhan diharapkan peserta mampu:
1. Memahami tentang dampak dari kemoterapi pada anak

C. Strategi
Media (Alat bantu)
1. Leaflet
2. LCD
3. Laptop
4. PowerPoint Slide Show
Metode
1. Persentasi
2. Tanya Jawab
D. Persiapan
1. Menyiapkan pokok bahasan
2. Menyiapkan media
3. Menyiapkan tempat, waktu, dan sasaran

E. Rencana Kegiatan Penyuluhan

TAHAPAN MEDIA
WAKTU KEGIATAN PENYAJI KEGIATAN PESERTA METODE
KEGIATAN DAN ALAT
Pembukaan 5 menit  Penyampaian salam  Menjawab salam ceramah PowerPoint
 Perkenalan  Memperhatikan Slide Show
 Menjelaskan topik penyuluhan penyampaian penyaji
 Menjelaskan tujuan penyuluhan
Penyuluhan I 5 menit Penyampaian materi oleh pemateri : Mendengarkan dan Ceramah PowerPoint
 Konsep kanker endometrium memberikan umpan balik Dan tanya Slide Show
 (Penyebab- tanda gejala ) tehadap materi yang jawab Leafleat
disampaikan.
Penyuluhan II 10 menit Penyampaian materi : Mendengarkan dan Ceramah, PowerPoint
1. Langkah pengobatan memberikan umpan balik tanya Slide Show
kanker endometrium tehadap materi yang jawab Leafleat
2. Pencegahan kanker disampaikan dan
endometrium mengikuti demonstrasi
secara bersama-sama
Post-Test 10 menit  Riview materi dari peserta ceramah
sesuai yang telah diberikan oleh
pemateri
Penutup 5 menit Penutup Memperhatikan kegiatan ceramah
 Menjelaskan kesimpulan dari
materi penyuluhan
 Ucapan terima kasih
 Salam penutup
F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
 SAP sudah dipersiapkan
 Media sudah dipersiapkan
 Waktu, tempat, dan sasaran sudah sesuai
2. Evaluasi Proses
 Audience aktif
 Pemaparan materi sesuai dengan konsep dan waktu yang sudah ditentukan
 Media yang digunakan sesuai kebutuhan
3. Evaluasi Hasil
 Penyaji melakukan kegiatan sesuai peran
 Peserta yang datang sesuai dengan target yang sudah ditetapkan
G. Lampiran
MATERI DAMPAK KEMOTERAPI

1. DEFINISI KEMOTERAPI

Kemoterapi adalah proses pengobatan dengan menggunakan obat-obatan


yang bertujuan untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel-sel
Kanker. Banyak obat yang digunakan dalam Kemoterapi. Kemoterapi adalah
upaya untuk membunuh sel-sel kanker dengan mengganggu fungsi reproduksi
sel. Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan memberikan
zat /obat yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker. Kemoterapi
bermanfaat untuk menurunkan ukuran kanker sebelum operasi, merusak
semua sel-sel kanker yang tertinggal setelah operasi, dan mengobati beberapa
macam kanker darah.

2. KLASIFIKASI KEMOTERAPI
a) Kemoterapi Induksi

Ditujukan untuk secepat mungkin mengecilkan massa tumor atau


jumlah sel kanker, contoh pada tomur ganas yang berukuran besar (Bulky
Mass Tumor) atau pada keganasan darah seperti leukemia atau limfoma,
disebut juga dengan pengobatan penyelamatan.

b) Kemoterapi adjuvant

Ialah kemoterapi yang diberikan sesudah operasi. Kemoterapi adjuvant:


Setelah menjalani operasi untuk mengangkat organ atau bagian tubuh yang
terdapat sel kanker, mungkin masih ada beberapa sisa sel kanker yang
tertinggal yang tidak terlihat. Ketika obat-obatan kemoterapi digunakan
untuk membunuh sisa sel-sel kanker yang tak terlihat, hal ini disebut
sebagai pengobatan kemoterapi adjuvant. Pengobatan adjuvant juga dapat
diberikan setelah menjalani radiasi. Manfaatnya mengurangi kekambuhan
local dan mengurangi penyebaran yang akan timbul.
c) Kemoterapi neo adjuvant

