Anda di halaman 1dari 2

Peserta didik pada tingkat pendidikan asar masih membuthkan pengarahan dan pendidikan yang

mampu menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik dan sesuai nilai dan norma dalam masyarakat.
Salah satunya adalah pendidikan akidah akhlak merupaka pendiidkan ayang harus ditanam dan
dipupuk sejak dini. Akidah akhlak merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di lembaga
pendidikan dasar islam. Mata pelajaran ini dianggap menjadi salah satu mata pelajaran yng kurang
diperhatikan oleh peserta diidk karena dirasa kurang menarik dan pembahasannya terlalu monoton

Pembelajran akidahakhlak merupakan bagian dari pembelajaran agama islam yang ammpu
mrngarahkan dan mengahantarkan peserta didik ke fitrah yang benar. Tujuan dasar dari
pembelajaran akidah akhlak di MI adalah sebagai pengembang keyakina atau keimanan dan
ketaqwaan peserta didik kepada allah swt serta akhlak mulia peserta didik semaksimal mungkin.
Penanaman nilan ajaran islam sebagai pedoman kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat melalui
pengamalan akhlak terpuji dan adab islami dengan pemberian contoh-contoh perilaku dengan cara
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ft

Akidah akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,
memahami, menghayati dan mengimani Allah Swt dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak
mulia dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan Qur’an dan hadits melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, latihan, serta ppenggunaan pengalaman. Pengajaran dan pemberian bimbingan ini
dapat dicapai dengan mengajarkan pendidikan Akidah Akhlak di Sekolah Dasar agar peserta didik
dapat memahami dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran Al-Quran dan
Hadits.

Kemampuan dan keterampilan guru dalam memilig dan menggunakan berbagai model, metode, dan
strategi pembelajaran senantiasa terus ditingkatkan sehingga pembelajaran Akidah Akhlak dengan
menggunakan model yang tepat akan turut menentukan efektifitas dan efisiensi pembelajaran.
Namun pada kenyataannya masih banyak guru yang kurang tepat dalam menggunakan model,
metode, dan stretegi dalam mengajar.

Mengatasi kesulitan dan ketidak senangan peserta didik untuk meningkatkan minat terhadapa mata
pelajaran Akidah Akhlak ini, guru harus melakukan berbagai usaha. Usaha yang dapat dilakukan
adalahdengan menerapkan model pembelajaran yang sesuai. Tujuan dari model pembelajaran pada
mata pelajaran akidah akhlak adalah untuk mempermudah penyajian dan penyampaian sikap aktif
peserta didik sehingga pembelajaran berjalan dengan lebih efektif. Jika penerapan khususnya dalam
hal penyampaian pesan (materi) maka peserta didik yang akan merasakan dampak positifnya dan
akhirnya akan meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran akidah akhlak.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan mengenai proses belajar mengajar Akidah Khlak di
MI Miftahul Huda Banjarejo beberapa kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran Akidah
Akhlak yang ada disekolah ini, yaitu (1) peserta didik kelas III dalam memahami pelajaran sangat
kurang. Hal ini ditandai dengan peserta didik terkadang ramai dan bermain sendiri kerika kegiatan
pembelajaran sedang berlangsung, (2) Model atau metode pembelajaran yang diterapkan guru
hanya ceramah, tanya jawab dan penugasan saja, (3) peserta didik lebih banyak menunggu
informasi dari guru daripada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang mereka butuhkan, rendahnya hasil belajar peserta didik, khususnya pada mata pelajaran
Akidah Akhlak. Hal ini didukung pula dari penuturan Bapak .... guru mata pelajaran Akidah Akhlak
kelas II MI Miftahul Huda Banjarejo yang menuturkan.

Dalam proses pembelajaran saya menggunakan model pembelajaran yang bermacam-macam.


Namun yang sering saya gunakan adalah ceramah dan diskusi. Biasanya untuk kelas bawah
yaitu kelas I, II,dan III saya menggunakan ceramah kemudian meminta peserta didik untuk
mengerjakan soal. Karena peserta didik dalam usia itu masih belum bisa apabila diminta untuk
berdiskusi. Untuk kelas atas yaitu kelas IV, V dan VI sudah bisa diminta untuk berdiskusi. Jadi
kadang-kadang saya menempatkan mereka dalam kerja kelompok. Akan tetapi kegiatan
berkelompok tidak selalu berjalan dengan baik. Karena tidak semua peserta didik berperan
aktif. Ada beberapa mata pelajaran yang membuat peserta didik merasa kesulitan, khususnya
untuk kelas III baik kelas III A maupun kelas III B, sedikit kesulitan di mata pelajaran Akidah
Akhlak.

Berdasarkan paparan diatas, peneliti tertarik dan termotivasi untuk meneliti model pembelajaran
kooperatif tipe Time Token. Tujuan penelitia menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Time Token pada mata pelajaran Akidah Akhlak untuk memudahkan peserta didik dalam belajar
memahami materi pelajaran, tidak hanya sekedar menerima teori akan tetapi juga mempunyai
pengalaman yang bermakna. Diharapkan juga peserta didik mampu mengimplementasikan dalam
kehidupan mereka sehari-hari, serta menjadikan proses pembelajaran menjadi sesuatu yang
menyenangkan dan menarik keaktifan peserta didik.

Pada kenyataannya yang terjadi dalam dunia pendidikan sekarang ini,, ketika dalam proses
pembalajaran yang dilakukan masih bertumpu pada pendidik, sehingga peserta didik cenderung
pasif. Model yang digunkana guru juga masih konvensional yang didalamnya menggunakan metode
yang terlalu monoton seperti ceramah, tanya jawab dan diskusi. Alasannya karena dianggap model
konvensional ini tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga dan biaya. Tetapi dalam penerapannya
guru kurang mempertimbangkan apakah peserta didik ammpu menguasai materi pelajaran yang
telah disampaikan. Padahal sekarang ini, guru diharapkan mampu menerapkan model-model
pembelajaran yang semakin berkembang dan inovatif. Masalah lainnya yang sering ditemui adalah
peserta didik merasa malu atau tidak berani bertanya kepada guru apabila ada materi yang belum
mereka pahami.

Anda mungkin juga menyukai