Ialah kemoterapi yang diberikan sebelum operasi.Kemoterapi dapat


diberikan sebelum pengobatan utama dilakukan, seperti operasi atau
radiasi. Pemberian kemoterapi pertama ditujukan untuk mengecilkan
besarnya ukuran tumor dari sel-sel kanker, sehingga lebih mudah untuk
diangkat ketika menjalani operasi. Menyusutnya ukuran tumor juga
memungkinkan untuk dilakukan sebelum radiasi.
Kemoterapi neoadjuvant juga dapat membunuh deposit kecil dari sel-sel
kanker yang tidak dapat dilihat saat dilakukan scan. Manfaatnya adalah
mengurangi ukuran tumor sehingga mudah dioperasi.

d) Kemoterapi paliatif

Diberikan hanya untuk mengurangi besarnya tumor yang dalam hal ini
karena atau lokasinya menggangu pasien karena nyeri ataupun sulit
bernafas.

4. TUJUAN KEMOTERAPI
a. Mengobati (Cure)

Jika memungkinkan, kemoterapi digunakan untuk mengobati kanker,


yang berarti bahwa penyakit kanker dapat dihilangkan dan tidak kembali .
Namun, kebanyakan dokter tidak menggunakan kata “menyembuhkan “,
kecuali sebagai kemungkinan atau niat. Ketika memberikan pengobatan
pada seseorang yang memiliki kesempatan untuk sembuh, dokter mungkin
menggambarkannya sebagai pengobatan dengan tujuan kuratif
(mengobati).

b. Mengendalikan (Control)

Jika tujuan mengobati tidak mungkin, tujuannya lainnya adalah untuk


mengendalikan – untuk mengecilkan ukuran tumor dan / atau
menghentikan pertumbuhan dan penyebaran sel kanker. Hal ini dapat
membantu seorang penderita merasa lebih baik dan mungkin memiliki
harapan hidup yang lebih lama. Dalam banyak kasus, penyakit kanker
tidak sepenuhnya hilang tetapi dikendalikan dan dikelola sebagai penyakit
kronis, sama seperti penyakit jantung atau diabetes. Dalam kasus lain,
penyakit kanker mungkin tampaknya sudah pergi untuk sementara waktu,
tetapi dapat muncul kembali.

c. Paliatif

Bila penyakit kanker berada pada stadium lanjut, obat kemoterapi


dapat digunakan untuk meredakan gejala yang disebabkan oleh penyakit .
Ketika satu-satunya tujuan dari pengobatan tertentu adalah untuk
meningkatkan kualitas hidup seorang penderita, pengobatan itu disebut
sebagai pengobatan paliatif.

d. Mencegah penyebaran kanker


e. Menyembuhkan penyakit kanker dengan menyeluruh
f. Memperlambat pertumbuhan dari sel kanker
g. Mengurangi atau meredakan gejala karena kanker
h. Membunuh sel kanker di mana kemungkinan sel kanker tersebut telah
menyebar menuju bagian yang lain.

5. MANFAAT KEMOTERAPI

Adapun manfaat kemoterapi adalah sebagai berikut:

1. Pengobatan

Beberapa jenis kanker dapat disembuhkan secara tuntas dengan


satu jenis Kemoterapi atau beberapa jenis Kemoterapi.

2. Kontrol

Kemoterapi ada yang bertujuan untuk menghambat perkembangan


Kanker agar tidak bertambah besar atau menyebar ke jaringan lain.
3. Mengurangi Gejala

Bila kemotarapi tidak dapat menghilangkan Kanker, maka


Kemoterapi yang diberikan bertujuan untuk mengurangi gejala yang
timbul pada penderita, seperti meringankan rasa sakit dan memberi
perasaan lebih baik serta memperkecil ukuran Kanker pada daerah yang
diserang.

6. DAMPAK KEMOTERAPI

Dalam penelitian didapatkan data bahwa dampak fisiologis kemoterapi

pada anak dengan kanker yang dialami oleh anak yaitu alopesia (rambut

rontok), mual, muntah, penurunan nafsu makan, sariawan, diare, kelelahan,

demam, batuk, flu, memar, perdarahan, pertambahan berat badan, kulit kering,

perubahan warna urin, dan mati rasa pada kaki dan tangan. Obat kemoterapi

menyerang sel-sel yang membelah dengan cepat, itulah sebabnya obat

kemoterapi melawan sel-sel kanker. Tetapi sel-sel lain dalam tubuh, seperti sel

yang berada di sumsum, lapisan mulut, lambung dan usus, serta folikel rambut

juga membelah dengan cepat.

Kemoterapi merusak sel normal yang berpoliferasi dengan cepat

termasuk sel folikel rambut, menyebabkan rambut rontok. Rambut rontok

disebabkan oleh agen kemoterapi bersifat sementara, mencakup rambut

diseluruh tubuh, dimulai 1-2 minggu setelah pemberian kemoterapi dan

rambut akan tumbuh dalam 3-5 bulan setelah pengobatan berakhir dengan

tekstur dan konsistensi yang agak berbeda daripada rambut sebelumnya .


Obat kemoterapi menyebabkan iritasi pada mukosa lambung dan

duodenum yang kemudian merangsang pusat muntah di sistem saraf pusat.

Pasien dengan kemoterapi mempunyai risiko terkena sariawan sebesar 30-

75%. Sariawan terjadi karena kerusakan pada sel epitel akibat pemberian

terapi yang melalui dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung.

Secara langsung kemoterapi mengganggu produksi, kematangan dan

penggantian sel epitel; sedangkan secara tidak langsung disebabkan karena

depresi sumsum tulang akibat pemberian kemoterapi, yang menyebabkan

terjadinya neutropenia dan trombositopenia, sehingga terjadi peningkatan

risiko perdarahan dan infeksi .

Obat kemoterapi menyerang sel epitel mukosa pada usus yang

mempunyai sifat yang cepat tumbuh dan jika tidak ada pergantian sel

meukosa yang baru, sel ini akan atrofi dan mengalami inflamasi. Mukosa

yang terinflamasi akan menghasilkan lendir yang merangsang peristaltik.

Hal inilah yang menyebabkan diare.

Obat kemoterapi yang menyebabkan diare umumnya metrotexate,

hydroxyuera dan dactinomycin. Kelelahan pada pasien kemoterapi

disebabkan oleh anemia dan penurunan nafsu makan yang menyebabkan

berkuranganya kebutuhan energi. Kemoterapi mengakibatkan terjadinya

pelepasan zat sitokin dan interleukin yang merangsang hipotalamus untuk

menurunkan rasa lapar yang mengakibatkan terjadinya penurunan nafsu

makan sehingga kebutuhan energi dalam tubuh tidak tercukupi.

Kemoterapi menyebabkan aktivitas abnormal dari sistem

kekebalan tubuh, sehingga hal ini dapat menyebakan kelelahan. Sitokin


merupakan protein yang dilepaskan oleh sel darah putih dalam merespon

infeksi. kanker dan pengobatannya. Dapat mengganggu tingkat sitokin.

Sitokin membawa pesan yang berfungsi untuk mengatur sistem imun dan

endokrin. Tetapi dalam jumlah yang tinggi dapat berubah menjadi racun

dan inflamasi yang dapat menyebabkan 8 13 kelelahan. Berdasarkan teori,

tingkat sitokin yang tinggi akan memperburuk peradangan dan

mengganggu produksi dari serotonin.

Kemoterapi menekan sumsum tulang sehingga produksi sel dalam

sumsum tulang menurun, salah satunya adalah trombosit. Trombosit

adalah sel-sel yang membantu menghentikan perdarahan dengan

mengganti sel darah yang rusak dan membantu sel darah membeku. Jika

jumlah trombosit tidak cukup, maka kemungkinan mudah terjadi

perdarahan atau memar, bahkan dari cedera ringan (Society, 2016).

Trombositopenia terjadi karena adanya penekanan sumsum tulang.

Kompartemen penyimpanan pada sumsum tulang dapat mensuplai selsel

matur ke peredaran darah perifer selama 8 sampai 10 hari.

Trombositopenia dapat menyebabkan anak memiliki bintik-bintik kecil

pada kulit, muntah darah, perdarahan pada gusi dan hidung.

Beberapa anak memiliki dampak fisiologis yang sama, hal ini

dikarenakan beberapa obat kemoterapi memiliki dampak fisiologis yang

sama. Seperti senyawa alkil (Cyclophosphamide), Antimetabolit

(Methotrexate, 6-Mercaptopurine), Vincristine, Doxorubicin yang

memiliki efek samping yang sama yaitu menekan sumsum tulang,

menyebabkan rambut rontok, menekan sistem kekebalan tubuh.

Anda mungkin juga menyukai